I DENGAN MASALAH UTAMA HARGA DIRI RENDAH KRONIS DI RUANGAN MPKP KUANTAN UPT BERSIFAT KHUSUS RS JIWA TAMPAN PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU TAHUN 2022
DISUSUN OLEH:
1. OVILIA ZULITA, S.Kep :2109149011204
2.RATIKA WULANDARI,Z S.Kep2109149011210 3. SARAYA SILMINA M, S.Kep : 2109149011195 4. SHERIN SYAFITRI, S.Kep : 2109149011196 5. SINDY EKA PUTRI, S.Kep : 2109149011211 Latar belakang Setiap perubahan situasi kehidupan baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi keseimbangan fisik, mental, dan psikososial seperti konflik yang dialami sehingga berdampak sangat besar terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa (Keliat, 2018). Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dan bertingkah laku. Hal ini terjadi karena menurunnya semua fungsi kejiwaan (Muhith,2017). Menurut (Herman, 2011) gangguan jiwa adalah terganggunya kondisi mental atau psikologi seseorang dipengaruhi dari faktor diri sendiri dan lingkungan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi prilaku manusia ialah keturunan dan konstitusi, umur dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik, keluarga, adat-isitadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, rasa permusuhan hubungan antar manusia.Gangguan jiwa menyebabkan pasien tidak sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai diri untuk mencegah mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti diri sendiri untuk itu perlu dilakukan asuhan keperawatan jiwa. Berdasarkan data yang didapatkan di RS Jiwa Tampan Riau di ruangan Kuantan pada tahun 2020 pada bulan Desember didapat kan pasien dengan harga diri rendah sebanyak 20 orang (18%), harga diri rendah terbanyak setelah diagnosa halusinasi dengan 65 orang (60%). Gangguan jiwa yang menjadi masalah utama di negara-negara berkembang adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan prilaku yang aneh dan terganggu. Skizofrenia terbentuk secara bertahap dan klien tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang lama. Kerusakan yang perlahan-lahan ini yang akhinya menjadi skizofrenia akut. Periode skizofrenia akut adalah gangguan yang singkat dan kuat, yang meliputi penyesatan pikiran (delusi), dan kegagalan berpikir, dan harga diri rendah (Yosep, 2016). Landasan Teori Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat, 2018). Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan (Direja, 2015). Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif tentang kemampuan dirinya (Fitria, 2016). Proses Terjadinya Harga Diri Rendah Kronis Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis. Asuhan Keperawatan Pasien bernama Tn. I berjenis kelamin laki - laki berumur 34 tahun diantar oleh keluarga ke IGD RS Jiwa Tampan Riau masuk pada tanggal 13 januari 2022 , pada saat pengkajian pasien mengatakan sebelum di bawa ke rumah sakit pasien sempat memukul jendela rumah ketika ditanya kenapa pasien melakukan itu pasien menjawab karena pasien merasa tidak di hargai dirumah sebab pasien tidak bisa melakukan apa - apa dirumah. pasien mengatakan tidak bekerja selama beberapa tahun. Pada saat pengkajian pasien mengatakan pernah di aniaya fisik oleh temannya sewaktu sekolah, pasien mengatakan kalau ia merasa diasingkan dirumah karena merasa tidak berguna dirumah. Saat ditanyakan pengkajian mengenai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pasien mengatakan merasa diasingkan karena tidak berguna didalam keluarga, pasien juga mengatakan keluarga lebih sayang kepada saudara lainnya dibandingkan dengan pasien sendiri. Dari pengkajian hubungan social didapatkan data pasien tidak ikut serta dalam kegiatan berkelompok , karena ia merasa dirinya tidak layak untuk berada didalam kelompok tersebut. Hambatan dalam berhubungan social adalah pasien mengatakan tidak dapat bergaul dengan baik apalagi dengan orang yang baru ia kenal. Pada pengkajian status mental didapatkan data pasien berpakaian tidak rapi, pasien mengatakan mandi 1x sehari. Saat pengkajian didapatkan data alam perasaan pasien terlihat sedih ini serta pasien tidak menatap lawan bicara saat berkomunikasi, kontak mata pasien (-), untuk pengkajian persepsi pasien berbicara berbelit-belit dalam menjawab pertanyaan, tetap pasien mampu menjawa semua pertanyaan yang diajukan. Pada saat pengkajian daya tilik diri didapatkan pasien menyalahkan dirinya sendiri dan mengatakan bahwa ia sudah membuat keluaragnya susah akibat penyakit yang dideritanya. Pada kategori mekanisme koping didapatkan data bahwa pasien tidak bekerja dan pasien mengatakan dirinya menhindar dari keluarga karena merasa tidak dibutuhkan dan tidak dihargai oleh keluarganya. Masalah Keperawatan • Harga Diri Rendah • Resiko Perilaku Kekerasan • Defisit Perawatan Diri • Koping individu tidak efektif Pohon Masalah