Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKTIKUM KOMUNIKASI FARMASI

SKENARIO SWAMEDIKASI
BALITA 3 TAHUN BATUK PILEK DEMAM

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

 Dicky Wahyu Kelana (21010301058)


 Muhammad Agam Aulia R. (21010301069)
 Adeela Ilma Ulin Nuha (21010301071)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI KARYAWAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ANWAR MEDIKA
SIDOARJO
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Swamedikasi merupakan suatu pengobatan sendiri yang merupakan suatu upaya


yang dilakukan untuk masyarakat agar menjaga kesehatannya sendiri. Swamedikasi
merupakan upaya yang sering dilakukan oleh seseorang dalam mengobati gejala sakit
atau penyakit yang sedang dideritanya sebelum konsultasi kepada dokter (Pratiwi et al,
2014).
Menurut Kartajaya (2011) alasan masyarakat Indonesia melakukan
swamedikasi adalah penyakit yang diderita termasuk ringan (46%), harga obat yang
murah (16%) dan obat mudah diperoleh (9%). Swamedikasi akan berefek buruk kika
terjadi kesalahan dalam mengenali gejala , pemilihan obat, dosis dan keterlambatan
dalam mencari informasi. Hal ini akan memberikan dampak efek samping yang
muncul, interaksi obat, dosis yang tidak tepat dan pemilihan obat yang tidak tepat
(BPOM, 2014). Pengetahuan masayarakat terkait pengobatan medis sangat minim
sehingga kesadaran masyarakat akan obat. Seiring meningkatnya teknologi semakin
banyak iklan dan tawaran penggunaan obat untuk produk kesehatan. Sehingga hal ini
dapat menjadi salah satu faktor terjadinya medication error.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan
pendampingan atau edukasi dalam swamedikasi pada masyarakat, pesan dapat
disampaikan secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media yaitu
televisi, radio, brosur, koran. Batuk dan Flu merupakan salah satu penyakit yang sering
terjadi baik untuk anak maupun dewasa. Penyakit ini dapat terjadi karena adanya
perubahan cuaca lingkungan terutama pada anak-anak.
Orang tua perlu mendapatkan pemahaman dan pengetahuan terkait
swamedikasi batuk dan flu yang dapat dilakukan secara farmakologi dan tradisional.
Swamedikasi farmakologi diberikan agar orang tua lebih paham dalam membeli obat
di apotek tanpa resep dan dapat digunakan sebagai obat swamedikasi terhadap penyakit
batuk dan flu.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana terapi batuk pilek demam untuk anak umur 3 tahun?


2. Obat apa saja yang bisa diberikan untuk anak tersebut?

C. TUJUAN

1. Mengetahui terapi batuk pilek demam untuk anak umur 3 tahun.


2. Mengetahui obat yang bisa diberikan untuk anak tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. BATUK PILEK PANAS (SELESMA)

Common cold merupakan salah satu jenis penyakit infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA) atau infeksi virus. Common cold atau selesma, pada masyarakat sering
diidentifikasi sebagai batuk pilek. Selesma adalah iritasi atau peradangan selaput lendir
hidung akibat infeksi dari suatu virus. Selaput lendir yang meradang memproduksi
banyak lendir sehingga hidung menjadi tersumbat dan sulit bernafas. Tandanya di
antaranya pilek, mata mengeluarkan banyak air, kepala pusing dan seringkali demam
ringan. Lendir yang terbentuk mengakibatkan batuk dan bersin. Virus yang
menyebabkan adalah rhinovirus (dalam bahasa Yunani, Rhino adalah hidung, dan virus
adalah jasad renik terkecil dengan ukuran 0,02 – 0,3 mikron jauh lebih kecil dari bakteri
biasa.
Common cold merupakan penyakit menular yang dapat bertransmisi lewat
partikel udara dan terletak di traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran
partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran nafas. Virus
common cold dapat menular melalui inhalasi, kontak langsung ataupun kontak tidak
langsung. Seseorang yang terserang dengan dosis infeksi 10 virus/droplet,
50% akan menderita common cold.

B. OBAT BATUK PILEK PANAS BALITA

a. Unibebi cough sirup

Unibebi Cough Syrup atau Baby Cough adalah obat batuk dan pilek untuk anak. Batuk
dan pilek sering kali membuat tidak nyaman, apalagi bagi si kecil. Untuk membantu meredakan
gejalanya, Anda dapat memberikan obat batuk dan pilek khusus anak yang banyak beredar di
pasaran. Unibebi Cough Syrup atau dikenal dengan Baby Cough adalah obat batuk dan pilek
untuk anak-anak yang dikemas dalam bentuk sirup. Obat ini mengandung paracetamol,
chlorpheniramine maleate, dan guaifenesin. Kombinasi bahan-bahan ini dapat meredakan rasa
sakit, alergi, dan batuk berdahak.
Keterangan
Golongan : Obat bebas terbatas
Kelas Terapi : Obat flu dan batuk
Kandungan : Paracetamol 120 mg, guaifenesin 25 mg, chlorpheniramine maleate 1
mg
Satuan Penjualan : Botol
Kemasan : Botol @60 ml
Produsen : PT Universal Pharmaceutical Industries

Dosis dan Aturan Pakai


Berikut adalah anjuran umum Baby Cough Syrup :

Anak 6 bulan-1 tahun : ½ - 1 sendok takar (2.5 ml-5 ml), 3-4 kali sehari.
Anak 1 tahun-2 tahun : 1 sendok takar (5 ml), 3-4 kali sehari.
Anak 2 tahun-6 tahun : 1 - 2 sendok takar (5 ml -10 ml), 3-4 kali sehari.
Anak 6 tahun-9 tahun : 2 - 3 sendok takar (10 ml -15 ml), 3-4 kali sehari.
Anak 9 tahun-12 tahun : 3 - 4 sendok takar (15 ml -20 ml), 3-4 kali sehari.

Cara Pemakaian
 Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan, atau sesuai petunjuk dokter.
 Jangan melebihi dosis yang sudah dianjurkan.
 Kocok kemasan Unibebi Cough Syrup sebelum mengonsumsinya.
 Gunakan sendok takar khusus obat untuk menakar dosisnya.

Cara Penyimpanan
Simpan Baby Cough siruo pada suhu 30 derajat Celcius, di tempat yang kering dan terhindar
dari cahaya matahari langsung.

Efek Samping
Obat Unibebi Cough Syrup memiliki efek samping mengantuk. Selain itu, pemakaian obat
yang mengandung paracetamol secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan hati.

Kontraindikasi
Obat batuk anak ini tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi atau hipersensitif terhadap
kandungan obat.

Interaksi Obat
Unibebi Cough Syrup sebaiknya tidak digunakan bersama dengan obat golongan MAOIs
(monoamine oxidase inhibitors). Jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lainnya,
sebaiknya berkonsultasi dahu dengan dokter.
Peringatan dan Perhatian
Jangan gunakan Unibebi Cough Syrup melebihi dosis yang dianjurkan. Jika dalam 3 hari gejala
tidak membaik, segera periksakan si kecil kepada dokter.

b. Flucadex Sirup

Flucadex adalah obat flu dan batuk yang diproduksi oleh Graha Farma. Obat ini
tersedia dalam bentuk kaplet salut selaput dan sirup. Obat Flucadex mengandung
paracetamol, gliseril guaikolat, phenylpropanolamine HCl, dextromethorphan HBr,
chlorpheniramine maleate.

Paracetamol berfungsi untuk menurunkan demam, dan meredakan nyeri ringan.


Gliseril guaiakolat berfungsi untuk meredakan batuk dan mengencerkan dahak. Sementara,
phenylpropanolamine HCl berfungsi untuk melegakan hidung tersumbat. Adapun
dextromethorphan HBr berfungsi untuk meredakan batuk kering. Chlorpheniramine Maleate
berfungsi untuk mengobati pilek, bersin-bersin, gatal pada mata, kulit, dan tenggorokan.

Jenis- jenis sediaan obat Flucadex :

1. Flucadex Kaplet

Golongan : Obat bebas terbatas


Kelas Terapi : Obat flu dan batuk
Kandungan Flucadex : Paracetamol 500 mg, glyceryl guaiacolate 50 mg,
phenylpropanolamine HCl 15 mg, dextromethorphan HBr 15 mg,
chlorpheniramine maleate 1 mg
Satuan Penjualan : Strip
Kemasan : Strip @10 kaplet salut selaput
Produsen : Graha Farma
Harga Flucadex kaplet: Rp7.000 - Rp15.000/strip
2. Flucadex Sirup

Golongan : Obat bebas terbatas


Kelas Terapi : Obat flu dan batuk
Kandungan : Per 5 ml mengandung paracetamol 250 mg, glyceryl guaiacolate 50
mg, phenylpropanolamine HCl 7.5 mg, dextromethorphan HBr 7.5 mg,
chlorpheniramine maleate 0.5 mg
Satuan Penjualan : Botol
Kemasan : Botol @60 ml
Produsen : Graha Farma

Kegunaan
Manfaat Flucadex adalah untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.

Dosis dan Aturan Pakai


Tujuan : Mengobati gejala flu yang disertai batuk
Bentuk : Kaplet
Dewasa : diminum 3 kali sehari 1 tablet Flucadex.
Anak usia 6-12 tahun : diminum 3 kali sehari ½ kaplet.

Tujuan : Mengobati gejala flu yang disertai batuk


Bentuk : Sirup
Anak usia 6 bulan - 1 tahun : ½ - 1 sendok takar (2,5 ml - 5 ml), 3 - 4 kali sehari.
Anak usia 1 - 2 tahun : 1 sendok takar (5 ml), 3 - 4 kali sehari.
Anak usia 2 - 6 tahun : 1 - 2 sendok takar (5 ml - 10 ml), 3 - 4 kali sehari.
Anak usia 6 - 9 tahun : 2 - 3 sendok takar (10 ml - 15 ml), 3 - 4 kali sehari.
Anak usia 9 - 12 tahun : 3 - 4 sendok takar (15 ml - 20 ml), 3 - 4 kali sehari.

Cara Pemakaian
 Ikuti petunjuk aturan minum Flucadex yang tertera pada kemasan, atau sesuai
petunjuk dokter.
 Jangan minum lebih dari yang dianjurkan.
 Kocok kemasan Flucadex sirup sebelum mengonsumsinya.
 Gunakan sendok takar khusus obat untuk menakar dosis Flucadex sirup.

Cara Penyimpanan
Simpan obat flu ini pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.
Efek Samping
Efek samping penggunaan obat Flucadex yang mungkin terjadi adalah:

● Mulut kering
● Gangguan saluran pencernaan
● Aritmia (gangguan irama jantung)
● Mengantuk
● Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit)
● Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.

Kontraindikasi
● Hindari penggunaan Fludex pada pasien dengan kondisi:
● Alergi atau hipersensitif terhadap komposisi Flucadex
● Penderita diabetes
● Penderita gangguan jantung
● Penderita gangguan ginjal
● Interaksi Obat
● Penggunaan Flucadex bersama antidepresan tipe penghambat MAO dapat
mengakibatkan krisis hipertensi. Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat
lain yang menekan susunan saraf pusat.

Peringatan dan Perhatian


● Obat ini harus digunakan dengan hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi
hati dan ginjal, glukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan retensi urine.
● Obat ini dapat menyebabkan kantuk. Jangan mengendarai kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
● Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.
● Hati-hati untuk penderita debil dan hipoksia (kekurangan oksigen).
● Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf pusat pada penggunaan
dengan dosis besar atau pada pasien dengan gangguan fungsi pernapasan (misal asma,
emfisema).

Peringatan Kehamilan
Ibu hamil wajib berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum mengonsumsi obat ini.
BAB III
SKENARIO PERCAKAPAN SWAMEDIKASI

Sabtu, 21 Januari 2023. Di pagi yang cerah setelah semalam diguyur hujan deras,
Bapak Agam pergi menuju Apotek Sehat untuk mencari obat batuk pilek panas untuk
anaknya yang berumur 3 tahun. Anaknya yang bernama Aulia mengalami batuk-batuk,
hidung tersumbat disertai demam selama 2 hari.

DIALOG

Asisten Apoteker : "Selamat Pagi, pak, atas nama bapak siapa ? Ada yang bisa saya
bantu?"
Pak Agam : "Iya kak, pagi. Saya Agam dari Jelakombo. Begini kak, saya ingin
membeli obat batuk pilek panas untuk anak saya, sudah 2 hari belum
sembuh."
Asisten Apoteker : "Oh begitu, ya. Mari bapak saya arahkan ke ruang apoteker supaya
bisa berkonsultasi langsung mengenai penyakit anak bapak."
Bapak Agam : "Baiklah, kak. Terimakasih."

Bapak Agam diarahkan oleh Asisten Apoteker menuju ruang konsultasi.

Apoteker : "Selamat pagi, pak. Ada yang bisa saya bantu?"


Bapak Agam : "Ini, Pak. Anak saya sudah 2 hari mengeluh batuk-batuk, hidung
tersumbat dan badannya demam. Apa ada obat yang bisa
direkomendasikan untuk anak saya?"
Apoteker : "Mohon maaf, Pak. Boleh saya tahu anak bapak umur berapa?"
Bapak Agam : "Anak saya umurnya 3 tahun."
Apoteker : "Sebelumnya sudah minum obat kah?"
Bapak Agam : "Belum saya beri obat, karena saya rasa belum terlalu parah. Saya
suruh istirahat dulu anaknya."
Apoteker : "Baik, Pak. Saya merekomendasikan obat berbentuk sirup, Pak. Hal
ini dirasa cocok untuk balita umur 3 tahun yang masih belum bisa
minum tablet. Sirup juga rasanya manis sehingga anak bapak tidak
rewel saat diminumkan obat."
Bapak Agam : "Oh begitu ya, anak saya memang rewel jika minum obat pahit. Ada
pilihan sirup apa saja ya?"
Apoteker : "Ada Unibebi cough dan Flucadex sirup. Yang Flucadex tersedia rasa
jeruk sedangkan Unibebi cough rasa manis saja. Kedua sirup ini sama-
sama diperuntukkan untuk anak-anak. Ada kandungan Paracetamol
yang bisa menurunkan demam adeknya, Guaifenesin untuk mengatasi
batuk-batuk dan CTM untuk pileknya, pak."
Bapak Agam : "Apa ada perbedaan di kandungan masing-masing sirup?"
Apoteker : "Untuk Unibebi cough tidak mengandung Dextromethorphan untuk
mengeluarkan dahak. Serta tidak mengandung Phenylpropanolamin
untuk melegakan hidung tersumbat."
Bapak Agam : "Oh begitu, ya. Anak saya batuknya batuk berdahak. Tadi baru
teringat."
Apoteker : "Kalau begitu, saya merekomendasikan Flucadex sirup untuk anak
bapak."
Bapak Agam : "Cara minumnya bagaimana?"
Apoteker : "Karena adeknya umur 3 tahun, jadi nanti minum obatnya 1-2 sendok
takar ya, Pak. Sebanyak 3-4x sehari."
Bapak Agam : "Oh, baik. Apa obatnya ada efek mengantuk?"
Apoteker : "Iya, Pak. Ada efek samping mengantuk karena mengandung CTM.
Oh iya, untuk penyimpanan obat ini harus disimpan di tempat sejuk
dan kering dan suhu tidak boleh lebih dari 30°C ya, bisa disimpan di
dalam lemari obat ya pak."
Bapak Agam : "Oh begitu ya, baik. Selain mengonsumsi obat mungkin ada terapi
yang bisa saya lakukan di rumah ?."
Apoteker : "Untuk terapinya, anaknya bisa mengonsumsi dengan banyak minum
air putih, teh dan sari buah, serta perbanyak istirahat pak. Dengan
terapi itu bisa untuk menunjang anak agar cepat sembuh kembali.”
Bapak Agam : “Baik, terima kasih banyak penjelasannya.”
Apoteker : ”Baik, Pak. Ini obatnya bisa dibayarkan ke kakak-kakak yang di
depan tadi ya, Pak. Semoga lekas sembuh!"
Bapak Agam : "Baik, terima kasih."

Bapak Agam pergi menuju kasir untuk melakukan pembayaran obat yang dibeli.
DAFTAR PUSTAKA

Kartajaya, H., Taufik., Mussry, J., Setiawan, I., Asmara, B., Winasis, N.T.(2011). Self
Medication. Who Benefit and Who Is At Loss. Mark Plus Insight, Indonesia.

BPOM. (2014). Menuju Swamedikasi yang Aman. Jakarta.

Pratiwi Puji Ningrum, Liza Pristianty, Gusti Noorrizka Anila Impian. (2014). Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Oral pada
Etnis Thionghoa di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2, 36-40.

Anda mungkin juga menyukai