Anda di halaman 1dari 16

THE FEARFUL

AND PHOBIC
PATIENT

Cintya Dyah Ayu Saputri


21/487141/PKG/01543
ANXIETY?
Anxiety adalah perasaan tegang, takut, dan ketakutan yang
luar biasa terkait dengan apa yang mungkin merupakan
ancaman yang tidak terdefinisi.

• Panic attack • Obsessive-compulsive


American Psychiatric Assosiayion,
• Panic disorder disorder
Diagnostic and Statictial Manual of • Posttraumatic stress
• Agpraphobia
Mental Disorders (DSM-IV) mengenali disorder
• Spesific phobia
anxiety disorder termasuk : • Acute stress disorder
• Social phobia
• Generalized anxiety disorder
DENTAL  dental fear/dental
ANXIETY? phobia/odontophobia/apprehensive patient
Tidak ada bukti khusus prevalensi dental anxiety saat ini. Epidemiologist mengestimasi
prevalensi kira-kira 10% dari populasi.
Tidak ada studi dari 1950-2000 yg membuktikan penurunan atau peningkatan prevalensi
dental anxiety.

Wanita lebih mempunyai dental anxiety daripada pria Dental anxiety berkurang seiring
Studi terbaru, pria lebih anxiety daripada wanita bertambahnya umur. Bukan berarti orang
dewasa tidak memiliki dental anxiety
Variabel psikologis juga penting dalam memprediksi perkembangan dental anxiety.
CLINICAL
SIGNIFICANCE
Laporan Ahli Bedah tahun 2000 Umum tentang Kesehatan Mulut
di Amerika memperkirakan4,3% populasi menolak Komplikasi Dental
perawatan gigi karena kecemasan dental

TRAUMATIC Perawatan lebih invasif


(PSA, pencabutan)
CRITERIA
DSM-IV diagnostic criteria for spesific phopia The seattle system; 4 tipe dental anxiety
SKALA PENGUKURAN

Dental Anxiety Scale (DAS)

The Modified Dental


Anxiety Scale (MDAS)
Item kecemasan pasien jika diberi
injeksi anasthesi lokal

• Pasien yg mencapai skor DAS dan MDAS tinggi 5


tahun terakhir mengunjungi dentist mengatasi
kecemasan dan mempertahankan kehadirannya
didefinisikan dan dioperasionalkan

Dental Anxiety Question and


Gatchel’s Fear Pilihan skala instrumen untuk mengukur kecemasan
tergantung kebutuhan. Untuk screening pasien baru diklinik

The Dental Fear


Survey
• Skala ini memberi pertanyaan
kepada pasien dalam 27 situasi
dental

Pemilihan instrumen assesmen


tergantung dari bagaimana
kecemasan dental didefinisikan dan
dioperasionalkan
Etiologi kecemasan dental

Teori Clasical Conditioning ( Ivan Pavlov)


Classical conditioning adalah proses dimana suatu stimulus/rangsangan yang awalnya tidak
memunculkan respon tertentu, diasosiasikan dengan stimulus kedua yang dapat memunculkan.

Contoh, anak bisa mempunyai kecemasan dental setelah melihat orang tuanya mempunyai
kecemasan dental ketika melakukan perawtaan gigi
• Ada hubungan antara pengalaman perawatan gigi dengan kecemasan
dental trauma karena perawatan sebelumnya
• Pasien yg pernah dilakukan penambalan gigi di usia 5 tahun tidak
punya kecemasan dental di umur 18 tahun
• Pasien yg punya kecemasan dental pada umur 18 tahun 52,5% akan
mempunyai kecemasan dental diusia 26 tahun
STRATEGIES FOR
APPLICATION IN
PRACTICE
BEHAVIOR MODIFICATION
 exposure therapy, relaxation, cognitive behavior therapy MEDICATION
BEHAVIOR MODIFICATION

Exposure therapy, klien ditunjukkan pada situasi yang


ditakutinya dengan harapan akan muncul kemampuan
menghadapi respon (coping). Dalam hal ini, klien diharapkan
dapat menciptakan strategi coping nya sendiri dimana
strategi coping tersebut dapat dipakai untuk mengontrol
situasi, diri sendiri dan hal-hal lain untuk mencegah
timbulnya kecemasan.
Relaksasi, agar tubuh dan otot rileks dan menurunkan
kecemasan
 menarik napas dan menghembuskannya
Home practice  audio for relaxation exercise

Cognitive Behavior Therapy, pendekatan kognitif dan perilaku.


treatment yang didasarkan pada formulasi kognitif, kepercayaan individu
dan strategi perilaku yang dapat menjelaskan terbentuknya gangguan

Target dalam intervensi ini adalah subjek mampu menyadari bahwa


pemikirannya adalah salah dan irasional sehingga Ia mampu untuk lebih
berani dan tidak cemas ketika berhadapan dengan situasi sosial.
Cognitive Behavior Therapy
Pemberian informasi kepada pasien (tahapan
perawatan, alat yg digunakan, rasa yg akan didapatkan)
dengan kalimat positif dan tidak membohongi pasien
 Tell, Show, Do. Pada tahap do menginformasian dan
meminta persetujuan pada setiap thapan
 Distraksi, memecah fokus terhadap kecemasan
mengajak berbicara dan melibatkan untuk perfikir
 Penghargaan/reinforcement  hal yg disukai pasien
MEDICATION

Praktik kedokteran gigi : Benzodiazepines,


nitrous oxide conscious sedation, intravenous
(IV) conscious sedation, dan general anesthesia
DENTAL
ANXIETY
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai