Anda di halaman 1dari 15

Dr. H.

Ibut Priono Leksono

Dr. H. Ibut Priono Leksono, M.Pd

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Teori-Teori Pembelajaran PENDIDIKAN 1

TEORI-TEORI PEMBELAJARAN

Metode dalam psikologi


perkembangan, ada 2 metode yaitu
Perbedaan
karakteristik longitudinal dan cross sectional.
anak
dipengaruhi Pendekatan dalam psikologi
oleh Psikologi perkembangan, pendekatan
perkembangan menyeluruh atau pendekatan khusus

Teori perkembangan;
1. Teori menyeluruh/ global (Rousseau,
Stanley Hall, Havigurst).
2. Teori yang termasuk khusus/ spesifik
(Piaget, Kohlbergf, Erikson)
Teori-Teori Pembelajaran 2

Tori-Teori Pembelajaran 1
Dr. H. Ibut Priono Leksono

TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
• Teori Belajar adalah teori yang mempelajari
perkembangan intelektual (mental) siswa.
• Terdapat dua aliran dalam psikologi belajar, yakni
aliran psikologi tingkah laku (behavioristic) dan
aliran psikologi kognitif
1. Teori belajar behavioristik, merupakan suatu keyakinan
bahwa pembelajaran terjadi melalui hubungan stimulus
(rangsangan) dan respon (response).
4 (empat) teori belajar tingkah laku (behavioristik )
yaitu:

a) Teori belajar Thorndike


b) Teori belajar Skinner
c) Teori belajar Pavlov, Teori-Teori
dan Pembelajaran 3
d) Teori belajar Bandura
3

a)TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK :


THORNDIKE (Stimulus - Respon)
• Hukum belajar (Law of effect), belajar akan lebih berhasil bila
respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa
senang atau kepuasan, dengan cara mendapatkan pujian atau
ganjaran lainnya.
• Terdapat beberapa dalil atau hukum yang terkait dengan teori
stimulus-respon :
1. Hukum kesiapan (law of readiness) menjelaskan kesiapan
seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan.
2. Hukum latihan (law of exercise) menyatakan jika stimulus-
respon sering terjadi, maka akan semakin kuat, sedangkan jika
stimulus-respon jarang dipergunakan, maka makin lemah
hubungan yang terjadi.
3. Hukum akibat (law of effect), terbentuknya antara stimulus
dan respon, diikuti oleh suatu kepuasan, kepuasan yang terlahir
dari adanya ganjaran dari guru dan anak cenderung untuk
berusaha melakukan Teori-Teori
atau Pembelajaran
meningkatkan apa yang 4telah
dicapainya.
4

Tori-Teori Pembelajaran 2
Dr. H. Ibut Priono Leksono

b)TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK :


PAVLOV
Pavlov terkenal dengan teori belajar klasik
yang disebut konsep pembiasaan (conditioning), agar
siswa belajar dengan baik maka harus dibiasakan.

Contoh : agar siswa mengerjakan soal PR dengan


baik, biasakanlah dengan memeriksanya,
menjelaskannya, atau memberi nilai terhadap hasil
pekerjaannya.

Teori-Teori Pembelajaran 5

c)TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK :


SKINNER
• Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat
penting dalam proses belajar karena merupakan respon
yang sifatnya menggembirakan dan tingkah laku yang
sifatnya subjektif dan lebih mengarah pada hal-hal yang
dapat diamati dan diukur (Skinner).
• Penguatan (stimulus) positif, jika meningkatkan perilaku anak
dalam melakukan pengulangan perilaku positifnya (hadiah
atau pujian akan memotivasi anak untuk rajin belajar dan
mempertahankan prestasinya).
• Jika respon siswa kurang/tidak diharapkan dalam
menunjang tujuan pengajaran, maka segera diberi penguatan
negatif agar tidak diulangi lagi dan berubah menjadi respon
yang sifatnya positif. Penguatan negatif ini bisa berupa
teguran, peringatan, atau sangsi (hukuman edukatif).
Teori-Teori Pembelajaran 6

Tori-Teori Pembelajaran 3
Dr. H. Ibut Priono Leksono

d)TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK :


BANDURA
• Siswa belajar melalui meniru, meniru bukan berarti menyontek,
tetapi meniru hal-hal yang dilakukan oleh orang lain, terutama
guru, Jika prilaku guru baik, maka siswa akan menirunya dan
begitupula sebaliknya, sehingga Guru menjadi Manusia Model yang
Profesional (Bandura).
• Teori belajar sosial dari Bandura merupakan gabungan teori
belajar behavioristik dengan penguatan dan psikologi kognitif,
dengan prinsip modifikasi perilaku.
• Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) Bandura didasarkan
pada tiga konsep, yaitu:
1.Reciprocal determinism (interaksi timbal-balik yang terus
menerus antara kognitif, tingkah laku, dan lingkungan)
2.Beyond reinforcement (Belajar melalui observasi tanpa ada
reinforcement yang terlibat, maka tingkah laku ditentukan oleh
antisipasi konsekuensi.
3.Self-regulation/cognition, (mengatur diri sendiri dan
mengadakan konsekuensi tingkah lakunya sendiri)
bagiPembelajaran
Teori-Teori 7

d)TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK :


BANDURA
Prinsip dasar belajar sosial (social learning) adalah:

1. Peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku


(modeling)
2. Mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara
orang/ kelompok orang yang mereaksi/merespon
sebuah stimulus tertentu.
3. Mempelajari respons-respons baru dengan cara
pengamatan terhadap perilaku contoh dari orang lain,
misalnya: guru/orang tuanya.

Teori-Teori Pembelajaran 8

Tori-Teori Pembelajaran 4
Dr. H. Ibut Priono Leksono

e) TEORI BELAJAR : VYGOTSKY

• Pandangan konstruktivisme tentang belajar, individu


akan menggunakan pengetahuan dan pengalaman
pribadinya untuk membantu memahami masalah atau
materi baru.

• Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam


mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan
lingkungan sosial.

• Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu Zone


of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding.

• ZPD merupakan jarak antara tingkat perkembangan


aktual dan tingkat perkembangan
Teori-Teori Pembelajaran potensial. 9

e) TEORI BELAJAR : VYGOTSKY

Tiga Tahap Pengkonstruksian Pengetahuan


Teori-Teori Pembelajaran 10

10

Tori-Teori Pembelajaran 5
Dr. H. Ibut Priono Leksono

f. TEORI BELAJAR : Van Hiele


• Van Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman geometri
yaitu: pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi.

Teori-Teori Pembelajaran 11

11

g) TEORI BELAJAR : Ausubel


• Ausubel memberi penekanan pada proses belajar yang bermakna

Teori-Teori Pembelajaran 12

12

Tori-Teori Pembelajaran 6
Dr. H. Ibut Priono Leksono

h) TEORI BELAJAR : Bruner


• Aliran psikologi belajar kognitif yang memberikan dorongan
agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya
pengembangan berpikir.
• Bruner banyak memberikan pandangan mengenai
perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia
belajar atau memperoleh pengetahuan, menyimpan
pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan.
• Dalam bukunya (Bruner, 1960) mengemukakan 4 tema
pendidikan, yakni:
1)Pentingnya arti struktur pengetahuan
2)Kesiapan (readiness) untuk belajar
3)Nilai intuisi dalam proses pendidikan
4)Motivasi atau keinginan untuk belajar beserta cara-cara
yang dimiliki para guru untuk merangsang motivasi itu.
Teori-Teori Pembelajaran 13

13

h) TEORI BELAJAR : Bruner


• Belajar sebagai Proses Kognitif, belajar melibatkan tiga proses
yang berlangsung hampir bersamaan :
1) Memperoleh informasi baru
2) Transformasi informasi
3) Menguji relevan informasi dan ketepatan pengetahuan.
• Bruner mengemukakan 3 sistem keterampilan (3 cara penyajian)
untuk menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna.
1) Cara penyajian enaktif (melalui tindakan), anak terlibat secara
langsung dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek.
2) Cara penyajian ikonik, pengetahuan disajikan melalui
serangkaian gambar-gambar atau grafik, yang dilakukan anak
berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari
objek-objek yang dimanipulasinya.
3) Cara penyajian simbolik, didasarkan pada sistem berpikir
abstrak, arbitrer, dan lebih fleksibel.
Teori-Teori Pembelajaran 14

14

Tori-Teori Pembelajaran 7
Dr. H. Ibut Priono Leksono

KURIKULUM 2013
• Memahami prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum
• Menentukan tujuan pembelajaran yang
3.Mengembang
diampu
kan • Menentukan pengalaman belajar yang
kurikulum sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang terkait yang diampu
dengan mata • Memilih materi pembelajaran yang diampu
pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan
yang diampu tujuan pembelajaran.
• Menata materi pembelajaran secara benar
sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik
• Mengembangkan indikator dan instrumen
penilaian.
Teori-Teori Pembelajaran 15

15

KURIKULUM 2013
• Kurikulum sebagai satu kesatuan dari beberapa
komponen pastilah ada memiliki peran dan fungsi.
• Fungsi Kurikulum :
a) Fungsi umum pendidikan (mempersiapkan siswa agar bertanggung
jawab)
b) Suplementasi (memberikan pelayanan kepada setiap siswa).
c) Eksplorasi (menemukan dan mengembangkan minat dan bakat
siswa).
d) Keahlian (mengembangkan kemampuan siswa berdasarkan
keahliannya).
• Prinsip Kurikulum :
a) Relevansi
b) Fleksibiltas
c) Kontinuitas
Teori-Teori Pembelajaran 16
d) Efisiensi dan Efektivitas
16

Tori-Teori Pembelajaran 8
Dr. H. Ibut Priono Leksono

KURIKULUM 2013
• Komponen terpenting implementasi kurikulum adalah
pelaksanaan proses pembelajaran yang diselenggarakan di
dalam dan/atau luar kelas untuk membantu peserta didik
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
• Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses:
“proses pembelajaran menggunakan pendekatan atau
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran”
• Pendekatan dan metode (Standar Proses) adalah
pendekatan saintifik, inkuiri, PBM dan PBPj pada semua
mata pelajaran.
• Pendekatan/metode lainnya yang dapat diimplementasikan
antara lain pembelajaran kontekstual dan pembelajaran
kooperatif.
• Kerangka pengembangan kurikulum 2013, ada 4 standar yang
berubah, yakni SKL, Standar Proses, Standar Isi, dan Standar
Penilaian. Teori-Teori Pembelajaran 17

17

KURIKULUM 2013

Standar
Standar Proses
Kompetensi Lulusan

Standar Isi Standar Penilaian

Teori-Teori Pembelajaran 18

18

Tori-Teori Pembelajaran 9
Dr. H. Ibut Priono Leksono

KURIKULUM 2013
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
Kompetensi
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,
Lulusan
dan pengetahuan
Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran
mata berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
pelajaran kompetensi.
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:

Pendekatan Tematik Mata Mata pelajaran Vokasinal


(ISI) terpadu dalam pelajaran
semua mata
pelajaran
Teori-Teori Pembelajaran 19

19

KURIKULUM 2013
PERBEDAAN ESENSIAL KURIKULUM 2013
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Semua
Mapel tertentu mendu- Tiap mapel mendukung semua kompetensi
Jenjang
kung kompetensi tertentu (sikap, keterampilan, pengetahuan)

Mapel dirancang berdiri Mapel dirancang terkait satu dgn yang lain dan Semua
sendiri dan memiliki memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh Jenjang
kompetensi dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain SD
dgn mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
Tiap mata pelajaran Semua mapel diajarkan dengan pendekatan yang Semua
diajarkan dengan sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, Jenjang
pendekatan berbeda mencoba, menalar,....
Bermacam jenis konten pembelajaran dia-jarkan SD
Tiap jenis konten terkait dan terpadu satu sama lain (cross
pembelajaran diajarkan curriculum/integrated curriculum)
terpisah [separated Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan SD
curriculum] dijadikanTeori-Teori
penggerak konten pembelajaran lainnya
Pembelajaran 20

20

Tori-Teori Pembelajaran 10
Dr. H. Ibut Priono Leksono

Variabel Pembelajaran

Karakteristik Pelajaran Karakteristik


Siswa
Kondisi Pembelajaran Tujuan Hambatan

Strategi Strategi Pengelolaan


Metode Pembelajaran pengorganisasian penyampaian kegiatan

efektifitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran


Hasil Pembelajaran

Teori-Teori Pembelajaran 21

21

TAHAPAN RANAH
KOGNITIF
EVALUASI
(C-6)
SINTESIS
(C-5)
ANALISIS Mengkritik
(C-4) Menilai
Merangkai
PENERAPAN Menafsirkan
Memilah Merancang
PEMAHAMAN (C-3) Mengatur
Membedakan
(C-2)
Membagi
PENGETAHUAN Menghitung
Menerangkan Membuktikan
(C-1)
Menjelaskan Menerapkan

Mengingat
Menghafal
Menyebut

Teori-Teori Pembelajaran 22

22

Tori-Teori Pembelajaran 11
Dr. H. Ibut Priono Leksono

TAHAPAN RANAH
AFEKTIF
MENGHAYATI
MENGELOLA (A-5)
(A-4)
MENILAI Melayani
Menganut Mempengaruhi
MENANGGAPI (A-3)
Mengubah Mendengarkan
(A-2)
Mengasumsikan Menata
MENERIMA
Menjawab Menyakini
(A-1) Melengkapi
Membantu
Mengajukan
Memilih
Mempertanyakan
Mengikuti

Teori-Teori Pembelajaran 23

23

TAHAPAN RANAH PSIKOMOTOR


ARTIKULASI
(P-4)

PENGALAMIAHAN Mempertajam
(P-3) Membentuk
MANIPULASI Memadankan
(P-2) Mengalihkan
PENIRUAN Menggantikan
Mengoreksi Memutar
(P-1)
Merancang
Memilah
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan

Adaptasi Depdiknas 2009


Teori-Teori Pembelajaran 24

24

Tori-Teori Pembelajaran 12
Dr. H. Ibut Priono Leksono

Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional

No Klasifikasi Tingkat Kompetensi KKO yang Digunakan


1 Berhubungan dengan mencari 1. Mendeskripsikan (describe)
keterangan (dealing with retrieval) 2. Menyebutkan kembali (recall)
3. Melengkapi (complete)
4. Mendaftar (list)
5. Mendefinisikan (define)
6. Menghitung (count)
7. Mengidentifikasi (identify)
8. Menceritakan (recite)
9. Menamai (name)
2 Memproses (processing) 1. Mensintesis (synthesize)
2. Mengelompokkan (group)
3. Menjelaskan (explain)
4. Mengorganisasikan (organize)
5. Meneliti/melakukan eksperimen (experiment)
6. Menganalogikan (make analogies)
7. Mengurutkan (sequence)
8. Mengkategorikan (categorize)
9. Menganalisis (analyze)
10. Membandingkan (compare)
11. Mengklasifikasi (classify)
12. Menghubungkan (relate)
13. Membedakan (distinguish)
14. Mengungkapkan sebab (state causality)
3 Menerapkan dan mengevaluasi 1. Menerapkan suatu prinsip (applying a principle)
2. Membuat model (model building)
3. Mengevaluasi (evaluating)
4. Merencanakan (planning)
5. Memperhitungkan/meramalkan kemungkinan (extrapolating)
6. Memprediksi (predicting)
7. Menduga/Mengemukakan pendapat/ mengambil kesimpulan (inferring)
8. Meramalkan kejadian alam/sesuatu (forecasting)
9. Menggeneralisasikan (generalizing)
10. Mempertimbangkan /memikirkan kemungkinan-kemungkinan (speculating)
11. Membayangkan /mengkhayalkan/ mengimajinasikan (Imagining)
12. Merancang (designing)
13. Menciptakan (creating)
14. Menduga/membuat dugaan/ kesimpulan awal (hypothezing)
Teori-Teori Pembelajaran 25

25

Kata Kerja Ranah Kognitif

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian

Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan


Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Memecahkan Menganimasi Menilai
Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan
Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengombinasikan Memutuskan
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Merinci Menyusun Memisahkan
Memberi label Mengkontraskan Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediksi
Memberi indeks Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas
Memasangkan Mempertahankan Membiasakan Megkorelasikan Menanggulangi Menugaskan
Menamai Menguraikan Mencegah Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan
Menandai Menjalin Menentukan Menguji Menciptakan Mempertahankan
Membaca Membedakan Menggambarkan Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan Menjelajah Mengoreksi Mengukur
Menghafal Menggali Menilai Membagankan Merancang Merangkum
Meniru Mencontohkan Melatih Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan
Mencatat Menerangkan Menggali Menemukan Mendikte Memvalidasi
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan Menelaah Meningkatkan Mengetes
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi Memaksimalkan Memperjelas Mendukung
Meninjau Memperluas Menyelidiki Memerintahkan Memfasilitasi Memilih
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan Mengedit Membentuk Memproyeksikan
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan Mengaitkan Merumuskan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan Memilih Menggeneralisasi
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan Mengukur Menggabungkan
Memberi kode Meramalkan Melatih Memadukan
Menelusuri Memproduksi Mentransfer Membatas
Menulis Memproses Mereparasi
Mengaitkan Menampilkan
Menyusun Menyiapkan
Mensimulasikan Memproduksi
Memecahkan Merangkum
Melakukan Merekonstruksi
Mentabulasi
Memproses
MeramalkanTeori-Teori Pembelajaran 26

26

Tori-Teori Pembelajaran 13
Dr. H. Ibut Priono Leksono

Kata Kerja Ranah Afektif

Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati


Memilih Menjawab Mengasumsikan Menganut Mengubah perilaku
Mempertanyakan Membantu Meyakini Mengubah Berakhlak mulia
Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Mempengaruhi
Memberi Mengompromikan Meyakinkan Mengklasifikasikan Mendengarkan
Menganut Menyenangi Memperjelas Mengombinasikan Mengkualifikasi
Mematuhi Menyambut Memprakarsai Mempertahankan Melayani
Meminati Mendukung Mengimani Membangun Menunjukkan
Menyetujui Mengundang Membentuk Membuktikan
Menampilkan Menggabungkan pendapat Memecahkan
Melaporkan Mengusulkan Memadukan
Memilih Menekankan Mengelola
Mengatakan Menyumbang Menegosiasi
Memilah Merembuk
Menolak

Teori-Teori Pembelajaran 27

27

Kata Kerja Ranah Psikomotorik

Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi


Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam
Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk
Melamar Memilah Mengirim Memadankan
Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjeniskan
Membangun Menempatkan Mencampur Menempel
Mengubah Membuat Mengoperasikan Menseketsa
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Melonggarkan
Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang
Mengonstruksi Mencampur

Teori-Teori Pembelajaran 28

28

Tori-Teori Pembelajaran 14
Dr. H. Ibut Priono Leksono

Terima Kasih

Teori-Teori Pembelajaran 29

29

Tori-Teori Pembelajaran 15

Anda mungkin juga menyukai