Anda di halaman 1dari 13

Agama dan Asuhan

Keperawatan Gerontik
Nama Kelompok 4 :
Lidya Leka Meti
Nor Nesfia Selfi
Nita Octa Wulandari
Aldanip Uyun Dara Hastuti
Pengertian Gerontik
● Keperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia diberi nama untuk pertama kalinya sebagai
keperawatan geriatric (Ebersole et al, 2005). Namun, pada tahun 1976, nama tersebut diganti dengan
gerontological. Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos berarti ilmu.
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-masalah yang terjadi
pada lansia yang meliputi aspek biologis, sosiologis, psikologis, dan ekonomi.

● Menurut Miller (2004), gerontologi merupakan cabang ilmu yg mempelajari proses manuan dan masalah
yg mungkin terjadi pada lansia. Geriatrik adalah salah satu cabang dari gerontologi dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi promotof, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat
(Tamher&Noorkasiani, 2009).
Tujuan Keperawatan Gerontik
1. Membantu individu lanjut usia memahami adanya 8. Mempertahankan derajat kesehatan pada lanjut usia
perubahan pada dirinya berkaitan dengan proses pada taraf yang setinggi-tingginya sehingga
penuaan terhindar dari penyakit atau gangguan
2. Mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan 9. Memelihara kondisi kesehatan dengan akticitas fisik
derajat kesehatan lanjut usia baik jasmani, rohani, dan mental
maupun social secara optimal
3. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan lanjut usia
4. Memenuhi kebutuhan lanjut usia sehari-hari
5. Mengembalikan kemampuan melakukan aktivitas
sehari-hari
6. Mempercepat pemulihan atau penyembuhan
penyakit
7. Meningkatkan mutu kehidupan untuk mencapai
masa tua yang bahagia dan berguna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat, sesuai dengan
keberadaannya dalam masyarakat
Fungsi Keperawatan
Gerontik
1. Membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat
2. Menghilangkan perasaan takut tua
3. Menghormati hak orang yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama
4. Memantau dan mendorong kualitas pelayanan
5. Memerhatikan serta menguragi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan
6. Memberikan semangat, dukungan, dan harapan
7. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan
8. Mendengarkan dan memberi dukungan
9. Melakukan perawatan restorative dan rehabilitative
10. Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan
Pendekatan Dalam Perawatan Gerontik
A. Pendekatan Psikis
Disini perawat mempunyai peranan penting mengadakan pendekatan edukatif pada
klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap
segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai
sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan waktu yang cukup
banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia meras puas.
Perawat harus memegang prinsip “Trippel S”, yaitu Sabar, Simpatik, Service.

B. Pendekatan Sosial
Mengadakan diskusi,tukar pikiran dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat
dalam pendekatan social. Memberikan kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka. Jadi,
pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bag perawat bahwa orang yang
dihadapinya adalah mahkluk social yang membutuhkan manusia lainnya. Dalam
pelaksanaan perawat dalam menciptakan hubungan social antara lanjut usia dan
perawat itu tersendiri.
C. Pendekatan Spiritual
Dilakukan pendekatan spiritual, lansia kembali tersadar akan hakikat dirinya sebagai manusia dan tujuan
keberadaannya di dunia serta meyakini bahwa ada hikmah dari setiap kejadian atau penderitaan yang sedang
dialaminya. Karena pada fitrahnya, agama memang tidak dapatdipisahkan dari kehidupan manusia. Apalagi
berdasarkan perkembangan spiritualnya kehidupan beragama pada lansia sudah mencapai tingkat kemantapan
dan meningkatnya kecenderungan lansia untukmenerima pendapat keagamaan, hanya sajakondisi dan
lingkungan yang membuat lansia terputus dari ikatan spiritual. Lansia pun mulai memahami bahwa spiritual
tidak hanya menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan-nya tetapi juga hubungan manusia dengan dirinya
sendiri, alam, dan orang di sekitarnya.
Kualitas Ibadah
Ibadah merupakan hal penting yang akan selalu ada ketika ia mencoba menggali lebih dalam
mengenai agama Islam. Kita sebagai orang islam dituntut untuk mengetahui, melaksanakan atau
mengamalkan apa-apa saja yang kita punya dan kita ketahui bahwa beribadah berupaya agar menjadi
insan-Nya yang taqwa. Menurut Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ibadah secara bahasa
(etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah inilah menjadi tujuan penciptaan manusia.
Hubungannya dengan manusia adalah bahwa ibadah secara tidak langsung berarti kedudukannya kita
sebagai seorang hamba serta secara hubungan vertical manusia kepada Tuhan pencipta alam
semesta, Allah SWT. Sekarang bagaimana kita sebagai seorang manusia memaksimalkan atau
meningkatkan kualitas-kualitas dari ibadah tadi. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah
mengevaluasi diri sendiri sejauh mana ibadah-ibadah yang telah kita lakukan apakah sudah baik,
sudah sesuai aturan-Nyakah atau belum. Setelah mengevaluasi, kita bisa buat suatu perencanaan apa-
apa saja yang bisa mendukung untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Sebagai contoh, kalau
sebelumnya kita hanya melakukan ibadah wajib saja seperti sholat lima waktu, puasa di bulan
ramadhan, dan lainnya, tetapi setelah melakukan evaluasi, kita bisa menambah rangkaian ibadah kita
dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya yang mempunyai nilai-nilai keutamaan seperti shalat sunnah
dhuha, tahajud, dan lain sebagainya. Membuat form mutabaah yaumiah pun dapat memotivasi kita
untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah kita.
Perubahan – perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
a. Perubahan Fisik
1. Sistem Indra
Sistem pendengaran; Prebiakusis (gangguan pada pendengaran) oleh karena hilangnya kemampuan
(daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun.
b.Sistem Intergumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan
sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula
sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada kulit dikenal dengan liver spot.
c. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia: Jaaringan penghubung (kolagen dan elastin), kartilago,
tulang, otot dan sendi.. Kolagen sebagai pendukung utama kulit, tendon, tulang, kartilago dan jaringan
pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan yang tidak teratur.
d. Sistem kardiovaskuler
Perubahan pada sistem kardiovaskuler pada lansia adalah massa jantung bertambah, ventrikel kiri
mengalami hipertropi sehingga peregangan jantung berkurang, kondisi ini terjadi karena perubahan
jaringan ikat.
e. Sistem respirasi
Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap tetapi volume cadangan paru
bertambah untuk mengkompensasi kenaikan ruang paru, udara yang mengalir ke paru berkurang.
f. Pencernaan dan Metabolisme
Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi sebagai kemunduran fungsi yang nyata
karena kehilangan gigi, indra pengecapmenurun, rasa lapar menurun (kepekaan rasa lapar menurun), liver (hati) makin
mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, dan berkurangnya aliran darah.
g. Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak fungsi yang mengalami kemunduran, contohnya
laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal.
h. Sistem saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif pada serabut saraf lansia
i.Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary dan uterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki-
laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa.
Pandangan Agama Islam Menurut Lanjut Usia
Agama Islam memandang masyarakat lansia dengan pandangan terhormat sebagaimana perhatiannya terhadap
generasi muda. Agama Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan mengajarkan metode supaya
keberadaan mereka tidak dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh masyarakat. Dukungan terhadap para lansia dan
penghormatan terhadap mereka adalah hal yang ditekankan dalam Islam. Nabi Muhammad Saw bersabda,
penghormatan terhadap para lansia muslim adalah ketundukan kepada Tuhan. Beliau mengegaskan, berkah dan
kebaikan abadi bersama para lansia kalian. Dalam Islam, penuaan sebagai tanda dan simbol pengalaman dan
ilmu. Para lansia memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, khususnya, dari sisi bahwa mereka adalah harta dari
ilmu dan pengalaman, serta informasi dan pemikiran. Oleh sebab itu, mereka harus dihormati, dicintai dan
diperhatikan serta pengalaman-pengalamannya harus dimanfaatkan. Nabi Muhammad Saw bersabda, hormatilah
orangorang yang lebih tua dari kalian dan cintai serta kasihilah orang-orang yang lebih muda dari kalian. Oleh
karena itu, pemerintah dan masyarakat berkewajiban memperhatikan kondisi para lansia. Republik Islam Iran
dengan memperhatikan perintah-perintah agama Islam menilai lansia sebagai hal yang sangat penting, sehingga
pemerintah Tehran terus berupaya menyiapkan sistem yang menangani dan membantu para lansia di negara ini
dan mengucurkan berbagai bantuan, baik materi maupun moral kepada mereka, supaya dapat hidup dengan
layak, sehat dan bahagia.
Pandangan Agama Kristen Menurut Lanjut Usia
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah
melakukannya dan mau menanggung kamu terus. (Yesaya 46:4)

Kaum lansia kadang menjadi golongan yang kurang diperhatikan. Ketika anak masih kecil,
orangtua merawat, menghidupi, dan melatihnya sampai anak itu mandiri. Ironisnya, ketika
kekuatan orangtua melemah dan membutuhkan pertolongan orang lain, tak jarang si anak
membiarkannya berjuang sendiri. Bagi para lansia, tantangan mereka adalah tetap percaya akan
janji Tuhan. Bagi kita yang memiliki orangtua atau saudara yang telah lanjut usia, maukah kita
dipakai untuk menggenapi janji-Nya dalam memelihara mereka yang sudah renta dan memutih
rambutnya? Marilah kita menolong dan merawat mereka dengan penuh kesabaran.”TUHAN
MEMANGGIL KITA UNTUK MENOLONG DAN MERAWAT MEREKA YANG LEMAH, SEPERTI
ANAK-ANAK KECIL DAN PARA LANSIA”
Pandangan Agama Hindu Menurut Lansia
Seiring dengan usia yang semakin bertambah, lansia mengalami beberapa masalah dalam kehidupan di mana
penurunan aspek kesehatan terjadi secara alamiah, serta aspek psikologi. Dimana menurunnya fungsi dan peranan
sosialnya menyebabkan terhambatnya kesempatan dalam memperoleh kebutuhan, seperti kesehatan pendapatan
dan mobilitas di masyarakat. Karena itu pentingnya perlindungan lansia berupa penyiapan sarana dan prasarana
yang ramah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan. Mengingatkan betapa sangat penting mengupayakan
lansia tetap sehat, aktif dan mandiri sehingga lansia tidak selalu dianggap sebagai kelompok penduduk yang tidak
produktif dan hanya menjadi beban. Karena itu lansia perlu memperoleh perlindungan sehingga terpenuhi hak-
haknya. Berbagai negara terutama negara maju kata dia, sudah terlebih dahulu mengatur mengenai perlindungan
terhadap lanjut usia dari berbagai tindak kekerasan, perlakuan salah, pelecehan seksual, penelantaran, pengasingan
dan diskriminasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai