MAKALAH
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata kuliah Terjemah 1
Disusun Oleh :
Inayah Nurkamilah 41032124211057
Sevia Nur’aeni 41032124211064
Durrani Silmi 41032124211061
Nurul Aulia Zahra 41032124211050
Nuroh Tuhfatur Rohmah 41032124211054
M. Al Aden Faqih 41032124211059
Saeful Rohman 41032124211046
Renanda Hikmatullah 41032124211065
Rasa syukur tak henti penyusun ucapkan pada Allah SWT Tuhan semesta alam yang
dengan kemurahan-Nya memberi kenikmatan kepada penyusun sehingga makalah yang
berjudul "Problematika Penerjemahan Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab dan alternatif
solusinya" ini dapat selesai dengan tepat waktu. Makalah penyusun ini tidak lain adalah
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Terjemah 1 di Prodi Pendidikan
Bahasa Arab Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Islam Nusantara,
Bandung.
Sebelumnya, rasa terima kasih penyusun sampaikan kepada Ustadz Mardi Hadi,
Lc.,S.S.,M.Hum.Selaku dosen pengampu yang telah memfasilitasi penyusun untuk
menambah wawasan melalui makalah ini. Dalam proses dan hasil penyusunan makalah ini
tentu penyusun sadari banyak kekurangan. Oleh sebab itu, segala bentuk kritik dan saran
akan penyusun terima agar dapat berkembang menjadi lebih baik. Semoga dengan lahirnya
makalah ini dapat memberi jalur positif bagi yang membaca dan mempelajarinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Problem Dalam Penerjemahan Antara Bahasa Arab Ke Indonesia Dan Bahasa Indonesia
Ke Arab .....................................................................................................................3
B. General Pitfalls Dalam Penerjemahan Bahasa Arab Ke Indonesia Dan Bahasa Indonesia
Ke Arab......................................................................................................................5
A. Kesimpulan.................................................................................................................8
B. Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah problematika penejemahan arab ke indo dan indo ke arab
2. Bagaimana General Pitfalls Dalam Penerjemahan Bahasa Arab Ke Indonesia Dan
Bahasa Indonesia Ke Arab
3. Bagaimana Upaya Mengatasi Problem Dan Meminimalisasi Kesalahan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisanini adalah untuk memberikan pendahuluan yang
komprehensif tentang problematika penerjemahan antara bahasa Arab ke Indonesia
dan Indonesia ke Arab. Penjelasan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan
pembaca pada tantangan linguistik, budaya, dan interpretasi yang muncul dalam
proses penerjemahan antara kedua bahasa tersebut.
Selain itu, penjelasan tersebut juga bertujuan untuk menggambarkan
pentingnya penerjemahan antara bahasa Arab dan Indonesia dalam berbagai konteks,
seperti sastra, agama, politik, ekonomi, dan akademik. Hal ini menunjukkan relevansi
dan kebutuhan untuk mengatasi problematika penerjemahan agar pesan yang
disampaikan tetap akurat dan efektif dalam bahasa target.
Penjelasan tersebut juga bertujuan untuk memunculkan kesadaran tentang
kompleksitas penerjemahan dan pentingnya memiliki pemahaman mendalam tentang
kedua bahasa dan budaya yang terlibat. Dengan demikian, diharapkan penjelasan
tersebut dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca dalam memahami
tantangan yang dihadapi dalam penerjemahan antara bahasa Arab dan Indonesia serta
strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Problem Dalam Penerjemahan Antara Bahasa Arab Ke Indonesia Dan Bahasa
Indonesia Ke Arab
Problematika Penerjemahan antara Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dan
sebaliknya, serta Bahasa Indonesia ke Bahasa Arab, bisa melibatkan beberapa
tantangan. Berikut adalah beberapa masalah umum yang mungkin timbul dalam
penerjemahan antara kedua bahasa tersebut, beserta alternatif solusinya:
1. Perbedaan Struktur Kalimat: Bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang berbeda
dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Arab menggunakan pola kalimat yang lebih
terstruktur dan kompleks. Hal ini dapat menyulitkan dalam mengungkapkan arti
yang sama dalam Bahasa Indonesia.
Solusi: Penerjemah harus memahami perbedaan struktur kalimat antara kedua
bahasa dan melakukan restrukturisasi kalimat agar artinya tetap sama. Penerjemah
juga harus menjaga kejelasan dan kelancaran dalam bahasa sasaran.
2. Kosakata yang Spesifik: Bahasa Arab memiliki kosakata yang kaya dan spesifik
dalam bidang agama, hukum, dan sastra. Terjemahan kosakata yang khas ini dapat
menjadi tantangan jika tidak ada padanan yang tepat dalam Bahasa Indonesia.
Solusi: Penerjemah harus memiliki pemahaman yang baik tentang konteks dan
budaya kedua bahasa. Mereka dapat menggunakan kata-kata yang mirip atau
menjelaskan makna khusus kepada pembaca dalam Bahasa Indonesia.
3. Kehormatan dan Tingkatan Bahasa: Bahasa Arab memiliki sistem yang kompleks
dalam mengekspresikan tingkatan dan kehormatan. Bahasa Indonesia, meskipun
memiliki beberapa bentuk tingkatan bahasa, tidak sekompleks Bahasa Arab.
Solusi: Penerjemah harus memahami konteks sosial dan budaya yang terkait
dengan Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Mereka harus menyesuaikan
tingkatan bahasa dan ekspresi kehormatan agar sesuai dengan norma dan etika
dalam bahasa sasaran.
4. Makna Lain dan Idiom: Ada kalimat, frasa, atau idiom dalam Bahasa Arab dan
Bahasa Indonesia yang memiliki makna khusus atau tidak dapat diterjemahkan
secara harfiah.
Solusi: Penerjemah perlu memahami konteks dan menggabungkan pengetahuan
budaya dan penggunaan idiom dalam bahasa sasaran. Jika tidak ada padanan
langsung, mereka dapat menggunakan penjelasan atau ekspresi yang memiliki
makna yang setara dalam Bahasa Indonesia.
5. Variasi Dialek: Bahasa Arab memiliki berbagai dialek yang dapat mempengaruhi
penerjemahan secara keseluruhan. Terjemahan harus mempertimbangkan variasi
dialek ini untuk memastikan pemahaman yang tepat.
Solusi: Penerjemah harus menyesuaikan pilihan kata dan frasa dengan dialek atau
variasi yang ditargetkan agar sesuai dengan pemahaman yang diharapkan oleh
pembaca.
Penting untuk diingat bahwa penerjemahan adalah seni yang kompleks dan
konteks sangat penting. Penerjemah harus memahami baik bahasa sumber maupun
bahasa target dengan baik serta memiliki pengetahuan yang luas tentang konteks
budaya dan sosial di kedua bahasa. Kolaborasi dengan penerjemah yang
berpengalaman, konsultasi dengan penutur asli, dan pengguna.
Penting untuk diingat bahwa penerjemahan adalah proses yang kompleks dan
memerlukan keahlian dan pengetahuan yang mendalam tentang kedua bahasa yang
terlibat serta konteks budaya. Penerjemah yang berkualitas dan berpengalaman dapat
membantu mengatasi masalah-masalah ini dengan menggunakan strategi dan teknik
yang tepat dalam penerjemahan.
1. Pendidikan dan Pelatihan: Penerjemah perlu memiliki pendidikan dan pelatihan yang
memadai dalam kedua bahasa serta pemahaman yang mendalam tentang budaya dan
konteks sosial yang terkait. Pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus akan
membantu meningkatkan keterampilan penerjemah dan kesadaran akan perbedaan
antara kedua bahasa tersebut.
2. Pengetahuan yang Mendalam tentang Konteks Budaya: Penting bagi penerjemah
untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang konteks budaya yang terkait
dengan Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Ini akan membantu dalam memahami
nuansa, idiom, referensi budaya, dan konteks sosial yang muncul dalam teks.
3. Kolaborasi dengan Penutur Asli: Kolaborasi dengan penutur asli dari bahasa sumber
dan bahasa target dapat sangat berharga. Konsultasi dengan penutur asli dapat
membantu dalam memahami makna yang tepat, memperbaiki kecacatan, dan
memastikan akurasi dalam terjemahan.
4. Penggunaan Teknologi Terkini: Meskipun terjemahan mesin masih memiliki
keterbatasan, penggunaan teknologi terkini seperti software penerjemahan yang
canggih dapat membantu mempercepat proses penerjemahan dan memberikan
alternatif terjemahan yang lebih akurat. Namun, terjemahan mesin perlu diperiksa dan
direvisi secara manual oleh penerjemah berpengalaman.
5. Penelitian dan Referensi: Penerjemah harus melakukan penelitian yang menyeluruh
tentang topik yang diterjemahkan, termasuk mempelajari kosakata khusus dan istilah
yang berkaitan. Menggunakan kamus, ensiklopedia, buku referensi, dan sumber daya
lain yang dapat diandalkan dapat membantu dalam mengatasi kesalahan dan
kekurangan dalam terjemahan.
6. Proofreading dan Editing: Setelah menerjemahkan, penting untuk melakukan
proofreading dan editing terhadap terjemahan. Proses ini akan membantu
mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan, kelancuran kalimat, atau perubahan
yang perlu dilakukan agar terjemahan lebih akurat dan berkualitas tinggi.
7. Konteks dan Diskusi: Penerjemah harus memahami konteks dan tujuan dari teks yang
diterjemahkan. Diskusi dengan klien atau penulis teks asli juga dapat membantu
dalam memahami niat, pesan, dan konteks yang diinginkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penerjemahan antara bahasa Arab ke Indonesia dan Indonesia ke Arab,
terdapat sejumlah problematika yang perlu diperhatikan. Tantangan linguistik,
budaya, dan interpretasi menjadi aspek utama yang mempengaruhi hasil akhir
terjemahan. Perbedaan struktur bahasa antara bahasa Arab dan Indonesia menjadi
salah satu tantangan utama. Penerjemah harus memahami perbedaan konjugasi, tata
bahasa, dan sinonim yang ada dalam kedua bahasa tersebut. Pemilihan kata yang tepat
dan mentransfer makna dengan akurat menjadi hal yang penting dalam penerjemahan.
Selain itu, tantangan budaya juga memengaruhi proses penerjemahan.
Penerjemah harus memahami konteks budaya asli dan budaya target untuk dapat
memastikan bahwa pesan yang disampaikan dalam terjemahan tetap relevan dan dapat
dipahami dengan baik oleh pembaca atau pendengar dalam bahasa target.
Tantangan interpretasi juga menjadi faktor penting dalam penerjemahan. Penerjemah
harus mampu menganalisis dan menginterpretasikan teks sumber dengan baik,
memperhatikan konteks, tujuan komunikasi, dan pemahaman yang lebih luas tentang
topik yang dibahas dalam teks tersebut.
Untuk mengatasi problematika penerjemahan, penerjemah perlu memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kedua bahasa dan budaya yang terlibat. Mereka
juga dapat menggunakan strategi seperti melakukan riset dan studi mendalam tentang
topik yang diterjemahkan, berkolaborasi dengan narasumber yang kompeten, dan
mengadopsi pendekatan yang kontekstual dan fleksibel.
Dalam upaya meningkatkan kualitas penerjemahan Arab ke Indonesia dan
Indonesia ke Arab, penting untuk terus mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan penerjemah melalui pelatihan, diskusi, dan pertukaran pengalaman.
Dengan demikian, diharapkan penerjemahan antara kedua bahasa ini dapat menjadi
lebih akurat, efektif, dan mampu memperdalam pemahaman antarbudaya antara
masyarakat Arab dan Indonesia
B. Saran
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkankepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
guna untukmemperbaiki di masa yang akan mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Hatim, B., & Munday, J. (2013). Translation: An advanced resource book. Routledge.
Nabhan, M., & Abu-Al-Sha'r, W. (2016). Translation problems between Arabic and
English: A comparative analysis. International Journal of English Language,
Literature and Translation Studies, 3(2), 167-177.