Pengertian Identitas: ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal, sehingga menunjukkan suatu keunikannya serta membedakannya dengan hal-hal yang lainnya Nasional-nasion:bangsa; menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama Identitas nasional; ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia Konsep Identitas Nasional (Kaelan, 2012)
Identitas nasional erat kaitannya dengan jati diri bangsa
Indonesia, yaitunilai-nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri masyarakat Indonesia Kapan muncul kesadaran identitas nasional? Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia yang meliputi bendera negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
Factor objektif yang meliputi faktor geografis-
ekologis dan demografis, Factor subjektif yaitu historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Identitas nasional Indonesia bersifat pluralistik (keanekaragaman) baik menyangkut sosiokultural maupun religiositas
Identitas fudamental/ideal: Pancasila yang merupakan
falsafah bangsa Identitas Instrumental: identitas sebagai alat untuk menciptakan Indonesia yang di cita-citakan. Alatnya berupa UUD 1945, lambang negara, bahasa Indonesia, dan lagu kebangsaan, bendera (UU no. 24 tahun 2009). Identitas religiusitas: Indonesia pluralistik dalam agama dan kepercayaan Identitas sosiokultural: Indonesia pluralistik dalam suku dan budaya Identitas alamiah: Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia Identitas nasional ditegaskan sebagai komitmen konstitusional (pasal 32 UUD 1945 amandemen IV)
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional, yang
berarti: Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat indonesia seluruhnya. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya Negara menghormati dan memlihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional Karakteristik warganegara Indonesia Kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai masyarakat global Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran dan kewajiban dalam masyarakat Kemampuan untuk memahami, menerima dan menghormati perrbedaan-perbedaan budaya Kemampuan berfikir kritik dan demokratik Kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan Kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan yang sudah biasa guna melindungi lingkungan Memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak asasi manusia Kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkat pemerintahan lokal, nasional dan internasional Ciri-ciri karakter warganegara Indonesia
Manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan yang Maha Esa Mencintai sesama manusia, keluarga, masyarakat, bangsa dan tanah airnya Menghormati sesama warganegara tanpa membedakan latar belakang sosial dan budaya Dapat hidup bersama dalam masyarakat majemuk yang terdiri dari perbedaan budaya, etnik, agama, adat istiadat Toleransi keagamaan Tantangan Identitas Nasional di Era 4.0
Rasa nasionalisme dan
Lunturnya nilai-nilai luhur patrotiotisme yang luntur dalam praktek kehiudupan Pancasila belum menjadi dan memudar (lebih berbangsa dan acuan dalam sikap dan mencintai negara lain, bernegara(lunturnya gotroy, perilaku Warga negara mengagungkan prestasi kepatuhan membayar pajak, negara lain, tidak bangsa dg kesantunan) bangsa sendiri)
Pancasila digunakan Liberalisasi politik (Tilaar, sebagai kendaraan politik 2007) (Tilaar, 2007)