Anda di halaman 1dari 23

NAMA KELOMPOK

1 2 3

ADIBAH BELVA A. DAVINA ESSYA A. FIRSHA AZZAH E.

4 5 6

LIA MARSHANDA M. NIZAR ALI NUR FIQHIYAH F.

7 TAZKIYA ZALIKHA S.
GAS MULIA
He & At
He
( Gas helium )
Helium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang He dan nomor atom 2. Helium tak berwarna, tak
berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, berupa gas
monatomik, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas
mulia dalam tabel periodik. Titik didih dan titik lebur gas ini
merupakan yang terendah di antara semua unsur. Helium berwujud
hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem.
Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit 
senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan
tekanan standar. 
Sifat kimia & fisika gas
Helium
1.Sifat Fisika He
Gas mulia memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga membuat gas mulia memiliki
leleh dan titik didih sangat rendah. Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara
unsur-unsur dari setiap periode, yang mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron dan
berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas mulia tidak dapat menerima
elektron untuk membentuk anion stabil. Karena itulah mengapa gas mulia memiliki
afinitas elektron negatif.
Sifat kimia & fisika gas
Helium
Berikut sifat fisika Helium:

 Gaya Interatomik lemah


 Titik didih dan titik leleh rendah
 Helium bersifat superfluiditas
 Radon tidak memiliki isotop stabil
 Berjari-jari atom yang meningkat ke periode yang lebih tinggi saat meningkatnya
jumlah elektron
 Energi ionisasi besar.
 
2. Sifat Kimia

 Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin


bertambah.
Berdasarkan hasil uji coba Neil Bartlet membuat senyawa stabil dari
Xenon yaitu XePtF6. Penemuan ini membuktikan bahwa gas mulia dapat
bereaksi dengan unsur lain, meskipun dalam reaksi yang sangat terbatas
dan harus memenuhi kriteria berikut :
1)      Harga energi ionisasi gas mulia yang akan bereaksi harus rendah
(terletak dibagian bawah pada SPU). Oleh karena itu, sampai sekarang
gas mulia yang dapat dibuat senyawanya baru Kripton, Xenon dan
Radon.
2)      Reaksi hanya akan terjadi apabila gas mulia direaksikan dengan
unsur-unsur yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
2. Sifat Kimia
 Kereaktifan gas mulia sangat rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun
senyawa dari gas mulia. Sifat inert yang dimiliki berhubungan dengan
konfigurasi elektron yang dimilikinya. Kereaktifan gas mulia akan
berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Unsur gas mulia hanya dapat
berikatan dengan unsur yang memiliki sifat elektronegatif sangat tinggi,
seperti fluorin dan oksigen.

 Tidak cenderung menyerap atau melepas elektron

 Tidak berwarna, berbau ataupun berasa

 Mudah terbakar dalam keadaan normal


Pembuatan Gas Helium
1.  Ekstraksi Helium (He) dari gas alam
● He dimurnikan dengan proses antara lain:
● · Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin).
Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar
N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran
dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor
sehingga diperoleh He yang sangat murni.
● · Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan
penyerap (adsorbent bed) yang secara selektif menyerap pengotor.
Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau
lebih.  
Pembuatan Gas Helium
2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara

● Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara.


● Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara
diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti pendinginan cepat.
Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas yang lebih
banyak,
● Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua
gas tersebut sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan
menggunakan proses, antara lain:
Pembuatan Gas Helium
Melalui 2 proses:

● Proses adsorpsi.  

 Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia.


O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A,
Xe, dan Kr) kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang
dipanaskan perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau
keluar dari arang. Air diperoleh pada suhu sekitar -80 , sementara Kr dan Xe pada
suhu yang lebih tinggi.
Pembuatan Gas Helium
● Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi
fraksional bertekanan tinggi

 Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih
N2 paling rendah, maka N2 terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar
dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu dilewatkan melalui
kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar
dengan kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih
lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada tahapan distilasi
selanjutnya.
MANFAAT
Sebagai gas pengisi Helium digunakan untuk menggantikan nitrogen
kapal udara dan balon karena jika penyelam berada pada tekanan yang tinggi
udara untuk (dibawah laut) maka kemungkinan besar nitrogen larut
mempelajari cuaca dalam darah.

Helium cair dipakai


Campuran Helium dan Oksigen juga dipakai oleh
sebagai cairan
para pekerja dalam terowongan dan tambang bawah
pendingin untuk
tanah yang bertekanan tinggi.
menghasilkan suhu
yang rendah

Di rumah sakit, campuran Helium dan Oksigen


dipakai sebagai pernapasan pada penderita asma.
REAKSI HELIUM

● Reaksi peluruhan radioaktif inti berat

232 226
90
Th 85 Ra
4
He 2n
2
● Reaksi fusi dari tirium dan deuterium
3 2 4

1
H 1
H 2
He n
9
∆ H =1,7 X 10 KJ /mol
At
Gas astatin
Pengertian At
Astatin adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yang memiliki
lambang At dan nomor atom 85. nama unsur ini berasal dari Bahasa
Yunani (astatos) yang berarti “tak stabil” unsur ini termasuk golongan
halogen dan merupakan unsur radio aktif yang terbentuk secara alami
melalui peluruhan uranium-235 dan uranium-238.
Sifat fisika

Fase : solid
Titik lebur : 575k (302, 576
Titik didih : 610k (337
Kalor penguapan : (At 2) 54,39 kj/mol
Sifat kimia At

Beberapa sifat kimia unsur Astatin


telah ditetapkan. Astatin biasanya
menyerupai yodium. Dengan
demikian, seperti yodium,
berkonsentrasi pada kelenjar tiroid
hewan yang lebih tinggi. Sebagian
besar, bagaimanapun, didistribusikan
ke seluruh tubuh dan bertindak
sebagai sumber radiasi internal
Pembuatan At

Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel

satu satunya cara praktis untuk mendapatkan astatin adalah


dengan sintetis reaksi nuklir

Astatin biasanya disiapkan sesuai dengan persamaan umum: 


209
Bi (α,xn)(213-x)At,
Manfaat At

Sebagai bahan kemoterapi kanker dengan radiasi asatin,.


Kanker yang dapat diterapi : kanker melanoma, kanker tulang, dan
ardeokasinoma
Reaksi asatin
a. Reaksi dengan halogen

1. At 2 + Br 2 → 2AtBr     2At + Br2 → 2AtBr

2.   At 2 + I 2 → 2AtI            2At + I2 → 2AtI

b. Reaksi dengan asam

At- + H+ → Hat


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai