Anda di halaman 1dari 32

BENTUK-BENTUK GEJALA

KEJIWAAN DALAM
PENDIDIKAN

Pengindraan (Sensasi) dan


Persepsi, Memori, Berpikir
• Gejala kejiwaan pada manusia
nampak dalam perilakunya dan
sering muncul dalam bidang
pendidikan di antaranya pengindraan
dan persepsi, memori, berpikir,
inteligensi, emosi dan motivasi.
• Bentuk gejala kejiwaan tsb sangat
mendasari dan mempengaruhi
berbagai perilaku manusia, baik
pendidik maupun peserta didik.
1. Pengindraan dan Persepsi
Pengindraan (sensasi) dan Persepsi
• Pengindraan: proses masuknya stimulus ke
dalam alat indra manusia
• Proses persepsi: stimulus  indra  otak 
persepsi
• Kemampuan otak dalam menerjemahkan
stumulus disebut persepsi
• Persepsi: proses untuk menerjemahkan atau
menginterpretasi stimulus yang masuk ke
indra
Syarat pengindraan
1. Ukuran stimulus cukup beesar untuk
diindra
2. Alat indra sehat
3. Adanya perhatian manusia untuk
mengamati stimulus di sekitarnya
Pengamatan

Pengertian Mengenal dunia riil


baik dirinya maupun
dunia sekitarnya
dengan menggunakan
panca indra

By Purwandari, M.si.
Pengamatan dilukiskan menurut aspek pengaturan
supaya memungkinkan subyek melakukan orientasi,
yakni menurut:

• Sudut pandang Ruang: atas – bawah, kiri –


kanan, jauh – dekat, tinggi – rendah.
• Sudut pandang Waktu: masa lampau, kini,
yang akan datang dalam berbagai
variasinya.
• Sudut pandang Gestalt: merupakan
kebulatan.
• Sudut pandang Arti
By Purwandari, M.si.
1. Pengetahuan, pengalaman
atau wawasan
2. Kebutuhan
3. Kesenangan atau hobi
4. Kebiasaan atau pola hidup
sehari-hari
Bagaimanakah pengaruh
pengamatan dan persepsi dalam
kehidupan sehari-hari?
 Perbedaan sudut pandang pada
pengamatan akan menghasilkan
perbedaan persepsi.
 Persepsi positip atau negatif akan
mempengaruhi tindakan yang
dilakukan.
 Persepsi guru terhadap peserta
didik dapat mempengaruhi
perkembangan anak.
 Orang tua atau guru yang lebih tertarik
memperhatikan kekurangan2 anak
cenderung mengabaikan kelebihan atau
perilaku positip anak akan
mengakibatkan anak kurang dapat
mengenal, menghargai dan
mengembangkan sikap dan perilaku
positip, serta cenderung lebih peka dlm
sikap dan perilaku negatif.
Ilusi
2. Memori
Upaya memunculkan kembali
informasi yang sudah diterima
senantiasa terkait dengan kerja
memori di otak.
Memori atau ingatan merupakan
aktivitas yang berhubungan dengan
masa lalu.
Tiga tahapan proses memori

a. Memasukkan pesan dalam ingatan


(mencamkan/encoding/learning)
b. Menyimpan pesan yang sudah
masuk (storage)
c. Memunculkan kembali informasi
(retrieval)
Memunculkan kembali dibedakan
 Recall  upaya memunculkan
kembali informasi yang sudah diterima
tanpa diberikan stimulus yang
membantu.
 Recognize  upaya memunculkan

kembali informasi yang sudah diterima


dengan bantuan informasi yang
tersedia.
Macam-macam memori

a. Memori jangka pendek (immediate


memory/ short term memory
b. Memori kerja (working memory)
c. Memori jangka panjang (long term
memory)
a. Memori jangka pendek

 Informasi bertahan hanya beberapa detik


dengan rentang15-20 detik. Misal:
menghapal nomor telpon, plat motor, setelah
itu cenderung dilupakan.
 Kapasitas memori berkisar 7 digit (7 ± 2 digit)
 Biasanya otak mengalami kesulitan kalau
menyimpan informasi lebih dari 9 digit.
b. Memori kerja

 Memori yang dapat menyimpan informasi


dari beberapa menit hingga beberapa jam
dan memberi waktu yang cukup untuk secara
sadar memproses, melakukan refleksi, dan
melaksanakan kegiatan berpikir (Gunawan
A.W, 2003)
 Memungkinkan informasi masuk ke jangka
panjang jika bermakna dan sering diulang,
misalnya belajar borongan (kebut semalam)
c. Memori jangka panjang
 Kemampuan menyimpan informasi yang
cenderung menetap atau permanen.
 Informasi dapat bertahan dalam beberapa
bulan, tahun bahkan seumur hidup
 Faktor yang berpengaruh thd penyimpanan
informasi jangka panjang:
 informasi yang berhubungan dengan keselamatan
hidup
 Informasi yang membangkitkan emosi
 Informasi yang masuk akal dan berarti
3. Berpikir
 Merupakan aktifitas kognitif manusia
yang kompleks
 Berpikir melibatkan sensasi, persepsi dan

memori
 Biasanya terjadi pada orang yang

mengalami masalah dan dihadapkan pada


masalah
Definisi berpikir
 Proses mental yang bertujuan memecahkan
masalah
 Proses yang menghasilkan representasi
mental yang baru melalui transformasi
informasi yang melibatkan interaksi yang
kompleks antara berbagai proses mental
seperti penilaian, abstraksi, penalaran,
imajinasi dan pemecahan masalah. Proses
berpikir menghasilkan pengetahuan baru yang
merupakan transformasi informasi2
sebelumnya.
Komponen pokok berpikir

a. Berpikir merupakan aktifitas kognitif


b. Berpikir merupakan proses yang
melibatkan beberapa manipulasi
pengetahuan di dalam sistem kognitif
c. Berpikir diarahkan dan menghasilkan
perbuatan pemecahan masalah
Berpikir otak kiri dan otak kanan
purwandari
kiri kanan

Otak
Belahan otak kiri dan kanan mempunyai tugas, fungsi, ciri, respon yang
berbeda terhadap berbagai jenis pengalaman belajar

Emosi memberi warna


Berpikir rasional, Berpikir keseluruhan,
terhadap kejadian
linier, keteraturan, belajar.
holistik, imajinatif,
persepsi kognitif Semua pengalaman
kreatif
belajar sebaiknya
disesuaikan dengan
kondisi/keseimbangan
kedua belahan otak
purwandari
Berpikir kreatif
 Kreatifitas merupakan kemampuan mental
yang khas pada manusia yang melahirkan
pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal,
baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat
guna.
 Kreatifitas merupakan kemampuan berpikir

divergen untuk menjajaki berbagai macam


jawaban dari suatu persoalan
Empat ciri kreatifitas (four P’s
creativity)
a. Person  keunikan individu dalam pikiran dan
ungkapannya
b. Proses  kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas
dalam berpikir
c. Press  situasi kehidupan dan lingkungan sosial
yang memberi kemudahan dan dorongan untuk
menampilkan tindakan kreatif
d. Product  kemampuan dalam menghasilkan
karya baru dan orisinal dan bermakna bagi
individu dan lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai