0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan20 halaman
Warfarin adalah obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah dan serangan jantung serta stroke, sedangkan cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri."
Warfarin adalah obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah dan serangan jantung serta stroke, sedangkan cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri."
Warfarin adalah obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah dan serangan jantung serta stroke, sedangkan cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri."
WARFARIN Warfarin adalah golongan obat antikoagulan (pengencer darah) FUNGSI Mencegah pembekuan darah mengurangi pembentukan bekuan darah. Warfarin biasa digunakan untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah di pembuluh darah dan arteri. NAMA PATEN Coumadin Jantoven Marevan SEDIAAN Tersedia dalam kemasan Tablet: 1 mg 2 mg 2,5 mg 3 mg 4 mg 5 mg 6 mg 7,5 mg DOSIS Untuk dosis awal atau induksi, warfarin biasanya diberikan hingga 10 mg per hari selama dua hari. Untuk dosis berikutnya atau dosis perawatan, biasa diberikan sebesar 3-9 mg per hari. Dosis yang diberikan pada tiap penderita berbeda- beda dan didasari kepada hasil tes darah di laboratorium untuk mengukur kemampuan darah dalam menghambat pembekuan. Tes yang diukur dengan satuan International Normalised Ratio (INR) ini harus dilakukan secara rutin. Tujuannya agar dosis yang diberikan tepat, cukup efektif, dan tidak menimbulkan masalah pendarahan. CARA KERJA OBAT Warfarin menghambat berkurangnya vitamin K. Pengurangan vitamin K dibutuhkan sebagai kofaktor di dalam karboksilasi dari residu glutamat pada glikoprotein faktor bekuan II, VII, IX, dan X, yang mana disintesis di dalam hati. Selama proses karboksilasi ini berlangsung, vitamin K dioksidasi menjadi vitamin K – 2,3- epoksid. Warfarin mencegah reduksi dari senyawa ini kembali menjadi vitamin K. Untuk bekerja, warfarin harus diutilisasi di dalam hati. SAFETY Sebelum menjalani prosedur medis apapun, beritahu ahli medis bahwa Anda sedang mengonsumsi warfarin. Saat menjalani pengobatan dengan warfarin, jangan lupa untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter agar mereka dapat memonitor perkembangan kondisi Anda. Selain itu, dokter juga perlu melakukan pengecekan darah secara berkala untuk menyesuaikan dosis warfarin agar tetap efektif dan aman. Harap berhati-hati bagi penderita hipertensi, gangguan ginjal, gangguan hati, tukak lambung, stroke, dan endokartitis atau infeksi pada jantung. Harap berhati-hati juga bagi mereka yang sedang menunggu pemulihan pascaoperasi. Jauhi minuman keras dan minuman atau makanan yang mengandung buah cranberry selama menjalani pengobatan dengan warfarin karena dapat mengubah kadar obat ini di dalam tubuh dan mengganggu kinerja warfarin. SAFETY Karena warfarin merupakan obat pengencer darah, maka hindari aktivitas fisik yang berisiko tinggi membuat Anda terluka atau cedera. Hal ini untuk menghindari terjadinya pendarahan berlebihan. Jika ingin mengonsumsi obat atau suplemen tertentu bersamaan dengan warfarin, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Ini untuk memastikan warfarin tidak berinteraksi dengan obat-obat lain yang Anda konsumsi. Hubungi dokter bila terjadi reaksi alergi atau overdosis. Gunakan metode kontrasepsi selama mengonsumsi warfarin untuk mencegah kehamilan. Ini karena warfarin berpotensi berdampak negatif pada janin. EFEK SAMPING Efek samping yang serius, seperti: Rasa sakit, bengkak, perasaan panas atau dingin, perubahan kulit, atau perubahan warna di mana saja pada tubuh Anda Kaki tiba-tiba terasa sakit, ulkus kaki, jari kaki atau jari tangan menjadi berwarna ungu Sakit kepala tiba-tiba, pusing, atau terasa letih Perdarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau dubur), perdarahan dari luka atau suntikan jarum, pendarahan yang tidak akan berhenti Bagian bawah kulit mudah memar, dan berwarna keunguan, atau bintik-bintik merah Ada darah dalam urin Anda, tinja berwarna hitam atau berdarah, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi Kulit pucat, kepala terasa ringan atau sesak napas, denyut jantung cepat, bermasalah dalam berkonsentrasi EFEK SAMPING Urin berwarna gelap, sakit kuning (menguningnya kulit atau mata) Nyeri di perut, punggung, atau sisi tubuh Kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali Mati rasa atau otot lemah Penyakit diare, demam, menggigil, nyeri tubuh, atau gejala flu
Efek samping lainnya, yang tergolong kurang serius meliputi:
Mual, muntah, nyeri perut ringan Kembung, gas Perubahan pada indera pengecap CEFIXIME Cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Cefixime merupakan obat golongan cephalosporin generasi ketiga dengan aktivitas luas untuk melawan bakteri gram-negatif. Beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh cefixime di antaranya adalah infeksi telinga, bronkitis, radang amandel, tenggorokan, pneumonia, dan infeksi saluran kemih. Cefixime tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti penyakit flu dan pilek. FUNGSI Mengobati infeksi bakteri menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri menjadi mati. NAMA PATEN Anfix Fixacep Pyxime Cefacef Fixam Simfix Cefarox Fixatic Sporetik Cefilam Fixiphar Starcef Cefixstar Helixim Yafix Cefsoan Lanfix Septik Maxpro SEDIAAN Tablet: 100 mg, 200 mg Kapsul: 100 mg, 200 mg, dan 400 mg Sirup kering: 100 mg/5 ml, 200 mg/5 ml DOSIS Dosis yang biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk pasien dewasa adalah 200-400 mg per hari. Sedangkan untuk anak-anak usia di atas 6 bulan dengan berat badan kurang dari 50 kg, dosis yang biasanya direkomendasikan adalah 9 mg/kg per hari. CARA KERJA OBAT Mekanisme kerja cefixime yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas tinggi terhadap “penicillin-binding-protein” (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya. Cefixime stabil terhadap laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil laktamase. SAFETY Jangan mengonsumsi cefixime jika Anda alergi terhadap obat ini atau terhadap antibiotik golongan sefalosporin lainnya. Jika memiliki riwayat alergi terhadap obat atau bahan tertentu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Berhati-hatilah dalam mengonsumsi cefixime jika menderita gangguan ginjal atau radang usus besar (kolitis). Beri tahu dokter apabila Anda juga sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan herbal. Hindari atau berhati-hati menggunakan cefixime jika sebelumnya telah mengalami reaksi alergi ketika mengonsumsi antibiotik jenis penisilin atau sefalosporin. Pada wanita yang menggunakan pil KB, pakailah pengaman ekstra (misalnya kondom) saat berhubungan seks, apabila mengalami muntah-muntah atau diare lebih lama dari 24 jam. Jika terjadi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi cefixime, segera hubungi dokter. EFEK SAMPING Cefixime jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Efek samping yang muncul biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh mampu menyesuaikan diri dengan obat ini. Beberapa efek samping cefixime adalah: Sakit kepala Pusing Gangguan pencernaan Diare Sakit perut Mual THANK YOU