Epilepsi
Pembimbing : dr. idrat, Sp.S
Oleh
Muhammad Haldian Hakir
G1A218091
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Pendahuluan 2
Nama : Ny. F
Umur : 17 Tahun
Pekerjaan : pelajar
Alamat : RT.05 Olak Kemang
Masuk RS : 24-4-2019
Daftar Masalah
No. Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal
1. Kejang-kejang 24-4-2019
Riwayat Penyakit
Pasien datang dengan padangan ganda dan buram sejak ± 1 minggu SMRS, saat sedang mengendarai
motor siang hari, sebelumnya mata terasa nyeri dan seperti tertusuk-tusuk disertai nyeri kepala, mata
kanan terasa berat, sulit untuk dibuka secara sempurna, lapang pandang terganggu, pasien sulit melihat
benda yang berada disebelahnya, mata kanan terasa berat dan seperti ada hambatan ketika melirik
kekanan, kiri, atas dan bawah. Kejang (-), mual dan muntah (-), penurunan kesadaran (-), telinga
berdenging (-), kesulitan untuk menyeimbangkan tubuh atau berjalan (-), bicara pelo (-), kelemahan
pada saat beraktivitas dan membaik saat istirahat (-)
Anamnesis RPS 7
Keluarga mengatakan bahwa dalam 2
Keluarga pasien juga mengatakan, tahun terakhir ini pasien mengkonsumsi
saat kejang tampak badan pasien obat-obatan dari dokter namun 3 bulan
yang kaku seluruh badan dan lalu terakhir pasien tidak minum obat
setelah kaku pasien kelonjotan. kembali.
Keluarga pasien mengatakan,setiap
setelah serangan kejang pasien sadar
Pasien diantar keluarga dengan keluhan kembali lalu mengantuk dan tidur.
kejang-kejang sejak ± 1 hari SMRS. Keluhan pasien tidak disertai dengan
Kejang berulang-ulang sebanyak 8 kali demam, mual (-),muntah (-) BAB dan
yang berlangsung selama ± 2-3 menit. BAK normal. Pasien tidak
Kejang terjadi di seluruh tubuh disertai mengeluhkan baik pandangan maupun
dengan kaku dan kelonjotan, pasien dalam kelemahan anggota gerak.
keadaan tidak sadar. Saat kejang, mata
terbelalak ke atas. Keluarga pasien
mengatakan sebelum kejang, pasien
kelelahan setelah aktivitas berlebihan
kemudian tampak pucat lalu terjadilah
kejang.
DATA SUBYEKTIF 8
2 Tahun SMRS pasien sudah meminum obat-obatan dari Pasien adalah pelajar SMA
dokter Obat yang diminum pasien antara lain: Depakote
1x500 mg dan Asam Folat 1x1
Status Present (25 april 2019) 9
Kesadaran
Compos mentis
GCS: 15 E:4 M:6 V: 5
ICON
86x/menit
1
1
Status Psikitus
Cara berpikir : Baik
Perasaan hati : Baik
Tingkah laku : Normoaktif
Ingatan : Baik
Kecerdasan : Baik
1
2
Kanan Kiri
N. I (Olfaktorius)
Subjektif Normosmia Normosmia
Dengan Bahan Normosmia Normosmia
N. II (Optikus)
Visus dbn dbn
Lapangan pandang normal Normal
Melihat warna Normal Normal
Fundus Okuli Tidak dilakukan
1
3
N. III (Okulomotorius)
Sela mata Simetris Simetris
Ptosis - -
Pergerakan bola mata normal
Strabismus - -
Nistagmus - -Eksoftalmus - -
Pupil; besarnya: 3mm 3mm
Bentuknya bulat bulat Reflek cahaya langsung
+ +
Reflek chya tdk langsung + +
1
4
N. IV (Troklearis)
N. V (Trigeminus)
N. VII (Fascialis)
Mengerutkan Dahi Normal Normal
Memperlihatkan gigi Normal Normal
Perasaan lidah (depan) Normal Normal
N. VIII (Vestibulo-cochlearis)
Detik arloji Normal Normal
Suara berbisik Normal Normal
Test Weber Normal Normal
Test Rinne Normal Normal Normal
1
6
N. IX (Glosofaringeus)
Perasaan Lidah (blkg) Normal Normal
Sensibilitas faring Normal Normal
Gangguan menelan - -
N. X (Vagus)
Arkus faring Simetris
Berbicara -
Gangguan menelan -
Reflek muntah+
Nadi Normal
1
7
N. XI (Accesorius)
Memalingkan kepala NormalNormal
Mengangkat bahu NormalNormal
N. XII (Hipoglosus)
Pergerakan lidah Normal
Tremor lidah -
Disfonia -
18
19
Diagnosa dan Tatalaksana 2
0
Icon Icon
Diagnosis Tatalaksana
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
status konvulsif ec epilepsi
Injeksi Diazepam 1 ampul bolus pelan jika
witdrawal obat kejang
Phenytoin 3 x 100 mg
Terapi lain teruskan: Depakote 1x500 mg
As. Folat 1x1 .
TGl S O Nervus Cranialis A P
15/10/18 Pandangan ganda, sulit KU : Tampak sakit 1: Normosomi Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
menelan, apa yang sedang 2: 6/6, Lapang pandang terbatas - Inj. Ceftriaxone 2x1g
dimakan/diminum akan GCS : E4V5M6 3,4,6 : Gerakan bola mata - Inj. Dexamethasone 3x1amp
keluar dari mulut, sulit TD : 120/70 terhambat, ptosis (+), diplopia
- Inj. Omeprazole 2x1amp
berbicara, demam (-), N: 81 x/mnt 7: Wajah simetris, kekuatan normal
muntah (-) RR : 23 x/mnt 8: Pendengaran baik - Aspar K 1x1 tab
T : 36,8⁰C 9,10 : Disfagia - Nebu ventolin+fulmicort
11: Bahu simetris - Pasang NGT
12: Disfonia
16/10/18 Pandangan ganda, mata KU : Tampak sakit 1: Normosomi Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
nyeri, batuk berdahak, sedang 2: 6/6, Lapang pandang terbatas - Inj. Ceftriaxone 2x1g
sulit menelan, suara GCS : E4V5M6 3,4,6 : Gerakan bola mata - Inj. Dexamethasone 3x1amp
tidak ada TD : 110/70 terhambat, ptosis (+), diplopia - Inj. Omeprazole 2x1amp
RR : 25 kpm 7: Wajah simetris, kekuatan normal - Diet 6x200cc
N : 80 kpm 8: Pendengaran baik
T : 36,4⁰C 9,10 : Disfagia
11: Bahu simetris
12: Disfonia
17/10/18 Sudah dapat berbicara KU : Tampak sakit 3,4,6 : Gerakan bola mata Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
dan menelan, sedang terhambat, ptosis (+), diplopia - Inj. Ceftriaxone 2x1g
pandangan ganda, rasa GCS : E4V5M6 - Inj. Omeprazole 2x1amp
tidak nyaman pada TD : 110/60 - Inj. Metilprednisolone 4x250mg
mata, batuk berdahak N: 88 kpm
RR : 22 kpm
T : 36,2⁰C
18/10/18 Batuk berdahak sulit KU : Tampak sakit 3,4,6 : Gerakan bola mata Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
dikeluarkan sedang terhambat, ptosis (+), diplopia - Inj. Ceftriaxone 2x1g
GCS : E4V5M6 - Inj. Omeprazole 2x1amp
TD : 120/70 - Inj. Metilprednisolone 2x250mg
N: 80 kpm - Lepas NGT
RR : 20 kpm
T : 36,2⁰C
19/10/18 Padangan berbayang, KU : Tampak sakit 3,4,6 : Gerakan bola mata Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
penglihatan kabur sedang terhambat, ptosis (+), diplopia - Inj. Ceftriaxone 2x1g
GCS : E4V5M6 - Inj. Omeprazole 2x1amp
TD : 120/80 - Inj. Metilprednisolone 4x250mg
N: 85 kpm
RR : 18 kpm
T : 36,5⁰C
20/10/18 Padangan berbayang, KU : Tampak sakit 3,4,6 : Gerakan bola mata Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
penglihatan kabur sedang terhambat, ptosis (+), diplopia - Mecobalamin 2x500mg
GCS : E4V5M6 - Inj. Ceftriaxone 2x1g
TD : 120/70 - Inj. Omeprazole 2x1amp
N: 86 kpm - Inj. Metilprednisolone 4x250mg
RR : 18 kpm
T : 36,5⁰C
21/10/18 Padangan berbayang, KU : Tampak sakit 3,4,6 : Gerakan bola mata Multiple Sklerosis - IVFD NaCl 20 tpm
penglihatan kabur sedang terhambat, ptosis (+), diplopia - Mecobalamin 2x500mg
GCS : E4V5M6 - Inj. Ceftriaxone 2x1g
TD : 110/80 - Inj. Omeprazole 2x1amp
N: 80 kpm - Inj. Metilprednisolone 4x250mg
RR : 18 kpm
T : 36,5⁰C
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Epilepsi
Epilepsi menurut JH Jackson (1951) didefinisikan sebagai suatu gejala akibat
cetusan pada jaringan saraf yang berlebihan dan tidak beraturan. Cetusan
tersebut dapat melibatkan sebagian kecil otak (serangan parsial atau fokal) atau
yang lebih luas pada kedua hemisfer otak (serangan umum). Epilepsi merupakan
gejala klinis yang kompleks yang disebabkan berbagai proses patologis di otak.
Epilepsi ditandai dengan cetusan neuron yang berlebihan dan dapat dideteksi dari
gejala klinis, rekaman elektroensefalografi (EEG), atau keduanya.
2
5
Epidemiologi
Angka epilepsy lebih tinggi di negara
berkembang. Insiden epilepsy di negara
maju ditemukan sekitar 50/100.000.
Sementara di Negara berkembang
mencapai 100/100.000. Penderita laki-laki
umumnya sedikit lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan
Etiologi 2
6
Gangguan suasana
Visual Tanda serebelum hati
Diplopia, pandangan buram, Nistagmus (bola mata Euforia (perasaan gembira
distorsi warna merah hijau, bergerak cepat kearah
yang tidak seawajarnya)
dan lapang pandang horizontal atau vertikal)
abnormal
35
Klasifikasi MS 36
Patogenesis 37
38
Patofisiologi
3
9
4
0
Tumor Otak
Tumor Otak
Neuromyelitis Optika
Myasthenia Gravis
Tatalaksana 46
Tujuan utama
Terapi Relaps
Lini Kedua
Lini Pertama
Diagnosa Banding
Pasien datang dengan padangan ganda dan buram mata
kanan terasa berat, sulit untuk dibuka secara sempurna, Misteni
lapang pandang terganggu pasien sulit melihat benda yang a gravis
berada disebelahnya, mata kanan terasa berat dan seperti
ada hambatan ketika melirik kekanan, kiri, atas dan
bawah. Kelemahan pada saat beraktivitas dan membaik Tumor
saat istirahat (-) Kejang (-), mual dan muntah (-),
penurunan kesadaran (-),nyeri kepala hebat (-), telinga
berdenging (-), kesulitan untuk menyeimbangkan tubuh Stroke
atau berjalan (-), bicara pelo (-),kelemahan sebelah anggota
ekstremitas (-)
Analisa Kasus 51
Kasus Teori
Pandangan ganda Banyak pasien yang mengalami keluhan visual sebagai gejala awal. Sering
dilaporkan adanya diplopia ( pandangan ganda), pandangan buram, distorsi warna
merah hijau, dan lapang pandang abnormal dengan bintik buta (skotoma) pada
satu atau dua mata
Faktor pencetus kehamilan dan stress Beberapa keadaan yang bisa dianggap sebagai factor pencetus adalah kehamilan,
infeksi (khususnya dengan demam), stres emosional, dan cedera
Serangan berulang Khas dari penyakit multiple sklerosis ini adanya serangan berulang biasanya
memperlihatkan gejala defisit neurologis, kemudian dalam perjalanan penyakitnya,
cenderung tidak kembali seperti semula bahkan semakin lama semakin parah
defisit yang dialami
Membaik dengan metilprednisolone Beberapa bukti ilmiah baik meta-analisis maupun studi klinis terandomisasi
memperlihatkan efektivitas dari glukokortikoid dalam terapi relaps.
Metilprednisolon (MP) IV atau oral dengan dosis 500mg per hari selama 5 hari
harus dipertimbangkan dalam pengobatan relaps
52
Add an image
Kriteria
Add an image
McDonald
53