NPM : 2007601010011
CEFIXIME
Cefixime adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri pada telinga, saluran pernapasan, dan
infeksi saluran kemih. Obat minum ini berisi cefixime trihydrate dalam bentuk tablet dan sirup.
Obat cefixime akan menghambat perkembangbiakan bakteri, tetapi tidak dengan virus. Oleh
karena itu, cefixime tidak diperlukan untuk mengobati infeksi virus, seperti flu.
CARA KERJA
Cefixime memiliki properti bakterisidal yang bekerja menghambat pembentukan dinding sel
bakteri. Cefixime menghambat langkah akhir transpeptidasi sintesis peptidoglikan dengan cara
berikatan pada protein pengikat penisilin. Ketika pembentukan dinding sel terhambat, aktivitas
enzim autolysin dan murein hydrolase (enzim autolitik dinding sel) tetap berlanjut akibatnya
bakteri mengalami lisis.
MEREK DAGANG
Cefacef, Cefarox, Cefila, Cefixstar, Cefspan, Ceptik, Cerafix, Fixacep, Fixam, Fixatic, Helixim,
Lanfix, Lanfix DS, Nixafen, Profim, Sporetik, Starcef, Yafix
Kategori B: Obat-obatan yang digunakan oleh sejumlah wanita hamil dan menyusui tanpa
disertai bukti adanya dampak buruk atau kecacatan bagi janin.
Cefixime dapat terserap ke dalam ASI. Jika ibu menyusui ingin mengonsumsi cefixime,
konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
SEDIAAN :
Kapsul:
- 50 mg
- 100 mg
- 200 mg
KONTRA INDIKASI
Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif terhadap beberapa bahan dari obat ini.
Beberapa infeksi bakteri yang dapat diobati dengan cefixime antara lain:
Faringitis (radang tenggorokan), Radang amandel, Bronkitis, Otitis media (infeksi telinga
tengah), Infeksi saluran kemih, Gonore
Dosis cefixime yang biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk pasien dewasa adalah 200-
400 mg per hari. Sedangkan untuk anak-anak usia di atas 6 bulan dengan dosis yang biasanya
direkomendasikan adalah 9 mg/kgBB per hari.
CARA PENGGUNAAN
Cefixime dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jika terjadi gangguan pada lambung,
konsumsilah obat ini dengan makanan. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis
dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi cefixime pada jam yang sama setiap
hari untuk mengoptimalkan efeknya. Konsumsilah cefixime sesuai dosis dan frekuensi yang
ditetapkan oleh dokter. Selesaikan seluruh dosis yang diberikan dokter walau gejala sudah hilang
atau membaik. Hal ini sangat penting guna membersihkan infeksi secara menyeluruh dan
mencegah kambuhnya infeksi. Jika jadwal menggunakan cefixime terlewat tanpa sengaja, segera
konsumsi obat ini jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah
dekat, jangan menggandakan dosis. Simpan Cefixime di tempat sejuk dan kering serta terhindar
dari sinar matahari langsung. Jauhkan Cefixime dari jangkauan anak-anak.
EFEK SAMPING
Cefixime jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Efek samping yang muncul
biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh mampu menyesuaikan diri dengan obat
ini.
- Sakit kepala
- Pusing
- Gangguan pencernaan
- Diare
- Sakit perut
- Mual
2. Probenecid dan nifedipine, karena dapat menimbulkan efek samping dari obat cefixime.
REFERENSI
1. UptoDate. Cefixime
Diakses dari https://www.uptodate.com/contents/cefixime-drug-information?
source=history_widget
3. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cefixime-oral-route/side-
effects/drg-20073374
4. MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/cefixime
5. WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3778-7011/cefixime-oral/cefixime-
oral/details
6. Rxlist. https://www.rxlist.com/suprax-drug.htm#interactions
NATRIUM DIKLOFENAK
Natrium diklofenak adalah obat yang di gunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan
inflamasi, dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien
mengalami peradangan. Voltaren mengandung diklofenak adalah golongan nonsteroid anti
inflamasi (NSAID), cara kerjanya adalah dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase.
Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan
menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin
lebih sedikit di produksi yang berarti rasa sakit dan peradanngan akan mereda.
CARA KERJA
Natrium diklofenak mengikatkan diri dan berkelat pada kedua isoform dari enzim
siklooksigenase 1 (COX-1) dan 2 (COX-2). Hal ini akan menghalangi konversi asam arakidonat
menjadi prostaglandin. Inhibisi natrium diklofenak terhadap COX-2 akan meredakan rasa nyeri
dan inflamasi, dan inhibisi obat terhadap COX-1, dapat menimbulkan efek buruk terhadap
gastrointestinal. Natrium diklofenak dapat lebih aktif terhadap COX-2, daripada beberapa obat
lain golongan antiinflamasi nonsteroid yang mengandung asam karboksilat
MEREK DAGANG
Cataflam, Fenavel, Hotin DCL, Neo Rheumacyl Anti Inflamation, Nilaren, Noncort, Voltaren,
Zorvolex
SEDIAAN
Di Indonesia, natrium diklofenak tersedia dalam bentuk oral, topikal, dan parenteral.
Oral
Tablet: 25 mg, 50 mg
Tablet salut selaput: 25 mg, 50 mg, 75 mg
Kapsul lepas lambat: 75 mg, 100 mg
Sirup tetes: 15 mg/mL
Topikal
Parenteral
Serbuk infus 50 mg
Cairan injeksi 25 mg/mL, 75 mg/3 mL
KONTRA INDIKASI
Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap diklofenak
(termasuk semua bentuk garamnya), riwayat reaksi alergi (bronkospasme, shock, rhinitis,
urtikaria) setelah penggunaan aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen,
celecoxib).
Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan
menggunakan obat ini.
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, atau
radang / tukak pada lambung atau usus.
Kontraindikasi untuk pasien yang sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir.
NSAID termasuk Natrium diclofenac tidak boleh diberikan untuk penderita demam
berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler dan gagal jantung.
Jangan diberikan untuk penderita penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer,
penyakit cerebrovascular, dan gagal jantung kongestif.
Tablet salut enterik : 50 mg 2 - 3 x sehari atau 75 mg 2 x sehari secara oral. Maksimum 100
mg/hari.Extended-release tablets : 100 mg 1 x sehari secara oral.
50 mg oral 1 x sehari.
1. Oral :
1. Parenteral :
37,5 mg bolus Intra Vena lebih dari 15 detik setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimum:
100 mg per hari
CARA PENGGUNAAN
Berikut adalah dosis natrium diklofenak yang dianjurkan untuk orang dewasa:
Untuk mengobati osteoarthritis, dosis natrium diklofenak adalah 50 mg 2 sampai 3 kali sehari
atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Dosis lebih besar dari 150 mg/hari tidak dianjurkan untuk
osteoarthritis. Untuk dosis 100 mg, Anda bisa minum sekali sehari.
Untuk mengobati ankylosing spondylitis, dosis natrium diklofenak adalah 25 mg secara oral 4
kali sehari. Tambahan dosis 25 mg dapat diberikan pada waktu tidur, jika perlu.
Untuk meringankan nyeri haid, dosis natrium diklofenak adalah 50 mg secara oral 3 kali sehari.
Pada beberapa pasien, dosis awal diberikan sebanyak 100 mg, diikuti oleh dosis 50 mg, akan
membantu meredakan nyeri dengan lebih baik. Setelah hari pertama, dosis harian tidak boleh
melebihi 150 mg.
Untuk meringankan nyeri akut ringan sampai sedang, dosis natrium diklofenak adalah 50 mg
secara oral 3 kali sehari.
Untuk mengatasi rheumatoid arthritis, dosis natrium diklofenak adalah 50 mg secara oral 3
sampai 4 kali sehari atau 75 mg secara oral dua kali sehari. Untuk dosis 100 mg, Anda bisa
minum sekali sehari. Dosis lebih dari 225 mg/hari tidak dianjurkan untuk rheumatoid arthritis.
EFEK SAMPING
1. Pusing.
2. Sakit kepala.
6. Sakit maag.
8. Nyeri dada.
10. Penyakit kuning yang ditandai dengan kulit dan mata menguning, serta urine berwarna gelap
seperti teh.
11. Perdarahan, misalnya muncul memar atau BAB berdarah.
12. Reaksi alergi obat, seperti muncul ruam kemerahan yang gatal pada kulit, wajah bengkak,
hingga sesak napas.
13. Gangguan fungsi ginjal, seperti pembengkakan tungkai atau berat badan bertambah akibat
penumpukan cairan, serta lebih jarang buang air kecil.
Ada beberapa interaksi yang dapat terjadi jika natrium diklofenak digunakan bersamaan dengan
obat-obatan lainnya, antara lain :
2. Kelebihan kalium dalam darah (hiperkalemia) dan kerusakan fungsi ginjal, bila digunakan
bersama obat hipertensi jenis ACE inhibitor atau diuretik, ciclosporin, serta tacrolimus.
3. Keracunan diclofenac, bila digunakan bersama phenytoin, methotrexate, lithium, dan digoxin.
REFERENSI
8. Diclofenac Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD.
(https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4284-4049/diclofenac-oral/diclofenac-sodium-enteric-
coated-tablet-oral/details)
11.Schmidt, M., Sørensen, H., & Pedersen, L. (2018). Diclofenac use and cardiovascular risks:
series of nationwide cohort studies. BMJ, k3426. https://doi.org/10.1136/bmj.k3426. The BMJ.
(https://www.bmj.com/content/362/bmj.k3426)