Anda di halaman 1dari 41

PLASENTA PREVIA

DAN
SOLUSIO PLASENTA
Cynthia Hardivianty, S.Kep.,Ns.,MMR
STIKes Indramayu
2020

Monday, February 28, 2022 1


Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat
menjelaskan pemeriksaan, diagnosis dan merencanakan
pengelolaan dari plasenta previa dan solusio plasenta

Monday, February 28, 2022 2


Tujuan Intruksional Khusus
A. Plasenta Previa

1. Menjelaskan macam plasenta previa.


2. Menjelaskan diagnosis plasenta previa.
3. Merencanakan pengelolaan plasenta
previa.

Monday, February 28, 2022 3


B. Solusio Plasenta
1. Menjelaskan macam dan gejala dari
solusio plasenta.
2. Menjelaskan diagnosis solusio plasenta.
3. Merencanakan pengelolaan solusio
plasenta.
4. Menjelaskan komplikasi solusio
plasenta.
5. Menjelaskan terapi spesifik dari
komplikasi solusio plasenta.
Monday, February 28, 2022 4
KLASIFIKASI
Perdarahan pada kehamilan muda
abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa
Perdarahan pada kehamilan lanjut
plasenta previa, solusio plasenta
PERDARAHAN ANTEPARTUM
 PAP  salah satu komplikasi kehamilan dan
persalinan  kematian ibu
 PAP  perdarahan lewat jalan lahir semasa
kehamilan
 umur kehamilan > 28 minggu
 berat janin > 1000 gram
 berasal dari plasenta

Monday, February 28, 2022 6


 Fungsi Plasenta :
 pertukaran gas O2 dengan CO2.
 Alat yang memberikan makanan dari ibu ke janin.
 Mengeluarkan sisa metabolisme.
 Membuat hormon.
 Menyalurkan antibody.
 PAP yang berbahaya  dari kelainan plasenta,
yaitu : - Plasenta previa
- Solusio Plasenta

Monday, February 28, 2022 7


Klasifikasi P.A.P

A. Bersumber dari kelainan plasenta :


1. Plasenta previa
2. Solusio plasenta
3. PAP yang belum jelas sumbernya

B. Tidak bersumber dari kelainan plasenta :


 kelainan serviks dan vagina : erosio, polip, varises
yang pecah.
 Trauma

Monday, February 28, 2022 8


Plasenta Previa
1. Definisi : - insersi abnormal
- menutupi jalan lahir
- kehamilan > 28 minggu
- diagnosis sesaat
2. Insidensi

3. Klasifikasi
Plasenta previa dibagi menjadi 4 tingkat
A. Plasenta previa totalis
B. Plasenta previa lateralis
C. Plasenta previa marginalis
D. Plasenta previa letak rendah
Monday, February 28, 2022 9
Klasifikasi Plasenta Previa

Monday, February 28, 2022 10


Klasifikasi Plasenta Previa (Lanjutan)

Monday, February 28, 2022 11


4. Etiologi
 Mekanisme terjadinya tidak jelas
 Implantasi primer hasil konsepsi pada segmen bawah
rahim
 Atau sekunder perluasan dari perkembangan plasenta
sari implantasinya ke arah SBR
 Diduga karena kerusakan desidua akibat terjadinya
jaringan parut pada endometrium
5. Predisposisi
 Usia > 35 tahun
 Paritas tinggi

Monday, February 28, 2022 12


6. Patofisiologi
 Segmen bawah rahim : daerah tidak aktif, sebagian besar
terdiri dari serabut elastis dan sedikit otot
 Saat pembentukan SBR  plasenta lepas dari
implantasinya  perdarahan
 Otot-otot miometrium SBR tidak mampu kontraksi dan
retraksi untuk menekan/menjepit pembuluh darah yang
sobek
7. Gambaran Klinik
 Perdarahan pervaginam : - nyeri
- tanpa sebab
- cenderung berulang
 Kelainan letak
Monday, February 28, 2022 13
10. Pengaruh Plasenta Previa pada Bayi
A. Pengaruh dalam kandungan
 Kelainan letak
 Intra uterine growth restriction (IUGR)
 Kelahiran prematur
B. Pengaruh pada perjalanan persalinan
 Letak janin tidak normal  partus patologis
 Pada plasenta previa lateralis 
penumbungan tali pusat bila KK pecah
 Inersia uteri
 Perdarahan

Monday, February 28, 2022 14


Solusio Plasenta
Definisi :
 Pelepasan plasenta secara dini dari tempat
implantasinya yang normal sebelum anak lahir

 Sinonim : Placenta abruption, Placental apoplexy,


Ablatio placentae

Monday, February 28, 2022 15


Klasifikasi

Berdasarkan perdarahan yang terlihat :


Solusio plasenta dengan perdarahan keluar (External
Hemorrhage)
Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
(Concealed Hemorrhage, Concealed Bleeding)
Berdasarkan derajat terlepasnya plasenta dan
tanda-tanda klinik yang terjadi
Solusio plasenta ringan
Solusio plasenta sedang
Solusio plasenta berat

Monday, February 28, 2022 16


Solusio plasenta dengan perdarahan keluar

Monday, February 28, 2022 17


Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi

Monday, February 28, 2022 18


Jenis Solusio Plasenta

Monday, February 28, 2022 19


Etiologi
1. Trauma
2. Hipertensi kronis, Preeklamsia/eklamsia
3. Pengosongan uterus mendadak
4. Faktor tali pusat
5. Kelainan uterus/tumor
6. Pekerjaan banyak berdiri atau berjalan
7. Faktor umur
8. Faktor paritas
9. Merokok
10. Kejadian berulang
Monday, February 28, 2022 20
Patofisiologi
Beberapa mekanisme :
Kerusakan vaskuler lokal  ruptur vaskuler ke dalam
desidua basalis, perdarahan dan pembentukan hematom
Peninggian tekanan yang mendadak di dalam pembuluh
vena uteri yang dijalarkan ke dalam rongga intervilli 
pelebaran vena dan pelepasan sebagian atau seluruh
plasenta

Monday, February 28, 2022 21


Plasenta lepas dari uterus  perdarahan terus-menerus
 karena uterus teregang tidak dapat kontraksi untuk
menjepit pemb. Darah  makin banyak darah
tertimbun antara uterus dan plasenta 
hipofibrinogenemia, insufisiensi sirkulasi ginjal, gagal
ginjal  kematian ibu.
Concealed haemorrhage  darah yang keluar tertahan
seluruhnya di belakang plasenta  darah menembus
melalui kulit ketuban atau plasenta dan tertumpuk
dalam cairan amnion (atau sebaliknya).
Monday, February 28, 2022 22
Concealed haemorrhage sering disertai pelepasan
plasenta menyeluruh  bila tepi plasenta tetap
melekat, bagian tengah plasenta yang lepas
mengakibatkan perdarahan  menyusup ke dinding
uterus  uterus keras
Perdarahan intra miometrial yang hebat  apopleksi
uteroplasental (couvelaire uterus) : bercak merah tua,
terdapat ekhimosis dan bagian keras, daya kontraktil
hilang.

Monday, February 28, 2022 23


Gambaran Klinik

30 % pelepasan plasenta adalah kecil  sedikit atau


tanpa gejala
Gejala yang sering ditemukan :
Perdarahan pervaginam
Nyeri abdomen. Kadang disertai punggung
Uterus tegang/kaku
Syok hipovolemik
Oliguria

Monday, February 28, 2022 24


Bila proses luas dapat terjadi :
Gawat janin
Uterus menjadi keras
DIC (Disseminated Intravascular Coagualtion)
Syok hipovolemik

Pemeriksaan USG  bekuan retroplasenter

Monday, February 28, 2022 25


Komplikasi

Langsung :
Perdarahan
Infeksi
Emboli
Syok hipovolemik
Tidak langsung :
Uterus couvelair
A/hipofibrinogenemia
Nekrosis korteks renalis
Kerusakan hati

Monday, February 28, 2022 26


Perdarahan pada kehamilan lanjut
No Karakteristik Plasenta previa Solusio plasenta
1 Faktor resiko Multiparitas, kehamilan Hipertensi dalam
ganda, insisi uterus, usia < kehamilan, grand
20th / >35 th multipara, trauma
ekternal, tali pusat
pendek
2 Manifestasi Perdarahan yang tidak Perdarahan disertai
mengalami nyeri, uterus nyeri, kontraksi uterus,
lembek, tonus otot normal, uterus kaku
Perdarahan berwarna merah Perdarahan berwarna
terang gelap
3 klasifikasi Plasenta previa totalis, Solusio plasenta
parsialis, marginal dan letak partialis, solusio
rendah plasenta totalis
Faktor resiko
Usia < 20 dan > 35 tahun
Multiparitas
Riwayat abortus
Riwayat SC
Pemeriksaan plasenta previa
Anamnesis : adanya perdarahan per vaginam pada
kehamilan lebih 20 minggu dan berlangsung tanpa
sebab.
Pemeriksaan luar : sering ditemukan kelainan letak.
Bila letak kepala maka kepala belum masuk pintu atas
panggul.
Inspekulo : adanya darah dari ostium uteri eksternum.
USG untuk menentukan letak plasenta.
PENATALAKSANAAN
Tujuan ekspektatif adalah supaya janin tidak terlahir
premature, penderita dirawat tanpa melakukan
pemeriksaan dalam, upaya diagnosis dilakukan secara
ketat dan baik.
Kriteria : Umur kehamilan kurang dari 37 minggu,
perdarahan sedikit, belum ada tanda-tanda
persalinan, keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau
lebih.
Rencana

Penanganan :
Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotic
Infus D5 % dan elektrolit
Periksa Hb, golongan darah
Pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi
plasenta
Awasi perdarahan terus menerus, tekanan darah,
nadi dan DJJ
Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk
mencapai 37 minggu masih lama, pasien
diperbolehkan pulang dan rawat jalan.
Penanganan aktif
Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa
yaitu dengan section caesarea yang merupakan cara
aman untuk keselamatan ibu dan janin
Biasanya dilakukan pada plasenta previa totalis dan
parsialis
Pengkajian
TTV ;TD, nadi,
Perdarahan; warna, jumlah, frekuensi
HIS; frekuensi, kekuatan
DJJ: meningkat, menurun
Palpasi; letak,penurunan kepala,
Pemeriksaan ;Lab., USG,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit cairan b.d perdarahan dari tempat implantasi
plasenta
Perubahan perfusi jaringan perifer b.d hipovolemia
Risiko infeksi b.d perdarahan
Kecemasan b.d risiko terhadap kesejahteraan janin
Defisit pengetahuan b.d kurang info tentang pengobatan
Gangguan manajemen perawatan di rumah b.d bed rest
dan pembatasan aktifitas
Risiko perubahan kedekatan ibu dengan bayi b.d
kemungkinan dibutuhkannya perawatan khusus bagi bayi
Gangguan harga diri b.d komplikasi kehamilan
Resiko cedera janin b.d gangguan perfusi utero plasenta
(adanya perdarahan)
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pantau tanda – tanda vital.
Kaji respon verbal melambat, mudah terangsang,
gangguan memori dan bingung.
Tirah baring dan pembatasan aktivitas
Awasi dengan ketat untuk komplikasi transfusi
jika transfuse diindikasikan.
Diet tinggi kalori tinggi protein
Pengkajian fokus pada solusio plasenta
Karaktersitik perdarahan
TTV
Adanya nyeri hebat
Pemantauan DJJ dan kesejahteraan janin
Diagnosa keperawatan
Nyeri b.d pelepasan plasenta yang prematur
Kekurangan volume cairan b.d perdarahan
Resiko cedera janin b.d gangguan perfusi plasenta
Gangguan perfusi jaringan b.d hipovolumia
Intervensi keperawatan
Observasi TTV dan tingkat kesadaran
Observasi DJJ
Observasi perdarahan
Persiapan operasi jika terjadi gawat janin dan
perdarahan yang massif
Pada solusio ringan dan sedang janin belum matur
dilakukan tirah baring dgn posisi rekumben lateral
sesuai indikasi dan pemantauan ketat
Penatalaksanaan syok
Pemantauan tingkat kesadaran dan TTV setiap 5-10
menit
Pemasangan cairan dua jalur untuk mempertahankan
sistolik > 90 mmHg
Pemeriksaan Hb
Tranfusi segera
Pemasangan kateter untuk pemantauan haluaran
Kolaborasi pemberian oksigen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai