Anda di halaman 1dari 8

Peran Penelitian Dalam

Upaya Mengembangkan Kelompok 1 Reg B :


Profesi Keperawatan dan o Adriana M. Tanau
Fenomena Keperawatan o Albina T. Nela
o Anggie M. F Bessie
o Arryansi R. T. Nalu
o Asiani C. Heryanto
o Kartika Indrasari
Peran Penelitian Dalam Upaya
Mengembangkan Profesi Keperawatan
Perawat sebagai seorang profesi merupakan ujung tombak perkembangan ilmu keperawatan itu sendiri.
Penelitian menjadi salah satu sarana untuk melakukan pengembangan keilmuan keperawatan. Maka
perawat harus menguasai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian. Perawat harus mampu
mempertanggungjawabkan penelitiannya, mengetahui peran dalam penelitian, dan menentukan strategi
pelaksanaan tanggung jawab penelitian.
Masyarakat memiliki posisi sebagai pemberi tanggung jawab kepada perawat saat melakukan
penelitian. Tanggung jawab itu berupa asuhan keperawatan individu yang membutuhkan pelayanan
kesehatan. Harapan sosial yang mutlak yaitu bahwa penelitian yang di lakukakan untuk meningkatkan
perawatan. Bekerja sama dengan lintas profesi dalam melaksanakan penelitian dalam ilmu keperawatan
mutlak terjadi. Hal ini untuk menghasilkan penelitian yang benar-benar objektif dan dapat memberikan
hasil temuan yang ilmiah. Perawat sangat berkaitan erat dengan manusia dan lingkungan sehingga ilmu
psikologi dan kedokteran amatlah dekat dalam kegiatan penelitian yang dilakukannya. Kerjasama dan
kolaborasi dalam penelitian keperawatan ini membantu mencetuskan ilmu keperawatan dalam berpartisipasi
pada projek-projek antar disiplin ilmu dan penyelidikan keperawatan yang independen.
Pedoman penelitian sudah diatur oleh lembaga penelitian keperawatan secara internasional. The National League
for Nursing (NLN) dan Asosiasi Perawat Amerika (ANA) keduanya bertanggung jawab terhadap perkembangan
penelitian dalam dunia keperawatan. NLN berdiri sejak 1972 memberikan peluang kepada para perawat untuk
menuntaskan pendidikan sarjana hingga melakukan proses penelitian. ANA merupakan bentuk organisasi keperawatan
yang telah bekerja untuk menegakkan petunjuk guna membantu penelitian. Harapan terhadap lulusan perawat yang
berpartisipasi dalam penelitian untuk bisa berpedoman pada beberapa hal berikut ini:

1. Membaca, mengartikan, dan mengevaluasi penelitian dalam penggunaan untuk praktik keperawatan.

2. Memperkenalkan masalah keperawatan bahwa penyelidikan menjadi sebuah kebutuhan ketika berpartisipasi dalam
pelaksanaan implementasi hasil/temuan.

3. Pengambilan data dalam proses penelitian menggunakan teknik keperawatan agar pengambilan data dapat berjalan secara
natural.

4. Menerapkan temuan/hasil penelitian yang telah ditegakkan dalam praktik keperawatan.

5. Membagikan hasil penelitian dengan kolega atau teman sejawat.


Fenomena Keperawatan
Fenomena keperawatan adalah aspek kesehatan yang relevan dengan praktek keperawatan (International Council of Nurses,
2002). Salah satu paradigma yang erat kaitannya dengan fenomena keperawatan khususnya dalam memandirikan klien adalah
konstruktivisme.

Permasalahan yang muncul dalam pendidikan keperawatan, mulai menjadi perhatian di indonesia. Apalagi dengan berubahnya
sistem pendidikan nasional yang telah mengubah pola pendidikan Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) ke tahap profesional ( Ns).
Permasalahan – permasalahan yang ada terkait pendidikan keperawatan seperti kurangnya tempat, kurangnya dosen dari segi
kualitas dan kuantitaf, kurangnya pengelaman yang berkualitas dari siswa klinik serta masih kurangnya lulusan yang memiliki
kinerja profesional.

Di samping itu juga kondisi keperawatan yang ada saat ini di tinjau dari tenaga keperawatan yang memberikan asuhan
keperawatan pada umumnya berlatar belakang pendidikan D III keperawatan bahkan masih ada yang berlatar belakang
pendidikan SPK. Kondisi ini akan dapat mempengaruhi kemampuan perawat dalam melakukan hubungan yang caring dengan
clean, bisa juga karena perawat kurang mampu melakukan tindakan dalam memberikan terapi keperawatn tapi lebih pada
pelaksanaan tindakan kolaborasi.
Perawat yang semula menjalankan tugas – tugas teknik prosedural dari dokter berubah menjadi tenaga kesehatan
yang bekerja berdasarkan disiplin keilmuan khusus dengan ruang lingkup praktek yang jelas. Perubahan ini tidak serta
merta di terima oleh masyarakat. Bahkan profesi kesehatan lain pun belum di sejajarkan dengan profesi perawat.
Fenomena ini tentunya harus menumbuhkan sikap optimis pada diri perawat yang diikuti dengan pembuktian eksistensi
profesi keperawatan.

Fenomena-fenomena klinik yang diamati adalah aspek fisik yang berupa gejala-gejala penyakit dengan tingkat
biomolekuler yang mendasarinya :

1) Aspek psikis

2) Aspek sosial

Kedua aspek tersebut merupakan fokus kajian objek ilmu keperawatan yang mempunyai 4 komponen, yaitu :

3) Manusia sebagai makhluk yang unik

4) Keperawatan

5) Konsep sehat sakit

6) Lingkungan yang mempengaruhi keadaan manusia


Pelayanan yang diberikan oleh perawat harus dapat mengatasi masalah-masalah fisik, psikis, dan sosial spiritual
pada klien dengan fokus utama mengubah perilaku klien ( pengetahuan, sikap, dan keterampilannya ) dalam mengatasi
masalah kesehatan sehingga klien dapat mandiri.

Misalnya, jika klien anak dengan asma bronkial dirawat di rumah sakit dengan kondisi sedang diberi infus dan tidak
boleh bergerak kemana-mana, maka anak tersebut akan mengalami stress fisik akibat keluhan sakitnya dan psikis akibat
dari tindakan pemasangan infus serta larangan untuk bergerak. Keadaan tersebut justru akan memperlambat kesembuhan
klien. Ilmu keperawatan yang ada harus dapat memfasilitasi bagaimana anak tersebut dapat merasa “at home” ( tidak
seperti dirumah sakit), tidak merasa tertekan, dan merasa diperhatikan oleh orang terdekat.

Hasil penelitian yang dilaksanakan di Amerika menyebutkan bahwa memperlakukan anak-anak yang dirawat di
Rumah sakit seperti dirumah sendiri, memberi kebebasan bagi anak untuk bermain sebatas kemampuannya, dan merasa
diperhatikan menunjukkan angka yang signifikan dalam percepatan penyembuhan klien dibandingkan dengan anak yang
mengalami stress psikologis akibat suasana/lingkungan yang tidak kondusif.
Lingkup Masalah Riset Keperawatan menurut Nursallam (2002)

Prioritas/Lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu keperawatan dikembangkan menjadi :

1) Prioritas kesehatan dan pencegahan penyakit pada masyarakat.

2) Pencegahan perilaku dan lingkungan yang berakibat burk pada masalah kesehatan.

3) Menguji model praktik keperawatan di komunitas.

4) Menentukan efektifitas intervensi keperawatan pada infeksi HIV/AIDS

5) Mengkaji pendekatan yang efektif pada gangguan perilaku.

6) Evaluasi intervensi keperawatan yang efektif pada penyakit kronis.

7) Identifikasi faktor-faktor bioperilaku yang berhubungan dengan kemampuan koping.

8) Mendokumentasikan efektivitas pelayanan kesehatan/keperawatan

9) Mengembangkan masalah dan metodologi riset pelayanan kesehatan/keperawatan.

10) Menentukan efektivitas biaya perawatan klien.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai