Napza 2019
Napza 2019
PAIN KILLER
+ KEDOKTERAN: OBAT BATUK:
ANTITUSSIVE
- DRUG ABUSE
TOLERANCE Bau nya
HABITUATION
ADDICTION DEPENDENCE
(KECANDUAN)
DAPAT MEMBIUS SSP DAN MENYEBABKAN
ORANG TIDUR
KEMUNDURAN TERHADAP
TERHADAP MENTAL &
INDIVIDU MASYARAKAT
JASMANI
KECELAKAAN LANTAS
MUNDURNYA
KEPRIBADIAN
KEMEROSOTAN MORAL
KEMAMPUAN KERJA/
PRODUKTIVITAS <<<
KRIMINALITAS >>>:
TINDAK KEKERASAN
KEJAHATAN SEKSUAL DLL
MASA DEPAN HILANG
NARCOTICS
In other term:
Secara medis,
NARCOTICS: obat yg menyebabkan tidur,
atau kehilangan kesadaran (stupor) atau
menghilangkan rasa sakit, karena karena
efeknya pada sistim syaraf pusat.
UU RI No 5 / 1997:
- zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental
dan perilaku.
Narkotika
Golongan I :
- hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan (dalam jumlah terbatas setelah
mendapat persetujuan Menteri atau atas rekomendasi
kepala BPOM)
tidak digunakan/dilarang digunakan dalam terapi,
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh Golongan I
Asetilhidrokodeina
Dihidrokodeina
Etilmorfina
Kodeina
Nikodikodina
Norkodeina
Propiram
4. Golongan IV :
berkhasiat pengobatan
sangat luas digunakan dalam terapi
dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Contoh : Diazepam, Nitrazepam.
Contoh Obat
Allobarbital
fenobarbital
Alprazolam
fludiazepam
Amfepramona
flurazepam
Barbital
Bromazepam
halazepam
Diazepam
kamazepam
Etil amfetamina klordiazepoksida
Etinamat lorazepam
oksazepam, dll
ZAT ADIKTIF LAINNYA
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat
yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan
Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol :
mengandung etanol (etil alkohol),
berpengaruh menekan susunan saraf pusat,
sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari
– hari dalam kebudayaan tertentu.
physical dependence
2 combinations
psychological
habituation and
body tolerance
Physical Dependence
Psychological
Habituation
craving or compulsion
to obtain and
experience the effects
of a narcotic drug
Dosis selanjutnya
kurang memberi efek
Body Tolerance
Kecenderungan
meningkatkan dosis
Penggolongan berdasarkan efeknya terhadap perilaku
yang ditimbulkan oleh NAPZA
2. Drug addiction
chronic or periodic abuse of a drug(s) for intoxication.
It is marked by:
An overpowering compulsion or need to take the drug
and obtain it by any means
A tendency to increase the drugs dosage
A psychic (physiological, mental) and generally
physical dependence on the drugs effects, despite
knowledge.
Drugs Addiction
3. Drug dependence
a state of dependence on a drug to feel physically
"normal" or "well" arising from repeated use of the
drug. Its characteristics vary with the drug of abuse.
When he is not able to get his drug, the abuser begins
to feel "sick". He suffers what is called "withdrawal
sickness" or "withdrawal syndrome". This gets to be
actually painful as the drug's effects "withdraw" from
the abuser's body system.
Drug Habit
4. Drug Habit
Is a psychological or mental condition resulting from
repeated use of a drug, marked by:
A desire or want (but not a compulsion or need) to
continue taking the drug for the sense of well-being it gives
Little or no tendency to increase the drug's dose (unlike
physical dependence where the abuser tends to take more
and more of the drug to get the same effect because of body
"tolerance"
Some degree of psychic or mental dependence on the drug
but not absence of syndrome
A determinable effect, if any, on the abuser, but not on
society.
Drug Tolerance
5. Drug Tolerance
Tolerance is increasing the dosage of his drug(s) to
maintain the same effects. Develops with:
amphetamines, barbiturates, opiates, solvents. Some
addicts go to 20 - 200 times more than the medicinal
dose. This can be fatal.
“Drugs abuse “ dan adiksi dpt terjadi jika: a.l.
1. penggunaan obat meningkat, mis merokok mkn
sering, penggunaan obat mkn sering, setiap bln,
minggu, hari …..
2. Jika obat dapat memenuhi kebutuhan, smkn
tergantung padanya, makin berani, sakit hilang dll ….
3. Obat dapat mengisi kekosongan dalam hidup.
6. Drug Syndicate
A drug syndicate is a network of evil. It is operated and
manned by willful criminals who knowingly traffic in
human lives for the money. They can make in their
illegal and nefarious trade. The net results of their
commerce are: physical and mental cripples, ruined
lives, and even agonizing deaths.
Adiksi
Doug Sellman in the National Addiction Center:
"The 10 most important things to know about
addiction“:
1. "fundamentally about compulsive behavior”
2. tingkah laku kompulsif ini berasal di luar kesadaran
– berulang – sulit dihindari.
3. 50% menurun (latar belakang keluarga dan genetik
memainkan peran besar).
4. orang yang mengalami adiksi seringkali mempunyai
problem kejiwaan lain yang dapat menambahkan
rumitnya masalah adiksi ini.
5. ditandai oleh “relapse” yang berulang-ulang
6. bermacam-macam psiko terapi akan menghasilkan
hasil yang serupa (misalnya ikatan yang kuat antar
teman).
7. Masing-masing orang mempunyai problemanya
sendiri-sendiri, karena itu sangat penting untuk
mencari cara untuk bisa dekat dengan pecandu
(Selman menekankan perlunya empati).
8. para dokter sebaiknya menerapkan pendekatan yang
seluas mungkin pada masing-masing individu.
Kombinasi antara bermacam-macam cara
pengobatan, misalnya meresepkan obat, terapi
keluarga, social and legal support, menyediakan
akomodasi dan lain-lain.
9. jarang terjadi epiphany
10. perubahan makan waktu - sabar, tekun.
Amphetamin
Amfetamin
Derivat amfetamin
Efek:
Hilang rasa capek, lapar, mengantuk
Riang, gembira, euphoria
Kuat bergerak
Biji mata melebar
1 phenylpropan – 2- amine =
amphetamine
C9H13N
MDMA
Nama gelap USA: ecstacy, XTC, MDMA,
adam, nirwana, white house
Nama gelap Indonesia: inex, dolphin,
nirwana, ceuceu lin, hammer, flash, roll,
royce, pink tango, play boy
Ecstasy • Efek: diare, rasa
haus yg berlebihan,
hiperaktif, sakit
kepala, pusing,
menggigil yg tdk
terkontrol, dll
• Ektasi: mendorong
tubuh melakukan
aktivitas yang
melampaui batas
Nama gelap Indonesia: inex,
dolphin, nirwana, ceuceu lin,
maksimum dari
hammer, flash, roll, royce, pink kekuatan tubuh itu
tango, play boy sendiri
Shabu-shabu Efek jangka panjang:
menjadi semangat,
gelisah dan tidak bisa
diam, tidak bisa tidur,
tidak bisa makan, otak
terganggu (bisa gila),
paranoid, psikosis,
adiksi, halusinasi, berat
badan turun, stroke,
repetitive motor activity,
violent behavior (pikiran
MA = Metamfetamin: N, a- dimetilfenetilamin
bunuh diri), disinteres
= ICE pada aktivitas sosial dsb
= SHABU-SHABU
Derivat Lain:
MDA = 3,4-metilendioksiamfetamin
MDEA = 3,4-metilendioksietilamfetamin
= N-etilMDA
= MDE(3,4-metilendioksietamfetamin)
MMDA = 3-metoksi-4,5-metilendioksiamfetamin
DOM = 2,5-dimetoksi-4-metilamfetamin
= STP (Serenity, Tranquility and Peace)
Derivat Lain:
DOB = 2,5-dimetoksi-4-bromoamfetamin
DMA = 2,5-dimetoksiamfetamin
TMA = 3,4,5-trimetoksiamfetamin
DOET = 2,5-dimetoksi-4-etilamfetamin
Efek Subjektif (stimulasi SSP)
Percaya diri ↑ , gembira ↑
Riang, lancar bicara-euphoria
Rasa mengantuk hilang (insomnia)
Rasa lapar hilang (anoreksia)
Aphrodisiac semu
Energi ber +, rasa capek hilang (disko 6-8 jam)
Kenikmatan mirip orgasme
Efek Objektif
Tremor & berkeringat
Tensi ↑
Perilaku kriminal ↑
Melarikan diri dari yang dirasa “tidak enak”
Paranoid
Terlalu berani
Malnutrisi
Benzodiazepines
SSP depressant = sedatif
Bentuk sediaan: tab, kapsul, injeksi
Kegunaan: short-term terapi untuk stress, anxietas
Efek jangka pendek: aktivitas mental, anxietas ↓
Dosis besar: “tidur”
Overdoses: respiratory depression
Bahaya: efek jangka panjang
Tolerance dan physical dependence
Stop tiba-tiba: withdrawal symptoms: panik, palpitasi,
menggigil, imsonia, sakit kepala, pusing, nausea, nyeri
seluruh badan
Efek beberapa hari-minggu
Ibu ketagihan: neonatus withdrawal symptoms
Cara mengurangi
Tapering off = dose-reduction-programme
Dosis dikurangi perlahan” kok bisa karena ADME?
Preparat
Alprazolam (lexotan)
Diazepam (valium)
Flunitrazepam (rohypnol)
Alcohol Abuse
Potensi ketagihan
Hukum di USA
- minum beralkohol: > 18 tahun
- kadar alkohol dalam darah ≥ 0,10%
dinyatakan mabuk
tidak boleh membawa kendaraan
Efek Jangka Pendek Alkohol
Depresi SSP (stimulant palsu)
Mengurangi cemas, ketegangan, hambatan naluriah
hilang
Merasa santai, percaya diri meningkat, banyak bicara,
riang
Mual muntah
Efek Jangka Panjang Alkohol
Penyakit lever: hepatitis, cirrosis, hati berlemak,
kanker hati
Kerusakan jantung dan peredaran darah, hipertensi,
stroke
Mental: dementia irreversible
Narkotika yang berasal dari tanaman
Cannabis sativa
Kandungan: CBD<
THC
Cannabis indica
Kandungan: CBD >
THC:
Cannabis indica
Tanaman Cannabis
Cannabis (lanjutan)
Tanaman:
Perdu,berkayu dan bercabang
Tinggi bisa mencapai 1 – 4 m
Daun:
Menjari, tepi bergerigi, ujung runcing
Permukaan daun berbulu halus
Jumlah helai daun selalu ganjil (5,7,9)
Bunga:
- Kecil-kecil, putih kekuningan
- Melekat pada tangkai, batang dan cabang
Buah: Kecil2 sebesar merica,
- Muda : kehijauan ------ tua: kecoklatan.
Cannabis (lanjutan)
• Efek:
perasaan tidak
tenang, tidak
bergairah, cepat
marah, jantung
berdebar, hilang
konsentrasi, denyut
nadi meningkat,
keseimbangan dan
koordinasi tubuh
buruk, ketakutan &
rasa panik, depresi,
halusinasi, dll
Bunga kering dari Cannabis
C. Indica dan Sativa : 2 varietas utama yang digunakan
pada pengobatan.
Banyak strain lain yg dg kandungan canabinol yg
berbeda.
Strain indica: a.l. sbg relaksan, mengurangi rasa sakit,
cemas, mual, menambah nafsu makan.
Strain Sativa lebih sebagai stimulan, menambah nafsu
makan, mengurangi depresi, migrain, rasa sakit dan
mual.
Cannabis (lanjutan)
Kandungan:
Terutama THC (tetrahidrocannabinol) --- psikoaktif,
halusinogen.
CBD (Cannabidiol): digunakan dalam pengobatan utk
parkinson, scizoprenia, stroke, dll. (Tidak psikoaktif)
CBN (Cannabinol)
Menurut Nepal, ada 3 macam bahan lagi yg terkandung
dalam ganja:
Cannabivarin
Tetrahydrocannabivarin
Cannabidivarin
Cannabis (lanjutan)
Nama samaran:
Marihuana, Marijuana, Indian Hemp, Rumput Gelek,
Hijau, Bang, Ikat, Rabang, Grass, Marry Jane.
Bentuk dalam perdagangan:
Amplop berisi bagian tanaman yg sudah kering (tangkai,
daun, bunga, dan buah).
Rokok, lintingan, kadang2 dicampur tembakau
Tembakau ganja, serbuk dari tanaman
Budha stick, biji ganja
Hasil sariannya: Hashish, minyak ganja, Damar ganja.
Cannabis (lanjutan)
HASHISH
Hasil ekstraksi dari ganja -----
minyak/damar ganja
Bentuk: masa kental/padat
Warna:hitam agak kehijauan.
Rasa sedikit pahit
Bau: agak merangsang
Cannabis (lanjutan)
Efek:
menjadi bersemangat, gelisah dan tidak bisa
diam, tidak bisa makan, paranoid, fungsi hati
terganggu
Gejala pecandu yg putus obat:
kecenderungan untuk bunuh diri
Erythroxylon Coca
Coca (lanjutan)
Tanaman:
Perdu, berkayu dan bercabang, bisa mencapai 2 – 3 m.
Daun:
Letak berseling, melekat pada tangkai/batang
Tumbuh satu persatu
Bentuk bulat telur agak putih
Ciri khas: tulang daun sejajar pada permukaan bawah
Bunga:
- Kecil, putih, melekat pada ketiak daun
Buah: kecil, warna: hijau --- kuning --- merah.
Coca (lanjutan)
Kandungan:
Derivat ecgonin: Cocain, Cinnamylcocain, a & b Truxillin
Nama samaran:
Kokoino, In-In, The Leaf, Corine, C.Coke, Gire, Dynamite,
Gold Dust, Nose Candy, Paradise, Rock, Snow White,
Cracks.
Jenis/varietas:
E. coca: menghasilkan Huanaco/Bolivian Coca
E. spruceanum: menghasilkan Truxillo (Peruvian Coca &
Java Coca)
E. Novogranatense: menghasilkan Truxillo Coca dari
Columbia
Serbuk Cocain
This is very similar to what happens with Opium Poppies. Opium Poppies have been developed over the
centuries to produce larger quantities of milky latex than you see on the garden poppy fruit. When the
latex on Opium Poppy pods dries, that's your opium, the source of a great deal of trouble in this world,
as well as an important medicine when properly used.
Opium (lanjutan) ……
Tanaman:
Termasuk tanaman musiman, tinggi 70 – 110 cm
Dapat tumbuh du pegunungan dengan suhu 20oC.
Daun:
Hijau berlekuk-lekuk, panjang 10 – 15 cm
Bunga:
Berwarna merah, putih atau ungu
Buah:
Sebesar jeruk nipis/kepalan tangan bayi.
Satu tangkai sat buah, lurus menjulang ke atas
Opium (lanjutan)
Candu didapat dari getah yang keluar dari torehan
pada buah.
A. Opium mentah:
Getah buah P. somniferum yang membeku dengan
sendirinya -- proses: hanya sekedar pembungkusan
dan pengangkutan
Lembek, sedikit lengket, seperti tir/aspal
Warna: coklat kehijauan, coklat tua, coklat kehitaman
Bau: khas, langu, mula2 tidak menyenangkan, lama2 ada
manisnya
Rasa: pahit
Opium (lanjutan)
B. Opium Masak
Agak keras, seperti gula merah
Warna: coklat tua kehitaman
Bau: khas, langu (lebih halus dan lebih manis)
Rasa: pahit
C. Opium Obat
Opium mentah yg mengalami pengolahan menjadi bahan
yang cocok untuk pengobatan (sesuai persyaratan
Farmakope), misal:
Tinctura Opii Benzoica, Tinctura Opii Crocata, Pulvis Doveri
dll.
Opium (lanjutan) ……
CANDU
getah tanaman
Papaver
somniferum
Pemakaiannya
dengan cara
dihisap
A Chinese opium house, photograph 1902
Opium (lanjutan)
Candu: dari Opium mentah --- mengalami
pengolahan: pelarutan, pemanasan, peragian
dll.---- menjadi ekstrak candu
Jicing
Sisa candu yang telah dihisap
Kadang dicampur dengan daun/bahan lain
Jicingko
- Hasil pengolahan Jicing/sisa pembakaran Jicing.
Opium (lanjutan)
Kandungan:
Opium mengandung 25 macam alkaloida, a.l.
- Termasuk golongan Narkotika:
Morphin, Codein, Thebain
Termasuk golongan non-narkotika:
Papaverin
Narcotin
Narcein
Noscapin
dll.
Opium (lanjutan)
Pemalsuan:
Opium seringkali dipalsu dengan Tiken (jadam)
Etimologi:
Tiken berasal dari kata Tike + an = Tikean
( Tike = tiruan) ---- Jawa = Candu + daun awar-awar (Ficus
septica)
Tiken : ekstrak yang dibuat dari tanaman Fraxinus
Eedeni/F. graffithi, warna coklat-hitam, bau khas,
rasa pahit
Khasiat: param perut & penurun panas.
Opium (lanjutan) ……
MORFIN
olahan opium/candu
mentah
Pahit, berbentuk
tepung halus
warna putih / cairan
berwarna, dalam
penyimpanan
berubah agak gelap
Pemakaian : hisap &
suntikan
Opium (lanjutan) ……
Heroin • Efek pemakaian
Diacetil morphin, heroin:
Diamorphin. kejang-kejang, mual,
Narkotika hidung dan mata yg
semisintetik, selalu berair,
disintesa dari kehilangan nafsu
morphin (1874) makan dan cairan
Heroin tubuh, mengantuk,
cadel, bicara tidak
pil, bubuk, dan
jelas, tidak dapat
cairan
konsentrasi
Heroin juga disebut
dgn nama: putauw,
putih, bedak, PT,
Opium (lanjutan)
Heroin no 3:
Sinonim: Hongkong Rocks, Brown Sugar, Chinese
Heroin, White Dragon Pearl.
Warna : coklat muda ---- abu-abu tua.
Selain mengandung heroin juga mengandung:
kofein (30 – 60%), striknin, kini, skopolamin.
Heroin no 4:
Serbuk putih, krem
Mengandung heroin sp 98%
Kadang-kadang diencerkan dengan laktosa
Opium (lanjutan)
Brown Heroine
Proses pembuatannya tanpa pemurnian
Warna coklat
Sering dikenal dengan nama lain, tergantung
asalnya:
Mexican Heroine
Middle East Heroin
Iranian Heroine
Opium (lanjutan)
Clandestine Lab.
Lab. Gelap pengolah narkoba,
Misalnya sintesa morphin menjadi heroin
Golden Triangle
---- Perbatasan Myanmar – Laos – Thailand
Penyebarannya: ke Amsterdam, Pantai Barat Amerika,
Australia.
Indonesia: dulu hanya sebagai daerah transit
sekarang: sbg pasar, bahkan produsen
Sabit Emas
Perbatasan Pakistan – Afganistan – Iran.
Opium (lanjutan) ……
• CODEIN
• Methyl morphin
• Bentuk: pil,
bubuk putih,
atau cairan
jernih
• Analgesik
sedang
• Biasanya untuk
obat batuk.
Cara
pemakaian:
ditelan dan
disuntikkan
Opium (lanjutan) ……
• DEMEROL
Ditelan atau
dengan
disuntikkan
• Bentuk: pil
dan cairan
tidak
berwarna
Opium (lanjutan) ……
• METHADONE
digunakan
dalam
pengobatan
ketergantungan
opioid
Opium (lanjutan) ……
s
Upaya Penanggulangan
Pembinaan: kondisi lingkungan
yang kondusif
Preventif: pencegahan berbagai
masalah “untuk lari ke obat”
Kuratif
Rehabilitatif: pemulihan kembali
dan resosialisasi ke masyarakat
PEMERIKSAAN BB NARKOBA
I. TES PENDAHULUAN ---- Reaksi Warna
1. CANNABIS
a. Corinth
- Ext sampel/petr eter --- kertas saring - keringkan, + 1% corinth
salt dlm Na-sulfat anh ± 1 mg + air bbrp tetes ---- warna pink.
5. BARBITURAT
Dille – Koppanyi
A: 0,1 g kobal asetat/10 ml 0,2% Hac glac dlm meOH
B: 5% isopropilamin dlm meOH
Sampel + reagen A + reagen B ------ biru.
Pemeriksaan BB nark… (lanjutan)
6. BENZODIAZEPIN
a. Zimmerman
A. 1 g 2,4-dinitrobensen/100 ml meOH
B. 15 g KOH/100 ml air
Sampel + reagen merah//pink/ungu
b. Vitali – Morin
- HNO3 pkt + aseton + 0.1 M KOH/meOH
Sampel + reagen kuning
Pemeriksaan BB nark… (lanjutan)
7. Amphetamin
a. Marquis
b. Simon
A. 2% lar. Na2CO3
B. 10% asetaldehid dlm 1% lar Na Nitroprusid
Reagen Simon A dan B: jangan dicampur, diberikan
satu per satu
Untuk membedakan ggs amin primer -- reaksi (-)
ggs amin sekunder – reaksi (+)
c. Asam Galat
0.1 g asam galat/20 ml H2SO4 pkt
identifikasi thd ggs metilendioksi
Pemeriksaan Amphetamin dan Metamphetamin
(lanjutan)
Reaksi warna:
- Amphetamin: Asam sulfat – formaldehid: orange -
brown (sensitivitas 0,5 mg).
(Isolation and Identification of Drugs, E.G.C. Clarke, p
192.)
AMFETAMIN MeOH 25
DERIVAT Aseton 5
III. ANALISA INSTRUMEN
SPEKTRO UV / VIS
HPLC
GC – FTIR
G. Cairan Amnion
- dilakukan oleh tenaga ahliyg terlatih (dr. obsgyn)
- dilakukan pada kehamilan > 14 minggu
- dg bimbingan USG, tentukan lokasi amnion setinggi
mungkin dlm uterus, menjauhi janin dan plasenta.
- lakukan prosedur asepsis dan antisepsis tanpa
anestesi lokal, insersi jarum dg dituntun USG sp
mencapai kantong amnion yg bebas.
- Aspirasi cairan amnion 0,5 ml – dibuang; aspirasi lagi
10 – 30 ml, jarum dicabut, janin di monitor keadaan
jantungnya, simpan di pendingin, beri label dst.