الفعل
DI SUSUN
OLEH
NAMA : YUSFADILA
NIM : 302561230004
KELAS : UA1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji serta Syukur kami kehadirat
Allah SWT, atas Rahmat dan izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan mudah guna memenuhi persyaratan pembuatan laporan
pertanggung jawaban (LPJ). Dengan judul ( الفعلKata Kerja)
Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad
Saw. Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka kami yakin masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Pengertian Fi’il..........................................................................................3
B. Pembagian Jenis Fi’il................................................................................4
C. Peranan Fi’il Dalam Tata Bahasa Arab.....................................................8
D. Tantangan Bagi Pembelajar Dan Mempelajari Fi’il.................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................15
A. Kesimpulan...............................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang seputar fiil dalam bahasa Arab melibatkan berbagai
aspek yang berkaitan dengan kompleksitas struktur dan pemahaman kata
kerja. Permasalahan ini memiliki sejumlah dimensi yang penting dalam
pembelajaran bahasa Arab, terutama bagi mereka yang belajar bahasa
tersebut sebagai bahasa kedua atau bahasa asing.
Pertama, struktur kata kerja dalam bahasa Arab, terutama fiil, memiliki
pola dan konjugasi yang kompleks. Pola dan konjugasi ini memiliki variasi
yang sangat luas tergantung pada waktu, orang, dan jumlah dalam kalimat.
Proses ini sering kali membingungkan bagi pelajar yang baru memulai
pembelajaran bahasa Arab.
Kedua, ada tantangan dalam memahami makna dan fungsi dari berbagai
bentuk fiil dalam konteks kalimat. Fiil dalam bahasa Arab sering memiliki
berbagai makna dan konotasi yang sangat terkait dengan konteks
penggunaannya. Ini menuntut pemahaman yang mendalam terhadap konteks
kalimat untuk menginterpretasikan fiil dengan tepat.
Ketiga, terkait dengan pola dan bentuk yang kompleks, ada kesulitan
dalam menghafal dan menerapkan pola-pola fiil yang berbeda dalam waktu,
orang, dan jumlah yang beragam. Pembelajar sering kali menghadapi
kesulitan dalam mengingat dan mengaplikasikan pola-pola ini dengan benar
dalam berbicara dan menulis.
Keempat, perubahan bunyi-bunyi dalam kata kerja (morfofonemika)
yang terjadi dalam proses konjugasi fiil dapat menjadi hal yang
membingungkan dan mempersulit bagi pembelajar bahasa Arab. Proses ini
melibatkan perubahan bunyi-bunyi dalam kata kerja sesuai dengan aturan
linguistik yang khas dalam bahasa Arab.
Kelima, dalam mempelajari Alquran dan hadis-hadis Nabi Muhammad
SAW yang menjadi sumber utama ajaran Islam, pemahaman terhadap fiil
2
sangatlah penting. Tantangan dalam memahami makna dan nuansa kata kerja
ini bisa menjadi kendala bagi mereka yang ingin mendalami pesan-pesan
Alquran dan hadis dengan lebih mendalam.
Terakhir, kesulitan dalam memahami dan menguasai fiil dapat
menghambat komunikasi verbal dan tulisan dalam bahasa Arab. Pemahaman
yang kurang mendalam terhadap struktur fiil bisa mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Arab baik secara
lisan maupun tertulis.
Latar belakang masalah ini menjadi bagian penting dalam proses
pembelajaran bahasa Arab, yang menuntut upaya pemahaman yang lebih
dalam, latihan yang konsisten, dan pendekatan pembelajaran yang sistematis
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang muncul dalam memahami dan
menguasai fiil dalam bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , peenulis merumuskan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian fiil?
2. Apakah pembagian jenis fiil?
3. Apakah peranan fiil dalam Tata bahasa Arab?
4. Apakah tantangan bagi pembelajar dalam mempelajari fiil?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk:
1. Apakah pengertian fiil?
2. Berapakah pembagian jenis fiil?
3. Apakah peranan fiil dalam Tata bahasa Arab?
4. Apakah tantangan bagi pembelajar dalam mempelajari fi’il
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian fiil
Para ahli linguistik memiliki kesepakatan bahwa fiil merupakan elemen
bahasa yang mengandung makna tindakan, perbuatan, atau keadaan dalam
bahasa Arab. Fiil memiliki peranan krusial dalam membentuk susunan
kalimat serta menyampaikan makna aksi atau keadaan yang sedang
berlangsung.
Fiil dalam bahasa Indonesia dinamakan kata kerja atau verba. Dalam kitab
Al-Nahwu al-Wadih fi Qawaid al-Lughah al-Arabiyah karangan Ali al-Jarim
dan Mustafa Amin dijelaskan tentang pengertian fiil yaitu setiap lafadzh yang
menunjukkan suatu pekerjaan pada masa tertentu.
Pada bahasa Arab, fiil dijelaskan sebagai unsur kata yang memiliki
peranan sentral dalam proses pembentukan kalimat. Haque menyoroti urgensi
pemahaman yang cermat mengenai fiil karena hal ini memiliki peranan yang
sangat penting dalam menguasai struktur kalimat bahasa Arab.
Fiil ( )فعلdapat pula dikatakan sebagai salah unsur bahasa Arab yang
memegang peranan utama dalam membentuk kalimat. Fiil tindakan, keadaan,
atau perubahan yang terjadi pada subjek kalimat. Fiil adalah kata yang
mengekspresikan tindakan, kondisi, atau perubahan yang dialami oleh subjek
kalimat. Pemakaian fiil secara tepat menjadi fondasi utama dalam menyusun
kalimat yang tepat dan memiliki makna dalam bahasa Arab.
Kitab Jurumiyyah, sebuah karya klasik, memperkenalkan dasar-dasar tata
bahasa Arab. Di dalamnya, fiil atau " "فعلdijelaskan sebagai salah satu dari
tiga unsur kata ( مفعول، فعل، )فاعلyang membentuk struktur kalimat dalam
bahasa Arab.
Secara spesifik, fiil dalam konteks Kitab Jurumiyyah adalah elemen kata
yang mencerminkan tindakan, keadaan, atau perubahan yang terjadi pada
objek atau subjek kalimat. Kemampuan fiil untuk berubah bentuk sesuai
4
Perlu diperjelas adalah yang dimaksud dengan selalu berbaris fathah huruf
akhirnya ialah fathah secara lafadz, seperti contoh di atas, dan fathah
secara perkiraan, seperti: نَ َهى،عى
َ َ د، ; َر َمىfathah akhir yang diperkirakan
juga bilamana fi’il madhinya bertemu dengan dhamir rafa’ (dhamir yang
dirafa’kan) karena menjadi fa’ilnya, seperti; ُ فَ َع ْلت، ُص ْرت
َ َ ن، ُع َر ْفت
َ
محرك به رفع
ّ فالماضى مفتوح االخر ان قطع * عن مضمر
Fi’il madhi pada umumnya memiliki fathah pada huruf terakhirnya apabila
terpisah (tidak bertemu) dari dhamir yang mutaharrikah yang membuatnya
menjadi dalam kondisi rafa'.
5
b. Fi’il Mudhari’
Fiil mudhari’ adalah semua fiil yang menunjukkan terjadinya perbuatan
atau pekerjaan pada waktu sementara atau pada masa akan datang. Fiil
mudhari’ menunjukkan bahwa apa yang dilakukan itu sedang atau akan
dilaksanakan.
Fi’il mudhari’ merupakan jenis fi’il yang diawali dengan salah satu
huruf zaidah yang terdiri dari empat huruf yang terkumpul dalam lafadz
ُ( اَنَيْتhamzah, nun, ya’, ta’) dan selalu dalam kondisi rafa', kecuali ketika
diikuti oleh amil yang mengarahkan kepada nasab atau jika ada amil yang
mengarahkan kepada jazm (dalam hal ini, bentuk fi'il tersebut harus
disesuaikan dengan amilnya).
Fi’il mudhari’ harus selalu memiliki rafa’ pada huruf terakhirnya dan
awalnya harus menggunakan salah satu dari empat huruf zaidah: hamzah,
nun, ya’, dan ta’, seperti yang diilustrasikan dalam contoh-contoh berikut;
= يَ ْفعَ ُلDia sedang melakukan (sesuatu)
= تَ ْفعَ ُلKamu sedang melakukan (Sesuatu)
= أَ ْفعَ ُلAku sedang melakukan (sesuatu)
= نَ ْف َع ُلKami (kita) sedang melakukan (sesuatu)
Arti dari fi’il-fi’il mudhari' yang lainnya memiliki ciri-ciri yang berbeda
tergantung pada masukan dari 'amil yang melibatkan pengubahan rafa'
atau jazm. Misalnya, dalam kondisi di mana 'amil memengaruhi
penggunaan fi’il mudhari’, jika diikuti oleh 'amil yang menashabkan,
maka fi’il mudhari’ harus dinashabkan, seperti contoh: ،َ ِليَ ْفعَل،َ ا َ ْن يَ ْفعَل،َلَ ْن يَ ْفعَل
َك ْى يَ ْف َع َل. Atau jika diikuti oleh 'amil yang menjazmkan, maka fi’il mudhari’
harus dijazmkan, seperti contoh: َم ْن َي ْف َع ْل؟، ا ِْن َي ْف َع ْل، لَ ْم َي ْف َع ْلPerlu dicatat bahwa
ada fi’il mudhari’ yang rafa’nya terdengar dalam lafadz seperti contoh-
contoh sebelumnya, dan ada yang rafa’nya diperkirakan, seperti: ، يَدْع ُْو،يَ ْب ِك ْى
يَ ْن َهى. Ada juga fi’il mudhari’ yang memiliki huruf akhir yang bertemu
dengan huruf ‘illat seperti; يَ ْرمِ ْى، يَ ْدع ُْو، ;يَ ْن َهىketika di-nashab-kan, maka
َ ِ َل ْن يَ ْرم، َل ْن يَدْع َُو، ;لَ ْن يَ ْن َهىnamun ketika di-jazm-kan, huruf ‘illatnya
menjadi: ى
6
1) Fi’il Salim
Fiil yang selamat dari huruf illat contoh kata ب
َ ض َر
َ ; عل َِم
َ ; ص َر
َ َن
2) Fi’il Mahmuz
Fiil yang salah satu hurufnya terdapat huruf hamzah contoh ( َرأَىra'a)
– melihat, َ ( قَ َرأqara'a) - membaca
3) Fi’il Mudho’af
Fiil yang huruf pertama dan keduanya adalah huruf yang sama
َ (zhanna).
Contoh: ( َمدmadda), ظن
b. Fi’il Mu’tal
Fiil yang terdapat huruf illat atau huruf penyakit yakni huruf ي، و،ا
a. Fi’il Lazim
َ َ( َجلjalasa).
Fi'il yang tidak memerlukan objek. Contoh: س
b. Fil muta’addi
Fi'il yang memerlukan objek. Contoh: َ ( قَ َرأqara-a).
4. Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
a. Fi’il Ma’lum
Fi’il Ma’lum adalah fi’il atau kata kerja yang subyeknya ( fa’ilnya ) jelas
dalam kalimat dan serta mempunyai pengertian aktif.
b. Fi’il Majhul
Fi’il majhul ialah Fi’il yang subyeknya ( fa’ilnya ) ditiadakan dan
digantikan oleh maf’ul bih (objek penderita). Fi’il ini disebut juga kata
kerja pasif. Fi’il ini hanya terdapat pada bentuk yaitu Fi’il madhi dan fi’il
mudhari’
Adapun cara menjadikan Fi’il ma’lum menjadi fi’il majhul adalah:
Huruf pertamanya Fi’il madhi diberi baris dhammah, huruf sebelum
terakhir diberi baris kasrah.
5. Menurut Susunan Huruf:
a. Fi’il Mujarrad
Fi'il mujarrad dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Fi'il mujarrad tsulaatsii, yang merupakan fi'il mujarrad yang terdiri dari
tiga huruf.
Fi'il mujarrad tsulaatsii ini memiliki tiga pola wazan: a - i - u, yaitu: , فَعَ َل
فَعُ َل, فَ ِع َل.
Sebagai contoh: َ( َحسُنhasuna); ( فَ ِر َحfariha); َب
َ ( َكتkataba).
2) Fi'il mujarrad rubaa'i, yaitu fi'il mujarrad yang tersusun dari empat huruf.
Pola wazan dari fi'il mujarrad rubaa'i adalah فَ ْعلَ َل.
Sebagai contoh: ( دَحْ َر َجdahraja).
b. Fi’il Mazid
Fi'il maziid, atau kata kerja yang memiliki penambahan 1, 2, atau 3 huruf
pada huruf aslinya, dapat dibagi menjadi dua kategori utama. Pertama, fi'il
8
mazid tsulaatsii, yang terdiri dari tiga huruf asli, memiliki variasi dalam
bentuknya. Dalam kategori ini, ada tiga jenis:
- Penambahan satu huruf, dengan pola wazan (kata kerja) yang terdiri dari:
* أَ ْف َع َل, contohnya: َسن
َ ( أ َ ْحahsana).
َ فَا, contohnya: َعد
* ع َل َ ( َواwaa'ada).
* فَعَّ َل, contohnya: علَّ َم
َ ('allama).
- Penambahan dua huruf, dengan pola wazan yang melibatkan:
* اِ ْنفَعَ َل, contohnya: َطلَق
َ ( اِ ْنinthalaqa).
* اِ ْفت َ َع َل, contohnya: ( اِ ْجت َ َم َعijtama'a).
* تَفَعَّ َل, contohnya: ( ت َ َعلَّ َمta'allama).
َ تَفَا, contohnya: َعد
* ع َل َ ( ت َ َباtabaa'ada).
* اِ ْفعَ َّل, contohnya: ض َّر
َ ( ا ْخikhdharra).
- Penambahan tiga huruf, dengan pola wazan yang mencakup:
* ا ْستَ ْفعَ َل, contohnya: ( اِ ْست َ ْغف ََرistaghfara).
َ اِ ْف َع ْو, contohnya: َ( ا ْخش َْوشَنikhsyausyana).
* ع َل
* اِ ْف َع َّو َل, contohnya: َ( اِ ْجلَ َّودijlawwada).
* اِ ْف َعا َّل, contohnya: ار َ ( اِ ْخikhdhaarra).
َّ ض
Kedua, fi'il mazid rubaa'ii, yang aslinya terdiri dari empat huruf, juga
memiliki variasi dalam pola wazannya:
- Penambahan satu huruf, dengan pola wazan:
* تَفَ ْعلَ َل, contohnya: ( تَدَ ْح َر َجtadahraja).
- Penambahan dua huruf, dengan pola wazan:
َ ( اِ ْقiqsya'arra).
* ا ْفعَلَ َّل, contohnya: شعَ َّر
* ا ْفعَ ْنلَ َل, contohnya: ( اِ ْف َر ْنقَ َعifranqa'a).
C. Peranan fiil dalam Tata bahasa Arab
Fiil dalam tata bahasa Arab memiliki peranan yang sangat penting dalam
membentuk struktur kalimat dan menyampaikan makna aksi, perbuatan, atau
keadaan. Peranannya tidak hanya terbatas sebagai unsur kata kerja, tetapi juga
sebagai elemen yang menentukan dalam menyusun kalimat-kalimat yang
bermakna. Beberapa peranan penting dari fiil dalam tata bahasa Arab
meliputi:
9
1. Membentuk Kalimat
Fiil menjadi inti dari setiap kalimat dalam bahasa Arab. Tanpa kehadiran
fiil, kalimat tidak akan sempurna.
Fiil merupakan inti dari setiap kalimat dalam bahasa Arab. Sebuah kalimat
dapat terbentuk dengan adanya fiil yang menyatakan tindakan, keadaan, atau
perubahan yang terjadi pada subjeknya.
Fiil atau kata kerja dalam bahasa Arab memegang peranan penting dalam
membentuk struktur kalimat. Berperan sebagai inti dari kalimat, fiil
membawa makna aksi, keadaan, atau perubahan yang terjadi pada subjek atau
objek dalam kalimat tersebut. Peranan fiil ini sangat signifikan karena
menjadi fondasi utama dalam menyusun kalimat yang jelas dan bermakna.
Fiil tidak hanya menunjukkan tindakan yang dilakukan subjek dalam
kalimat, tetapi juga dapat menyatakan kondisi atau keadaan yang sedang
dialami oleh subjek tersebut. Contohnya, fiil dalam bentuk masa lampau,
sekarang, atau masa depan memungkinkan untuk menyampaikan informasi
tentang waktu terjadinya aksi atau keadaan subjek.
Terkait dengan struktur kalimat, fiil memiliki kemampuan untuk
berubah bentuk sesuai dengan subjek, waktu, dan jumlah, yang
memungkinkan pembentukan beragam kalimat. Pada bahasa Arab, fiil dapat
berubah menjadi berbagai bentuk tergantung pada subjeknya, seperti orang
pertama, kedua, atau ketiga, tunggal atau jamak, laki-laki atau perempuan.
Pemahaman yang baik terhadap konjugasi atau perubahan bentuk fiil menjadi
kunci dalam memahami dan menggunakan bahasa Arab dengan tepat. Hal ini
dikarenakan berbagai bentuk fiil yang berbeda memiliki implikasi yang
signifikan terhadap struktur dan makna kalimat.
Dalam tata bahasa Arab, peranan fiil tidak hanya sebagai unsur utama
dalam menyusun kalimat, tetapi juga sebagai elemen yang menyampaikan
informasi dasar tentang tindakan, keadaan, atau perubahan yang terjadi.
Kemampuannya yang luwes dalam berubah bentuk memungkinkan
pembentukan kalimat yang kompleks serta ekspresif dalam bahasa Arab.
10
yang bisa dikomunikasikan melalui konjugasi yang tepat dari fiil, sesuai
dengan subjek, waktu, dan jumlah yang digunakan.
Dengan pemahaman yang baik tentang peranan fiil, seseorang dapat
membangun kalimat yang tepat, jelas, dan bermakna dalam bahasa Arab.
Keterampilan dalam mengkonjugasikan fiil menjadi kunci utama untuk
memahami dan menggunakan bahasa Arab secara efektif.
4. Pengelompokan
Fiil juga digunakan untuk mengelompokkan kata-kata dalam kalimat dan
mengatur hubungan antara subjek, predikat, dan objek.
Pengelompokan fiil dalam tata bahasa Arab mengacu pada cara
pengelompokan fiil-fiil berdasarkan pola konjugasi atau wazan. Peranan
pengelompokan ini sangat penting dalam mempelajari dan memahami
konjugasi fiil dalam bahasa Arab.
Pengelompokan fiil dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan pola-pola
konjugasi yang memiliki akar kata yang serupa dalam bentuk fiil. Ada
sepuluh kelompok utama fiil dalam bahasa Arab, yang disusun berdasarkan
pola-pola tertentu dan memiliki aturan konjugasi yang khas di setiap
kelompoknya.
Setiap kelompok fiil memiliki karakteristik dan pola konjugasi sendiri.
Misalnya, kelompok fiil pertama ( )المجردumumnya memiliki pola dasar فَعَ َل
َ ( " َكتkataba) yang berarti "menulis".
(fa'ala), seperti dalam kata kerja "َب
Sementara kelompok fiil kedua ( )المزيدumumnya mengikuti pola ( فَ َّع َلfa'ala),
َ ( "ذَهdhahaba) yang berarti "pergi".
contohnya kata kerja "َب
Peranan pengelompokan fiil dalam tata bahasa Arab meliputi:
a. Memudahkan Pembelajaran
Dengan mengelompokkan fiil-fiil ke dalam kategori tertentu berdasarkan
pola konjugasinya, mempelajari fiil-fiil menjadi lebih terstruktur dan
memudahkan dalam mengingat pola-pola konjugasi yang ada.
b. Memahami Konjugasi Fiil
Setiap kelompok fiil memiliki pola konjugasi yang khas. Dengan
mempelajari pengelompokan ini, pembelajar bisa memahami dan
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Fi'il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang
terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang
akan datang). Fi’il berdasarkan waktu itu dibagi menjadi tiga: fi'il madi,
fi'il mudhori, fi'il amar.
2. Fi'il Madli ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan
atau peristiwa pada waktu lampau. Contoh: َـب
َ ( كَـتkataba). Fi'il Mudhori
adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
atau akan terjadi . Contoh: َيَذْ َهبُــون, ـان
ِ َيَذْ َهب, ُيَذْهَـب. Fi'il Amar adalah kata
kerja yang menunjukkan perintah untuk melaksanakan pekerjaan. Contoh:
ْاذْهَـب
3. Fi'il Madi dan Fi'il Mudhori sama-sama mempunyai 14 bentuk sesuai
dengan dlomirnya kecuali Fi'il Amar hanya mempunyai 6 bentuk saja.
4. Fiil dalam tata bahasa Arab memegang peranan penting karena
merupakan inti dari kalimat. Fiil menunjukkan aksi atau keadaan dalam
kalimat dan menentukan waktu, subjek, dan objek. Dalam konstruksi
kalimat Arab, fiil berperan sebagai inti yang mengarahkan struktur dan
makna kalimat secara keseluruhan Dan Tantangan utama dalam
mempelajari fiil adalah memahami berbagai konjugasi, pola, dan makna
yang berbeda tergantung pada konteksnya. Latihan konsisten dan
pemahaman mendalam akan membantu mengatasi tantangan tersebut.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, olehnya
itu kritik dan saran dari semua pihak guna perbaikan makalah penulis
selanjutnya
16
DAFTAR PUSTAKA