DALAM JABATAN
TAHUN 2018
Generasi Unggul
Guru unggul/bermutu Indonesia
Dibangun dan Unggul
dikelola oleh LPTK Unggul/bermutu
Generasi unggul
Generasi Unggul dihasilkan oleh Guru
Pendidikan dengan unggul/bermutu
guru-guru yang dihasilkan dari
unggul/bermutu pendidikan guru yang
bermutu (LPTK
bermutu)
Kenyataannya:
Hasil Belajar Anak-anak Indonesia Saat Ini Masih Belum Menggembirakan
Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment) tahun 2015
yang menunjukkan Indonesia baru bisa menduduki peringkat 69 dari 76
negara.
Sementara dari hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Study), menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking 36 dari 49 negara dalam hal
melakukan prosedur ilmiah.
Di satu sisi Program Wajib Belajar 9 tahun juga belum tuntas (terutama di
daerah 3T)
Antara Cita-cita Kemerdekaan, Persoalan Guru,
dan Kurikulum Pendidikan Guru
Upaya Pemerintah
Memuliakan Guru:
Disyahkannya UU No. Menghargai Profesi Guru
14/2005 tentang
Guru
Melindungi dan
menyejahterakan Profesi
Guru
(Pasal 1 (1) UU No 14/2005) tentang Guru dan Dosen (UUGD)
berarti
Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai
kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan
persyaratan untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu
Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk Sertifikat Pendidik Diperoleh
Guru Profesional
mewujudkan tujuan pendidikan melalui Program PPG
nasional.
Pasal 8 UU 14/2005 ttg Guru & Dosen
Pengertian Program PPG
Permenristekdikti No. 55/2017 Pasal 1 butir 5
PLPG PPG
Prajabatan
Program PPG
Dalam Jabatan
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
Pasal 66
(1) Bagi Guru Dalam Jabatan yang diangkat sampai dengan akhir
tahun 2015 dan sudah memiliki kualilikasi akademik S-l/D-IV
Peraturan Menristek Dikti Nomor 55 Tahun 2017 Tentang
tetapi belum memperoleh Sertilikat Pendidik dapat memperoleh
Standar Pendidikan Guru
Sertifikat Pendidik melalui pendidikan profesi Guru.
(2) Pendidikan profesi Guru dimaksud pada ayat (1) dibiayai oleh Pasal 20
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat. (10) Beban belajar Program PPG Prajabatan adalah 36 (tiga
puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) sks.
(3) Ketentuan mengenai tata cara memperoleh Sertifikat Pendidik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan (11) Beban belajar Program PPG Dalam Jabatan paling sedikit
Peraturan Menteri. 24 (dua puluh empat) sks.
Sasaran PPG Dalam Jabatan adalah Guru Dalam Jabatan yang diangkat
sampai dengan 31 Desember 2015 dan memenuhi persyaratan akademik
dan administrasi
Kuota nasional PPG Dalam Jabatan tahun 2018 sejumlah 70.000 orang
Pelaksanaan PPG
Dalam Jabatan
Catatan:
Batas nilai minimal kelulusan yang ditetapkan
Kemristekdikti:
- bidang studi kejuruan (produktif) : 50
- bidang studi/mapel umum : 60
KURIKULUM DAN
SISTEM PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran Lulusan Program
Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
Pedagogik merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengevaluasi
pembelajaran
D III
5
D II
4
DI
3
Sekolah Menengah
Umum Sekolah Menengah Kejuruan
2
1
Model Kurikulum Program PPG
LPTK
Pendalaman Lokakarya
Seleksi M Materi UKMPPG
PPL SERTIFIKAT
Akademik dan Tatap muka (Ujian Ulang 6 x
Virtual Class (6 SKS) dalam 2 tahun) PENDIDIK
Administrasi (10 SKS) (8 SKS) 3 minggu L
3 bulan 5 Minggu
TM TL
Pembinaan oleh
Dinas Pendidikan
Penilaian Kehidupan
Bermasyarakat di
Lulus Sertifikat
Asrama/Sarana Lain Pendidik
Lolos
UKMPPG
Uji Pengetahuan dan Uji Kinerja
Catatan:
1. Uji Teori dan Uji Kinerja terstandar LPTK dengan skor kelulusan minimal 76
2. Ujian ulang maksimal 2 kali untuk setiap ujian
3. UKMPPG Online utk UP dan Uji Kinerja (Ukin)
UJI KOMPETESI MAHASISWA PPG
(UKMPPG)
Dokumen yang Disiapkan Guru
1. Fotokopi ijazah S-1/D-IV yang telah dilegalisasi oleh Perguruan Tinggi yang
mengeluarkan Ijazah, Kopertis, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi, atau
Notaris.
2. Fotokopi SK Pengangkatan Pertama dan 2 (dua) tahun terakhir, khusus bagi GTY
yaitu SK pengangkatan dari yayasan yang sama. SK tersebut dilegalisasi oleh:
• Guru PNS dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
• PNS yang ditugaskan sebagai Guru dari Pemerintah Daerah atau yang diberi kewenangan
dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
• Guru GTY dari Yayasan dilegalisasi oleh Ketua Yayasan;
• Guru bukan PNS di sekolah negeri yang memiliki SK dari Pemerintah Daerah atau yang diberi
kewenangan dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/Propinsi
Dokumen yang Disiapkan Guru
3. Fotocopy SK mengajar (SK Pembagian tugas mengajar) 2 (dua) tahun terakhir.
4. Surat ijin dari Kepala Sekolah atau Ketua Yayasan untuk menjadi peserta PPG
tahun 2018.
5. Pakta Integritas dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan
dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
6. Surat penyetaraan dari Kemenristekdikti bagi peserta yang memiliki ijazah S-1
dari luar negeri.
7. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.
8. Surat keterangan bebas Napza dari BNN atau yang berwenang.
9. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian.
Urutan Prioritas Penetapan Peserta
Calon peserta PPG Dalam Jabatan tahun 2018 yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan akademik
ditentukan dengan urutan prioritas sebagai berikut.
1. Guru Program Studi yang sangat dibutuhkan.
Penetapan kriteria guru program studi yang sangat dibutuhkan didasarkan pada analisis kebutuhan guru yang
dilaksanakan oleh Ditjen GTK sebagaimana yang tercantum.
2. Guru daerah 3T Penetapan daerah kategori 3T berdasarkan keputusan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 80 tahun 2017 tentang Penetapan
3. Daerah Khusus.
4. Guru berusia 50 tahun atau lebih per 1 Januari 2018
5. Guru yang berusia kurang dari 50 tahun dan memenuhi standar minimal kelulusan, diurutkan berdasarkan:
- Nilai pretest
- Usia
- Masa Kerja
6. Khusus guru bukan PNS yang bertugas di Sekolah Negeri diprioritaskan berdasarkan perhitungan
kebutuhan guru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembiayaan PPG Dalam Jabatan
01
Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan dapat dibiayai oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Satuan
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
02
pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat
menganggarkan biaya pribadi.
04
Biaya pelaksanaan PPG Dalam Jabatan terdiri atas
Biaya Pendidikan dan Biaya Pribadi. Biaya
Pendidikan sebesar 7.500.000, sedangkan biaya
Pribadi sesuai dengan keperluan yg meliputi biaya
transportasi, penginapan, konsumsi, dan keperluan
Pemerintah pusat dapat memberikan biaya pribadi pribadi lainnya
bagi Guru di daerah khusus dan guru yang mengikuti
program Keahlian Ganda. 03
Biaya PPG Dalam Jabatan dari Pemerintah Pusat
Prioritas Pembiayaan Pusat (20.000 orang)
Guru daerah 3T 4.000
Usia Guru ≥ 50 5.200
Biaya Program Keahlian Ganda 1.100
Pemerintah Guru SILN 50
(Kemendikbud) Guru SLB 218
20.000 Guru Kejuruan produktif diluar KG 4.363
Kuota Guru Mapel Lain sesuai peringkat pretes 5.069
Nasional Pemerintah Pusat membiayai guru bukan PNS di sekolah negeri yang
memiliki SK dari Bupati/Walikota/Gubernur
70.000
Biaya Pemda Mekanisme dan Prosedur
dan Satuan 1. Melaporkan melalui aplikasi
Pendidikan 2. Menetapkan peserta yang akan dibiayai
50.000 3. Membayarkan biaya pendidikan kepada perguruan tinggi tempat
peserta mengikuti PPG
2018 Bulan ke
Tahap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pendalaman Materi (Daring) W/S PPL UKMPPG
2 Pendalaman Materi (Daring) W/S PPL UKMPPG
Penuntasan Sertifikasi Guru
< 2005 1,166,263 Sudah Sertifikasi Pola Pendidikan Profesi Guru (PPG)
(96.1%) Pensiun 16,434
1,213,320 837,535
PNS (81.8%)
47,057
Belum Sertifikasi
(3.9%) Belum S1 :
1,483,265 S1 : 555,453 282,082
(49.2%) 8,114 Belum Sertifikasi
> 2005 sd 2015
(3.0%)
Sudah Sertifikasi
269,945 2018 : 20,000
(18.2%) 2019 : 178,484
261,831 Belum Sertifikasi 2020 : 178,484
(97.0%) 2021 : 178,485
< 2005