Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS MTBS An.

AL DENGAN
DEMAN DI PUSKESMAS SIMPANG
SUNGAI DUREN

Disusun oleh :

Sumarni
 
PO. 71202210031
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

MASALAH

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah modul


yang secara rinci menjelaskan penanganan balita sakit
yang datang ke fasilitas kesehatan (Syafrudin &
Hamidah, 2009). Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness
(IMCI dalam Bahasa Inggris) merupakan suatu
pendekatan yang terintegrasi atau terpadu dalam
tatalaksana balita sakit usia 0-5 tahun secara
menyeluruh (Maryunani, 2014).
Lanjutan

• Menurut Maryunani (2014): (1) Manajemen Terpadu Balita


Sakit (MTBS) merupakan suatu bentuk manajemen yang
dilakukan secara terpadu, tidak terpisah; (2) Dikatakan
‘terpadu dan terintegrasi’ karena bentuk manajemen atau
pengelolaannya dilaksanakan secara Bersama dan
penanganan kasusnya tidak terpisah-pisah, yang meliputi
manajemen anak sakit, pemberian nutrisi, pemberian
imunisasi, pencegahan penyakit, dan promosi untuk
tumbuh-kembang; (3) Disamping itu juga, pelaksanaan
MTBS yang terpadu ini sangat cocok untuk balita yang
berobat ke puskesmas.
Laporan Kasus MTBS

1. Biodata Klien

A. Identitas Klien B. Identitas Orang Tua

Nama : An. AL Nama : Ny. UC

Umur : 5,0 Tahun Umur : 25 Tahun

J.Kelamin : Perempuan Pekerjaan : IRT

Alamat : Mendalo Darat Hubungan dengan klien : Ibu kandung

Riwayat Singkat Klien

Ny. UC datang membawa anaknya ke PKM. Simpang Sungai Duren karena sudah 2 hari anaknya
mengeluh demam. Keluhan demam sudah dirasakan klien sejak kemarin dan belum mendapatkan
pengobatan . Keluarga hanya memberikan kompres saja dan memberikan anak banyak minum.
Menurut ibunya anak mengalami demam yang naik turun. Karena kondisi anak semakin lemah,
akhirnya keluarga membawa anak ke Puskesmas.Saat dikaji tang 25 november 2021 di Poli Anak
Pkm. SSD anak tampak lemah dengan suhu tubuh 38,5C. Tidak ada kaku kuduk, tidak ada ruam
kemerahan di kulit. BB 20 kg dan TB 105 Cm. Dari perhitungan status gizi, anak termasuk ke dalam
berat badan yang normal. Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi
yang lengkap.
Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir

 Identifikasi masalah yang timbul terkait asuhan


keperawatan yang dilakukan dan solusi yang
diberikan
 Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan
sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda-tanda bahaya
umum seperti : tak bisa minum, memuntahkan
semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa
anak demam sudah 2 hari. Hasil observasi pada klien diperoleh suhu
38,5C. Tidak ada kaku kuduk, tidak ada ruam kemerahan di kulit
yang menyeluruh. ANALISA DATA

 Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan


bahwa anak saat ini menderita demam bukan malaria.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Memberikan paracetamol serup 3x1 sdt selama demam
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat dan
memakaikan pakaian yang menyerap keringat pada anak
3. Memberikan penjelasan pada keluarga jika demam tidak turun-
turun maka dilakukan pemeriksaan lanjutan
4. Menasehati keluarga agar terus mengawasi suhu tubuh anaknya
selama 7 hari.
 Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas dapat diklasifikasikan
bahwa anak ini menderita demam mungkin bukan malaria. Mengingat
saat ini suhu tubuh pasien 38,5C, maka obat paracetamol diberikan.
Dan jika suhu tubuh masih demam dalam 2 hari maka dilakukan
kunjungan ulang, dan jika demam tiap hari selama 7 hari, rujuk
untuk pemeriksaan lanjutan
5. Dari hari wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak
mengalami demam sudah 2 hari.Saat diwawancara keluarga
mengatakan bahwa anaknya mengalami demam yang naik turun, tidak
ada perdarahan hidung dan gusi, tidak ada nyeri ulu hati, saat dikaji
tidak ada petekie. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat
diklasifikasikan bahwa anak saat ini menderita demam mungkin bukan
DBD
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
a. Menasehati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan
suhu ≥ 38,5C, agar diberikan parasetamol.
b. Menganjurkan keluarga agar melakukan kunjungan ulang 2
hari jika tetap demam

Anda mungkin juga menyukai