sediaan oral, topikal, tetes mata, tetes telinga, dan injeksi. Chloramphenicol juga
tersedia dalam bentuk kombinasi dengan kortikosteroid atau lidokain.[10]
Bentuk Sediaan
Chloramphenicol sediaan oral terdiri dari bentuk kaplet dengan kekuatan 250 dan
500 mg. Selain itu, chloramphenicol juga tersedia dalam bentuk suspensi 125 mg/5
mL. Chloramphenicol injeksi tersedia dalam bentuk serbuk injeksi vial 1 gram.
Chloramphenicol sediaan topikal kulit terdiri dari bentuk salep 20 mg/g dan krim 2%.
Sediaan salep mata chloramphenicol memiliki kekuatan 10 mg/g. Sedangkan
sediaan tetes mata terdiri dari kekuatan 0,25%, 0,5%, dan 1%. Sediaan salep dan
tetes mata biasa digunakan untuk terapi konjungtivitis bakterial. Sediaan tetes
telinga untuk otitis eksterna memiliki kekuatan 1% dan 3%.[8,10]
Cara Penggunaan
Chloramphenicol oral sebaiknya dikonsumsi perut kosong, yaitu 1 jam sebelum atau
2 jam setelah makan. Sediaan injeksi dilarutkan terlebih dahulu ke dalam 10 mL
pelarut aqueous, misalnya cairan salin normal atau larutan glukosa 5%. Suntikan
kepada pasien secara perlahan, yaitu selama 1–2 menit.[5,6]
Cara Penyimpanan
Chloramphenicol harus disimpan dalam kemasan yang kedap udara, pada tempat
yang kering dan sejuk. Temperatur ruangan sebaiknya 20‒25 C. Sediaan serbuk
injeksi yang dikeringkan, disimpan pada temperatur sekitar 2‒8 C. Jauhkan dari
lingkungan yang lembap, panas, atau sinar matahari.[1,2]
Indikasi efedrin adalah untuk bronkospasme akut, hidung tersumbat, dan hipotensi
yang disebabkan oleh anestesi spinal atau epidural.
Bronkospasme Akut
Pada bronkospasme akut, efedrin dapat diberikan dalam bentuk sediaan oral
maupun parenteral.
Oral
Dalam bentuk sediaan oral untuk dewasa efedrin HCl diberikan dalam dosis 15-60
mg, 3 kali sehari. Sementara, sediaan oral efedrin sulfat dapat diberikan dalam dosis
12,5-25 mg setiap 4 jam dengan dosis maksimal 150 mg/hari.
Pada anak-anak, sediaan oral efedrin HCl dapat diberikan dalam dosis 15 mg, 3 kali
sehari (usia 1-5 tahun), 30 mg, 3 kali sehari (6-12 tahun), dan diatas 12 tahun sama
dengan dosis dewasa. Efedrin sulfat hanya diberikan pada anak diatas 12 tahun
dengan dosis yang sama dengan dosis dewasa.
Sementara itu, pemberian efedrin oral pada geriatri menggunakan dosis inisial 50%
dari dosis dewasa.
Parenteral
Dekongestan
Untuk mengatasi kongesti nasal, efedrin dapat diberikan sebagai dekongestan
melalui sediaan tetes hidung. Pada dewasa, efedrin 1% tetes hidung diberikan 1-2
tetes pada masing-masing lubang hidung, 4 kali sehari sesuai kebutuhan. Anak-
anak lebih dari 12 tahun dan geriatri dapat menggunakan dosis dewasa. Sebagai
catatan, efedrin tetes hidung tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari karena dapat
memicu reaksi reversal pada kongesti nasal. Kongesti nasal juga dapat diatasi
dengan prosedur irigasi nasal.
Dalam sediaan efedrin sulfat, diberikan dalam dosis 25-50 mg (kisaran 10-50 mg)
intramuskular atau subkutan, atau dosis 5-25 mg melalui bolus intravena. Pemberian
dapat diulang sesuai respon pasien dengan dosis maksimal 150 mg/hari. [2]