1. Membaca, mengartikan, dan mengevaluasi penelitian dalam penggunaan untuk praktik keperawatan.
2. Memperkenalkan masalah keperawatan bahwa penyelidikan menjadi sebuah kebutuhan ketika berpartisipasi dalam
pelaksanaan implementasi hasil/temuan.
3. Pengambilan data dalam proses penelitian menggunakan teknik keperawatan agar pengambilan data dapat berjalan secara
natural.
Permasalahan yang muncul dalam pendidikan keperawatan, mulai menjadi perhatian di indonesia. Apalagi dengan berubahnya
sistem pendidikan nasional yang telah mengubah pola pendidikan Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) ke tahap profesional ( Ns).
Permasalahan – permasalahan yang ada terkait pendidikan keperawatan seperti kurangnya tempat, kurangnya dosen dari segi
kualitas dan kuantitaf, kurangnya pengelaman yang berkualitas dari siswa klinik serta masih kurangnya lulusan yang memiliki
kinerja profesional.
Di samping itu juga kondisi keperawatan yang ada saat ini di tinjau dari tenaga keperawatan yang memberikan asuhan
keperawatan pada umumnya berlatar belakang pendidikan D III keperawatan bahkan masih ada yang berlatar belakang
pendidikan SPK. Kondisi ini akan dapat mempengaruhi kemampuan perawat dalam melakukan hubungan yang caring dengan
clean, bisa juga karena perawat kurang mampu melakukan tindakan dalam memberikan terapi keperawatn tapi lebih pada
pelaksanaan tindakan kolaborasi.
Perawat yang semula menjalankan tugas – tugas teknik prosedural dari dokter berubah menjadi tenaga kesehatan
yang bekerja berdasarkan disiplin keilmuan khusus dengan ruang lingkup praktek yang jelas. Perubahan ini tidak serta
merta di terima oleh masyarakat. Bahkan profesi kesehatan lain pun belum di sejajarkan dengan profesi perawat.
Fenomena ini tentunya harus menumbuhkan sikap optimis pada diri perawat yang diikuti dengan pembuktian eksistensi
profesi keperawatan.
Fenomena-fenomena klinik yang diamati adalah aspek fisik yang berupa gejala-gejala penyakit dengan tingkat
biomolekuler yang mendasarinya :
1) Aspek psikis
2) Aspek sosial
Kedua aspek tersebut merupakan fokus kajian objek ilmu keperawatan yang mempunyai 4 komponen, yaitu :
4) Keperawatan
Misalnya, jika klien anak dengan asma bronkial dirawat di rumah sakit dengan kondisi sedang diberi infus dan tidak
boleh bergerak kemana-mana, maka anak tersebut akan mengalami stress fisik akibat keluhan sakitnya dan psikis akibat
dari tindakan pemasangan infus serta larangan untuk bergerak. Keadaan tersebut justru akan memperlambat kesembuhan
klien. Ilmu keperawatan yang ada harus dapat memfasilitasi bagaimana anak tersebut dapat merasa “at home” ( tidak
seperti dirumah sakit), tidak merasa tertekan, dan merasa diperhatikan oleh orang terdekat.
Hasil penelitian yang dilaksanakan di Amerika menyebutkan bahwa memperlakukan anak-anak yang dirawat di
Rumah sakit seperti dirumah sendiri, memberi kebebasan bagi anak untuk bermain sebatas kemampuannya, dan merasa
diperhatikan menunjukkan angka yang signifikan dalam percepatan penyembuhan klien dibandingkan dengan anak yang
mengalami stress psikologis akibat suasana/lingkungan yang tidak kondusif.
Lingkup Masalah Riset Keperawatan menurut Nursallam (2002)
2) Pencegahan perilaku dan lingkungan yang berakibat burk pada masalah kesehatan.