Anda di halaman 1dari 23

Oral Biologic Defences in

Tooth Demineralization
Cintya Dyah Ayu Saputri
21/487141/PKG/01543
SALIVA
Jalan masuk makanan dan minuman
Saliva
Saliva fungsi pertahanan untuk menjaga
homeostatis (kecenderungan makhluk hidup
untuk tetap mempertahankan kestabilan diri di
saat lingkungan di sekelilingnya mengalami
perubahan) contoh : kemampuan melawan
agen kimia dan bakteri, memperbaiki jaringan
yang rusak.
 Bakteria melebihi kapasitas kemampuan pertahanan
& self-care buruk

Dental caries

Proses demineralisasi dan remineralisasi  saliva, plaque, teeth


Saliva membantu memodulasi dan menambah sistem pertahanan
tubuh untuk menjaga jaringan oral
The Saliva Compartement
Saliva berasal dari kelenjar saliva utama/ major salivary gland dan Minor salivary gland/
kelenjar saliva minor

Major Salivary Gland


 Parotid, submandibular, kelenjar sublingual
Parotid menguraikan cairan serosa (berair, sedikit lendir)
dan mengsekresi sodium biokarbonat penting untuk
menetralisir asam yg diproduksi dari bakteri kariogenik
dalam plak gigi.

Kelenjar submandibular  menghasilkan cairan seperti


serum dan berlendir

Kelenjar sublingual menghasilkan lebih banyak cairan


berbentuk lendir daripada yg lain.
Minor salivary gland

Posisi : Langit-langit, bawah lidah, dan sisi dalam


antara pipi dan bibir

Untuk melumasi permukaan dan membantu


pengunyahan serta mempunyai fluoride
proteksi terhadap karies pd perm gigi

Minor salivari gland dan major salivary gland 


whole saliva
Function of Saliva

Pelumasan, pembilasan, chemical, antimicrobial (antibakteri, antijamur, antivirus),


memelihara supersaturasi kalsium dan phospat pada enamel serta membantu
mencegah demineralisasi dan membantu remineralisasi stuktur gigi.

Sekresi saliva tinggi dan aktif  pengunyahan makanan


Lowest flow rate : tidur
Lubrication and Flushing

• Melindungi jaringan keras dan lunak dari makanan keras dan abrasif
yang akan di kunyah dan telan.
• Menjaga jaringan lunak dari kekeringan dan abrasi pd jaringan keras
• Kekurangan saliva (xerostomia) meningkatkan resiko karies dengan
sensasi dry-mouth
• Dry mouth  sulit mengunyah, menelan, dan berbicara
Flow Rate
• Menyediakan cairan laju aliran saliva yang konstan
• Penting untuk fungsi pertahanan dari kelenjar saliva krn untuk transportasi
agen buffer, anti mikrobial, dan mineral pada saliva untuk membantu
demineralisasi dan remineralisasi struktur gigi
• Minimum level of stimulated salivary flow 1 mL/menit , < caries dan dry
mouth
• Mengunyah permen karet atau parafin  1-2 ml/menit
• Highest flow mid-afternoon, lowest  4 am
• Salivary flow may be stimulated physicologically, pharmacologically, many
different disease states
• Stimulasi kelenjar parotid  increase clacium, sodium, chloride,
biocarbonate and Ph
• Small salivary protein  histidin dan staterin  membantu
mengontrol kalsium dan pospat di saliva
Mencegah penurunan kadae kalsium dan pospat yang menjaga
supersaturasi dalam kaitannya dg hidroksiapatit (HAP)
Mencegah penurunan pH saliva dan pemulihannya lebih cepat
Bersifat anti jamur
Mencegah infeksi mukosa
Protective Functions of Saliva

Physical, chemical, dan antimikroba

• Perbedaan anatomi dan ortodonti dapat menghambat distribusi saliva


pada permukaan gigi / oral cavity
• Meningkatkan resiko pembentukan karies karena retensi karobidrat di
tempat yang sulit dijangkau di mulut
• Air liur yg kental  tidak efektif membersihkan partikel makanan
Antibacterial Function

• Musin (glikoprotein) : menjebak dan mengumpulkan bakteri


yang akhirnya tertelan
• Protein Antimikroba saliva lysozyme, lactoferrin, salivary
peroxidase, and secretory immunoblobulin A (sIgA)
• Lactoferin, menghilangkan bakteri
• Salivary proxidase, bereaksi dg saliva membentuk senyawa
antrimikroba hipotiosianat menghambat kemampuan bakteri
untuk menggunakan karbohidrat. Mengadsobsi HAP untuk
mempengaruhi populasi mikroba pada plak gigi.
The Plaque Compartment

Dimulai dengan acuired (saliva) pellicle (lapisan protein aseluler dari saliva
yg diabsobsi ke perm. email)  koloni bakteri  biofilm (plak gigi)

Satu jam setelah prophylaxis, perubahan kuantitas dan komposisi pelikel sebagai
protein yg baru
Glikoprotein (musin) muncul  sangat protektif melawan difusi asam (demineralisasi
gigi)

Mengurangi potensi demineralisasi : mengurangi jumlah bakteri yg memproduksi


asam, mengurangi jumlah asam yg diproduksi oleh bakteri yg telah ada,
menghilangkan efek produksi asam oleh plak gigi
Reducing Acid Production

• Membatasi pemasukan karbohidrat (sugar discipline)


• Self-care  menyikat gigi, flossing, dan irigasi

Natural oral defense :


• Flusing jumlah bakteri dapat dieliminasi dengan proses penelanan
• Populasi bakteri akan terekspos oleh elemen antimikroba pada
saliva
Damage
• pH plak dapat turun sampai 4.0 setelah kumur glukosa mouth rinse
• Damage control  dilusi/pengenceran, buffer kimia, meningkatkan
ion pelindung (kalsium, fosfat, dan fluoride)
• Komponen air pd saliva dan plak  mengencerkan asam dan
mengikuti aliran saliva yg kmd ditelan
• Tiap orang berbeda dalam pattern penurunan dan peningkatan pH
• Ketika pH akan turunm statherin dan buffer saliva lainnya akan
membantu mempersingkat waktu pH terendah dan pada posisi
damaging level
The Tooth Compartement

• Pada enamel terdapat sistem kimia aktif yang berperan dalam reaksi
 pemindahan ion2 dari saliva ke dentin
• Email mempunyai mineral (96%-87%) lebih banyak daripd tulang
atau dentin
• Mengandung jutaan enamel rods ( DEJ samppai permukaan gigi)
• Masing2 rod  jutaan kristal (hexagonal)
• Disekitar tiap rod dibungkus oleh matrik protein  membentuk
cetakan untuk menentukan kristal dan ukuran rods selama
pembentukan mahkota.
• Pembungkus protein yang menyelubungi batang email dan kristal
ini adalah saluran utama untuk difusi asam demineralisasi dan
elektrolit remineralisasi
• Komponen kristal : Ion Calsium (Ca), phospat (P04) dan hydroxyl
(OH)  membuat enamel rods sbg unit sel
• Unit sel : subdivisi terkecil dr zat kristal  rods adalah struktur yg
dapat dibangun (remineralisasi) dengen menambahkan unit sel lain
• Rods enamel : prisma enamel
DEMINERALIZATION
Keadaan dimana kristal-kristal permukaan gigi mengalami
kehilangan mineral atau larutnya mineral dari hydroxyapatit

Eksperimen Sikverstone

Gigi ditempatkan dalam asam tp tiidak terbentuk cavitas? Lapisaan


luar terus larut tapi tidak terbentuk white spot
Silversthone acidified Ph gel dan dicelupkan pd gigi, lesi baru
terbentuk dnegan empat zona karies email.
Zona permukaan punya cukup kalsium dan fosfat dr lesi ke zona
permukaan untuk menciptakan supersaturasi kalsium dan fosfat 
menciptakan pengendapat HAP anatara gel dan permukaan gigi
Merendam gigi ke gel buffer, mineral berdifusi keluar dg saturasi yg
cukup untuk mengendap dan membentuk bagian luar emaik

Gigi diawetkan dan direndam dalam gel yg sama  build-up of


mature enamel dan penutupan pori2 antara permukaan gigi dan
pelikel
Pelikel bertindak sebagai tempat untuk menjaga kontur pd daerah
remineralisasi, pelikel lapisan pelindung
menggunakan saliva sbg remineralization soluting, kemampuan tiap
individu untuk remineralisasi berbeda.
Fluoride
• Fluorida memiliki pengaruh besar pada re- dan demineralisasi
• Fluoride dg konsentrasi kecil untuk menghambal demineralisasi atau
meningkatkan remineralisasi
• Sumber : fluoridated dringking water, kelenjar saliva, bound fluoride
yg terjadi di plak ketika Ph turun 5.5, fluoride yg terkandung dalam
lapisan mature enamel setelah demineralisasi
Crystal Size in Demineralization and
Remineralization
Siverstone noninvasive restorative care
• Ukuran kristal dapat diprediksi pada masing2 lesi incipient dan di ares karies
yg mengalami remineralisasi.
• Incipient karies  kristal di dua zona demineralisasi (tubuh lesi & zona
translusen) lebih kecil drpd di zona yg sehat
• Zona remineralisasi  bagian gelap dan perumukaan lebih besar atau
sama dg enamel normal

Dapat diprediksi, ketika larutan remineralisasi dengan fluorida digunakan


untuk remineralisasi lesi di bawah permukaan, ukuran kristal lebih besar
daripada enamel suara normal.
SUMMARY
• Penyakit  bila patogen melebihi kemampuan tubuh untuk
bertahan dan repair
• Oral disease  the defense and self repair  saliva, plaque, dan
enamel cap
• Demineralisasi tergantung pd 2 faktor  Ph plak dan saturasi
mineral pada gigi. Saturasi tinggi ph tinggi  tdk demineralisasi
Resiko karies  Ph dan saturasi rendah
• Demineralisasi terjadi tergantung tingkdan at saturasi kalsium dan
fosfat serta durasi dan frekuensi paparan asam
• Peningkatan jumlah buffer pd saliva menurunkan efek produk akhir
asidogenik dari bakteri plak
• Meningkatnya laju aliran saliva meningkatkan pembuangan residu
kariogenik
• Ketika undersaturasi terjadi (ph 5,5-5) kalsium, fluoride, HAP dan
FHA akan larut dan menambah saturasi permukaan plak gigi 
memperlambat demineralisasi berhenti  remineralisasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai