Anda di halaman 1dari 29

MAKNA DAN NILAI

IBADAH

Dari Koleksi Risalah an-Nur

IMAM BADIUZZAMAN SAID NURSI


‫يم‬ ‫هّٰللا‬
‫س ِم ِ َّ ْ ٰ ِ َّ ۪ ِ‬
‫ح‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ر‬‫ال‬ ‫بِ ْ‬
‫‪ ‬‬
‫يَا َأ ُّي َها النَّ ُ‬
‫اس اعبُ ُدوا‬

‫!‪Wahai manusia! Beribadahlah‬‬


‫)‪(Al-Baqarah, 21‬‬
Setiap manusia sudah merdeka.
Tetapi mereka tetap hamba kepadaNya
TUGAS YANG PENUH KESENANGAN
DAN PERNIAGAAN YANG BANYAK
UNTUNG

IBADAH
• Pada suatu waktu, dua orang tentara menerima perintah
untuk pergi ke sebuah kota yang jauh.
• Mereka bergerak bersama hingga sampai di
persimpangan jalan yang mengharuskan mereka berpisah.
Di sana mereka bertemu seorang penunjuk jalan.
• Lalu orang itu berkata kepada mereka. “Jalan sebelah
kanan ini selain tidak berbahaya, sembilan dari sepuluh
dari orang yang melewatinya sentiasa mendapatkan
keuntungan dan kelapangan yang besar.
• Adapun jalan sebelah kiri, di samping cukup berbahaya,
sembilan dari sepuluh orang yang melewatinya
menemukan kerugian (mudharat) yang besar.
PILIHAN
• Ukuran pendek dan panjang kedua-duanya adalah sama.
• Hanya terdapat satu perbedaan yaitu orang yang menempuh
jalan sebelah kiri ini – yang tanpa peraturan dan hukum-
melewatinya tanpa membawa ransel dan senjata, sehingga
secara lahiriah ia merasakan beban yang ringan dan rasa
nyaman yang menipu.
• Sebaliknya orang yang berjalan di sebelah kanan harus
mengikuti peraturan ketentaraan. Dia harus membawa ransel
yang dipenuhi bekal makanan seberat empat okka (5.1 kg).
Dia juga harus membawa senjata resmi yang mampu
mengalahkan dan menumpas semua musuh, seberat dua
okka (2.5 kg).
KEMUDIAN
• Setelah kedua orang tentara mendengar
nasehat dari penunjuk jalan tersebut, tentara
yang beruntung memilih jalan sebelah kanan.
Dia memikul beban seberat satu bathman (7.5
Kg) di bahu dan punggungnya. Namun hatinya
tenang dan jiwanya bebas dari segala beban
perasaan dan ketakutan.
AKIBAT
• Adapun seorang lagi yang malang lebih rela
meninggalkan tugas ketentaraan.
• Dia sama sekali tidak mau mengikuti peraturan, maka dia
mengambil jalan sebelah kiri. Tubuhnya selamat dari
beban satu bathman (7.5 Kg). Tetapi hatinya tertindih
beban ribuan kilo berupa rasa khawatir dan ketakutan
yang tidak berkesudahan.
• Bahkan sepanjang jalan dia mengemis kepada semua
orang. Dia berjalan dalam keadaan penuh rasa cemas
dan ketakutan menghadapi segala hal dan peristiwa.
Akhirnya dia sampai juga ke tempat tujuan yang
diperintahkan. Tapi di sana dia menerima hukuman
karena telah melanggar disiplin ketentaraan.
GANJARAN
• Sedangkan tentara yang memilih jalan sebelah
kanan, ia mengikuti peraturan ketentaraan
dengan senang hati serta tetap menjaga ransel
dan senjatanya. Melangkah dengan hati-hati,
tenang dan jiwa lapang tanpa perlu merasa
takut dan khawatir terhadap siapa pun.
Akhirnya dia sampai ke kota tujuan dengan
selamat. Di sana dia mendapatkan hadiah yang
setimpal sebagaimana layaknya seorang tentara
yang telah menunaikan tugasnya dengan baik.
HAKIKAT
• Demikianlah wahai nafsu yang durhaka!
Ketahuilah bahwa kedua tentara adalah dua
jenis manusia. Seorang mentaati undang-
undang ilahi dan yang lain durhaka dan
tunduk pada hawa nafsunya. Jalan yang
ditempuhnya adalah jalan kehidupan yang
berawal dari alam arwah, lalu melintasi kubur
guna menuju ke alam Akhirat. Ransel dan
senjatanya berupa ibadah dan ketaqwaan.
SAMBUNGAN HAKIKAT
• Meskipun ibadah tampak mengandung beban
lahiriah, tetapi pada hakikatnya ia berisi
kelapangan yang hebat tiada tara. Ini karena orang
yang beribadah, dalam sholatnya dia melafazkan:
‫ َأشْه ُد َأ ْن آَل ٰ له اَّل هّٰللا‬, artinya tidak ada al-Khaliq (Maha
ُ ‫ِإ َِإ‬ َ
Pencipta) dan ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki)
selain-Nya. Manfaat dan mudarat itu berada di
tangan-Nya. Allah tidak hanya al-Hakim (Maha
Bijaksana) dan tidak berbuat sia-sia, malah Allah
juga ar-Rahim (Maha Penyayang). Ihsan dan kasih
sayang-Nya melimpah ruah.
HAKIKAT
• Karena berkeyakinan seperti itu, maka orang
mukmin menemukan, pada segala sesuatu, pintu
yang terbuka menuju khazanah rahmat ilahi
sehingga ia mengetuknya dengan doa. Dia pun
melihat segala sesuatu tunduk pada perintah
Rabbnya, sehingga dia senantiasa bernaung
pada-Nya. Dengan bertawakkal, dia bersandar
dan berlindung kepada-Nya dalam membentengi
diri dari setiap musibah. Keimanan telah
memberinya rasa aman yang sempurna.
PERSOALAN
• Ya, sebagaimana sumber setiap keberanian adalah
keimanan dan pengabdian, begitu pula seluruh sumber
kebaikan hakiki. Sebaliknya sebagaimana sumber setiap
ketakutan adalah kesesatan, begitu pula sumber seluruh
keburukan.
• Ketahuilah, sesungguhnya seorang abid yang hatinya
benar-benar bercahaya, seandainya dunia ini menjadi bom
lalu meledak, hal itu tidak akan menggentarkan hatinya.
Bahkan, dari peristiwa itu dia akan menyaksikan dengan
penuh kekaguman dan ketakjuban kekuasaan Allah yang
Maha melindungi dan menjadi sandaran seluruh makhluk.
RASIONAL
• Sebaliknya, seorang fasiq yang buta mata
hatinya, meskipun dia ahi fiosof terkenal dengan
pemikirannya yang hebat, apabila melihat
sebuah meteor jatuh di angkasa, dia akan
merasa takut dan cemas seraya bertanya-tanya:
“Jangan-jangan bintang liar itu menghantam
bumi kita.” Dia jatuh dalam prasangka. (Amerika
pernah ketakutan dengan keberadaan meteor
yang terlihat di langit, sehingga banyak
penduduk meninggalkan rumah di saat malam).
Semua orang yang tak buta seluruh mata dan
hatinya, pasti dia mampu melihat dan
memahami betapa ibadah, tawakal, tauhid
dan penyerahan diri kepada Allah,
merupakan suatu keuntungan, kebahagiaan
dan nikmat yang amat besar kepada
manusia yang demikian lemah, dhaif, fakir
hingga sampai pada batasan ini.
HIKMAH DAN TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
YANG MEMBESARKAN
JIWA MANUSIA IALAH
IBADAH
YANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MANUSIA IALAH IBADAH
YANG MEMBEDAKAN KECENDERUNGAN
BAIK DAN BURUK MANUSIA LALU
MENYUCIKANNYA IALAH IBADAH
YANG MEREALISASIKAN CITA-CITA
MANUSIA IALAH IBADAH
YANG MENENANGKAN DAN MENYUSUN
PEMIKIRAN MANUSIA IALAH IBADAH
YANG MENGGARISKAN BATASAN PERASAAN
MANUSIA IALAH IBADAH
YANG MENGOKOHKAN DAN MENINGKATKAN
ANGGOTA MADDI DAN MAKNAWI MANUSIA IALAH
IBADAH
YANG MENYUCIKAN KARAT ALAM
SEPERTI SEMULA DI DALAM MANUSIA
IALAH IBADAH
YANG MEMBAWA MANUSIA KE ARAH
KESEMPURNAAN IALAH IBADAH
IKATAN YANG TERTINGGI DAN PALING HALUS
ANTARA ALLAH DAN HAMBANYA IALAH
IBADAH
KESIMPULAN:

Seperti akhirat, kebahagiaan dunia juga


terletak pada ibadah dan menjadi tentara
Allah. Maka, kita hendaklah sentiasa
َّ ‫هّٰلل‬
mengucapkan‫يق‬ ِ ِ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ ِ َعلىا لطا َع ِة َوا لتَّ ْوف‬
َ
dan mensyukuri keislaman kita.
MELALUI IBADAH:

1. DAPAT MENGOKOHKAN AKIDAH


2. DAPAT MELIHAT IBADAH ALAM SEMESTA
3. AKAN DICINTAI OLEH ALLAH
4. KETENANGAN DAN KEDAMAIAN
5. KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT
DOA
YA RABB! AMPUNİLAH SEGALA KEKURANGAN
KAMI, TERIMALAH KAMI SEBAGAI HAMBA-
MU, JADIKANLAH KAMI MANUSIA YANG JUJUR
DENGAN AMANAH-MU SAMPAI SAAT IA
DIAMBIL...

Anda mungkin juga menyukai