Anda di halaman 1dari 24

HAK GUNA USAHA

(LEASING)
Pengertian

Leasing atau sewa-guna-usaha


adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu,
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala
disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk
membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai
sisa uang yang telah disepakati bersama.
 Menurut perpres no. 9 thn 2009
Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease).
LEASING ( SEWA GUNA USAHA )

PENGERTIAN LEASING :
FASB-13: (Financial Accounting Standard Board)
Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian penyediaan
barang-barang modal yang digunakan untuk suatu
jangka waktu tertentu.

IAS-17 : (International Accounting Standard)


Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian dimana lessor
menyediakan barang (asset) dengan hak penggunaan
oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk
suatu jangka waktu tertentu.
3
Keputusan Menteri Keuangan no
1169/KMK.01/1991, 21 Nov 1991 :
Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala

4
Dasar Hukum Leasing di Indonesia
 SKB Menkeu dan Menperin dan Mendag No.
122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/1974, DAN
NO.30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974
tentang Perijinan Usaha Leasing.
 SK MenKeu No. 650/MK/IV/5/1974 tentang
Penegasan Ketentuan Pajak Leasing dan
Besarnya Bea Materai terhadap Usaha Leasing.
 Kep Men Keu No. 1251/KMK.013/1988 tentang
Ketentuan Modal Leasing : Perusahaan swasta
nasional Rp. 3 milyar, Perusahaan Patungan
Indonesia – Asing sebesar Rp. 10 milyar,
Koperasi sebesar Rp. 3 milyar
 Keputusan Menteri Keuangan no
1169/KMK.01/1991, 21 Nov 1991 tentang Kegiatan
Sewa Guna Usaha
5
 Kegiatan leasing mempunyai 4 tahap yang
utama yaitu:
1) Perjanjian antara pihak lessor dengan pihak
lessee;
2) Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor
mengalihkan hak guna usaha kepada lessee;
3) Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas
penggunaan barang (aset);
4) Lesse mengembalikan barang tersebut kepada
lessor pada akhir periode yang telah ditetapkan
lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari
umur ekonomi barang tersebut.
CIRI KEGIATAN SEWA GUNA USAHA :
1. Perjanjian antara Lessor dengan Lessee
2. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha,
lessor mengalihkan hak penggunaan barang
kepada pihak lessee
3. Lessee membayar kepada lessor uang sewa
atas penggunaan barang (asset)
4. Lessee mengembalikan barang tersebut
kepada lessor pada akhir periode yang
ditetapkan lebih dahulu dan jangka waktunya
kurang dari umur ekonomis barang
7
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
DALAM LEASING
LESSOR
Perusahaan leasing atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada
pihak lessee dalam bentuk barang modal

LESSEE
Perusahaan atau pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal
dari lessor
8
SUPPLIER
Perusahaan atau pihak yang mengadakan
atau menyediakan barang untuk
disewakan kepada lessee dengan
pembiayaan tunai dari lessor

BANK
Pihak yang tidak terlibat secara langsung
dalam leasing, tetapi menyediakan dana
bagi lessor atau supplier

9
Mekanisme Leasing
Lessor

9 3 8
7
4 2 5

6
Lessee Suplier

10
TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING
Finance Lease :
Kegiatan sewa guna usaha, dimana lessee pada
akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan
nilai sisa yang disepakati.
Operating Lease :
Kegiatan sewa guna usaha, dimana lessee pada
akhir masa kontrak tidak mempunyai hak opsi
untuk membeli obyek sewa guna usaha.
11
Permodalan leasing

PMK No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 september 2009


(tentang perusahaan pembiayaan) jumlah modal yang
disetor atau simpanan pokok dan simpanan wajib dalam
rangka pendirian perusahaan pembiayaan adalah:

 Perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan


sekurang-kurangnya sebesar Rp 100 milyar.

 Koperasi sekurang-kurangnya Rp 50 milyar.


PENGGOLONGAN PERUSAHAAN LEASING
1. INDEPENDENT LEASING COMPANY
Perusahaan leasing yang berdiri sendiri atau independent
dari supplier/ produsen. Perusahaan dapat
memperoleh barang dari berbagai supplier/produsen
Contoh : Adira, WOM, SOF (Summit Oto Finance), FIF
(Federal International Finance – Honda)
2. CAPTIVE LESSOR
Perusahaan leasing yang didirikan sendiri oleh produsen
untuk membiayai penjualan produk-produknya.
Contoh : ACC (Astra Credit Company, BAF (Busan Auto
Finance – Yamaha) Indomobil Finance – Suzuki.

13
3. LEASE BROKER/ PACKAGE

Perusahaan leasing yang mempertemukan


calon lessee dengan pihak lessor yang
membutuhkan barang dengan cara leasing.
Perusahaan ini juga dapat memberikan
jasa-jasa yang dibutuhkan dalam leasing
seperti pendanaan dan barang, tetap dalam
fungsinya sebagai penghubung.
Contoh : Era, Mentari, Ray White, Columbia,
Columbus,

14
 Jenis-jenis leasing
 Independent leaseng company
adalah pembiayaan leasing dimana lessor bebas
menentukan pembelian barang dari berbagai supplier yang
kemudian dilessi kepada pemakai.

 Captive lessor
adalah jenis pembiayaan leasing dimana lessor memiliki
supplier tersendiri yang berperan sebagai perusahaan induk.

 Lessee broker atau packager


adalah jenis perusahaan leasing dimana broker yang
biasanya tidak memiliki barang/peralatan hanya berfungsi
mempertemukan calon lease dengan lessor.
 Tekhnik pembiayaan leasing
 Finance lease (full-pay out leasing)
adalah bentuk pembiayaan dengan cara kontrak lessor
dengan lesee dengan pemberian hak opsi kepada lessee
pada akhir periode.
 Operating lease
adalah suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara
lessor dengan lessee tanpa pemberian hak opsi kepada lessee
pada akhir periode lessee jumlah seluruh pembayaran berkala
tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang modal tersebut.
 Perbedaan finance lease dengan operating lease
Fianance lease Operating lease
perjanjian lease tidak dapat Dapat dibatalkan setiap saat.
dibatalkan (denda).

masa sewa selama umur Masa sewa relatif singkat.


ekonomis diberikan hak opsi.

Menggunakan transaksi Tidak ada transaksi keuangan.


keuangan (renral).

_ Angsuran leasing kena PPN dan


PPH pasal 23.
Bersifat full pay out. Tidak bersifat full pay out.
Tidak dikenakan biaya lease. Transaksi biaya sewamenyewa.

Lessor tidak menyusutkan barang Lessor dapat menyusutkan


modal. barang modal.
KELEBIHAN LEASING
SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN

Sumber Pelunasan
Pembiayaan penuh Kewajiban
Lebih Fleksibel Kapitalisasi Biaya
Sumber Pembiayaan Risiko Keusangan
Alternatif Kemudahan
Off Balance Sheet Penyusunan Anggaran
Arus Dana Pembiayaan Proyek
Proteksi Inflasi Skala Besar
Perlindungan Akibat Meningkatkan Debt
Kemajuan Teknologi Capacity

18
 Perbedaan leasing dengan sewa beli, sewa
menyewa dan kredit.
No Pokok perbedaan leasing Sewa beli Sewa Kredit bank
menyewa
1. Jenis barang Bergerak Bergerak. Bergerak Semua jenis
dan tidak dgnpeme- investasi.
bergerak. liharaan.
2. penyewa Perusahaan, Perusahaan, Perusahaan, Perusahaan,per
perorangan. perorangan. perorangan. orangan.

3. Bentuk perusahaan Badan Supplier. Supplier. Bank.


hukum.
4. Jangka waktu Menengah. Pendek. Pendek- Bebas.
tengah.
5. Biaya 100 % 80 % Lebih 80 %
rendah.
6. Biaya bunga Bunga + Tinggi. Bunga = Spread+inter
margin margin bank rate
7. Akhir kontrak Hak opsi Barang Barang Kredit lunas
membeli, enjadi milik kembali jaminan
Komparatif Leasing dengan
Teknik Pembiayaan Lainnya
Penjelasan Leasing Sewa beli Sewa Kredit Bank
menyewa
Jenis Barang Barang bergerak & Barang bergerak Barang bergerak Semua jenis
Tidak bergerak perlu investasi
pemeliharaan

Penyewa / Perusahaan atau Perusahaan atau Perusahaan Perusahaan atau


pembeli perorangan perorangan atau perorangan perorangan
Bentuk Badan hukum Suplier Suplier Bank
perusahaan
Pemilikan Perusahaan Pemilik Barang Pemilik Barang Debitur
barang Leasing

Jangka Waktu Menengah Pendek Menengah / Pendek /


pendek Panjang /
menengah
Besarnya 100% 80% Lebih rendah 80%
pembiayaan
Biaya bunga Bunga + margin Tinggi Bunga + margin Interbank rate :
spread

Akhir Kontrak •Menggunakan hak Barang menjadi Barang kembali Kredit lunas

opsi tuk membeli milik penyewa kepada pemilik Jaminan kembali


•Memperpanjang modal ke debitur.


nilai kontrak
•Mengembalikan

kepada lessor 20
 Perbandingan leasing dengan kredit bank
Pembiayaan penuh 100% tanpa uang muka;
Persyaratan relatif tidak ketat;
Pembayaran angsuran reltuf feksibel;
Tidak harus dicantumkan dalam neraca (of balace sheet)
Terlindung dari resiko keusangan;
Tingkat keamanan terjamin;
Tidak perlu menyediakan jaminan (collateral)
Asset yang diperolehmelalui leasingmerupakan jaminan
bagi lessor mengikat status kepemilikan barang modal
objek leasing berada pada lessor.
 Contoh Kasus Perlakukan PPN atas Sewa Guna Usaha dengan

hak opsi (leasing)
 Contoh Kasus :

 Pak Nurman selaku direktur PT Renta Investama (bergerak di bidang penyewaan mobil
dan telah dikukuhkan sebagai PKP) berencana membeli 15 unit mobil Honda Jazz untuk
menambah pangsa pasar di kalangan kawula muda. Dengan berbagai pertimbangan,
akhirnya dipilihlah metode pembelian secara leasing dengan hak opsi.

 Pada tanggal 24 Maret 2011,  Pak Nurman mewakili perusahaannya mendatangi kantor
PT Finance Lease Utama untuk merencanakan pembelian secara leasing tersebut.
Dalam pertemuan tersebut disepakati PT Finance Lease sebagai lessor akan memilih PT
Honda Utama (PKP dealer mobil honda) sebagai supplier. Namun sebelum kontrak
ditandatangani, Pak Nurman harus terlebih dahulu memastikan barang yang ia terima
benar-benar sesuai keinginannya sehingga kontrak baru dapat ditandatangani keesokan
harinya.

 Akhirnya, pada tanggal 25 Maret 2011, surat perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi
ditandatangani. Dalam kontrak tersebut, disebutkan bahwa harga jual untuk 10 unit
mobil adalah Rp. 1.500.000.000 dan bunga sebesar 9% per tahun. Pembayaran akan
dilakukan sebanyak 12 kali terhitung mulai tanggal 1 April 2011. PT Renta Investama
mulai dapat menguasai mobil Honda Jazz dari PT Honda Utama terhitung sejak ditanda
tangani nya surat perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi, yaitu tanggal 25 Maret
2011. Hak opsi sendiri akan diberikan pada tanggal 31 Maret 2012.
 Dasar hukum leasing
Perpres no. 9 tahun 2009 (tentang lembaga pembiayaan).

PMK No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 september 2009


(tentang perusahaan pembiayaan).

Undang-undang No. 2 tahun 2009 (tentang lembaga


pembiayaan ekspor indonesia).
 Daftar pustaka
07_10_Sewa_guna_usaha.pdf- adobe reader

Draft _PMK_-_prusahaan _pembiayaan.Pdf-adobe


reader

http://duniapajak.com/peraturan-pajak/perlakuan-ppn-atas-
sewa-guna-usaha-dengan-hak-opsi UU No 42 Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai