Anda di halaman 1dari 143

NAPZA

NARKOTIKA, ALKOHOL, PSIKOTROPIKA DAN


ZAT ADIKTIF
Semester Gasal 2018-2019
NARKOTIKA

Dari Bahasa Yunani: NARKOTIKA =


ASAL KATA Narkotikos OBAT BIUS

PAIN KILLER
+ KEDOKTERAN: OBAT BATUK:
ANTITUSSIVE

- DRUG ABUSE
TOLERANCE Bau nya
HABITUATION
ADDICTION DEPENDENCE
(KECANDUAN)
DAPAT MEMBIUS SSP DAN MENYEBABKAN
ORANG TIDUR

JUGA MENYEBABKAN MIMPI YG MENYENANGKAN ---


TIMBUL MANIA (KETAGIHAN YG MENGIKAT)

NARKOTIKA : ZAT BL DIMASUKAN KEDLM TUBUH DAPAT


MENIMBULKAN PENGARUH TTT: HILANGNYA
RASA SAKIT (PEMBIUSAN), RANGSANGAN
SEMANGAT, TIMBUL KHAYALAN
(HALUSINASI)

Drugs abuse: memberikan efek : menurunkan kesadaran dan


menimbulkan gejala fisik dan mental: ketergantungan
toleransi
ketagihan
gangguan lain
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

KEMUNDURAN TERHADAP
TERHADAP MENTAL &
INDIVIDU MASYARAKAT
JASMANI

KECELAKAAN LANTAS
MUNDURNYA
KEPRIBADIAN

KEMEROSOTAN MORAL

KEMAMPUAN KERJA/
PRODUKTIVITAS <<<
KRIMINALITAS >>>:
TINDAK KEKERASAN
KEJAHATAN SEKSUAL DLL
MASA DEPAN HILANG
NARCOTICS
In other term:
Secara medis,
NARCOTICS: obat yg menyebabkan tidur,
atau kehilangan kesadaran (stupor) atau
menghilangkan rasa sakit, karena karena
efeknya pada sistim syaraf pusat.

Termasuk juga Opium, Cannabis, Coca, dan


derivatnya, Sedatives, Stimulants.,
NArkotika
UU RI No 22 / 1997:
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

UU Narkotika yang baru:

UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika


Narkotika UU no 35 2009

Narkotika: sama seperti UU no 22, 1997


Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula
atau
bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan
Narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana
terlampir dalam Undang-Undang ini.
 Produksi, Impor-Ekspor, Penyalahguna, Pedagang
Besar, dll.
PSIKOTROPIKA :

UU RI No 5 / 1997:
- zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental
dan perilaku.
Narkotika
Golongan I :
- hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan (dalam jumlah terbatas setelah
mendapat persetujuan Menteri atau atas rekomendasi
kepala BPOM)
 tidak digunakan/dilarang digunakan dalam terapi,
 mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh Golongan I

Tanaman papaver somniferum L, kecuali


bijinya
Opium mentah
Opium masak: candu
Kokain mentah
Heroina
Tanaman ganja
Contoh Obat (ini yg paling berbahaya)
Brolamfetamin
Etisklidina
Etriptamina
Katinona
Metkatinona
Psikolasibina
Tenamfetamina
Penggolongan Narkotika
2. Golongan II :
 berkhasiat pengobatan,
 digunakan sebagai pilihan terakhir
 dapat digunakan dalam terapi
 dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan
 mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh Obat(klo sdh ga ada pilihan, klo
kanker sudah stadium akhir)
Alfametadol fenazosina
Betametadol nikomorfina
Difenoksilat levometorfan
a metildihidromorfin
Difenoksin fentanil
morfin
Isometadon
petidin
Metadona
Opium
Penggolongan Narkotika
3. Golongan III :
 berkhasiat pengobatan
 banyak digunakan dalam terapi
 dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
 mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
 Contoh : Codein., Amobarbital, Buprenorfina,
Butalbital, Flunitrazepam, Glutetimida, Pentazosina,
 Pentobarbital, Siklobarbital .
Contoh Golongan III

Asetilhidrokodeina
Dihidrokodeina
Etilmorfina
Kodeina
Nikodikodina
Norkodeina
Propiram
4. Golongan IV :
 berkhasiat pengobatan
 sangat luas digunakan dalam terapi
 dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
 mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
 Contoh : Diazepam, Nitrazepam.
Contoh Obat
Allobarbital
fenobarbital
Alprazolam
fludiazepam
Amfepramona
flurazepam
Barbital
Bromazepam
halazepam
Diazepam
kamazepam
Etil amfetamina klordiazepoksida
Etinamat lorazepam
oksazepam, dll
ZAT ADIKTIF LAINNYA
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat
yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan
Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol :
 mengandung etanol (etil alkohol),
 berpengaruh menekan susunan saraf pusat,
 sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari
– hari dalam kebudayaan tertentu.

Metanol itu isi spiritus yg ungu” ini beracun ga bisa


diminum
Zar Adiktif lainnya
Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat
itu dalam tubuh manusia.
- 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai
minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker ).
Zat Adiktif lainnya

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven (zat pelrt )


- mudah menguap
- berupa senyawa organik
- terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
tangga, kantor,
- sebagai pelumas mesin.
Yang sering disalahgunakan : Lem, Tiner, Penghapus Cat
Kuku, Bensin.
Zat Adiktif lainnya
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang
mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat,
pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja,
harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena
rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
What is Narcotic Addiction?

physical dependence

2 combinations

psychological
habituation and
body tolerance

resulting from abuse or misuse of narcotic drugs


Perubahan pada CNS korban,
kesakitan jika obat dihentikan

Physical Dependence

Selalu menggunakan narkotika utk


menghindari kesakitan, bukan
karena ingin
an emotional
desire

Psychological
Habituation
craving or compulsion
to obtain and
experience the effects
of a narcotic drug

Narkoba memberikan rasa nyaman, lari dari kenyataan meskipun


sekejab
Adaptasi fisik
narkoba

Dosis selanjutnya
kurang memberi efek
Body Tolerance

Kecenderungan
meningkatkan dosis
Penggolongan berdasarkan efeknya terhadap perilaku
yang ditimbulkan oleh NAPZA

1. Golongan Depresan ( Downer ).


- jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas
fungsional tubuh.
- Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan
bahkan membuat tertidur dan tak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative
( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer
(anti cemas ).
Juga Alcohol, Barbiturat, Benzodiazepin (Alprazolam,
flunitrazepam, triazolam, temazepam, dll yang punya
efek yang sama di badan).
Methaqualone and the related quinazolinone sedative-
hypnotics

Efek adiksi fisiologis berat, dan adiksi psikis, sedang


sampai berat,;
Penghentian tiba-tiba dapat menyebabkan sakau yang
bisa membahayakan jiwa.
2. Golongan Stimulan ( Upper ).
- Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan kegairahan kerja.
- membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan
bersemangat.
Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain,
Nikotin, Cofein.
3. Golongan Halusinogen.
- Jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek
halusinasi
- merubah perasaan, pikiran
- seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh persaan dapat terganggu.
Contoh: Kanabis ( ganja ), Morphin dan Codein, Heroin,
Cocain.
Drug Abuse
Drug abuse
- (Penyalahangunaan zat atau penyalah gunaan obat
 Dikonsumsi dalam jumlah yang tidak disetujui
ataupun diawasi oleh tenaga medis professional.
 tidak hanya terbatas pada bahan yang menyebabkan
perubahan suasana hati (mood altering) atau obat2
psiko-aktif).
Termasuk penggunaan steroid, dalam olah raga,
Bensin cat dll
Stimulan
Depresan
Halusinogen
Dll
penggunaan alcohol, amfetamin, barbiturate,
benzodiazepine, temazepam, nimetazepam dll
dapat dikategorikan sebagai “drug abuse” jika
digunakan tanpa petunjuk dokter.
Gejala/tanda:
Tergantung pada senyawanya, termasuk alcohol,
menimbulkan efek jelek pada kesehatan:
problema sosial,
kematian,
kecelakaan,
sex bebas,
kekerasan,
kecelakaan lalu lintas,
pembunuhan,
bunuh diri,
ketergantungan fisik dan adiksi psikologis.
 
Banyak kasus bunuh diri di kalangan
remaja – dewasa Amerika disebabkan oleh
penyalah gunaan alcohol dalam jangka
waktu lama. “Alcohol abuse” juga
berhubungan dengan meningkatnya resiko
tindakan kriminal, misalnya “child abuse”,
KDRT, perampokan dan penganiayaan.
“Drug abuse” dan “drug misuse”
dapat menginduksi simpatomatologis yang
menyerupai sakit jiwa.
dapat terjadi baik pada saat
penggunaan/obat ataupun pada saat sakau.
Pada beberapa kasus obat/bahan2 ini dapat
menginduksi kelainan psikis lama setelah
pemakaian , misalnya psikosis atau depresi
yang berlarut-larut setelah penggunaan
amfetamin atau kokain.
.
Bahkan penggunaan alcohol dalam jumlah sedang pada
beberapa orang dapat meningkatkan kecemasan dan
depresi.
Biasanya kelainan jiwa yang disebabkan oleh obat-obatan
ini akan menghilang setelah lama tidak menggunakan
obat-obat tersebut

Drug misuse dan drug abuse seringkali tidak dibedakan.


Salah penggunaan obat dilakukan jika penggunaan obat
tidak sesuai dengan yang diresepkan, misalnya Xanax yang
digunakan sebagai sedativa digunakan untuk obat mual.
Jadi pada drug misuse penggunanya tidak mempunai
intensi untuk “get high”. Hanya penggunaan obatnya tidak
sesuai dengan petunjuk dokter, atau cara pemakaian yang
benar.
Sebenarnya tidak ada satu obat yang bisa digunakan untuk
mengobati semua penyakit. Semua obat mempunay efek
sampingan. Tetapi jika digunakan sebagaimana mestinya
maka keuntungan penggunaan obat tsb dapat menutupi
kerugiannya.
Tanda-tanda “Drug misuse”:
Minum obat pada waktu yang keliru
Lupa minum obat
Terlalu cepat menghentikan pengobatan
Menerima obat yang diresepkan dari teman
Minum obat tidak sesuai dengan peruntukannya
Drug Abuse
Biasanya pada Drug abuse orang tidak mempunyai/
menggunakan resep . Biasanya orang tsb
menggunakan obat bukan hanya untuk mengobati
tetapi untuk dapat merasakan efek yang berhugungan
dengan obat tersebut, misalnya euphoria, relaksasi,
ataupun “getting high” pada umumnya.

Penyalah gunaan obat seringkali mengarah pada efek


samping yang tidak bisa dihindari, termasuk
ketergantungan, dan kecanduan. Contoh dari drug
abuse: seseorang minum Vicodin tanpa resep, tanpa
gejala, dan percaya bahwa dengan minum obat itu
mereka merasa lebih baik.
Drug abuse
Tanda-tanda “ Drug abuse”
Menggunakan suatu obat untuk jadi “high”
Menggunakan oabt tanpa resep
Minum obat melebihi dosis yang ditetapkan
Penyalahgunaan yang kronis atau berulang
Menimbulkan toleransi

Menurut FDA, perbedaan pokok dari drug misuse dan


drug abuse adalah intensi dari individual ketika
minum obat.
FDA menekankan bahwa baik “misuse” maupun
“abuse” dapat membahayakan dan bahkan
mengancam jiwa terhadap orang yang
menggunakannya.
Jadi menggunakan oabt diluar penggunaan dan dosis
yang telah ditetapkan seharusnya dilarang mengingat
efeknya yang membahayakan hidup dan kesehatan.
DEFINITIONS

2. Drug addiction
chronic or periodic abuse of a drug(s) for intoxication.
It is marked by:
An overpowering compulsion or need to take the drug
and obtain it by any means
A tendency to increase the drugs dosage
A psychic (physiological, mental) and generally
physical dependence on the drugs effects, despite
knowledge.
Drugs Addiction

Kata lain dari “Drugs-addict” = “drugs-centered”


Hanya memikirkan bagaimana memenuhi kebiasaan
menggunakan “drugs” dari bangun tidur sampai tidur
lagi.
Tidak mendapat “drugs”: menderita kesakitan yang
sangat.
Menghalalkan segala cara: menjual sampai harta
terakhir, mengemis tanpa malu, mencuri barang-
barang keluarga dan teman, sampai tindak kejahatan
perampokan bersenjata dan kekerasan.
Drug dependence

3. Drug dependence
a state of dependence on a drug to feel physically
"normal" or "well" arising from repeated use of the
drug. Its characteristics vary with the drug of abuse.
When he is not able to get his drug, the abuser begins
to feel "sick". He suffers what is called "withdrawal
sickness" or "withdrawal syndrome". This gets to be
actually painful as the drug's effects "withdraw" from
the abuser's body system.
Drug Habit

4. Drug Habit
Is a psychological or mental condition resulting from
repeated use of a drug, marked by:
A desire or want (but not a compulsion or need) to
continue taking the drug for the sense of well-being it gives
Little or no tendency to increase the drug's dose (unlike
physical dependence where the abuser tends to take more
and more of the drug to get the same effect because of body
"tolerance"
Some degree of psychic or mental dependence on the drug
but not absence of syndrome
A determinable effect, if any, on the abuser, but not on
society.
Drug Tolerance

5. Drug Tolerance
Tolerance is increasing the dosage of his drug(s) to
maintain the same effects. Develops with:
amphetamines, barbiturates, opiates, solvents. Some
addicts go to 20 - 200 times more than the medicinal
dose. This can be fatal.
“Drugs abuse “ dan adiksi dpt terjadi jika: a.l.
1. penggunaan obat meningkat, mis merokok mkn
sering, penggunaan obat mkn sering, setiap bln,
minggu, hari …..
2. Jika obat dapat memenuhi kebutuhan, smkn
tergantung padanya, makin berani, sakit hilang dll ….
3. Obat dapat mengisi kekosongan dalam hidup.

Ada garis garis batas antara penggunaan biasa, drug


abuse dan addiction. Jk seseorg merasa obat itu sgt
membantu dan merasa kebutuhan terpenuhi, ada
kemungkinan seseorg akan lbh mudah melewati garis
batas tsb …..
Bbrp mitos tentang drug abuse dan addiction:
Untuk bebas dari adiksi hanya tergantung pada
“willpower”, orang dengan mudah dapat keluar dari
kebiasaan ini. Terjadi perubahan pada otak.
Adiksi merupakan penyakit, penyakit di otak, tidak
bisa ditolong. Tidak berarti anda tidak berdaya,
pertolongan, kesembuhan bisa didapat dengan terapi,
meditasi, olahraga dll….
Pecandu harus menderita sampai parah baru bisa
diobati. Diusahakan sedini mungkin, semakin lama
menjadi pecandu semakin sulit pengobatan…
Pecandu tidak bisa dipaksa untuk berobat. Dipaksa
maupun atas kemauan sendiri dapat sama-sama
mendapat keuntungan.
Drug Syndicate

6. Drug Syndicate
A drug syndicate is a network of evil. It is operated and
manned by willful criminals who knowingly traffic in
human lives for the money. They can make in their
illegal and nefarious trade. The net results of their
commerce are: physical and mental cripples, ruined
lives, and even agonizing deaths.
Adiksi
Doug Sellman in the National Addiction Center:
 "The 10 most important things to know about
addiction“:
1. "fundamentally about compulsive behavior”
2. tingkah laku kompulsif ini berasal di luar kesadaran
– berulang – sulit dihindari.
3. 50% menurun (latar belakang keluarga dan genetik
memainkan peran besar).
4. orang yang mengalami adiksi seringkali mempunyai
problem kejiwaan lain yang dapat menambahkan
rumitnya masalah adiksi ini.
5. ditandai oleh “relapse” yang berulang-ulang
6. bermacam-macam psiko terapi akan menghasilkan
hasil yang serupa (misalnya ikatan yang kuat antar
teman).
7. Masing-masing orang mempunyai problemanya
sendiri-sendiri, karena itu sangat penting untuk
mencari cara untuk bisa dekat dengan pecandu
(Selman menekankan perlunya empati).
8. para dokter sebaiknya menerapkan pendekatan yang
seluas mungkin pada masing-masing individu.
Kombinasi antara bermacam-macam cara
pengobatan, misalnya meresepkan obat, terapi
keluarga, social and legal support, menyediakan
akomodasi dan lain-lain.
9. jarang terjadi epiphany
10. perubahan makan waktu - sabar, tekun.

Para professional yang terlibat dalam melawan adiksi ini


perlu untuk bekerja sama, karena kombinasi pengetahuan
dari berbagai bidang sangat diperlukan.
NARKOTIKA

TUMBUHAN SENYAWA SINTETIS


SENYAWA SINTETIS

Amphetamin
Amfetamin
Derivat amfetamin
Efek:
Hilang rasa capek, lapar, mengantuk
Riang, gembira, euphoria
Kuat bergerak
Biji mata melebar
1 phenylpropan – 2- amine =
amphetamine

C9H13N
MDMA
Nama gelap USA: ecstacy, XTC, MDMA,
adam, nirwana, white house
Nama gelap Indonesia: inex, dolphin,
nirwana, ceuceu lin, hammer, flash, roll,
royce, pink tango, play boy
Ecstasy • Efek: diare, rasa
haus yg berlebihan,
hiperaktif, sakit
kepala, pusing,
menggigil yg tdk
terkontrol, dll
• Ektasi: mendorong
tubuh melakukan
aktivitas yang
melampaui batas
Nama gelap Indonesia: inex,
dolphin, nirwana, ceuceu lin,
maksimum dari
hammer, flash, roll, royce, pink kekuatan tubuh itu
tango, play boy sendiri
Shabu-shabu  Efek jangka panjang:
menjadi semangat,
gelisah dan tidak bisa
diam, tidak bisa tidur,
tidak bisa makan, otak
terganggu (bisa gila),
paranoid, psikosis,
adiksi, halusinasi, berat
badan turun, stroke,
repetitive motor activity,
violent behavior (pikiran
MA = Metamfetamin: N, a- dimetilfenetilamin
bunuh diri), disinteres
= ICE pada aktivitas sosial dsb
= SHABU-SHABU
Derivat Lain:
MDA = 3,4-metilendioksiamfetamin
MDEA = 3,4-metilendioksietilamfetamin
= N-etilMDA
= MDE(3,4-metilendioksietamfetamin)
MMDA = 3-metoksi-4,5-metilendioksiamfetamin
DOM = 2,5-dimetoksi-4-metilamfetamin
= STP (Serenity, Tranquility and Peace)
Derivat Lain:
DOB = 2,5-dimetoksi-4-bromoamfetamin

DMA = 2,5-dimetoksiamfetamin

TMA = 3,4,5-trimetoksiamfetamin

DOET = 2,5-dimetoksi-4-etilamfetamin
Efek Subjektif (stimulasi SSP)
Percaya diri ↑ , gembira ↑
Riang, lancar bicara-euphoria
Rasa mengantuk hilang (insomnia)
Rasa lapar hilang (anoreksia)
Aphrodisiac semu
Energi ber +, rasa capek hilang (disko 6-8 jam)
Kenikmatan mirip orgasme
Efek Objektif
Tremor & berkeringat
Tensi ↑
Perilaku kriminal ↑
Melarikan diri dari yang dirasa “tidak enak”
Paranoid
Terlalu berani
Malnutrisi
Benzodiazepines
SSP depressant = sedatif
Bentuk sediaan: tab, kapsul, injeksi
Kegunaan: short-term terapi untuk stress, anxietas
Efek jangka pendek: aktivitas mental, anxietas ↓
Dosis besar: “tidur”
Overdoses: respiratory depression
Bahaya: efek jangka panjang
Tolerance dan physical dependence
Stop tiba-tiba: withdrawal symptoms: panik, palpitasi,
menggigil, imsonia, sakit kepala, pusing, nausea, nyeri
seluruh badan
Efek beberapa hari-minggu
Ibu ketagihan: neonatus withdrawal symptoms

Cara mengurangi
Tapering off = dose-reduction-programme
Dosis dikurangi perlahan” kok bisa karena ADME?
Preparat

Alprazolam (lexotan)
Diazepam (valium)
Flunitrazepam (rohypnol)
Alcohol Abuse
Potensi ketagihan
Hukum di USA
- minum beralkohol: > 18 tahun
- kadar alkohol dalam darah ≥ 0,10%
dinyatakan mabuk
tidak boleh membawa kendaraan
Efek Jangka Pendek Alkohol
Depresi SSP (stimulant palsu)
Mengurangi cemas, ketegangan, hambatan naluriah
hilang
Merasa santai, percaya diri meningkat, banyak bicara,
riang
Mual muntah
Efek Jangka Panjang Alkohol
Penyakit lever: hepatitis, cirrosis, hati berlemak,
kanker hati
Kerusakan jantung dan peredaran darah, hipertensi,
stroke
Mental: dementia irreversible
Narkotika yang berasal dari tanaman
Cannabis sativa

Kandungan: CBD<
THC
Cannabis indica
Kandungan: CBD >
THC:
Cannabis indica
Tanaman Cannabis
Cannabis (lanjutan)
Tanaman:
 Perdu,berkayu dan bercabang
 Tinggi bisa mencapai 1 – 4 m
Daun:
 Menjari, tepi bergerigi, ujung runcing
 Permukaan daun berbulu halus
 Jumlah helai daun selalu ganjil (5,7,9)
Bunga:
- Kecil-kecil, putih kekuningan
- Melekat pada tangkai, batang dan cabang
Buah: Kecil2 sebesar merica,
- Muda : kehijauan ------ tua: kecoklatan.
Cannabis (lanjutan)
• Efek:
perasaan tidak
tenang, tidak
bergairah, cepat
marah, jantung
berdebar, hilang
konsentrasi, denyut
nadi meningkat,
keseimbangan dan
koordinasi tubuh
buruk, ketakutan &
rasa panik, depresi,
halusinasi, dll
Bunga kering dari Cannabis
C. Indica dan Sativa : 2 varietas utama yang digunakan
pada pengobatan.
Banyak strain lain yg dg kandungan canabinol yg
berbeda.
Strain indica: a.l. sbg relaksan, mengurangi rasa sakit,
cemas, mual, menambah nafsu makan.
Strain Sativa lebih sebagai stimulan, menambah nafsu
makan, mengurangi depresi, migrain, rasa sakit dan
mual.
Cannabis (lanjutan)
Kandungan:
 Terutama THC (tetrahidrocannabinol) --- psikoaktif,
halusinogen.
 CBD (Cannabidiol): digunakan dalam pengobatan utk
parkinson, scizoprenia, stroke, dll. (Tidak psikoaktif)
 CBN (Cannabinol)
Menurut Nepal, ada 3 macam bahan lagi yg terkandung
dalam ganja:
 Cannabivarin
 Tetrahydrocannabivarin
 Cannabidivarin
Cannabis (lanjutan)

Nama samaran:
Marihuana, Marijuana, Indian Hemp, Rumput Gelek,
Hijau, Bang, Ikat, Rabang, Grass, Marry Jane.
Bentuk dalam perdagangan:
 Amplop berisi bagian tanaman yg sudah kering (tangkai,
daun, bunga, dan buah).
 Rokok, lintingan, kadang2 dicampur tembakau
 Tembakau ganja, serbuk dari tanaman
 Budha stick, biji ganja
 Hasil sariannya: Hashish, minyak ganja, Damar ganja.
Cannabis (lanjutan)

HASHISH
 Hasil ekstraksi dari ganja -----
minyak/damar ganja
 Bentuk: masa kental/padat
 Warna:hitam agak kehijauan.
 Rasa sedikit pahit
 Bau: agak merangsang
Cannabis (lanjutan)

Gejala Putus Obat


Banyak berkeringat
Gemetar
Mual/muntah
Tidak bisa tidur
Gelisah
Tidak ada selera makan
Diare
COCAIN
Dari tanaman Erythroxylon coca

Efek:
menjadi bersemangat, gelisah dan tidak bisa
diam, tidak bisa makan, paranoid, fungsi hati
terganggu
Gejala pecandu yg putus obat:
kecenderungan untuk bunuh diri
Erythroxylon Coca
Coca (lanjutan)
Tanaman:
 Perdu, berkayu dan bercabang, bisa mencapai 2 – 3 m.
Daun:
 Letak berseling, melekat pada tangkai/batang
 Tumbuh satu persatu
 Bentuk bulat telur agak putih
 Ciri khas: tulang daun sejajar pada permukaan bawah
Bunga:
- Kecil, putih, melekat pada ketiak daun
Buah: kecil, warna: hijau --- kuning --- merah.
Coca (lanjutan)

Kandungan:
 Derivat ecgonin: Cocain, Cinnamylcocain, a & b Truxillin
Nama samaran:
Kokoino, In-In, The Leaf, Corine, C.Coke, Gire, Dynamite,
Gold Dust, Nose Candy, Paradise, Rock, Snow White,
Cracks.
Jenis/varietas:
 E. coca: menghasilkan Huanaco/Bolivian Coca
 E. spruceanum: menghasilkan Truxillo (Peruvian Coca &
Java Coca)
 E. Novogranatense: menghasilkan Truxillo Coca dari
Columbia
Serbuk Cocain

Dari daun E. coca


- Methyl ester dari benzoylecgonin
Opium
Tanaman poppy berkhasiat mengurangi rasa nyeri dan
memberi efek nyaman (joy plant)  dibudidayakan
oleh orang-orang Mesopotomia jauh sebelum masehi
(poppy disebut dengan opium)
Isolasi bahan aktif opium memiliki efek narkotika
(disebut morfin)
Tanaman Papaver somniverum
At the right is an entire capsule. The black spots are where insects have punctured the fruit's skin and
milky juice, or latex, has issued and then dried into black, crusty spots.

This is very similar to what happens with Opium Poppies. Opium Poppies have been developed over the
centuries to produce larger quantities of milky latex than you see on the garden poppy fruit. When the
latex on Opium Poppy pods dries, that's your opium, the source of a great deal of trouble in this world,
as well as an important medicine when properly used.
Opium (lanjutan) ……
Tanaman:
 Termasuk tanaman musiman, tinggi 70 – 110 cm
 Dapat tumbuh du pegunungan dengan suhu 20oC.
Daun:
 Hijau berlekuk-lekuk, panjang 10 – 15 cm
Bunga:
 Berwarna merah, putih atau ungu
Buah:
 Sebesar jeruk nipis/kepalan tangan bayi.
 Satu tangkai sat buah, lurus menjulang ke atas
Opium (lanjutan)
Candu didapat dari getah yang keluar dari torehan
pada buah.
A. Opium mentah:
 Getah buah P. somniferum yang membeku dengan
sendirinya -- proses: hanya sekedar pembungkusan
dan pengangkutan
 Lembek, sedikit lengket, seperti tir/aspal
 Warna: coklat kehijauan, coklat tua, coklat kehitaman
 Bau: khas, langu, mula2 tidak menyenangkan, lama2 ada
manisnya
 Rasa: pahit
Opium (lanjutan)

B. Opium Masak
 Agak keras, seperti gula merah
Warna: coklat tua kehitaman
Bau: khas, langu (lebih halus dan lebih manis)
Rasa: pahit
C. Opium Obat
Opium mentah yg mengalami pengolahan menjadi bahan
yang cocok untuk pengobatan (sesuai persyaratan
Farmakope), misal:
Tinctura Opii Benzoica, Tinctura Opii Crocata, Pulvis Doveri
dll.
Opium (lanjutan) ……

CANDU
getah tanaman
Papaver
somniferum
Pemakaiannya
dengan cara
dihisap
A Chinese opium house, photograph 1902
Opium (lanjutan)
Candu: dari Opium mentah --- mengalami
pengolahan: pelarutan, pemanasan, peragian
dll.---- menjadi ekstrak candu
Jicing
 Sisa candu yang telah dihisap
 Kadang dicampur dengan daun/bahan lain
Jicingko
- Hasil pengolahan Jicing/sisa pembakaran Jicing.
Opium (lanjutan)
Kandungan:
Opium mengandung 25 macam alkaloida, a.l.
- Termasuk golongan Narkotika:
Morphin, Codein, Thebain
 Termasuk golongan non-narkotika:
Papaverin
Narcotin
Narcein
Noscapin
dll.
Opium (lanjutan)

Pemalsuan:
Opium seringkali dipalsu dengan Tiken (jadam)
Etimologi:
Tiken berasal dari kata Tike + an = Tikean
( Tike = tiruan) ---- Jawa = Candu + daun awar-awar (Ficus
septica)
Tiken : ekstrak yang dibuat dari tanaman Fraxinus
Eedeni/F. graffithi, warna coklat-hitam, bau khas,
rasa pahit
Khasiat: param perut & penurun panas.
Opium (lanjutan) ……
MORFIN
 olahan opium/candu
mentah
 Pahit, berbentuk
tepung halus
 warna putih / cairan
berwarna, dalam
penyimpanan
berubah agak gelap
 Pemakaian : hisap &
suntikan
Opium (lanjutan) ……
Heroin • Efek pemakaian
Diacetil morphin, heroin:
Diamorphin. kejang-kejang, mual,
Narkotika hidung dan mata yg
semisintetik, selalu berair,
disintesa dari kehilangan nafsu
morphin (1874) makan dan cairan
Heroin tubuh, mengantuk,
cadel, bicara tidak
pil, bubuk, dan
jelas, tidak dapat
cairan
konsentrasi
Heroin juga disebut
dgn nama: putauw,
putih, bedak, PT,
Opium (lanjutan)

Heroin no 3:
Sinonim: Hongkong Rocks, Brown Sugar, Chinese
Heroin, White Dragon Pearl.
Warna : coklat muda ---- abu-abu tua.
Selain mengandung heroin juga mengandung:
kofein (30 – 60%), striknin, kini, skopolamin.
Heroin no 4:
Serbuk putih, krem
Mengandung heroin sp 98%
Kadang-kadang diencerkan dengan laktosa
Opium (lanjutan)

Brown Heroine
 Proses pembuatannya tanpa pemurnian
Warna coklat
Sering dikenal dengan nama lain, tergantung
asalnya:
Mexican Heroine
Middle East Heroin
Iranian Heroine
Opium (lanjutan)
Clandestine Lab.
Lab. Gelap pengolah narkoba,
Misalnya sintesa morphin menjadi heroin
Golden Triangle
---- Perbatasan Myanmar – Laos – Thailand
Penyebarannya: ke Amsterdam, Pantai Barat Amerika,
Australia.
Indonesia: dulu hanya sebagai daerah transit
sekarang: sbg pasar, bahkan produsen
Sabit Emas
Perbatasan Pakistan – Afganistan – Iran.
Opium (lanjutan) ……
• CODEIN
• Methyl morphin
• Bentuk: pil,
bubuk putih,
atau cairan
jernih
• Analgesik
sedang
• Biasanya untuk
obat batuk.
 Cara
pemakaian:
ditelan dan
disuntikkan
Opium (lanjutan) ……

• DEMEROL
Ditelan atau
dengan
disuntikkan

• Bentuk: pil
dan cairan
tidak
berwarna
Opium (lanjutan) ……

• METHADONE

digunakan
dalam
pengobatan
ketergantungan
opioid
Opium (lanjutan) ……

Efek dari Opioid


• Peningkatan
Mengalami pelambatan resiko terkena
dan kekacauan pada saat virus HIV dan
berbicara hepatitis dan
Kerusakan penglihatan penyakit infeksi
lainnya
pada malam hari • Penurunan
Mengalami kerusakan hasrat dalam
pada hati dan ginjal hubungan seks,
• kebingungan
dalam identitas
seksual,
• kematian karena
overdosis
Gejala Putus Obat dari
Ketergantungan Opioid

Kram otot dan nyeri tulang, kram perut, demam


Insomnia
Disregulasi temperatur
dll
LSD
LSD = lysergic acid diethylamide,
Halusinogen kuat
alkaloid ergot : ergotamine =precursor LSD
 disintesa dari lisergamid dari biji Morning Glory atau
dari Hawaiian Baby Woodrose.
Disintesa dari alkaloid Ergot dari jamur Claviceps
purpurea atau Aspergilus clavatus.
LSD (lanjutan)

Tersedia dalam 4 macam bentuk:


- blotter acid
- gelatin blocks
- tablet kecil
- microdots
LSD (lanjutan)

Gelatin blocks: LSD ditambahkan ke gelatin ketika


masih dalam bentuk cair.
Dibuat dalam bentuk Tablet kecil berwarna: dikenal
sebagai microdots.
 Homogenitas dari ke dua sediaan ini tidak bagus.
LSD (lanjutan)

Lebih sering dibuat blotted paper.


 Adsorbent paper direndam dalam larutan LSD, pelarut
dibiarkan kering.
 Kertas sering diberi gambar, atau simbol
 Diseluruh lembaran kertas atau unit-unit dibagi dalam
dosis tunggal (kertas diberi perforasi seperti perangko.
 Dosis LSD pada kertas ini jauh lebih homogen.
VAPING
Vape / vaping: tindakan mengisap dan menghembus
(inhale / exhale)
E-cigarette tidak mengandung tembakau
Mengandung nikotin , THC dan zat-zat
berbahaya lainnya, dapat menyebabkan sakit saluran
pernafasan, sakit jantung, kanker dll.
Ada yang mengira yang dihisap hanya uap air.
Alat kecil: terdiri dari cairan yang mengandung macam-
macam senyawa, batere, alat pemanas untuk
menghasilkan uap.
Terjadinya Penyalahgunaan Narkotika:
Faktor individu dan lingkungan
mis: kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat
merasa bosan atau jenuh
Simbol keperkasaan atau kemodernan
Kurangnya penghayatan hidup beragama
Lanjutan….
Pengaruh lingkungan yang berbahaya: narkotika
mudah didapatkan
Hubungan dalam keluarga tidak harmonis
Kondisi sekolah atau lingkungan pergaulan yang
kurang tertib
Cara Penggunaan NAPZA
Hisap/hirup melalui mulut: ganja, heroin
Inhalasi/sedot, melalui hidung: ganja, kokain, vape
Ditelan: ganja, kokain, kodein
Disuntik: heroin, kokain
Akibat Ketergantungan

Penggunaan jangka lama, dosis


besar  tubuh menyesuaikan diri
dgn narkotika  membentuk
keseimbangan baru  narkotika
dihentikan  terjadi kekacauan
sistem keseimbangan (putus
narkotika)
Akibat Penyalahgunaan Narkotika secara umum:
Menyebabkan kemunduran mental dan jasmani,
dengan akibat:
1. Terhadap individu:
- Kemunduran kepribadian
- Produktivitas kerja menurun
- Masa depan hilang
2. Terhadap masyarakat:
- Kecelakan lalulintas
- Kemerosotan moral
- Kriminalitas meningkat.
Tanda-Tanda Penyalahgunaan Obat
Ada bekas suntikan di lengan atau paha
Kalau orangnya sangat sadar, berani, gembira, agresif
(perangsang SSP)
Kalau orangnya mengantuk, setengah sadar, tidak
komunikatif, tidak responsif
(penekan SSP)
Biji mata
- kalau biji mata sangat kecil: candu, heroin, morfin
- kalau biji mata sangat besar: cocain, amfetamin
(psikotropik), ganja

s
Upaya Penanggulangan
Pembinaan: kondisi lingkungan
yang kondusif
Preventif: pencegahan berbagai
masalah “untuk lari ke obat”
Kuratif
Rehabilitatif: pemulihan kembali
dan resosialisasi ke masyarakat
PEMERIKSAAN BB NARKOBA
I. TES PENDAHULUAN ---- Reaksi Warna
1. CANNABIS
a. Corinth
- Ext sampel/petr eter --- kertas saring - keringkan, + 1% corinth
salt dlm Na-sulfat anh ± 1 mg + air bbrp tetes ---- warna pink.

b. Duquenois – Levine Tes.


Pereaksi Duquenois: 12 tts asetaldehid + 1 g vanilin dlm 50 ml alkohol.
Sampel: lbh krg 100 mg sampel + 25 ml eter ---- extr ---saring ke cawan
porselin putih, uapkan ---kering di tangas uap + 2 ml pereaksi
Duquenois, aduk sp residu larut + 2 ml HCl, aduk, diamkan 10 mnt.
Amati warna. Pindah lartan ke tabung rks, + 2 ml CHCl3, kocok,
biarkan memisah, lpsan CHCl3 --- ungu (purple) --- +
(AOAC 40 010 – 40 011)
Pemeriksaan BB nark… (lanjutan)

2. LSD, Psilosibin, Psilosin.


- Ehrlich/Van Urk:
1 g p.DAB /10 ml metOH + 10 ml. as ortofosfat pekat
sampel + reagen -- violet (LSD)
abu2/violet (Psilosibin/Psilosin)
3. OPIAT
a. Marquis
- 5 ml formaldehid 40% + 100 ml as sulfat pkt --- warna
b. Mandelin
1% lrtan amm.monovanadta/100 ml H2SO4 pkt ---- warna
Pemeriksaan BB nark… (lanjutan)
4. KOKAIN
a. Cobalt isotiosianat
larutan 2% dalam air ---- biru
b. NaOH
5% NaOH dlm etOH (tes thdp ggs ester bensoat – bau
spesifik).

5. BARBITURAT
Dille – Koppanyi
A: 0,1 g kobal asetat/10 ml 0,2% Hac glac dlm meOH
B: 5% isopropilamin dlm meOH
Sampel + reagen A + reagen B ------ biru.
Pemeriksaan BB nark… (lanjutan)

6. BENZODIAZEPIN
a. Zimmerman
A. 1 g 2,4-dinitrobensen/100 ml meOH
B. 15 g KOH/100 ml air
Sampel + reagen merah//pink/ungu
b. Vitali – Morin
- HNO3 pkt + aseton + 0.1 M KOH/meOH
Sampel + reagen kuning
Pemeriksaan BB nark… (lanjutan)
7. Amphetamin
a. Marquis
b. Simon
A. 2% lar. Na2CO3
B. 10% asetaldehid dlm 1% lar Na Nitroprusid
Reagen Simon A dan B: jangan dicampur, diberikan
satu per satu
Untuk membedakan ggs amin primer -- reaksi (-)
ggs amin sekunder – reaksi (+)
c. Asam Galat
0.1 g asam galat/20 ml H2SO4 pkt
identifikasi thd ggs metilendioksi
Pemeriksaan Amphetamin dan Metamphetamin
(lanjutan)
Reaksi warna:
- Amphetamin: Asam sulfat – formaldehid: orange -
brown (sensitivitas 0,5 mg).
(Isolation and Identification of Drugs, E.G.C. Clarke, p
192.)

Methamphetamin: Asam sulfat – formaldehid: orange


(sensitivitas 0,5 mg).
(Isolation and Identification of Drugs, E.G.C. Clarke, p
420.)
Pemeriksaan kuantitatif
Dengan Spektrofotometer:
Amphetamin dalam Asam sulfat 0,1 N: pada
maksimum 251,5 mm (E 1% 1 cm, 5,5); 257 mm (E 1% 1
cm, 15); dan 263 mm (E 1% 1 cm, 8)

MethylAmphetamin dalam Asam sulfat 0,1 N: pada


maksimum 251,5 mm (E 1% 1 cm, 8); 257 mm (E 1% 1
cm, 10); dan 263 mm (E 1% 1 cm, 8) dan ada inflexion
pada 266 mm.
Methyl amphetamin HCl dalam air: maksimum 251,0
mm (E 1% 1 cm, 8); 257 mm (E 1% 1 cm, 10); dan 263 mm
(E 1% 1 cm, 8), minimum pada 226,5; 254 dan 261 mm
SAMPEL MARQUIS SIMON ASAM GALAT

AMFET JINGGA – COKLAT NEG /COKLAT NEG

METAMF JINGGA/MERAH BIRU GELAP NEG


COKLAT
MDMA HITAM BIRU GELAP HIJAU

MMDA MERAH UNGU NEG/ROSA MUDA HIJAU

MDA HITAM NEG/ROSA MUDA HIJAU

DOET KNG COKLAT NEG/ROSA MUDA NEG

DOB KNG HIJAU – HIJAU NEG/ROSA MUDA NEG

DOM KUNING NEG/ROSA MUDA NEG

DMA HIJAU – HIJAU GLP NEG/ROSA MUDA NEG

PMA NEG – HIJAU TRG NEG/ROSA MUDA NEG


II. KLT
SAMPEL ELUEN PENAMPAK WARNA
NODA
CANNABIS Pentan 9 Orang / kng merah
Eter 1
LSD Kloroform 9 Biru / ungu
MeOH 1
Mescalin/Psilosin Metanol 100 Biru/ungu
Amm 1,5

OPIAt Etilasetat 85 Biru/ungu


MeOH 10 Orange
Amm 5

KOKAIN MeOH 100 Biru/Ungu/Orange


Amm 1,5

AMFETAMIN MeOH 25
DERIVAT Aseton 5
III. ANALISA INSTRUMEN

 SPEKTRO UV / VIS

 HPLC

 GC – FTIR

 GC – MS ----- paling bagus


PK Codein tbl. Dg Spektrofotometer
Codein dengan 1% w/v 3 methyl-2-benzthiazolinone
HCl + 2% w/v FeCl3 ------ warna hijau
Diukur pada panjang gelombang 629 nm.
Dibuat baku kerja 25 bpj --- A = 0,575
Dibuat baku kerja 20 bpj ---A = 0,475
5 tablet Codein ditimbang (535 mg) --- gerus halus ---
homogenkan. Ditimbang serbuk 53,5 mg + HCl 1% +
aq. Dem sp 50,0 ml ----- 1,0 ml + aq ad 50,0 ml -------
A = 0,465
Berapa kandungan Codein per tablet?
PK Codein (lanjutan)
53,5 mg Codein dalam 50,0 ml = 1000/50 x 53,5 mg =
1070 bpj ---------- larutan I
1,0 ml lrtan lrtan I dlm 50,0 ml ---= 21,4 bpj –A = 0,465
Kdr Codein = 0,465/0,475 x 20 bpj = 19,5789 bpj =
 19,5789bpj/21,4 bpj x 100% = 91,49%.

Kandungan per tablet = 91,49/100 x 107 mg = 97,89


mg.
BAHAN UNTUKPEMERIKSAAN ANALISIS DNA
Bahan yg berasal dari tubuh manusia yang biasanya
digunakan untuk pemeriksaan DNA:
 Darah dan bercak darah
 Sperma dan bercak sperma
 Jaringan dan sel.
 Tulang dan organ
 Rambut dan Folikel
 Urin yang mengandung sel berinti
 Saliva dan bercak saliva yang mengandung sel berinti
 Pulpa gigi
 Cairan amnion.
Cara pengumpulan/pengambilan sampel
A. Darah
1. Sampel Darah Cair
a. Darah dari seseorang
- Diambil dengan syringe oleh petugas yg
berpengalaman, dimasukkan dlm 2 tabung dg EDTA,
msg2 5 ml darah. Tab ditutup, diberi label, simpan di
pendingin, di pak dan dikirim ke lab.
b. Darah cair di TKP
- Dihisap dg syringe bersih (sterile) atau pipet
disposable, pindah dlm tabung steril
- Darah beku diambil dg spatel yg bersih atau kain katun
bersih utk menyerap darah.
- Sampel darah cair diberi EDTA
- Diberi label, simpan di pendingin
- di pak, dikirim ke lab.
c. Darah cair dalam air atau salju, es.
- Sesegera mungkin diambil
- Dlm jml cukup diamsukkan botol bersih
- Hindari kontaminasi
- Simpan dipendingin, bl perlu dibekukan
- beri label, di pak, kirim ke lab.
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA

2. Bercak darah basah.


a. Di pakaian:
pakaian dg noda darah diletakkan pd permukaan
bersih, keringkan di udara. Jgn ditempat tertutup,
kedap udara atau tas plastik.
Setlh kering, masukkan amplop, beri label, kirim.
b. Benda dg bercak darah basah.
 Benda kecil biarkan kering di udara, kumpulkan.
 Benda besar dan tdk dpt dipindahkan , dihisap dg
kain katun bersih, dikeringkan di udara, masukkan
kantong kertas/amplop, beri label, kirim.
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA
B. Sperma dan bercak sperma
1. Sperma cair: hisap dengan syringe steril/pipet
disposable, pindahkan dalam tabung steril.
Diberi label, disimpan dlm lemari pendingin
- Atau sperma cair diserap dg kapas bersih, keringkan
di udara, beri label, di pak, kirim ke lab.
2. Bercak sperma pada benda yg dapat dipindah
(celana, pakaian, bantal, guling, dsb)
- bl bercak masih basah, keringkan di udara.
- bl perlu bagian yg berbercak dipotong
- masukkan kantong kertas, beri label, di pak,
dikirim ke lab.
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA

3. Bercak sperma pada benda besar yg bisa dipotong


(karpet, tempat tidur, kasur atau perkakas lain).
- potong daerah berbercak dg pisau / gunting bersih.
- masukkan tiap potongan dalam kantong kertas
- hindari kontaminasi, beri label dsb.
4. Bercak sperma pada benda yg tidak dapat dipindah
dan permukaan tidak menyerap (lantai, logam dll)
- bercak dikerok dg alat yg bersih, letakkan kerokan
pada kertas bersih, dilipat, masukkan kantong kerta,
beri label, di pak dst.
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA

5. Sperma pada tubuh korban kejahatan seksual.


- korban biasanya diperiksa di RS
- barang bukti dpt ditemukan di mulut, vagina dan
anus korban, tiap item ditempatkan pada wadah
tersendiri, beri label, di pak, dikirim ke lab.

C. Jaringan, Organ dan Tulang.


1. Jaringan, organ dan tulang segar
- Ambil tiap jaringan, organ dan tulang segar dg
pinset, tiap item ditempatkan pada wadah yg bersih
tanpa diberi pengawet, beri label, simpan di
pendingin, di pak , kirim ke lab.
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA

C 2. Jaringan, organ, tulang yg tidak segar.


- ambil tiap jaringan, organ dan tulang dg sarung
tangan bersih.
- tiap item ditempatkan pada wadah yg bersih tanpa
diberi pengawet.
- beri label, simpan di suhu kamar, dipak, dikirim.

Untuk jaringan otot minimal jumlah 25 mg, karena DNA


otot sangat sedikit, jaringan lain (hati, ginjal) cukup 15
mg.
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA

D. Urine, Saliva, dan Cairan Tubuh lain.


1. Sampel cair: urin, saliva cair dimasukkan ke tempat
steril dari plastik/kaca sesegera mungkin.
- simpan di pendingin, beri label, di pak dst.
2. Bercak urine, saliva:
- bercak dikerok dengan alat yg bersih atau benda yg
mengandung bercak dipotong.
- masukkan kerokan dalam kantong kertas, beri
label, di pak dst.
E. Rambut:
- Cabut beberapa helai dg akarnya, dengan pinset
bersih.
- Usahakan pencabutan tidak merusak folikel
-rambut yg tercampur dg darah, jaringan atau cairan
tubuh lain diperlakukan dg hati2
- ditempatkan pada wadah bersih, simpan di
pendingin, beri label, di pak dst.
F. Pulpa gigi: gigi yg masih utuh (tdk rusak)dicabut.
- dimasukkan dlm kantong kertas, beri label, di pak
dst
Cara pengumpulan sampel untuk analisis DNA

G. Cairan Amnion
- dilakukan oleh tenaga ahliyg terlatih (dr. obsgyn)
- dilakukan pada kehamilan > 14 minggu
- dg bimbingan USG, tentukan lokasi amnion setinggi
mungkin dlm uterus, menjauhi janin dan plasenta.
- lakukan prosedur asepsis dan antisepsis tanpa
anestesi lokal, insersi jarum dg dituntun USG sp
mencapai kantong amnion yg bebas.
- Aspirasi cairan amnion 0,5 ml – dibuang; aspirasi lagi
10 – 30 ml, jarum dicabut, janin di monitor keadaan
jantungnya, simpan di pendingin, beri label dst.

Anda mungkin juga menyukai