(LEASING)
Pengertian
PENGERTIAN LEASING :
FASB-13: (Financial Accounting Standard Board)
Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian penyediaan
barang-barang modal yang digunakan untuk suatu
jangka waktu tertentu.
4
Dasar Hukum Leasing di Indonesia
SKB Menkeu dan Menperin dan Mendag No.
122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/1974, DAN
NO.30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974
tentang Perijinan Usaha Leasing.
SK MenKeu No. 650/MK/IV/5/1974 tentang
Penegasan Ketentuan Pajak Leasing dan
Besarnya Bea Materai terhadap Usaha Leasing.
Kep Men Keu No. 1251/KMK.013/1988 tentang
Ketentuan Modal Leasing : Perusahaan swasta
nasional Rp. 3 milyar, Perusahaan Patungan
Indonesia – Asing sebesar Rp. 10 milyar,
Koperasi sebesar Rp. 3 milyar
Keputusan Menteri Keuangan no
1169/KMK.01/1991, 21 Nov 1991 tentang Kegiatan
Sewa Guna Usaha
5
Kegiatan leasing mempunyai 4 tahap yang
utama yaitu:
1) Perjanjian antara pihak lessor dengan pihak
lessee;
2) Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor
mengalihkan hak guna usaha kepada lessee;
3) Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas
penggunaan barang (aset);
4) Lesse mengembalikan barang tersebut kepada
lessor pada akhir periode yang telah ditetapkan
lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari
umur ekonomi barang tersebut.
CIRI KEGIATAN SEWA GUNA USAHA :
1. Perjanjian antara Lessor dengan Lessee
2. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha,
lessor mengalihkan hak penggunaan barang
kepada pihak lessee
3. Lessee membayar kepada lessor uang sewa
atas penggunaan barang (asset)
4. Lessee mengembalikan barang tersebut
kepada lessor pada akhir periode yang
ditetapkan lebih dahulu dan jangka waktunya
kurang dari umur ekonomis barang
7
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
DALAM LEASING
LESSOR
Perusahaan leasing atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada
pihak lessee dalam bentuk barang modal
LESSEE
Perusahaan atau pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal
dari lessor
8
SUPPLIER
Perusahaan atau pihak yang mengadakan
atau menyediakan barang untuk
disewakan kepada lessee dengan
pembiayaan tunai dari lessor
BANK
Pihak yang tidak terlibat secara langsung
dalam leasing, tetapi menyediakan dana
bagi lessor atau supplier
9
Mekanisme Leasing
Lessor
9 3 8
7
4 2 5
6
Lessee Suplier
10
TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING
Finance Lease :
Kegiatan sewa guna usaha, dimana lessee pada
akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan
nilai sisa yang disepakati.
Operating Lease :
Kegiatan sewa guna usaha, dimana lessee pada
akhir masa kontrak tidak mempunyai hak opsi
untuk membeli obyek sewa guna usaha.
11
Permodalan leasing
13
3. LEASE BROKER/ PACKAGE
14
Jenis-jenis leasing
Independent leaseng company
adalah pembiayaan leasing dimana lessor bebas
menentukan pembelian barang dari berbagai supplier yang
kemudian dilessi kepada pemakai.
Captive lessor
adalah jenis pembiayaan leasing dimana lessor memiliki
supplier tersendiri yang berperan sebagai perusahaan induk.
Sumber Pelunasan
Pembiayaan penuh Kewajiban
Lebih Fleksibel Kapitalisasi Biaya
Sumber Pembiayaan Risiko Keusangan
Alternatif Kemudahan
Off Balance Sheet Penyusunan Anggaran
Arus Dana Pembiayaan Proyek
Proteksi Inflasi Skala Besar
Perlindungan Akibat Meningkatkan Debt
Kemajuan Teknologi Capacity
18
Perbedaan leasing dengan sewa beli, sewa
menyewa dan kredit.
No Pokok perbedaan leasing Sewa beli Sewa Kredit bank
menyewa
1. Jenis barang Bergerak Bergerak. Bergerak Semua jenis
dan tidak dgnpeme- investasi.
bergerak. liharaan.
2. penyewa Perusahaan, Perusahaan, Perusahaan, Perusahaan,per
perorangan. perorangan. perorangan. orangan.
Akhir Kontrak •Menggunakan hak Barang menjadi Barang kembali Kredit lunas
•
kepada lessor 20
Perbandingan leasing dengan kredit bank
Pembiayaan penuh 100% tanpa uang muka;
Persyaratan relatif tidak ketat;
Pembayaran angsuran reltuf feksibel;
Tidak harus dicantumkan dalam neraca (of balace sheet)
Terlindung dari resiko keusangan;
Tingkat keamanan terjamin;
Tidak perlu menyediakan jaminan (collateral)
Asset yang diperolehmelalui leasingmerupakan jaminan
bagi lessor mengikat status kepemilikan barang modal
objek leasing berada pada lessor.
Contoh Kasus Perlakukan PPN atas Sewa Guna Usaha dengan
hak opsi (leasing)
Contoh Kasus :
Pak Nurman selaku direktur PT Renta Investama (bergerak di bidang penyewaan mobil
dan telah dikukuhkan sebagai PKP) berencana membeli 15 unit mobil Honda Jazz untuk
menambah pangsa pasar di kalangan kawula muda. Dengan berbagai pertimbangan,
akhirnya dipilihlah metode pembelian secara leasing dengan hak opsi.
Pada tanggal 24 Maret 2011, Pak Nurman mewakili perusahaannya mendatangi kantor
PT Finance Lease Utama untuk merencanakan pembelian secara leasing tersebut.
Dalam pertemuan tersebut disepakati PT Finance Lease sebagai lessor akan memilih PT
Honda Utama (PKP dealer mobil honda) sebagai supplier. Namun sebelum kontrak
ditandatangani, Pak Nurman harus terlebih dahulu memastikan barang yang ia terima
benar-benar sesuai keinginannya sehingga kontrak baru dapat ditandatangani keesokan
harinya.
Akhirnya, pada tanggal 25 Maret 2011, surat perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi
ditandatangani. Dalam kontrak tersebut, disebutkan bahwa harga jual untuk 10 unit
mobil adalah Rp. 1.500.000.000 dan bunga sebesar 9% per tahun. Pembayaran akan
dilakukan sebanyak 12 kali terhitung mulai tanggal 1 April 2011. PT Renta Investama
mulai dapat menguasai mobil Honda Jazz dari PT Honda Utama terhitung sejak ditanda
tangani nya surat perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi, yaitu tanggal 25 Maret
2011. Hak opsi sendiri akan diberikan pada tanggal 31 Maret 2012.
Dasar hukum leasing
Perpres no. 9 tahun 2009 (tentang lembaga pembiayaan).
http://duniapajak.com/peraturan-pajak/perlakuan-ppn-atas-
sewa-guna-usaha-dengan-hak-opsi UU No 42 Tahun 2009