Anda di halaman 1dari 62

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
DRS. I KETUT SUARJA,M.SI
HP.08123968138
EMAIL
Suarja_ketut@yahoo.com
VISI :
Menjadi sumber nilai dan pedoman
dalam pengembangan dan
penyelenggaraan program studi guna
mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadiannya sebagai
manusia Indonesia seutuhnya
MISI:
Membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
keagamaan dan kebudayaan, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air
sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang
dimilikinya dengan rasa tanggungjawab
2.KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN :
a. Mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
nilai-nilai agama, budaya dan
kewarganegaraan dan mampu menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-
hari, memiliki kepribadian yang mantap,
berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis
dan dinamis, berpandangan luas dan bersikap
demokratis yang berkeadaban.
b. Menjadi ilmuwan profesional yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis yang berkeadaban, menjadi warga
negara yang memiliki daya saing , berdisiplin,
dan berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan sistem
nilai Pancasila
A. Pengantar.
1. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara warganegara dengan
negara serta pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN)
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ; agar peserta didik
memiliki motivasi bahwa pendidikan kwr. Yang diberikan kepada
mereka berkaitan erat dengan peranan dan kedudukan serta
kepentingan mereka sebagai individu, anggota keluarga,
anggota masyarakat, dan sbg WNI yang terdidik serta bertekad
dan bersedia untuk mewujudkannya
2. Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan
a. SKB Mendikbud dan Menhankam Pangab Nomor :
0228/U/1973 dan Kep. B.43/XII/1973 Tanggal 8 Des.
1973 ►Penyelenggaraan Pendidikan Kewiraan dan
Pendidikan Perwira Cadangan di Lingk. PT .
b. UU No. 20/1982 , Ps. 18 ayat a ( hak dan kewajiban WN
untuk ikut serta dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui PPBN ), Ps. 19 ayat (2) (PPBN
wajib bagi setiap WN dan dilaksanakan secara bertahap,
tahap awal di pendidikan dasar sampai menengah dan
tahap lanjutan pada pendidikan tinggi dalam bentuk
Pendidikan Kewiraan
c. SKB Mendikbud dan Menhankam Nomor :
061/U/1985 dan Kep/002/II/1985 tanggal 1
Pebruari 1985 ►Pendidikan Kewiraan
masuk kelompok MKDU.

d. UU No 2/1989 tentang Sisdiknas dalam


penjelasan Bab IX pasal 39 ayat (2) ►PPBN
atau Pendidikan Kewiraan bagi PT termasuk
dalam Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata kuliah wajib bersama dengan
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama
e. SK Mendikbud No. 056/U/1994 ►Pendidikan
Kewiraan/Kewarganegaraan termasuk kedalam kelompok
MKU bersama Pancasila dan Agama dan wajib diberikan
dalam kurikulum setiap program studi.

f. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman


Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar Mahasiswa, yang ditindaklanjuti dengan
SKEP Dirjen DIKTI No.267/DIKTI/Kep/2000 dan
disempurnakan lagi dengan SKEP Dirjen DIKTI No.
38/DIKTI/Kep/2002 disempurnakan kurikulum inti mata
kuliah pengembangan kepribadian (MPK)
g. Keputusan Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006
tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
di Perguruan Tinggi, yang termasuk dalam
kelompok MPK adalah; Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa
Bangsa dan Negara
Bangsa dapat dilihat dari 2 ( dua ) sisi yaitu :
a. Dalam arti antropologis yaitu
pengelompokan manusia yang
keterikatannya dikarenakan adanya
kesamaan-kesamaan fisik, bahasa, dan
keyakinan.
b. Dalam arti politis yaitu pengelompokan
manusia yang keterikatannya dikarenakan
adanya kesamaan nasib dan tujuan.
2. Pengertian Negara

Negara dapat dilihat dari 2 ( dua ) sisi yaitu


a. Sebagai suatu organisasi yaitu, organisasi dari
sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang mendiami satu wilayah tertentu dan
mengakui adanya satu pemerintahan yang
mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia
tersebut.
b. Sebagai suatu wadah yaitu, satu kesatuan
ruang wilayah yang didiami oleh sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang
mempunyai pemerintahan untuk mengurus tata
tertib serta keselamatan dari sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut.

3. Teori Terjadinya Negara.


Teori terjadinya negara dapat dilihat dari 2 (dua)
teori yaitu :
a. Teori yang bersifat spekulatif yang meliputi
teori teokrasi, teori kekuatan/kekuasaan, dan
teori hukum alam.
b. Teori yang bersifat evolusi yaitu terjadinya
negara secara sosiologis (dari keluarga
menjadi negara)

4. Sifat-sifat Negara
a. Bersifat monopoli
b. Bersifat memaksa
c. Untuk semua
1. Pengertian Warganegara dan penduduk.
Warganegara adalah rakyat yang menetap di
suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Setiap warganegara
adalah penduduk suatu negara dan mempunyai
hubungan yang tidak terputus dengan negaranya
meskipun dia bertempat tinggal di luar negeri.
Warga Negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan
Penduduk adalah orang yang mendiami
suatu wilayah negara tertentu. Penduduk
itu mencakup warganegara dan orang
asing. Orang asing hanya mempunyai
hubungan selama dia bertempat tinggal di
wilayah negara tersebut.

2.Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan


antara seseorang (warganegara) dg. Negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara untuk
melindungi orang tersebut.
3. Hukum Kewarganegaraan merupakan hukum
yang mengatur hubungan-hubungan antara
seseorang dengan negara

4. Asas-asas Kewarganegaraan
a. Ius- sanguinis ≈ keturunan
b. Ius – soli ≈ tempat/daerah kelahiran
c. Bipatride dan apatride
E. Hak Asasi Manusia
Diatur dalam pasal 28A-J UUD 1945
Diundangkan dengan UU No. 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan kodrat manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya, yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi oleh negara, hukum, pemerintahan dan
setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
A. Wawasan Nasional
Wawasan ≈ Wawas ≈ melihat/memandang
Nasional ≈ Nation ≈ bangsa

Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam


merumuskan wawasan nasional yaitu :
1. Bumi/ruang dimana bangsa itu berada
2. Jiwa, tekad dan semangat manusianya
3. Lingkungan sekitarnya.
Wawasan Nasional diperlukan untuk :
1.Dijadikan sebagai pedoman oleh bangsa yang
bersangkutan dalam melangsungkan
kehidupannya untuk mencapai tujuan nasionalnya
2.Dijadikan pedoman pola pikir, pola tindak dalam
melaksanakan pembangunan nasionalnya.

B. Geopolitik dan Geostrategi


Geo ≈ Bumi, politik ≈ kekuasaan,
kebijaksanaan dasar.
Geopolitik adalah ilmu penyelenggaraan negara yang
kebijaksanaan-kebijaksanaannya dikaitkan terutama
dengan masalah-masalah geografi tempat rakyat suatu
bangsa berada.

Beberapa Pandangan Geopolitik


1. Ajaran Frederich Ratzel (1844 – 1904)
“Pertumbuhan negara mirip dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang
hidup (lebensraum) yang mencukupi agar tumbuh
dengan subur” . Ajarannya disebut Teori Ruang
2. Ajaran Rudolf Kjellen
“ Negara adalah suatu organisme yang tunduk pada
hukum biologi dan memiliki intelektualitas. Negara
merupakan suatu sistem politik yang menyeluruh,
meliputi geografi, kependudukan, ekonomi, sosial
dan politik” Ajarannya dikenal dengan teori
Organisme.

3. Ajaran Karl Houshofer


a. Lebensraum
b. Autarkhi
c. Pan Region
d. Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan
dapat mengejar kekuasaan imperium maritim

4. Ajaran Sir Halford Mackinder (1861 - 1947 )


Mencetuskan Konsep “Wawasan Benua”
“ Barang siapa dapat menguasai daerah jantung
yaitu Eurasia( Eropa dan Asia)akan dapat
menguasai pulau dunia yaitu Eropa, asia dan
Afrika. Barang siapa dapat menguasai pulau
dunia akhirnya dapat menguasai dunia”
5. Ajaran Sir walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
Mencetuskan konsep “Wawasan Bahari”
“Barang siapa menguasai lautan akan menguasai
perdagangan. Menguasai perdagangan berarti
menguasai kekayaan dunia sehingga pada akhirnya
dunia dikuasai “

6. Ajaran W. Mitchel, A Seversky, Giulio Douhet dan


John Frederik Charles Fuller
Mencetuskan konsep “Wawasan Dirgantara”
“ Kekuatan diudara hendaknya mempunyai daya
yang dapat diandalkan untuk menangkis ancaman
dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan
menghancurkannya di kandang sendiri agar lawan
tidak mampu lagi menyerang”

7. Ajaran Nicholas J Spykman


Mencetuskan konsep “Wawasan Kombinasi”
“Menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara
yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan
keperluan dan kondisi suatu negara”
Geostrategi
“Perumusan strategi nasional dengan
memperhitungkan kondisi dan konstelasi
geografi sebagai faktor utamanya serta perlu
memperhatikan kondisi sosial, budaya,
penduduk, sumber alam, lingkungan regional
maupun internasional (global)”
C. Konsep Wawasan Nusantara
1. Pengertian
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
tentang dirinya (yang majemuk) dan lingkungannya
yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, bertujuan untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional dan turut serta
menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia
dalam rangkan pencapaian tujuan nasional”
2. Hakikat Wawasan Nusantara
“Persatuan dan Kesatuan dalam
kebhinekaan”

3. Unsur Dasar Wawasan Nusantara


a. Wadah (Contour)
b. Isi (Content)
c. Tata Laku (Conduct)
4. Peranan Wawasan Nusantara
a. Untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan(serasi dan selaras)
b. Untuk menumbuhkan rasa tanggung
jawab atas pemanfaatan lingkungan
c. Untuk menegakkan kekuasaanguna
melindungi kepentingan nasional
d. Untuk merentang hubungan internasional
dalam upaya ikut menegakkan ketertiban
dunia
D. Sejarah Perkembangan Wilayah Negara RI
1. Wilayah Negara Indonesia menurut Territoriale Zee en
Maritiem Kringen Ordonantie 1939
2. Wilayah Negara Indonesia Menurut Deklarasi
Juanda 13 Desember 1957
3. Landas Kontinen Indonesia ( 17 Pebruari 1969)
4. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (21-3- 1980)
Wilayah Indonesia dari Desember 1999 –
sekarang
Peta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
Wilayah Udara Indonesia
E. OTONOMI DAERAH
Dasar Hukum : UU No. 32 Tahun 2004

Otonomi Daerah
“ Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan”
Daerah Otonom
“ Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-bataswilayah yang berwenang mengatur
dan mengurus pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
negara kesatuan republik Indonesia”
Asas-asas Otonomi Daerah
1. Asas Desentralisasi
a. Ajaran Rumah Tangga Materiil

b. Ajaran Rumah Tangga Formil

c. Ajaran Rumah Tangga Riil

2. Asas Dekonsentrasi
3. Asas Tugas Pembantuan
A. Latar Belakang
 Untuk menjamin kelangsungan hidup dan
mencapai tujuan nasional suatu bangsa ,
dibutuhkan suatu kemampuan
 Kemampuan dapa dilihat sebagai power
(kekuatan) dan sebagai ketahanan.
B. Pengertian Ketahanan Nasional
“Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa
(Indonesia) yang meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari
luar, langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional”
C. Aspek Kehidupan Nasional
1. Aspek Alamiah (Tri Gatra)
a. Geografi
b. Penduduk
c. Sumber Kekayaan Alam
2. Aspek Sosial (Panca Gatra)
a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial Budaya
e. Pertahanan dan Keamanan
Hubungan antara Tri Gatra dan Panca Gatra
1. Tannas bergantung kepada kemampuan bangsa dalam
memanfaatkan aspek alamiahnya
2. Tannas merupakan pengertian holistik, dimana terdapat
hubungan antar gatra dalam keseluruhan kehidupan
nasional
3. Kelemahan salah satu bidang berakibat kelemahan
pada bidang yang lain
4. Tannas bukan merupakan kondisi hasil penjumlahan
ketahanan bidang disegenap gatranya, melainkan
merupakan resultante keterkaitan yang integratif dari
segenap gatranya
Ketahanan Nasional Berlapis
1. Ketahanan Individu
2. Ketahanan Keluarga
3. Ketahanan Wilayah/Daerah
4. Ketahanan Nasional
5. Ketahanan Regional
Konsepsi Ketahanan Nasional
1. Menganut aliran pikiran Pancasila (integralistik,
komprehensif = Kesisteman)
2. Ketahanan Nasional = pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
dalam kehidupan nasional
3. Ketahanan nasional berlaku baik pada masa
damai maupun dalam keadaan perang
Wajah Ketahanan Nasional
1. Sebagai Kondisi
2. Sebagai Doktrin
3. Sebagai Metode

Hubungan Wasantara –Tannas – Bangnas


1. Wasantara menentukan arah perwujudan Tannas
2. Tannas menentukan lingkup, volume dan kecepatan
bangnas
3. Tingkat Tannas yang mantap membantu lancarnya
bangnas
4. Bangnas yang berhasil mendorong perwujudan tannas
Asas-asas Ketahanan Nasional
1. Asas kesejahteraan dan keamanan
2. Asas komprehensif integral
3. Asas mawas kedalam dan mawas keluar
4. Asas Kekeluargaan

Sifat-sifat Ketahanan Nasional


1. Integratif
2. Mawas ke dalam
3. Menciptakan kewibawaan
4. Berubah menurut waktu (dinamis)
HIERARKI PARADIGMA N ASION AL
KON DISI DAN SITUASI PRO SES DAN UPAYA KELU ARAN
++Bu dBudaya,
a ya Tradisi, Falsafah dan Ide ologi Pancasila
Pe ngalam an dan bangsa dan dasar N e gara
pe rjuangan bangsa

Konstitusi U UD N e gara RI
Ke se pakatan
m e m be ntuk N e gara
W awasan N asional W awasan N usantara

Lingkungan strate gis


Konse psi Ke tahanan Ke tahanan nasional
N asional Indonesia

Ancam an, Gangguan,


Ham batan dan
Politik/Ke bijakan Dasar Prope nas/RPJMN
Tantangan
N asional

Strate gi N asional Re pe ta/APBN


Hankamnas (Pertahanan Keamanan Nasional) diartikan
sebagai pertahanan keamanan negara yang merupakan
salah satu fungsi pemerintahan negara, yang mencakup
upaya dalam bidang pertahanan yang ditujukan terhadap
segala ancaman dari luar negeri dan upaya dalam bidang
keamanan yang ditujukan terhadap ancaman dari dalam
negeri bukan hanya upaya dari satu atau dua golongan saja
melainkan merupakan upaya dari ABRI dan seluruh lapisan
masyarakat sebagai sumber dasar kekuatan pertahanan
keamanan negara.
Tujuan Hankamnas
Tujuan Hankamnas adalah untuk menjamin
tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 terhadap segala ancaman baik dari
luar maupun dalam negeri dan tercapainya
tujuan nasional
Tugas Pokok Hankamnas
Tugas pokok Hankamnas adalah membina ketahahan Hankamnas dalam
Ketahanan Nasional. Pembinaan tersebut meliputi tugas-tugas:
1. Mempertahankan, mengamankan dan menyelamatkan Pancasila
dan UUD 1945.
2. Mempertahankan dan mengamankan segala hasil perjuangan
yang telah dicapai di bidang Politik, ekonomi,sosbud, agama, dan militer.
3. Mempertahankan dan mengamankan kemerdekaan, kedaulatan
dan integrasi negara, wilayah dan bangsa Indonesia.
4. Mempertahankan dan mengamankan nilai-nilai kehidupan
kepentingan-kepentingan nasional lainnya.
Fungsi Hankamnas
1. Memelihara dan meningkatkan Ketahanan Nasional dengan menanamkan dan
memupuk kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia, menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 sehingga
memiliki sikap mental yang meyakini hak dan kewajiban serta tanggung jawab
sebagai warga negara yang rela berkorban untuk membela bangsa dan negara
serta kepentingannya.
2. Membangun, memelihara dan mengembangkan secara terpadu dan terarah
segenap komponen kekuatan pertahannan keamanan negara, degan
memantapkan kemanunggalan segenap komponen kekuatan pertahan an
keamanan negara dengan seluruh rakyat.
3. Mewujudkan seluruh kepulauan nusantara beserta Yurisdiksi Nasionalnya
sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan negara dalamn rangka
perwujudan Wawasan Nusantara.
Sistem Hankamrata
1. RATIH (Rakyat Terlatih) sebagai komponen dasar kekuatan
Hankamnas, yang mampu melaksanakan fungsi ketertiban
umum, perlindungan rakyat, keamanan rakyat dan perlawanan
rakyat dalam rangkan penyelenggaraan pertahanan keamanan
negara.
2. LINMAS (Perlindungan Masyarakat) sebagai komponen khusus.
3. Sumber daya alam, sumber daya buatan & prasarana nasional
sebagai komponen pendukung kekuatan Hankam negara, yang
didayagunakan bagi peningkatan daya hasil guna serta
kelancaran dan kelangsungan upaya Hankam negara.
1. Sejarah Pertahanan Keamanan Indonesia
a. Kurun waktu 1945-1950 = bulan Sep-Ok 1945 berdasarkan
Civil Affair Agreement Satuan Tentara Inggris yg
tergabung dlm SEAC mendarat di Medan, Padang, Jakarta,
Semarang, Semarang, Surabaya, Bogor, Bandung,
Ambarawa, dan Magelang. Sedangkan Australia mendarat
di Makasar dan Banjarmasin. Dab Morotai telah diduduki
oleh Amerika di bawah Komando Jenderal D.Mc.Arthur,
Panglima South West Pasific Area Comand (SWPAC).
Pertempuran pertama di Surabaya tgl 30 Oktober 1945, Brigadir
Mallaby yang menyebabkan pertempuran besar yg dikenal
peristiwa 10 Nopember yg dijadikan Hari Pahlawan. Tgl 14
Desember 1945 Perang Ambarawa dan Magelang. September
1946 Belanda mengambil alih kedudukan Inggris yg dikenal “Divisi
7 Desember”. 12 Nopember 1946 perundingan Linggarjati. Tgl 21
Juli 1947 terjadi “aksi polisionil” dan Indonesia dikenal Perang
Kemerdekaan I. Tgl 19 Desember 1948 “aksi polisionil II” /Perang
Kemerdekaan II. Tgl 7-10 Agustus 1949 kota Surakarta diduduki
TNI. Tgl 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia melalui KMB di Den Haag.
b.Kurun waktu 1950-1965
1. Tgl 9 Agustus 1949 Negara Islam Indonesia diproklamasikan oleh
Sukarmaji Marijan Kartosuwiryo yg tidak mengakui NKRI.
2. Gerakan teror Ankatan Perang (APRA) tgl 23 Januari 1950 di Bandung.
3. Pemberontakan Andi Azis, tgl 5 April 1950 di Makasar.
4. Gerakan Sparatis Maluku Selatan (RMS), Mr.Dr.Robert Steven Soumokil
bertujuan mendirikan negara Republik Indonesia Serikat. Tgl 3 Nopember
1950 Ambon dikuasai oleh tentara RIS.
5. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
diproklmasikan oleh Letnan Kolonel Achmad Husein tgl 15 Februari 1958.
6. Gerakan 30 S/PKI

Anda mungkin juga menyukai