Anda di halaman 1dari 37

ASPEK HUKUM

PROFESI DOKTER

1
 Pengalaman bergaul : manusia 
timbulnya nilai-nilai.
- pengalaman tidak baik  nilai
negatif
- pengalaman baik  nilai posistif

 Nilai-nilai yang dianut seseorang


mempengaruhi nilai berpikir
2
 Pola berpikir menghasilkan sikap
tertentu

 Sikap manusia sangat berpengaruh


pada terbentuknya norma atau kaidah
yang sangat dipengaruhi oleh etika

3
 Setiap manusia mempunyai hasrat
hidup teratur di masyarakat. Patokan
atau pedoman tentang perilaku yang
dianggap teratur dinamakan norma
tau kaidah

 Kaidah (Norma)

- Mengatur aspek pribadi


- Mengatur aspek antar pribadi
4
 Norma Aspek Pribadi
- Norma-norma kepercayaan = agar manusia

hidup ber-iman.
- Norma kesusilaan = agar hidupnya berakhlak

 Norma mengatur Aspek Antar Pribadi


- Norma Kesopanan
- Norma Hukum

5
 Norma hukum bertujuan agar
kehidupan bersama mencapai
kedamaian. Artinya keserasian
antara ketertiban dan ketentraman
yang masing-masing didasarkan
pada kepastian hukum dan
kesebandingan hukum (Keadilan)

6
 Hukum = norma-norma tertulis yang
dituangkan dalam peraturan perundangan.
 Keputusan hakim juga merupakan hukum.

 Ada norma hukum bersifat imperatif (memaksa)


 Ada norma hukum bersifat kebolehan

Misalnya : Biaya akta jual beli dll, Biaya


LAMBAKS ditanggung sipembeli jika tidak
diperjanjikan, sebaliknya.

7
 Hirarkis peraturan perundangan RI :
- UUD 1945
- Tap MPR
- UU / Perpu
- PP
- Keppres
- Peraturan Menteri
- dst.

8
Pembidangan Tata Hukum

1. Hukum Publik :
- Hukum Tata Negara
- Hukum Administrasi Negara
(T.U.N)
- Hukum Pidana

9
2. Hukum Perdata (Privat)
- Hukum Pribadi
- Hukum Harta Kekayaan
- Hukum Keluarga
- Hukum Waris
Kedua Jenis terdiri dari : 1. Hukum Materil dan
2. Hukum Formal = Hukum Acara

10
 Hukum Materil berisi : hubungan antara para
pihak-pihak dan kewajibannya, peristiwa –
peristiwa hukum
 Hukum Acara berisi : prosedur bagaimana
mempertahankan hak / melaksanakannya,
pelaksanaan kewajibannya.

 Hukum kesehatan mencakup segala peraturan


yang berkaitan dengan pemeliharaan
Kesehatan yang terancam / rusak

11
 Juga mencakup penerapan hukum perdata dan
pidana yang berkaitan dengan hubungan
hukum dalam pelayanan kesehatan dan juga
masalah penerapan hukum administrasi.

 Kecuali pihak yang dirawat yaitu :


 1. Pasien, Subjek Hukumnya
 2. Tenaga-tenaga Kesehatan

 3. Rumah Sakit, Puskesmas

12
Misalnya
 Hak Pasien
 Memilih Dokter dan Rumah Sakit
 Memperoleh informasi medis tentang dirinya

 Menolak pengobatan

 Rahasia dirinya

 Memutuskan hubungan dengan dokter

 Menerima ganti rugi

 Menuntut dokter dan / atau Rumah Sakit

13
 Kewajiban Pasien

 Memberikan informasi kepada


dokter
 Mematuhi petunjuk dokter

 Menyimpan rahasia pribadi dokter

 Memberikan honorarium kepada


dokter

14
Sumpah Dokter Indonesia

 Sumbernya Deklarasi Jenewa yaitu


hasil Muktamar Ikatan Dokter
Sedunia di Jenewa September 1948
( diamandemen di Sydney Agustus
1968)  diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia  dikukuhkan
dengan PP No. 26 Tahun 1990
15
Deklarasi tersebut berbunyi :
“At The Time of Being Admitted as a Member of
The Medical Profession :
Solemmnly pledge myself to consecrate my life
to the service of humanity ….”

Terjemahannya

“Pada Saat Saya masuk anggota Profesi


Kedokteran. Saya bersumpah akan membaktikan
hidup saya untuk tugas Kemanusiaan ….”
16
 Kapan seseorang masuk jadi anggota
profesi kedokteran ?  Pada saat dia
dinyatakan lulus sebagai dokter.

 Kelulusan sebagai dokter tidak boleh


dipisahkan dengan penyumpahan,
tetapi langsung mesti disumpah.

17
18
 BIOETIKA adalah studi
interdisipliner tentang problem-
problem yang ditumbuhkan oleh
perkembangan dibidang biologi
dan ilmu kedokteran, baik pada
skala mikro maupun makro,
tentang dampaknya atas
masyarakat luas serta sistem
nilainya, kini dan masa mendatang.
19
 Contoh mis. Tentang mati. Kini
seakan-akan usia manusia dapat
diperpanjang dengan ventilator
(respirator) kapan dihentikan ?

20
Bagaimana jika ada pasien lain
yang lebih membutuhkan ?
Apa gunanya jika pasien tidak bisa
hidup kembali?
 Segi keadilan, moral,
kemanusiaan, etik, keuangan dll.

21
 Contoh lain penderita kanker dengan
melastase yang sudah luas. Jika
sekiranya pasien yang “Terminal” ini
broncho pneumonia, apa diberikan
antibiotik?
Di USA pada ranjang pasien ini
digantungkan NCO(Nursing Care
Only). Di Indonesia bagaimana?

22
 Contoh lain pasien vegetatif.
Yang tidak bisa berhubungan lagi
dengan orang lain. Bagaimana
makanannya yang via sonde dan
infus? Dia tidak merasakan apa-
apa lagi.  Boleh dihentikan?

23
HUKUM dan ETIKA
 Etika dan Hukum beranjak dari landasan yang
sama ialah moral yang berakar pada falsafah
Pancasila
 Bidang Etik hampir seluruhnya tercakup
bidang hukum
 De minimis non curat lex = Hukum tidak
mencampuri hal-hal kecil
 Batas Etik dan Hukum tidak jelas, berubah-
ubah tergantung waktu dan tempat.

24
Contoh
 1. Mempertunjukkan / menawarkan
alat-alat mencegah kehamilan dulu
dilarang (KUHP ps.284, 534) sekarang
diperbolehkan (Program KB).

 2. Rumah Sakit yang dahulu tidak


diperbolehkan sebagai bussiness
enterprise, sekarang boleh, malahan
PMA dan PMDN
25
Contoh – contoh bidang Etik yang laten menjadi
kasus hukum adalah :
a. Over-utilization dari peralatan
canggih sekedar untuk dapat
mengembalikan pinjaman kepada
leasing company.
b. Under-treatmen dari pasien-pasien
yang kurang mampu dan tidak bisa
membayar, atau tidak menerimanya
dengan berbagai dalih.
26
c. Dengan dalih medik memperpanjang
“length of stay” pada pasien kelas VIP
sehingga income bisa bertambah

d. Melakukan “patient dumping”dalam arti


pasien yang tidak mampu dan tidak
masuk asuransi secepat mungkin
disuruh pulang atau di “transfer” ke
rumah sakit lain, walaupun keadaannya
belum “stabilized”. Harus dicegah agar
pasien yang tidak mampu jangan sampai
di ”ping-pong”
27
e. Tidak menerima pasien yang dalam keadaan
“terminal”, untuk menekan “mortality rate”
dan memelihara nama baik rumah sakit.
f. Menahan-nahan pasien dan tidak merujuk ke
rumah sakit lain walaupun alat yang
diperlukan untuk diagnostik / therapi tidak
dimilikinya, misalnya CT-Scan, dsb. (Hal ini
bisa menjadi kasus hukum kalau terjadi
sesuatu yang fatal. Ada yurisprudensi di mana
penuntutannya didasarkan atas dasar “lack of
diagnostic information” sehingga
mengakibatkan pasien meninggal)
28
g. Kemungkinan timbulnya masalah-masalah
yuridis yang berkaitan dengan informed
consent yang kini sudah menjadi hukum,
namun pelaksanaannya belum tampak jelas.

h. Masalah pengadaan rekam medik yang


juga sudah merupakan kewajiban dan
banyak yang belum melaksanakan
sebagaimana mestinya. Padahal rekam
medis yang baik dan lengkap merupakan
bukti kuat di pengadilan.
29
i. Ketentuan tentang abortus
- batas-batas menstrual regulation
- atas indikasi medik demi menyelamatkan
jiwa, (ectopic pregnancy, penyakit jantung,
dsb)
- apakah harus diperoleh izin suami
k. Peraturan tentang bayi tabung,
- apa batas-batasnya?
- apakah dibatasi hanya pasangan suami-istri
yang sudah menikah sekian tahun, tetapi
belum dikaruniai anak
30
 Kenneth Boulding : “Abad ke-20(Paroh akhir)
berlanjut ke abad ke-21 = Revolusi Biologi
sebagaimana pada abad ke-18 = Revolusi
Industri
Misalnya :
 Bayi tabung

 Implantasi jantung buatan

 Transplantasi organ dan sumsum tulang

 Stimulasi elektif olek

 Psycho surgery

 Stemcell Therapy. dll

31
 Apakah jika kita bisa melakukan, kita
harus melakukan? Sebagai mahluk
Tuhan ia tidak tanpa batas.

 New Power Revolusi Biologi ini


menimbulkan sejumlah masalah :
Sains, Teknologi, Moral, Agama,
Filsafat, Susila, Sosial Budaya,
Ekonomi, Politik, Hukum.
32
 Timbul masalah harkat dan
martabat hidup, kualitass hidup,
hidup tanda arti kehidupan,
vegetative state, initiating and
with-drawning life-support
treatment, quantity of life, mercy-
killing, euthanasia?

33
 Penemuan-penemuan baru, sains dan teknologi
canggih memecahkan sesuatu persoalan, akan
menimbulkan persoalan baru yang disebut
fenomena dialektika.
Misalnya bayi tabung. Tujuannya baik
menolong suami istri. Jika tidak berhasil, maka
timbul ide baru, menyewa rahim perempuan
lain.
Tak berhasil? Penemuan baru lagi, bank
sperma dengan inseminasi suami, inseminasi
donor, campuran suami dan donor.
34
 Apakah hal-hal tersebut tidak
menimbulkan kekacauan? Dibidang
keturunan, juga mengacaukan tata tertib
hukum di masyarakat.
 Kemajuan lebih lanjut lagi, sperma suami
yang dibekukan untuk disimpan. Jika
kelak suaminya mati, isteri masih bisa
mengandung sekehendak hatinya. Berarti
sianak = keturunan dari ayah yang sudah
mati
35
 Bagaimana hukumnya ?

 Apakah si anak dari sperma donor


tidak berhak tahu siapa ayahnya?
 Bagaimana kemungkinan terjadi
incest?
 Bagaimana tentang warisan?

 Ilmu kedokteran = seni (art) dan


sains yang dijiwai moral
36
 Etik dapat dibedakan 2 kelompok
 1. Yang berkaitan dengan sopan santun
 2. Yang berkaitan dengan sikap-tindak
seseoang dalam profesi  = Kode Etik Profesi
yang diperketat hukum

 Kalau tidak ada etik (yang diperkuat


hukum) maka manusia yang satu bisa
menjadi serigala bagi manusia yang lain
(HOMO HOMINI LUPUS) = HOBBES

37

Anda mungkin juga menyukai