Anda di halaman 1dari 62

PENYAKIT INFEKSI

VIRUS CORONA (COVID-19)


Oleh;
KKM (Komunitas Kesehatan Muslim) KISWAH PUSAT
Sabtu,12 Rajab 1441/7 Maret 2020
Pendahuluan
 Penyakit Virus Corona 2019
(Covid-19/Coronavirus disease 2019) Qodar
allohu wa ma syaa fa’al, banyak korban jiwa

 Pertama kali di Wuhan, Propinsi Hubei,


Tiongkok, Cina lalu menyebar ke seluruh dunia
termasuk Indonesia

 Alhamdulillah, Pemerintah Indonesia


(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)
telah mengantisipasi
Virus Corona/2019-nCOV
(2019-novel Virus Corona)
 Virus baru dari binatang yang dapat menginfeksi
manusia (virus zoonosis) & menular antar manusia

 Dapat menyebabkan Infeksi saluran


pernafasan (ringan s/d berat)

 Hidup bersirkulasi pada binatang : unta, tikus


bambu, musang, ular dan kelelawar

 Senang dingin/lembab, mudah mati pd suhu panas


Virus Corona/2019-nCOV
(2019-novel Virus Corona)

 Segolongan dengan virus :

 SARS (Sindrom Pernafasan Akut Berat)  china (2002)

 MERS (Sindrom Pernafasan Timur Tengah)


 Saudi Arab (2012)
Virus Corona/2019-nCOV
(2019-novel Virus Corona)

 Keluarga besar coronavirus yang


sama dengan penyebab SARS pada
tahun 2003
 Bedanya jenis virusnya

 Gejalanya mirip dengan SARS

 Namun angka kematian SARS (9,6%)

lebih tinggi dibanding COVID-19


(kurang dari 5%)
Virus Corona/2019-nCOV
(2019-novel Virus Corona)

 Kode genetic : SARS-Like Kelelawar,

 mungkin virus lama (SARS/MERS) bermutasi/


berubah menjadi virus baru sebelum
menginfeksi manusia  virus corona

 diberi nama Severe Acute Respiratory


Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2)

 Menyebabkan penyakit Coronavirus


Disease-2019 (COVID-19).
Penyebaran/Penularan Virus Hewan
ke Manusia
 Hewan dan cara paparan: belum tahu pasti (diduga memakan daging
hewan mentah yang terinfeksi (ular, kelalawar, tikus, dll)

 Pertama kali: orang di pasar hewan/ikan di Hubei, Wuhan, Tiongkok,


Cina (5 Jumadil Awwal 1441H/31 31 Desember 2019)

 Menyebar ke beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.


Qoddarallohu wa masyaa fa’al

 Data infeksiemerging.kemkes.go.id 7 Maret 2020; Total kasus


penyakit dunia 101.927, di Cina 80.813; Sembuh 57.065 (70,6 %),
Angka kematian 3.073 (3,8 %)

 Angka kematian jauh lebih rendah dari SARS (10%) dan MERS (40%).
Bagaimana manusia bisa terinfeksi
COVID-19 ?
 Penyakit
ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau
mulut pada saat batuk atau bersin.  bukan lewat udara

 Droplet kemudian jatuh pada benda disekitarnya.

 Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi
dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut
(segitiga wajah)  maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19.

 Atau
bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja
menghirup droplet dari penderita.

 Inilahsebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang


lebih 1-2 meter dari orang yang sakit
Penyebaran/Penularan Virus
Manusia ke Manusia
Percikan cairan (Droplet)
percikan cairan
berisi partikel
diameter > 5um

jarak tertentu
(umumnya 1-2 m)

tidak bertahan
lama di udara
SITUASI TERKINI (9/3/20)
PENYAKIT INFEKSI VIRUS CORONA
COVID-19 (Corona Virus Disease-2019)

 Adalah Suatu Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh


Virus
. Corona (2019-COV) yang dapat menyebabkan
Infeksi saluran pernafasan (ringan s/d berat)
PENYAKIT INFEKSI VIRUS CORONA
COVID-19 (Corona Virus Disease-2019)

 Masa inkubasi (mulai dari virus masuk s/d timbul gejala sakit) adalah
2-14 hari
.
 Gejala Klinis  Ringan (seperti demam dan batuk pilek biasa) s/d Berat
(sesak nafas, gagal organ, meninggal)

 Makin berat jika kekebalan tubuh kurang, usia tua, kondisi kesehatan
lemah (sakit gula, jantung, paru, hamil, dll)

 Riwayat bepergian ke daerah terjangkit atau kontak dengan penderita


Covid-19 (2-14 hari yang lalu)
Gejala dan tanda (Ringan)
 Demam tinggi (≥38˚C)

 Batuk pilek

 Nyeri tenggorokan

 Letih lesu

 Nyeri kepala, nyeri otot, batuk dan diare.


Gejala dan tanda (Berat)
 Sesaknafas akibat radang paru2
(Pneumonia)

 Gagal/Henti nafas (ARDS)

 Sepsisdan syok sepsis (suatu infeksi berat


yang menyebar ke seluruh tubuh)  gagal
organ seperti ginjal, jantung, otak, liver,
dll  kematian,

Biidznillahi ta’ala.
Belum Sesak

Sesak Ringan

Sesak Berat

Perlu alat bantu nafas

Gagal organ (ginjal,


jantung, liver, otak, dll)
Beda COVID-19 dan Flu biasa

 Gejala umum nya sama (demam, batuk, pilek,


sakit tenggorokan, pusing,nyeri otot, diare)

 Jika ada :
 Sesak nafas
 Riwayat pergi ke daerah bahaya corona
 Riwayat kontak dengan pasien (+) corona

 Maka Kemungkinan terkena virus corona


INGAT …….
 Demam, batuk pilek, nyeri tenggorokan, letih
lesu, pusing,nyeri otot, diare  segera berobat

 Jika ada sesak nafas atau riwayat bepergian ke


daerah terjangkit atau kontak penderita
Covid-19 2 pekan terakhir
 Kemungkinan VIRUS CORONA ……….
1. Tidak sesak (ada riwayat bepergian tapi tidak ada
kontak)  Status Dalam Pantauan (perawatan di rumah)

2. Ada Sesak + ada riwayat bepergian dan kontak  Status


Dalam Pengawasan (diduga/suspek) : ke Rumah Sakit

3. Ada Sesak + ada riwayat bepergian/kontak +


laboratorium hasil betacoronavirus belum jelas; Status
Kemungkinan (probable); ke Rumah Sakit

4. Ada Sesak + ada riwayat bepergian/kontak + Tes


laboratorium SAR-COV 2 (+)  STATUS POSITIF
KORONA  ke RS khusus
Pengobatan

 Belum ada vaksin  masih dikembangkan dan uji


coba

 Belum ada obat yang pasti  masih Uji coba 


karena virus baru
Pengobatan

 Sekitar 80% kasus dapat sembuh tanpa perlu perawatan


khusus.

 Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit


yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas

 Walaupun angka kematian masih rendah (sekitar 3%), namun


bagi orang yang berusia lanjut, dan orang dengan kondisi
medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan
darah tinggi dan penyakit jantung)  lebih rentan untuk
menjadi sakit parah
Pencegahan

1. Senantiasa memohon perlindungan kepada


Allah Subhanahu wa ta’ala. Membaca doa-
doa atau dzikir-dzikir dari Al Quran dan
Sunnah
2. Menjaga imunitas atau kekebalan tubuh:

 Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan


memperbanyak sayur dan buah
 Rutin berolah raga
 Istirahat cukup
3. Menjaga kesehatan  pola hidup
sehat

A. Cegah diri sendiri dari penyakit


B. Cegah orang lain sakit
C. Makanan yang aman
D. Ketika belanja di pasar atau keramaian
E. Ketika bekerja di pasar atau keramaian
CUCI TANGAN
(AIR BERSIH MENGALIR + SABUN)

SEDERHANA, MUDAH, MURAH DAN


BERMANFAAT .
CARA CUCI TANGAN YANG BENAR
 BASAHI DENGAN AIR BERSIH MENGALIR
 GOSOK MEMAKAI SABUN
 BERSIHKAN SELURUH TANGAN (TELAPAK,

PUNGGUNG, JARI – JARI & KUKU)


 SETELAH ITU DI KERINGKAN

PERHATIAN !
KUKU TIDAK BOLEH PANJANG
CINCIN, JAM TANGAN DILEPAS
BATUK DAN BERSIN
Virus dan kuman dapat menyebar lewat udara
Mengganggu kenyamanan orang lain

PERLU ETIKA BATUK &


BERSIN
InsyaaALLOH mencegah penularan penyebaran penyakit
Tidak mengganggu kenyamanan orang lain
Etika (adab) batuk & bersin
1. Ambil Tisu atau sapu tangan (Bila tidak
ada, gunakan lengan untuk menutup mulut
dan hidung)
2. Jangan menghadap orang lain
3. Ucapkan Alhamdulillah setelah bersin.
4. Buang Tisu ke tempat sampah
5. Cuci tangan
6. Gunakan masker bila sakit Batuk (Flu dll)
Hadist rasulullah
KEBIASAAN YANG SALAH BATUK DAN BERSIN

1. MENGHADAP ORANG LAIN (TIDAK BERPALING)


2. TIDAK MENUTUP MULUT DAN HIDUNG
3. MENUTUP DENGAN TANGAN ( TANPA TISU ATAU SAPU TANGAN
ATAU PENGHALANG LAIN )
4. TIDAK MENCUCI TANGAN SETELAH MENUTUP MULUT DAN HIDUNG
5. MEMBUANG LUDAH/DAHAK SEMBARANGAN
6. MEMBUANG TISU SEMBARANGAN
7. SAAT SAKIT FLU ATAU SAKIT BATUK TIDAK PAKAI MASKER
KEMENKES RI
Membuat 5 protocol penting terkait virus corona
1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat
untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi
COVID-19.
2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan.
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan
menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku
hidup bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan
jamban bersih dan sehat, Olahraga yang teratur, tidak merokok, membuang
sampah pada tempatnya.
4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali
sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja,
keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Memonitor absensi
(ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan
gejala demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk
segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri.
5. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/
batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan
tidak banyak kontak dengan orang lain.
6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta
tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada). (dalam hal ini
bukan kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian
Kesehatan tidak memberikan masukan).
7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan
pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga
kependidikan lain yang mampu. (dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian
Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak memberikan
masukan).
9. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
10. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang sehat
dan sudah dimasak sampai matang.
11. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman,
termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan
risiko terjadinya penularan penyakit.
12. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung
(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb).
13. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di
lingkungan luar sekolah (berkemah, studi wisata).
14. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu
yang datang ke institusi pendidikan.
15. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi lokal
Covid-19 (Informasi daftar negara dengan transmisi lokal COVID-19 dapat diakses di
www.covid19.kemkes.go.id) dan mempunyai gejala demam atau gejala pernapasan
seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta untuk tidak melakukan
pengantaran, penjemputan, dan berada di area sekolah.
Penutup
 Bersikap tenang, tidak panik dan selalu
waspada, bersabar

 Alhamdulillah, Pemerintah Indonesia melalui


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dan jajarannya telah mempersiapkan pusat-
pusat atau fasilitas kesehatan dan melakukan
penanganan untuk mengantisipasi dan
mengendalikan
Penutup
 Terjadinya sakit dan penularan penyakit hanya
dengan izin Allah Subhanahu wa ta’ala, hanya
Allahlah satu satunya Dzat yang dapat memberikan
kesehatan dan memberikan kesembuhan apabila
kita sakit

 Hanya kepada-Nya kita memohon dan bertawakkal


 Dengan senantiasa memohon kepada Alloh semata
dan melakukan upaya-upaya/ikhtiar maka harapannya
seseorang dijauhkan dari segala penyakit dan
marabahaya.

Salah satu doa dari Hadist Rasulullah (HR Tirmidzi no 3431, Ibnu
Majah no 392, Syaikh Albani; Hadist hasan):

 Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala mengampuni dosa-


dosa kita, melindungi dan menjaga kita semua Aamiin
Daftar Pustaka
 Anonim, infeksiemerging.kemkes.go.id

 Fathiyah Isbaniyah dkk, Pedoman Kesiapsiagaan


Menghadapi Coronavirus Disease (Covid-19), Dirjen
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes
RI, Februari 2020, Kemenkes RI, Jakarta

 Erlina Burhan dkk, Pneumonia Covid-19 Diagnosis dan


Penatalaksanaan di Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia (PDPI), 2020, Jakarta

 Anonim, Press Conference Respon Covid-19, 3 Maret


2020, FKKMK UGM, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai