Anda di halaman 1dari 27

STERILISASI DAN DISINFEKSI

M.Nur Fajri
Sterilisasi : Setiap proses (kimia atau fisik) yang
membunuh semua bentuk hidup
terutama mikroorganisme.

Disinfeksi : Membunuh organisme-organisme


patogen (kecuali spora kuman)
dengan cara fisik atau kimia, dilaku-
kan terhadap benda mati.
Istilah-Istilah Lain :

- Antisepsis : Mencegah pertumbuhan atau


aktifitas mikroorganisme baik
dengan cara menghambat
atau membunuh, dipakai utk
zat-zat kimia terhdp jaringan
hidup.

- Antiseptik : Zat kimia yang dipakai untuk


antisepsis.
Disinfektan : Zat (biasanya kimia) yang di
pakai untuk maksud disinfeksi.

Cide (sid) : Akhiran utk menunjukkan


bahwa zat (biasanya kimia)
yang dipakai, mampu
membunuh (mis : bakterisid,
virusid, sporosid).
Statik : Akhiran untuk menunjukkan bahwa
zat (biasanya kimia) yang dipakai,
mampu mencegah pertumbuhan
organisme tapi tidak membunuhnya
(spora juga tidak dibunuh) misalnya
bakteriostatik, fungistatik.
• SEJARAH

1. Bangsa Arab
Membakar luka dgn logam membara untuk
mencegah infeksi --- timbul luka parut.
2. Ambroise Pare (Ahli Bedah Ferancis, 1537)
Mengobati luka tembak dengan pembalut
yg dibasahi kuning telur dan terpentin.
- Terpentin : pembakar kimia
- Kuning telur mengandung enzim lisosim yang
bersifat anti bakteri.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Disinfeksi
Secara Kimia :
1. Rongga (space)
2. Disinfektan sebaiknya bersifat germisid
3. Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat,
jangan diangkat sebelum waktunya.
4. Disinfektan yg dipakai biasanya mudah
menguap sehingga ventilasi ruangan harus
diperhatikan.
5. Pengenceran disinfektan harus sesuai yang
dianjurkan dan setiap kali harus dibuat
pengenceran baru. Disinfektan yang sudah
menunjukkan tanda-tanda pengeruhan harus
diganti dengan yang baru.
6. Sediakan hand lotion untuk merawat tangan
setelah kontak dengan disinfektan.
ANTISEPTIK KIMIA

1. Halogen
Meliputi senyawa klorin dan yodium.
Membunuh sel krn mengoksidasi protein
dengan demikian merusak membran dan
menginaktifkan enzim-enzim.
2. Yodium
- Bersifat sangat antiseptik.
- Telah dipakai lama sbg antiseptik kulit
sebelum pembedahan.
- Efektif juga terhadap berbagai protozoa
(mis : amuba yg menyebabkan disentri).
- Pada konsentrasi yg tepat tdk mengiritasi
kulit.
- Penggunaan tincturi yodii mewarnai jaringan,
dan menyebabkan iritasi lokal pd kulit, alergi.
3. Klorin
- Klorin bebas memiliki warna khas (hijau)
dan bau yang tajam.
- Klorin dipakai untuk disinfeksi air.
- Senyawa yang sering digunakan adalah
halazon atau parasulfone dichloramidobenzoic
acid (konsentrasi 4-8 mgr/L) dapat mendisinfeksi
air yang mengandung Salmonella typhi dalam
waktu 30 menit.
4. Alkohol
- Merupakan zat yg paling efektif untuk
sterilisasi dan disinfeksi.
- Alkohol mendenaturasi protein dengan
jalan dehidrasi, dan juga sbg pelarut lemak
----- merusak membran sel dan menginaktif
kan enzim-enzim.
- Ada 3 jenis alkohol yg digunakan :
1. Metanol atau CH3OH
2. Etanol atau CH3CH2OH
3. Isopropanol atau (CH3)2CHOH.
- Dalam praktek yg digunakan solusi alkohol
70-80% dalam air.
- Konsentrasi di atas 90% dan di bawah 50%
kurang efektif.
- Hapusan dengan alkohol secara cepat tidak
cukup mensterilkan tapi hanya mengurangi
jumlah populasi shg mengurangi kemungkinan
infeksi.
- Mencelupkan alat-alat medis dalam alkohol
dan membakarnya, keefektifannya masih di
pertanyakan.
5. Fenol (Asam Karbol)
- Pertama kali digunakan Lister sebagai
germicide untuk mencegah timbulnya infeksi
pasca operasi.
- Fenol dan kresol berbau khas dan bersifat
korosif terhadap jaringan.
- Fenol kurang efektif terhadap spora.
6. Peroksida (H2O2)
- Merupakan antiseptik yg efektif & nontoksik.
- H2O2 10% bersifat virusid dan sporosid.
- H2O2 3% dipakai untuk mencuci dan men-
disinfeksi luka krn kuman anaerob sangat
peka terhadap O2.
7. Zat Warna
- Beberapa zat warna memiliki sifat
bakteriostatik, misalnya derivat akridin dan
zat warna rosanilin.
- Ungu kristal (derivat metil zat warna rosa-
nilin) bersifat bakteriostatik bagi kuman
gram positif.
- Ungu kristal digunakan untuk mengobati
kandidiasis dan vaginitis krn trikomonas.
8. Detergen
- Merupakan senyawa organik.
- Strukturnya berkaitan dengan air dan dengan
molekul-molekul organik non-polar.
- Detergen : * ionik
* non ionik
- Yang non ionik tidak merupakan disinfektan
yang baik bahkan menyokong pertumbuhan
kuman dan jamur.
9. Logam-Logam Berat
- Berperan sebagai antimikroba karena dapat
mempresipitasikan enzim-enzim atau protein
esensial dalam sel.
- Logam-logam berat yg umum digunakan :
* Hg * Zn
* Ag * Cu
*As
10. Aldehida
- Membunuh sel dgn mendenaturasi protein.
- Lar. Formaldehid 20% dalam 65-70%
alkohol merupakan cairan pensteril yang
sangat baik apabila alat-alat direndam
selama 18 jam.
- Alat-alat dibilas terlebih dahulu karena
saat mensterilkan meninggalkan residu.
- Stafilococcus dimatikan dalam waktu
5 menit, Mycobacterium tuberculosis dan
virus dalam waktu 10 menit, spora dalam
waktu 3-12 jam.
- Tidak menimbulkan iritatif pada penderita.
11. Cara Dengan Gas
a. Oksida etilen (ETO)
- Merupakan zat yg membunuh sel.
- Gas yg sangat eksplosif dan larut dlm air.
- Sterilisasi : pemaparan selama semalam
dengan ETO 12% pada suhu 60 derajat
celcius.
- Prosedur lambat.
- ETO mudah menembus plastik dan packing
(bungkusan-bungkusan), alat-alat seperti
optik, kateter, bantal, kasur, sepatu dll.

b. Uap formaldehid
- Selain dlm bentuk cairan formaldehid juga
bermanfaat dalam bentuk gas.
- Formalin (Lar.formaldehid 37% dalam air)
dipanaskan akan melepaskan uap formaldehid
yg merupakan disinfeksi sangat efektif bagi alat-alat
dan bahan yg tercemar spora dan kuman TBC.
PENGENDALIAN MIKROBA SECARA FISIK
Cara membunuh kuman dengan panas (thermal
Kill) adalah mudah, dipercaya dan murah.

Pemanasan Basah
1. Otoklaf
- Teknik sterilisasi yg paling pasti adalah penggunaan
uap air disertai tekanan dengan alat yang disebut
otoklaf.
2. Merebus (Boiling)
- Cara termudah dan termurah.
- Waktu 15 menit setelah mendidih.
- Sel vegetatif mati dalam 5-10 menit.
3. Pasteurisasi
- Cara disinfeksi dengan pemanasan untuk
mengurangi jumlah bakteri pembusuk.
- Cara ini dipakai jg pada susu (65 derajat celcius
dalam 30 menit).
Pemanasan Kering
1. Pembakaran (Incineration)
2. Sterilisasi dgn udara panas (Hot air sterilization)
3. Radiasi Ungu Ultra (Ultraviolet)
4. Penyaringan (Filtration)
5. Menyaring Cairan
6. Menyaring Udara
7. Zat-Zat Kemoterapetik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai