Anda di halaman 1dari 39

ACUTE CORONARY

SYNDOME (ACS)
NS. MARLISA, M.KEP
PATOFISIOLOGI
TANDA KLINIS
PEMBERIAN OKSIGEN
• Dalam pedoman tata laksana SKA dari PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia), pada SKA yang telah dicurigai melalui
anamnesis perlu diberikan morfin, oksigen, nitrat dan
aspirin (atau disingkat menjadi MONA). Oksigen sendiri
direkomendasikan untuk diberikan pada kondisi:
• Saturasi O2 arteri < 95% atau pada distres respirasi
(rekomendasi kelas I-C)
• Semua pasien SKA dalam 6 jam pertama, tanpa
pertimbangan saturasi O2 arteri (kelas IIa-C) .
• Pedoman tata laksana SKA dari AHA (American Heart
Association) merekomendasikan pemberian oksigen
pada:
• NSTEMI (non-ST elevation myocard infection):
diberikan pada pasien dengan sianosis, saturasi O2
arteri < 90%, distres napas atau pada keadaan
hipoksemia lainnya, dan pada 6 jam pertama tanpa
status saturasi O2 arteri .
• STEMI: pasien hipoksemia (saturasi O2 < 90%),
gagal jantung dan dispnea [4]
• Tidak ada dokumentasi yang dipublikasikan
mengenai kenyataan penggunaan oksigen pada
kejadian infark miokard di lapangan. Penggunaan
oksigen dalam kenyataannya masih sering
digunakan pada infark miokard tanpa memandang
awitan dan saturasi oksigen.
RASIONAL PENGGUNAAN
OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD
• Infark miokard disebabkan karena adanya ketidakseimbangan
permintaan dan suplai oksigen ke otot jantung. Pemberian
oksigen tambahan diharapkan dapat meningkatkan suplai ini
ke otot jantung. Diharapkan besarnya infark tidak bertambah
dan komplikasi lain tidak terjadi.
• Pemberian suplemen oksigen dapat meningkatkan tekanan
oksigen dalam darah hingga di atas 60 mmHg. Kurva disosiasi
oksigen dan hemoglobin pada tekanan yang tinggi cenderung
datar terhadap saturasi oksigen. Sehingga, saturasi oksigen di
dalam darah tidak berubah secara signifikan terhadap tekanan
oksigen yang terlalu tinggi.
• Peningkatan oksigen di dalam darah memberikan efek
samping yaitu terjadi peningkatan reactive oxygen species
(ROS). ROS adalah molekul yang sangat reaktif yang dapat
menyebabkan kerusakan signifikan pada sel.
• Efek dari ROS dicurigai dapat membuat aritmia karena
depolarisasi yang lebih cepat, kematian sel, dan vasokonstriksi
yang menyebabkan penurunan aliran darah koroner sehingga
memperberat iskemia, peningkatan resistensi pembuluh darah
sistemik dan berujung pada gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai