ابن سنطوصا Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk memahami dan menjelaskan alfabet bahasa Arab, fonologi bahasa Arab, morfologi bahasa Arab, Isim, Fiil, huruf, kalimat nominal (Jumlah Ismiyah), kalimat verbal (Jumlah Fi’liyah), dan perubahan akhir kata karena ada perubahan status dalam kalimat sehingga mampu menerjemahkan konsep bahasa Arab dan dominasinya dalam bahasa Indonesia dengan tepat. Kegiatan Kuliah
Kegiatan kuliah meliputi perkuliahan
tatap muka, diskusi, dan penugasan. Evaluasi dilakukan melalui tes tertulis tengah dan akhir semester serta pemberian tugas. Capaian Pembelajaran (Kompetensi Mata Kuliah) Sikap : berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab .pada negara dan bangsa Pengetahuan Mahasiswa menguasai ilmu-ilmu dasar yang relevan dengan bidang linguistik dan sastra untuk mendapatkan kajian sastra dan linguistik yang mendalam dan komprehensif yang mencakup kajian alfabet bahasa Arab, fonologi bahasa Arab, morfologi bahasa Arab, Isim, Fiil, huruf perubahan akhir kata, serta kalimat nominal (Jumlah Ismiyah), dan kalimat verbal (Jumlah Fi’liyah). Keterampilan Mahasiswa mampu mengaplikasikan bahasa Arab yang relevan dengan bidang linguistik dan sastra yang mendalam dan komprehensif. Urgensi MK Bahasa Arab
• Dalam sastra lama banyak kutipan Al-qur’an yang
diterjemahkan dengan berbagai macam makna sehingga menimbulkan kesulitan dalam memahami sastra lama. • Banyak kosa kata bahasa Arab yang terserap dalam Bahasa Indonesia, namun tidak diketahui konsep maknanya dengan benar sehingga mempengaruhi penggunaannya dalam bahasa Indonesia. Penggunaan konsep kata yang tidak jelas bisa berdampak pada masalah hukum dan kehidupan sosial. Perhatikan contoh di bawah ini. Penerjemahan Al-Qur’an dalam Sastra Lama
Dalam teks satra lama, Surat Al-Baqarah, ayat 45
diterjemahkan “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu”. Terjemahan seperti ini juga dijumpai dalam Al-Qur’an terjemahan LPMQ, 1965) Penjelasan
Kesalahan penerjemahan tersebut ialah
menjadikan “sabar” dan “shalat” sebagai penolong. Padahal yang memberi pertolongan itu adalah Allah. Itulah sebabnya pada tahun 2002 LPMQ Kemenag melakukan perbaikan menjadi “Mohon pertolonganlah kalian (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. Kesalahan yang lain Dalam teks sastra lama juga dijelaskan tentang Surat Al-Baqarah 187 yang digunakan untuk menjelaskan ketika seorang suami berpuasa maka pada malam bulan ramadhan boleh berhubungan dengan istri-istrinya (terkesan memberi penekanan pada hikmah berpoligami). Terjemahan seperti itu juga masih dijumpai pada Al-Qur’an terjemahan LPMQ 1965) Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; (LPMQ 1965) Kesalahan : Terkesan tertuju kepada orang yang berpoligami. Yang benar : Dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kalian (masing-masing); Diperbaiki menjadi Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isterimu; (LPMQ, 2002) Penjelasan
Perbaikan ayat tersebut salah satunya adalah
saran dari alumnus Sasindo tahun 2001. Sayangnya, yang dikritisi adalah klausa pertama dalam ayat tersebut dengan harapan klausa berikutnya pun akan berubah. Itulah sebabnya terjadi seperti di bawah ini. Lanjutan Meskipun sudah diperbaiki, ternyata terjemahan tersebut tidak memiliki kohesi dan koherensi dengan kalimat berikutnya 187. a) Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isterimu; b) mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Kesalahan Pada kalimat a) disebutkan istrimu (tunggal) tetapi pada kalimat berikutnya, yaitu b) disebutkan mereka (jamak) padahal maksudnya mengacu pada “istrimu” (tunggal). Konsep Tidak Jelas pada Kata Serapan Bahasa Arab Kata yang berasal dari bahasa Arab terserap ke dalam bahasa Indonesia sejak masuknya Islam ke Indonesia sekitar abad ke 12 M. Kata yang sering digunakan dalam agama Islam setelah terserap dianggap sebagai kegiatan agama yang telah dipahami. Namun kenyataannya meskipun seorang muslim belum tentu memahami istilah agama yang terserap ke dalam bahasa Indonesia dengan benar. Sebagai contoh hasil penelitian kata “shalat” di bawah ini. Penelitian pemahaman kata “shalat” Dari 400 responden muslim hanya 10% (38 respoden) yang memahami bahwa arti kata “shalat” adalah “doa” atau “permohonan kepada Allah.”. Dari 38 responden yang mengetahui arti kata “shalat” tersebut hanya 5 orang yang mengetahui bahwa doa yang dipanjatkan kepada Allah ketika mereka shalat ialah “ihdinash shirathal mustaqim” dan doa ketika duduk di antara dua sujud. Lanjutan Hampir 100% responden tidak tahu arti kata “wajburni”, yaitu doa ketika duduk di antara dua sujud yang berati "tutuplah kekuranganku". Dengan pemahaman kata “shalat” seperti tersebut di atas dapat dipastikan bahwa ketika mereka shalat (berdoa), mereka tidak tahu apa yang mereka mohonkan kepada Allah atau tidak melaksanakan konsep “shalat” dengan benar. Lanjutan Penggunaan konsep kata yang tidak jelas bisa berdampak pada masalah hukum, kehidupan sosial dan agama. Dalam masalah hukum ada konsep “islah”, “adil”, “dhalim”, “rasuah” yang belum banyak diketahui konsepnya. Itulah sebabnya penulis sering diberi tugas untuk menjadi saksi ahli dalam persidangan untuk menjelaskan konsep kata yang bermakna tidak jelas dan menimbulkan dampak hukum baik perdata maupun pidana. Penulis sebagai Saksi Ahli Kebahasaan Penelitian Kata serapan bahasa Arab Kata lain yang tidak diketahui artinya oleh responden ialah “rahmat”, “berkat”, “zakat”, “infak”, nafkah yang seharusnya dipahami berdasarkan konsep agama. Itulah sebabnya pengertian dalam KBBI berbeda dengan pengertian dalam agama. Padahal kata “berkat” dan “rahmat” terdapat dalam konstitusi NKRI (Pembukaan UUD 1945). MK Bahasa Arab menjadi Prasyarat MK Filologi Penutup Tugas : Jawab pertanyaan di bawah ini ! 1.Kemampuan apakah yang harus Anda miliki setelah mengikuti perkuliahan ini ? 2.Mengapa matakuliah ini penting bagi mahasiswa Jurusan PBSI ? Jawaban dikirim langsung wa grup ini. Tulis : Nomor Induk Mahasiswa dan Nama Jelas