PT.

Philip Morris International indonesia

FDI (Foreign Direct Investment) diyakini menjadi salah satu

sumber penting pembiayaan bagi negara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Kehadiran FDI diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi pembangunan melalui transfer aset,
teknologi dan keterampilan manajerial untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
PT Philip Morris Indonesia (PT PMI), afiliasi Philip Morris International di
Indonesia.
Philip Morris International adalah sebuah perusahaan publik asal Swiss
yang bergerak di industri rokok dan tembakau. Saat ini, markas pusat
Philip Morris International Inc. terletak di 120 Park Ave., New York City,
New York, dan dipimpin oleh CEO André Calantzopoulos.
Phillip Morris International, Inc fokus pada penyediaan rokok dan produk
tembakau melalui anak-anak perusahaannya.

PT Philip Morris Indonesia (PT PMI) memulai kegiatan bisnis di Indonesia

pada bulan April 1984, dengan memproduksi dan mendistribusikan
produk-produk di bawah lisensi. PT PMI memulai kegiatan produski
sendiri di Bekasi, Jawa Barat, sejak Mei 2006.
• Saat ini, PT Philip Morris Indonesia dan Sampoerna telah memproduksi
berbagai macam merek rokok untuk penjualan domestik dan untuk
keperluan ekspor di 8 pabrik produksi yang berbeda.
• Pada bulan May 2005, PT Philip Morris Indonesia mengakuisisi mayoritas
saham dari PT HM Sampoerna.Tbk. (Sampoerna), salah satu perusahaan
rokok terkemuka di Indonesia. Saat ini, PT Philip Morris Indonesia
mempunyai 92.50% dari saham Sampoerna.
• T Philip Morris Indonesia (PMID) dan afiliasinya PT HM Sampoerna Tbk
berusaha menggenjot kapasitas produksi ekspor dan pasar domestik.
perusahaan asing tersebut mengumumkan telah menginvestasikan dana Rp
2 triliun atau setara dengan SU$ 174 juta dengan membangun dua pabrik
yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. potensi besar untuk ekspor kretek.
Indonesia akan menjadi pusat produksi dalam memenuhi kebutuhan
ekspor untuk wilayah Asia Pasifik
 Manfaat
1. Meningkatkan pendaapatan untuk negara
melalui pajak
2. Indonesia akan menjadi pusat produksi
dalam memenuhi kebutuhan ekspor
3. memberikan kontribusi yang
besar bagi pembangunan melalui transfer
aset, teknologi dan keterampilan manajerial
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.