Anda di halaman 1dari 9

MEMAHAMI PENTINGNYA

PENDIDIKAN PANCASILA

Kelompok 6
1. M. Reza Arya Pratama 09011282126048
2. Abdul Quddus Pahmi. SZ 09011282126068
3. Debby Yuliani 09011382126152
4. Tiara Oktarina 09011182126028
LATAR BELAKANG

Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan bangsa
lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia. Suatu Negara pasti mempunyai identitas
nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain
karena, identitas nasional suatu bangsa menunjukkan kepribadian suatu bangsa tersebut.
Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai filsafah, ideologi, dan alat pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas, adalah
nama dasar negara kita, Negara republik Indonesia.
Pancasila yang dimaksud adalah lima dasar Negara Indonesia, sebagaimana yang tercantum di dalam
pembukaan UUD1945 alinea keempat yang berbunyi.
1.Ketuhanan yang maha esa
2.Kemanusian yang adil yang beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan yang dahulu dihadapi oleh Pancasila sebagai dasar negara, jenis dan bentuknya
sekarang dipastikan akan semakin kompleks dikarenakan efek globalisasi. Globalisasi menurut
Ahmad, M. (2006) adalah perkembangan di segala jenis kehidupan dimana batasan batasan antar
negara menjadi pudar dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Sebagai contoh, beragamnya banyak agama di Indonesia yang terkadang menjadi alasan pemicu
konflik horizontal antar umat beragama, ekonomi yang mulai berpindah dari sistim kekeluargaan
(contoh: pasar tradisional) menjadi sistem kapitalisme dimana keuntungan merupakan tujuan
utama, paham komunisme, liberalisme, terorisme, chauvinisme, dsb.
Lalu sebenarnya apa fungsi Pancasila sebagai dasar negara? Peran Pancasila yang pertama pada
dasarnya adalah Pancasila digunakan sebagai penyaring informasi yang beragam. Bahwa kita
memiliki budaya dan pedoman yang harus tetap dijaga sebagai sebuah identitas bahwa kita adalah
bangsa Indonesia. Jika sebuah warga negara tertutup, pastinya warga negara tersebut akan
tertinggal jauh oleh perkembangan informasi yang begitu cepat. Pancasila menjaga nilai-nilai
normatif-filosofis-ideologis bangsa Indonesia agar tetap sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada era globalisasi sekarang ini. Pancasila seharusnya
juga menjadi batasan pandangan yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara.
Dinamika Pendidikan Pancasila

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia
adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya,
membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Menurut Ernest Renan:
kehendak untuk bersatu (le desir d’etre ensemble) dan memahami Pancasila dari sejarahnya
dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena
memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat
Indonesia. . Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan
(indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia
yang dinyatakan dalam seloka “Bhinneka Tunggal Ika”. Maka Pancasila merupakan intelligent
choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran
terhadap adanya perbedaan Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: “Negara
Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan
untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warga bangsa
Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab).
Tantangan Pendidikan Pancasila

Masih ada sederet fakta empiris yang menunjukkan betapa Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Nilai-nilai ekonomi kerakyatan, misalnya, sudah mulai
ditinggalkan pelan-pelan digantikan sistem ekonomi pro-”kapital”. Pasar-pasar tradisional digusur
digantikan dengan supermarket. Semuanya dilakukan seolah-olah sebagai hal wajar dan tidak
memiliki dampak jangka panjang Akibatnya, rakyat mulai kehilangan mata pencarian di satu sisi dan di
sisi lain bangsa ini mulai kehilangan daya kritisnya karena bekerja dalam bidang apa pun berada di
bawah tekanan global.
Pancasila juga kini tengah dihadapkan dengan tantangan eksternal berskala besar berupa mondialisasi
atau globalisasi. Di era modernisasi seperti saat ini, dimana batas negara sudah tidak tampak lagi dan
semua ini menuntut adanya keterbukaan dan transparansi. Globalisasi yang berbasiskan pada
perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi, secara drastis mentransendensi
batas-batas etnis bahkan bangsa. Jadilah Indonesia kini, tanpa bisa dihindari dan menghindari,
menjadi bagian dari arus besar berbagai perubahan yang terjadi di dunia.
Tantangan yang paling berat dan utama, adalah masalah ekonomi dan budaya yang menggilas bangsa
ini tanpa ampun. Sebab, ajaran Pancasila yang hakiki sama sekali tidak sesuai dengan arus
modernisasi yang masuk ke bumi tercinta, Indonesia.
Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan

Generasi penerus melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan akan mampu
mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika
budaya, bangsa, negara, dalam hubungan internasional serta memiliki wawasan kesadaran bernegara
untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku yang cinta tanah air berdasarkan
Pancasila. Tujuan utama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri warga negara Republik Indonesia. Selain itu bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani. Pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada
peserta didik di Indonesia yang diantaranya dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai dalam
kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) dalam komponen
kurikulum perguruan tinggi.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental
yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku
yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah
bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akanhak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, Bangsa dan negara.
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek
kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar memiliki daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa; dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.
KESIMPULAN

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memberikan pemahaman benar akan Pancasila. tidak disadari,
sering Pancasila yang diajarkan akan Pancasila yang tidak benar, yang merupakan bentuk tersamar dari
ideologi yang justru bertentangan dengan Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila yang diajarkan dalam
Pendidikan Pancasila adalah Pancasila yang dapat dipertanggungjawabkan secara juridis-konstitusional
dan obyektif-ilmiah. Secara yuridis-konstitusional Pancasila adalah dasar Negara yang merupakan dasar
dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara. Secara obyektif-ilmiah Pancasila adalah paham filsafat
yang dapat diuraikan dan diterima secara rasional.
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/mvsw7/download/?format=pdf
https://leman2311.wordpress.com/2018/05/19
/dinamika-dan-tantangan-pendidikan-pancas
ila/

Anda mungkin juga menyukai