Anda di halaman 1dari 6

BERBAGAIMODEL KONSULTASI,EDUKASI & KONSELING PASIEN

dr. Icha

CONSULTATION MODELS
Ini ada yang
- Dokter centred
- Patient centred

Terus ada yang


- Task Orientated
- Behaviour Orientated

dr. Icha sengaja memilih model Stott & davis karena itu
adalah model yg sering digunakan dan bisa diaplikasikan di
Indonesia

Model Stott & Davis  Comprehensive Care


- Diciptakan oleh Stott pada tahun 1979
- Setiap pasien datang ke dokter , dokter memberikan
pelayanan ke pasien dengan 4 hal yaitu :
1. Dealing with the acute problem ( menangani masalah akut)
2. Dealing with chronic problems ( menangani masalah kronis)
3. Opportunistic health promotion ( if ada kesempatan maka melakukan promosi kesehatan)
4. Modification of help-seeking behavior ( Modifikasi perilaku )

A – Acute = presenting problems


B – Behavioral = modification of health seeking behaviours
C – Chronic = continuing problems
D – Disease prevention = Opportunistic health promotion
. Contoh kasus
Seorang pasien 42th laki-laki datang dg batuk pilek berat 3 hari .
A  dia bilang “ dok saya mbok dikasih antibiotic. Soalnya saya biasa
dikasih itu sama dr.X “
B  dokter memberi tahu kalua gk perlu antibiotic, tpi makan bergizi
minum yg anget .
C  setelah diperiksa ternyata Tekanan Darahnya tingi
D  ternyata setelah digali bapak ini perokok berat trs dikonseling 5A

Dokter Centered itu kayak yg biasa dilakuin


Kalok yang Patient Centered
 Bener bener dieksplor patient ILLNESS nya
Jadi anamnesis illness nya kluar smua :
- Status social diagnosis
 Diagnosis Psyco-socialnya
1. Explanation & edukasi kesehatan
2. Reassurance
3. Health promotion

.
EDUKASI & KONSELING
EDUKASI KONSELING

Memberikan informasi Melibatkan perasaan & psikis pasien


Sifatnya membagikan ilmu kognitif Yang diharapkan memiliki Behavior Change
WAJIB diberikan ke stiap pasien KETIKA PERLU saja
Cenderung 1 arah

Ketika akan mengedukasi maka kita membutuhkan KONSEP LITERACY , jika tidak maka :
- Banyak kasus emergency
- Banyak pasien mondok di RS
- Angka kematian menigkat

7 Keuntungan Edukasi Pasien


1. Peningkatan komunikasi antara fasilitas dan pasien
2. Meningkatkan kepercayaan, loyalitas, dan kepuasan pasien
3. Peningkatan kualitas hidup
4. Membantu pasien menentukan rencana tindakan terbaik
5. Peningkatan peluang untuk penerimaan pengobatan
6. Memberdayakan pasien untuk mengambil peran aktif dalam kesehatan mereka
7. Memberikan pasien kesempatan untuk mempraktikkan teknik pencegahan di rumah

PATIENT COMMUNICATION AND EDUCATION


- Bangun hubungan dengan pasien dan kembangkan kepercayaan
- Verbal Communication
Gunakan metode "teach – back "
- Komunikasi nonverbal
Jangan pernah berasumsi. Selalu ajukan pertanyaan terbuka ( open – ended question )
- Ukur apa yang sudah diketahui pasien dan nilai tingkat melek kesehatan mereka

Issues Patient Education Patient Counseling

General difference  Giving information & advice about a health  Helping an individual to learn to
Perbedaan Umum problem on: overcome a problem or make decisions
 Etiology & risk factors based on facts and involved emotions
 Mechanism (simple concept) (either for oneself or others):
 Trajectory & outcome of illness Membantu seseorang untuk belajar
(complications) mengatasi masalah atau membuat
 Appropriate management keputusan berdasarkan fakta dan emosi
Manajemen yg tepat yang terlibat (baik untuk diri sendiri atau
orang lain):
 complex cases, comorbidity, behavior
change, family problems, misperceptions
Aspects involved  Mostly knowledge (cognitive)  Knowledge & feeling
Aspek yg terlibat  A therapeutic process
Basic concepts  Simplicity [ sederhana ]  Empowerment (positive assumption)
Konsep Dasar  Reinforcement [ penguatan ]  Behavior change model
Both needs  Emphaty & trust
 Active listening skills
 Combination of verbal (7%), para-verbal (38%) & non-verbal ( 55%) communication

HAL YG DIPERLUKAN U/ EDUKASI & KONSELING


1. Model Komunikasi Interpersonal Dasar (sender, message, receiver, feedback,barriers)
2. Gabungan Komunikasi Verbal, Para-Verbal & Non-Verbal
3. Sikap Empati & Dapat Dipercaya
4. Ketrampilan Mendengar Aktif
Verbal Para Verbal Non Verbal
7% 38% 55%
● Kata-kata yang diucapkan secara ● Artikulasi suara jelas & intonasi ● Menjaga tatapan mata
lisan: jelas, lugas, singkat & tepat ● Ekspresi wajah ramah, tersenyum
dapat dimengerti ● Postur tubuh terbuka
● Banyak menggunakan ● Penampilan bersih & rapi
“open ended questions” ● Menjaga jarak yang tepat

7 Aspek Komunikasi Non-Verbal


(dipengaruhi oleh latar belakang sosial-budaya)
1. Paralanguage : Nada dan penekanan suara, intonasi
2. Proxemics : Jarak individual, penataan tempat duduk, jarak berbicara
3. Artifacts (benda-benda yang dipakai) : Pakaian, make- up, kaca mata, perhiasan
4. Bahasa tubuh : Tatapan mata, ekspresi muka, gerakan tangan dan kaki, posisi tubuh,
cara berjalan
5. Sentuhan : Jabat tangan, keterampilan palpasi & perkusi
6. Lingkungan : Meubel, dekorasi ruang
7. Karakteristik fisik : Status kesehatan, bentuk tubuh, warna kulit, deformitas, bau badan

SIKAP EMPATI DAN DAPAT DIPERCAYA


1. Empati
● Kemampuan untuk mengenali, memahami dan merasakan secara langsung emosi orang lain
2. Dapat Dipercaya
● Bisa menunjukkan integritas profesi sesuai dengan kompetensi dokter
● Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien
sepanjang waktu

KETERAMPILAN MENDENGAR AKTIF


Dengan melakukan:
● Refleksi Isi
● Refleksi Perasaan
● Refleksi Pengalaman

Verbal Communication: The Art of Empathic Listening


1. Listening = lebih dari sekedar mendengar serangkaian kata-kata
→ untuk memastikan interpretasi yang sama kita perlu memberi umpan balik kepada pembicara
apa yang telah kita dengar, rasakan & pahami
2. Feedback Listening
- Reflective Listening (Carl Rogers)
- Active listening (Thomas Gordon)
3. Mendengarkan isi pesan
Memeriksa keakuratan apa yang kami dengar dengan parafrase / pernyataan ulang
Metode paling sederhana dalam mendengarkan aktif, digunakan saat kami tidak yakin dengan perasaan & makna
status pasien.
Contoh:
P: "Saya menderita migrain, dok!"
D: "Anda mengalami sakit kepala yang sangat parah."
P: "Ya kepala saya terasa seperti pecah dan saya merasa ingin muntah."
4. Mendengarkan pesan dari perasaan pasien
- Ketika kita mampu merefleksikan perasaan secara akurat kembali ke pembicara, pintu-pintu emosi kadang
terbuka.
- Petunjuk terpenting bagi perasaan nyata pasien terletak pada perilaku non-verbal mereka
BASIC COUNSELING SKILLS
1. Attending
2. Reflecting & Paraphrasing
3. Summarising
4. Questions
5. Focusing
6. Immediacy
7. Rapport Building
8. Silence

The core skills of counselling


1. Listening : verbal and Non Verbal, use your senses
“ Most people do not listen with the intent to understand, they listen with the intent to reply “
2. Showing Empathy : step into their shoes and see through their eyes
3. Being Non Judgemental : Suspend your own values and reliefs and respect the other
4. Being Genuine and real : Helps to strengthen the relationship

Konseling adalah Proses Terapeutik


• Tidak sekedar dialog
• Bertujuan:
-Meringankan penderitaan
-Mempercepat penyembuhan
-Menumbuhkan insight (tilikan diri)

BERBAGAI METODE KONSELING TERGANTUNG TUJUAN & KONTEKS


A. Client-centered counseling  untuk masalah psikososial
B. Konseling gizi
C. Konseling perkawinan
D. Breaking bad news
E. Konseling duka cita  (bereavement counseling)
F. Konseling model 5 A untuk berhenti merokok dan perubahan perilaku lainnya
(minum minuman alkohol & penurunan berat badan)
G. Konseling metode CEA (Catharsis-Education-Action) untuk penyakit kronis untuk individu & keluarga

Berubah itu susah , kenapa ? karena mungkin ada AMBIVALENCE

STAGE OF CHANGE Stages of change continuum


(Prochaska & DiClemente, 1983)
1. Precontemplation Unware Sehingga dari urutan ini kita
2. Contemplation Aware tau urutan terendah adalah
3. Preparation Concerned Kesadaran bukan pengetahuan
4. Action Knowledgeable
5. Maintenance Motivated to change
Practicing trial behavior change
Practicing sustained change
*Precontemplation : bener bener gk tau
*Contemplation : Mulai mikir
*Preparation : Planning untuk berubah
*Action : Mulai melakukan
*Maintenance : Sudah menerapkan
Readiness Ruler

STRATEGI UNTUK “ STAGE OF CHANGE”


STAGE INSTRUCTIONAL STRATEGIES
Precontemplation - Engage the individual with information about need for
No intention of taking action in the next 6 months change
Tidak ada niat untuk mengambil tindakan dalam 6 bulan - Provide personalized information about risks if no
ke depan change and benefits to change
- Libatkan individu dengan informasi tentang perlunya
perubahan
- Memberikan informasi pribadi tentang risiko jika tidak
ada perubahan dan manfaat untuk berubah
Contemplation - Motivate and encourage the individual to set goals and
Intends to take action in the next month and has taken make specific plans
some steps to change behavior - Memotivasi dan mendorong individu untuk
Dimaksudkan untuk mengambil tindakan pada bulan menetapkan tujuan dan membuat rencana spesifik
berikutnya dan telah mengambil beberapa langkah untuk
mengubah perilaku
Preparation - Help the individual create and implement specific
Intends to take action in the next month and has taken action plans and set realistic goals
some steps to change behavior - Bantu individu membuat dan mengimplementasikan
Dimaksudkan untuk mengambil tindakan pada bulan rencana aksi spesifik dan menetapkan tujuan yang
berikutnya dan telah mengambil beberapa langkah untuk realistis
mengubah perilaku
Action - Provide problem-based (action – oriented) learning
Has changed behavior for < 6 months experiences
- Provide social support, feedback
- Memberikan pengalaman belajar berbasis masalah
(berorientasi aksi)
- Berikan dukungan sosial, umpan balik
Maintaenance - Continue to provide social support, assist with
Has changed behavior for >6 months problem-solving, positively address slips and relapses
if necessary
- Employ reminder systems/performance support tools
- Terus memberikan dukungan sosial, membantu
menyelesaikan masalah, mengatasi slip dan kambuh
secara positif jika perlu
- Mempekerjakan sistem pengingat / alat pendukung
kinerja
<< yang dikeluarkan asli dari CDC kayak gtu (dr.Icha pakek ini)
Jadi yg bener itu ASK -> Advise -> Assess

Tapi kalok yang dr Australia ( yg dipakai dr. Titik )  Assess dulu

Ketika pasien di tahap Assess baru di tahap Precontemplation  5A

Anda mungkin juga menyukai