Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

1. AMINAH RIZKIA PANGGABEAN


2. CHANESTY INDAH SYAFITRI
3. CICI INDRAYANI
4. JUSI PRAMITA
5. RIRIS RIAU HARTANI GIRSANG
6. LAILAN AZURA
7. SINDY HARIANI
8. NURUL HASANAH
PENGERTIAN PARAGRAF
Suatu bentuk pengungkapan gagasan
yang terjalin dalam rangkaian beberapa
kalimat yang biasanya ditandai dengan
pemisah atau pembeda antara paragraf
yang satu dengan paragraf yang lain
dalam suatu karangan.
SYARAT SYARAT PARAGRAF
1.      Kesatuan
 Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun
paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu
tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa
paragraf itu memuat satu hal saja.

 2.      Kepaduan
 Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara
suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu
paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal
balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan
mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci,
penggunaan kata ganti, penggunaan transisi.
 
  3. Kelengkapan
 
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-
kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang
hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap. Apabila
yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah
paragraf yang tidak lengkap.
 
MACAM MACAM PARAGRAF

1.      Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi.
 Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar
tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan
terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat. 
2.      Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
  Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati
kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah
dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15
tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah
oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan
jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya
diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan
keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
 
3.      Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau
mendengar hal tersebut.
 
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni
semakin gencar memuji gadis yang mempesona di
hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya
itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga
melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut
dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan
yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih,
dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
 
4.      Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi
pembaca agar berbuat sesuatu.
  Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam
nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan
rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat,
kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong
dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan
saling mencintai.
5.      Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang
susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar
berdasarkan imajinasi.
 
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di
buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke
langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik
sekali,seakan diruang perpustakaan hanya
ada dia.
KEGUNAAN PARAGRAF
1. Sebagai penampung fragmen atau petikan ide
pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf
2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami
jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru di mulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan
jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan
karangan,paragraf dapat berguna bagi
pengantar,transisi dan penutup
UNSUR –UNSUR PARAGRAF
1.Transisi
Mata rantai penghubung antar paragraf
2.Kalimat Topik
Kalimat yang mengungkapkan secara jelas
gagasan atau ide dalam setiap paragraf
3.Kalimat Penjelas
Kalimat yang menjelaskan atau
memperluas pemaparan ide pokok
4.Kalimat Penyimpul
Kalimat kesimpulan atau ringkasan isi dari
kalimat penjelas yang terdapat pada paragraf

Anda mungkin juga menyukai