Anda di halaman 1dari 97

TIPS UMUM

Tujuan penelitian akan tercapai dengan baik, kalau digunakan


manajemen penelitian yang profesional.
Manajemen yang profesional adalah manajemen yang cerdas.
Fungsi manajemen secara umum adalah:
1. Planning
2. Organizing

3. Actuating
4. Controlling
Sumberdaya penelitian efisien adalah 7 M :
Man, Money, Materials, Methods, Machines, Minute, Market
TIPS PENULISAN KTI
1. Cari Judul yang mudah dimengerti & dipahami
2. Sumber atau Referensi yang mudah diperoleh
3. Gaya Bahasa yang digunakan
4. Pengetikan
5. Program Aplikasi 
6. Backup Data
7. Karakteristik Dosen Pembimbing
8. Menentukan rancangan atau desain penelitian
9. Variabel apa yang digunakan
10. Populasi dan Sampel
SISTEMATIKA DAN
PENULISAN
KTI
Hal-hal yang berkaitan dengan teknik penulisan KTI :

1. Konvensi,
2. Sistematika,
3. Pengutipan,
4. Daftar pustaka.
1. Konvensi Naskah

Konvensi naskah KTI ialah : Peraturan/aturan yang telah


disepakati bersama oleh suatu lembaga atau beberapa lembaga
tertentu yang menyangkut seperangkat cara dan bahan yang
digunakan.

Catatan : Pada prinsipnya, setiap lembaga atau beberapa


instansi memiliki konvensi karya ilmiah yang sama.
Aspek-aspek konvensi karya ilmiah ialah hal-hal yang menjadi
kesepakatan bersama dalam penulisan karya ilmiah.

Aspek-aspek tersebut meliputi hal berikut:


a. bentuk karangan,
b. bagian-bagian karangan,
c. bahan dan jumlah halaman,
d. perwajahan,
e. penomoran, dan
f. penyajian.
A. Bentuk Karangan Ilmiah

1. Makalah
Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau
topik dan dibahas berdasarkan data di lapangan atau
kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif.
2. Kertas kerja
Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih
mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di
lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan
objektif.
3. Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana. Langsung
(observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi
kepustakaan).

4. Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan
pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu
hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi
(karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar
magister.
5. Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori
atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasar-kan fakta secara
empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini
ditulis untuk meraih gelar doktor.
B. Bagian-Bagian Tulisan Ilmiah

Bagian-bagian karangan ilmiah meliputi berikut:


1. kelengkapan awal,
2. kelengkapan isi,
3. kelengkapan akhir.
1. Kelengkapan awal meliputi :
a. kulit luar,
b. halaman judul,
c. halaman pengesahan,
d. halaman persembahan,
e. abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris),
f. kata pengantar,
g. daftar tabel,
h. daftar grafik, atau gambar (jika ada),
i. serta daftar singkatan dan lambang.
j. daftar isi
2. Kelengkapan isi meliputi
a. pendahuluan,
b. kajian teori,
c. seputar lokasi objek penelitian (khusus praktik kerja),
d. pembahasan,
e. penutup.

3. Kelengkapan akhir meliputi


a. daftar pustaka,
b. riwayat hidup penulis,
c. penulisan indeks,
d. lampiran.
C. Bahan dan Jumlah Halaman

Bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ialah


1. Kertas HVS A-4 dan kuwarto
2. Tinta hitam atau biru.

Jumlah halaman :
Makalah minimal 10
Laporan praktik kerja 40
Skripsi 60
Tesis 80
Disertasi 250
D. Perwajahan

Perwajahan ialah tata letak unsur-unsur karangan ilmiah dan


aturan penulisan.
Dari perwajahan ini, akan dimunculkan tampilan atau format
penulisan karya ilmiah, yaitu :

1. Ukuran kertas,
2. Huruf yang dipakai,
3. Spasi,
4. Tepi batas (pias).
4

4 3

3
E. Penomoran

1. Romawi Kecil
Penomoran dengan angka Romawi kecil dipakai untuk
a. halaman judul,
b. abstrak,
c. kata pengantar,
d. daftar isi,
e. daftar tabel,
f. daftar grafik,
g. daftar singkatan & lambang.
Contoh
Daftar Isi

vii
2. Romawi Besar

Angka Romawi besar untuk menomori tajuk bab :


a. bab pendahuluan,
b. bab teoritis,
c. bab metode dan objek penelitian,
d. bab analisis data,
e. bab penutup.
Contoh
BAB I
PENDAHULUAN
3. Penomoran dengan Angka Arab

Penomoran dengan angka Arab (0―9)


dimulai dari bab I sampai dengan daftar pustaka
(termasuk riwayat hidup dan lampiran).
4. Letak Penomoran

a. Setiap penomoran bertuliskan dengan huruf kapital,


b. Nomor halaman diletakkan atau berada di tengah-tengah,
c. Sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi
batas (pias) kanan atas.
Contoh

VI
DAFTAR ISI

V
Contoh :
BAB I
2
PENDAHULUAN

1
5. Sistem Penomoran

Sistem penomoran dengan angka Arab menggunakan sistem


digital. Angka terakhir dalam sistem digital tidak diberikan
titik, misalnya :
1.1 Latar Belakang Masalah,
3.2.2 Peranan Bahasa dalam Pembangunan.
tetapi, bila satu angka diberi tanda titik, misalnya,
1. Pendahuluan
2. Landasan Teori dll. (dalam makalah).
Apabila ada penomoran sistem digital antara angka Arab dan
huruf, harus dicantumkan titik,
Misalnya : 3.2.2.a.
Contoh
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Kegunaan Penelitian
1.4 Kerangka Pemikiran
1.5 Metode Penelitian
1.6 Rancangan Analisis Data
1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Kegunaan Penelitian
1.4 Kerangka Pemikiran
1.5 Metode Penelitian
1.6 Rancangan Analisis Data
1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian
F. Penyajian

Penyajian dalam penulisan karya ilmiah ialah :


1. cara-cara menerapkan aturan penulisan,
2. pengutipan,
3. penulisan daftar pustaka,
4. konvensi.

Dengan kata lain, penyajian meliputi seperangkat bentuk


penyajian karya ilmiah secara utuh (mulai dari jilid sampai
dengan lampiran).
2. Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan


dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal
atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk
dimuat.

Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum


dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit
tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun
pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat
pertanyaan berikut :
Pertanyaan yang harus dijawab :
1) Apa yang menjadi masalah?;
2) Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk
memecahkan masalah?;
3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk
memecahkan masalah itu?;
4) Apa yang ditemukan?; serta
5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?
Sistematika Isi Karya Tulis Ilmiah :
1. Pendahuluan, Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan
latar belakangnya.
2. Kerangka Teoritis/ teori/kerangka teoritis/telaah
kepustakaan/label-label lain, Paparan tentang kerangka acuan
teoretik yang digunakan dalam memecahkan masalah umumya
dikemukakan dalam bagian dengan judul.
3. Metode/Prosedur/bahan dan metode, Paparan mengenai apa yang
dilakukan dikemas dalam bagian yang seringkali diberi judul.
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang ditemukan umumnya
dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian.
4. Pembahasan, yaitu itu paparan tentang makna dari temuan
penelitian umumnya.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman
informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau
skripsi, lengkapnya.
Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca
mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat dan akurat,
untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang
minatnya, sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut.
Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau
dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup
penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman
hasil, serta kesimpulan yang ditarik.
Sistematika Tulisan Ilmiah
Sistematika karya ilmiah ialah Aturan meletakkan bagian-
bagian karanga ilmiah (bagian mana yang harus didahulukan
dan bagian mana yang harus dikemudiankan)
1. Bagian Pembuka

Bagian pembuka meliputi


kulit luar (jilid),
halaman judul,
pengesahan,
persembahan,
abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris),
daftar isi,
daftar tabel dan grafik,
daftar singkatan dan lambang,
lampiran.
a. Judul Karangan (Kulit Luar)
Dalam kulit luar, harus dicantumkan :
1) judul karangan (dengan subjudul, bila ada),
2) nama karangan ilmiah,
3) keperluan penyusunan,
4) penyusun dan NPM,
5) logo,
6) nama lembaga pendidikan (jurusan, fakultas,
universitas),
7) kota, dan tahun penyusunan.
1) Judul Tulisan:
INISIASI MENYUSUI DINI DALAM PERTOLONGAN

PERSALINAN NORMAL

2) Nama bentuk tulisan ilmiah:


Dicantumkan jenis karangan ilmiah (etiket), misalnya,
MAKALAH, LAPORAN PRAKTIK KERJA, SKRIPSI, TESIS,
atau DISERTASI

(Ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal)


3) Tujuan penulisan:

Tujuan penulisan ditulis dengan memakai huruf kecil kecuali


nama mata kuliah, kegiatan, dan nama jurusan. (ditulis di
tengah tengah).
Contoh:
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia
atau
Diajukan untuk dipertahankan dalam ujian Sidang Sarjana
Sastra Indonesia
4) Dilengkapi dengan nama dosen pembina:
Dosen Pembina
Prof. Dr. J.S. Badudu

5) Nama penulis:
Dicantumkan nama penyusun dan NPM yang didahului
kata Oleh atau Disusun oleh
Oleh
Muhammad Syams Hanun
NPM 08501234
6) Logo:
Logo lembaga pendidikan dengan diameter 4 cm disimpan di
tengah.

7) Nama lembaga:
Dicantumkan nama jurusan, fakultas, universitas atau sekolah
tinggi.

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
8) Tempat dan waktu:

Dicantumkan tempat dan waktu pada saat tulisan ilmiah itu


diselesaikan.

SUKABUMI
2010
Contoh

… JUDUL …
… ANAK JUDUL … … JUDUL …
… ANAK JUDUL …

TUGAS
SKRIPSI
…..……. Tujuan Penulisan ……….
……..…. Tujuan Penulisan …..…. …………………………..
…………………………….
Dosen Pembina
Nama Dosen
Oleh
Oleh
Nama Nama
NPM NPM

… FAKULTAS …
… UNIVERSITAS … … FAKULTAS …
… UNIVERSITAS …
… KOTA …
… KOTA …
… TAHUN … … TAHUN …
b. Halaman Judul
Halaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid), tetapi
dituangkan dalam kertas A- 4 atau kertas jeruk.

c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ialah halaman khusus dalam karya ilmiah
yang berisikan judul karangan, nama penyusun, NPM,
pembimbing utama, pembimbing pendamping, diketahui ketua
jurusan, dan disahkan oleh dekan.
Contoh

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN


d. Halaman Persembahan

Lembaran ini bersifat subjektif. Artinya, isinya bebas


bergantung kepada “keinginan penulis”.
Biasanya berisikan ayat-ayat suci agama.
Persembahan disajikan untuk orang-orang terdekat (ibu, bapak,
kakak, adik, istri, suami, atau anak).
e. Abstrak

Abstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan meng-


ungkapkan berikut:

Judul karangan, metode penelitian, sumber data, kerangka


teori, masalah yang dibahas, dan hasil yang dicapai.
Abstrak ini disajikan dengan jarak satu spasi dan ditulis dalam
dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Jumlah kata
dalam abstrak berkisar 200—500 kata.
f. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam karya ilmiah, misalnya, skripsi berisikan
hal-hal berikut:
1) puji syukur kepada Tuhan,
2) judul karangan,
3) tujuan penulisan,
4) ucapan terima kasih,
5) tanggung jawab ilmiah penulis,
6) titimangsa.
g. Tabel
Tulisan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan
saksama, juga mencantumkan tabel yang merupakan gambaran
analisis data (bila diperlukan).

Nama tabel diberikan nomor dengan angka Arab dan ditulis


dengan memakai huruf kapital pada awal kata kecuali preposisi
dan konjungsi yang bukan di awal.
Contoh:

Tabel 1 Fungsi Asi ...................................................... 35


Tabel 2 Kandungan Asi .............................................. 43

Daftar Gambar/Grafik/Bagan
Daftar grafik/gambar/bagan pada dasarnya sama dengan
penulisan daftar tabel.
h. Daftar Singkatan dan Lambang

Tidak ada aturan yang menetapkan bahwa penulisan lambang


dan singkatan harus memakai huruf kapital atau tidak.
Ketentuan mengenai bentuk singkatan/lambang bergantung
pada keinginan penulis.
Namun, hal yang perlu dipahami dalam penulisan daftar
singkatan itu harus konsisten.
i. Lampiran

Dalam lampiran diinformasikan tentang kelengkapan


penelitian, misalnya,
- angket pedoman wawancara,
- foto,
- peta lokasi, dan
- sumber data.
2. Bagian Isi
Bagian isi ialah bagian inti, meliputi :
bab pendahuluan,
bab landasan teoretis,
bab objek lokasi penelitian (khusus praktik kerja),
bab pembahasan (analisis data),
dan bab penutup.
Dengan kata lain, bagian isi merupakan penelitian penulis.
a. Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar
tentang isi karangan ilmiah.

Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam


penyusunan karangan ilmiah.
(a) Masalah yang akan diteliti,
(b) Contoh masalah,
(c) Penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi
penulis atau pun bagi orang lain, dan
(d) Argumentasi yang logis antara data (realitas) dan
teori (harapan).
Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan diteliti
atau diuraikan.
Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk pertanyaan.
Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang
menyempitkan atau membatasi pokok permasalahan sehingga
kajian tidak terlalu luas dan abstrak.
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam penelitian ini (harus sejalan dengan identifikasi
masalah),

Sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang


manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun secara
praktis.

Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli) yang


dijadikan dasar untuk menganalisis data.
Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik
penelitian. Metode penelitian ialah seperangkat alat yang
tersusun secara sistematis dan logis,

Sedangkan teknik penelitian ialah tata cara melakukan setiap


langkah-langkah metode penelitian.

Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan.


Lamanya penelitian dapat dilakukan dengan membuat rencana
atau jadwal kegiatan penelitian.
Penelitian ilmiah harus menyajikan dan memaparkan sumber
data.
Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti.
Jika penelitian ini berasal dari buku, misalnya, novel,
majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data tersebut
harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan
beragam, dapat digunakan sampel dan populasi.
b. Kajian Teori

Bab ini berisikan uraian tentang teori-teori atau pendapat-


pendapat yang relevan dengan masalah yang dibahas atau
diteliti.
Bisa saja, penelitian-penelitian terdahulu dapat
melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
Dalam bab ini, disertakan alasan-alasan yang logis.
Dengan demikian, penulis dapat menolak, menerima,
mempertanyakan, atau menguatkan teori yang sudah ada.

Teori yang dijadikan acuan hendaknya kepustakaan atau hasil


penelitian yang mutahir dengan berusia lima tahun ke belakang,
tetapi jika teori lama masih relevan, pendapat tersebut masih bisa
dipakai.
c. Objek Penelitian

Dalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau objek


penelitian secara singkat (bergantung pada kebutuhan
penelitian).

Hal hal yang perlu dijelaskan dalam bab ini, yaitu


(a) sejarah objek penelitian,
(b) struktur organisasi, dan
(c) kegiatan objek penelitian.
d. Pembahasan (Analisis Data)

Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting


dalam penulisan karya ilmiah karena dalam bab ini dilakukan
kegiatan analisis data, sintetis pembahasan, interpretasi
penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang
diformulakan (bila ada).
e. Penutup

Bab penutup meliputi dua bagian, yaitu simpulan dan saran.


Simpulan ini ialah bentuk singkat dari uraian yang dibahas
pada bab analisis data.
Simpulan ini pun merupakan jawaban atas pembatasan
masalah dan tujuan penelitian.
Saran merupakan informasi untuk ditindaklanjuti oleh pembaca
bila akan mengadakan penelitian lanjutan.
Catatan: Saran ini bukan merupakan saran peneliti atau penulis
pada objek penelitian atau instansi tertentu.

Saran ini ditujukan untuk kemajuan dan perkembangan ilmu


pengetahuan.
Artinya, masih ada celah lain dari penelitian ini yang belum
tergarap sehingga dapat diteliti oleh pembaca.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir atau kelengkapan akhir meliputi :
daftar pustaka,
daftar kamus,
daftar riwayat hidup,
indeks,
dan lampiran.

Satu di antara yang harus ada (mutlak) dalam tulisan


karangan ilmiah ialah adanya sumber acuan dan daftar
pustaka. (menjadi landasan kajian)
Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka.
Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang lengkap,
yaitu identitas, pendidikan, prestasi, dan pengalaman.

Indeks merupakan daftar istilah atau kosakata khusus dalam


karya ilmiah yang disusun secara alfabetis dan diberikan
penunjukan halaman tertentu.

Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan


karangan ilmiah. Isi lampiran bergantung kepada kebutuhan
penulisan, misalnya, acuan wawancara, angket, surat izin
penelitian, dan data penelitian.
3. Pengutipan dalam Karya Ilmiah

Pengutipan ialah proses meminjam pendapat para ahli dalam


disiplin ilmu tertentu, baik langsung atau pun tidak langsung
yang dituangkan dalam karya ilmiah.
Hasil pengutipan karya ilmiah disebut kutipan.

Fungsi kutipan ialah :


(a) bukti untuk menunjang pendapat penulis,
(b) bukti tanggung jawab penulis,
(c) bukti bahwa tulisan itu ilmiah.
Jenis-jenis Kutipan

Kutipan dalam karya ilmiah itu dibagi :


1. Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para
ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frase atau
kalimat.

Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan


langsung yang kurang atau sama dengan empat baris
dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris.
2. Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam
pendapat para ahli tidak secara utuh.

Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu


dikembangkan dengan pendapat penulis.
Teknik Pengutipan

Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris


dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. kutipan ditulis langsung dengan teks;
2. spasi kutipan ialah 2 spasi;
3. memakai tanda petik dua di awal dan di akhir kutipan;
4. awal kutipan memakai huruf kapital;
5. diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit
buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di
awal atau di akhir kutipan.
Contoh:

----------------------------teks------------------------------------
“………………………………………………….
…………………...………………………………………
kutipan……………….
……………………………………………
....................…” (Badudu, 1994: 56).
------------------------------------teks----------------------------
Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:

1. dipisahkan dari teks 2,5 spasi;


2. spasi dalam kutipan 1 spasi;
3. memakai tanda petik dua atau pun tidak (opsional);
4. semua kutipan dimulai dari 7—10 ketukan dari sebelah
kiri teks;
5. awal kutipan memakai huruf kapital;
6. diikuti nama akhir pengarang (marga), tahun terbit buku,
halaman buku;
penulisan ini dapat disajikan di awal atau di akhir
kutipan.
Contoh :
----------------------------teks------------------------------------

“………………………………………………….
…………………...………………………………………
kutipan……………….
………………………………………………………….
……………………………………………………………………
…………………………………………………..................
...........................................…” (Badudu, 1994: 56).

------------------------------------teks----------------------------
Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

1. kutipan disatukan dengan teks;


2. spasi kutipan 2 spasi;
3. tidak memakai tanda petik dua;
4. menggunakan ungkapan, misalnya,
mengatakan bahwa, menyatakan bahwa,mengemukakan bahwa,
berpendapat bahwa;
5. mencantumkan nama akhir pengarang (marga), tahun, dan
halaman.
Contoh:

----------------------------teks------------------------------------
Badudu mengatakan bahwa ………...
………………………………………
kutipan……………….
………………………………....................
....................… (Badudu, 1994: 56).
------------------------------------teks----------------------------
Prinsip-prinsip dasar dalam pengutipan ialah :

a. Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan judul buku.


b. Nama marga, tahun terbit, dan halaman buku selalu
berdekatan.
c. Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebal atau dihitamkan.
d. Kutipan dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus
dicetak miring.
e. Jika nama pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua
pengarang itu ditulis.
Misalnya:
J.S. Badudu dan M. Ramlan menjadi Badudu dan Ramlan.
f. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang
pertama yang ditulis dan diikuti dkk. Misalnya: J.S.Badudu, M.
Ramlan, Gorys Keraf menjadi Badudu, dkk.
g. Apabila kutipan itu dirasakan terlalu panjang, penulis boleh
mengambil bagian intinya saja
dengan teknik memakai tanda elipsis
[…------------------------------ (Badudu, 1994:45)….],
tetapi tidak boleh mengubah atau menggeserkan makna atau
pesannya.
h. Jika kutipan berupa pendapat ahli yang berasal dari kutipan
yang lain, bentuk penyajiannya ialah Menurut Badudu (dalam
Djajasudarma, 1993: 56) bahwa ….
4. Daftar Pustaka dalam Karya Ilmiah

Daftar putaka (bibliografi) ialah daftar atau senarai yang ada


dalam karya ilmiah, misalnya, makalah atau skripsi yang
berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara
alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan).
Daftar Pustaka merupakan susunan sumber informasi yang
umumnya berasal dari sumber tertulis berupa buku-buku,
makalah, majalah, karangan disurat kabar dan sejenisnya.

Daftar pustaka dikenal juga sebagai referensi, bibliografi,


sumber acuan, atau sumber rujukan.
Data mengenai sumber itu pada bagian tersendiri, disusun
alfabetis berdasarkan nama pengarang.
Pencatatan data sumber itu hampir sama dengan cara yang
dipakai pada catatan kaki.
Bedanya antara lain pada pustaka bila nama pengarang itu
disertai nama keluarganya, yang ditulis lebih dahulu adalah
nama keluarganya. Gelar pengarang dan nomor halaman tidak
dicantumkan.
Ciri-ciri daftar pustaka :

a. Diambil dari buku, majalah, makalah, surat kabar,


internet, dan orasi dalam karya ilmiah;
b. Berisikan nama pengarang atau lembaga;
c. Memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit,
cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit.
Fungsi dari daftar pustaka ialah sebagai berikut:

a. Menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah (bersifat ilmu


pengetahuan);
b. Menginformasikan bahwa karya ilmiah itu (penelitian)
memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah
sebelumnya;
c. Merupakan alat kontrol pada landasan teoretis atau
tinjauan pustaka.
Ketentuan Umum Penulisan Daftar Pustaka:
a. Urutan penulisan daftar pustaka adalah nama penulis buku, tahun
terbit, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit. Dalam penu-
lisannya, setiap unsur diakhiri dengan tanda titik, kecuali antara
tempat terbit dan nama penerbitnya digunakan tanda titik dua (:).
b. Jika penulisan buku hanya satu orang dan namanya terdiri atas dua
unsur kata atau lebih, penulisan nama harus dibalik. Unsur nama
yang belakang diletakkan di bagian awal.
c. Jika penulis buku terdiri atas dua orang dan setiap orang namanya
terdiri atas dua unsur atau lebih, unsur nama yang dibalik adalah
nama penulis yang pertama. Namun penulis kedua tetap ditulis
seperti aslinya
d. Judul buku dicetak miring/digaris bawah jika diketik mesin ketik.
e. Penulisan seluruh isi daftar pustaka disusun secara urut abjad.
Teknik penulisan daftar pustaka ialah berikut:

1) Nama pengarang dibalikkan atau diputar dengan catatan nama


yang dikedepankan, yaitu nama marga/unsur nama akhir yang
dipisahkan oleh koma;
2) Setelah itu, nama pengarang disusun secara alfabetis;
3) Bila nama pengarang ada dua, yang dibalikkan ialah nama
pengarang pertama;
Contoh:
Emil Salim dan Philip Kotler menjadi
Salim, Emil dan Philip Kotler
4) Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang
pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk.
Contoh: Emil Salim, Philip Kotler, Djoemad Tjiptowardojo
menjadi Salim, Emil. dkk.
5) Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departemen atau
lembagalah yang ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, tulislah
tanpa pengarang, atau tanpa lembaga;
6) Gelar akademik pengarang tidak dicantumkan;
7) Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau
digarisbawahi dalam mesin tik atau tulisan tangan;
8) Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum
dibukukan diapit oleh tanda petik dua;
9) Bila ada edisi atau cetakan ditulis sesudah judul buku;
10) Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa
asing, penerjemah ditulis sesudah edisi;
11) Spasi dalam daftar pustaka satu spasi;
12) Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain dua
spasi.
13) Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih,
baris yang kedua atau selanjutnya dimulai dari 1 tabulasi
(5-7 ketukan);
14) Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku,
nama pengarang ditulis satu kali; nama pengarang itu diganti
dengan garis panjang atau tanpa garis panjang;
15) Bila ada dua atau lebih karya ilmiah (buku) yang ditulis oleh
seorang pengarang, urutan penulisannya berdasarkan tahun
terbit;
16) Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang
pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan
penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.
Penulisan (tipografinya) ada berbagai cara,
Cara I :
Kadiman, Kusmayanto. 2004. Bentang Ego, Alunkan Simfoni.
Bandung: Mizan Media Utama.
Cara II :
Kadiman, Kusmayanto. 2004
Bentang Ego, Alunkan Simfoni. Bandung : Mizan Media
Utama.
Cara III :
Kadiman, Kusmayanto.
2004. Bentang Ego, Alunkan Simfoni. Bandung : Mizan
Media Utama.
Cara IV : *
Kadiman, Kusmayanto. Bentang Ego, Alunkan Simfoni.
Bandung : Mizan Media Utama, 2004.

Cara V :
Dewar, T. Adult Learning Online-
(URL:http://www.cybercorp.net/tammy/lo/Oned2.http).

http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul/
Bosnia and Hercegovina (1995) An academic American
Encyclopedia [Online] Available: Dow Jones News Retrieval
Service/ENCYC [1995,June 5]

Clark, J.K. (1993), Complications in academia: Sexual


harassment and the law. Siecus Report [CD-ROM] 2/(6), 6-10.
Available: 1994 SIRS/SIRS 1993 School/Volume 4/Article 93
A [1995, June 13]

Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep.


American Health [CD-ROM], 60-64. Available: 1994.
SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article o8/A [1995, June 13]
Johnson, T. (1994, December 5) Indigenous people are now
more combative, organized. Miami Herald [online], p.
29SA(22 paragraphs) available: gopher//summit. Fiu.
edu/Miami Herald-Summit-Related Articles/12/05/95 –
Indigenous People Now More Combative, Organized [1995,
July 16]

Catatan :
* Cara keempat cara yang tidak dikembangkan lagi.
Cara ketiga cara yang dianjurkan.
Cara V, data dari internet.
Contoh penulisan dari sumber yang berbeda:

a. Buku

1. Jika penulisnya satu orang, penulisan nama belakang


penulisnya (jika terdiri dari atas dua kata atau lebih)
dipindahkan ke depan. Misalnya, Hanun Al-Fakhri
menjadi Al-Fakhri Hanun.

Contoh :
Al-Fakhri, Hanun. 2009. Tekhnik Menulis Cerita Anak.
Bandung. CV Aneka.
2. Jika penulisnya dua atau tiga orang, nama penulis
pertama ditulis terbalik, sedangkan yang lainnya tetap.

Contoh :
Al-Fakhri, Hanun. Dan Muhammad Syams. 2009.
Tekhnik Menulis Cerita Anak. Bandung. CV Aneka.

3. Jika penulisnya lebih dari tiga orang, hanya satu orang


yang dituliskan, kemudian ditambah keterangan dkk.

Contoh :
Al-Fakhri, Hanun. dkk. 2009.
Tekhnik Menulis Cerita Anak. Bandung. CV Aneka.
4. Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk,
urutan daftar pustaka tidak mengulang nama penulisnya.
Pada urutan kedua dan selanjutnya, nama penulis diganti
dengan garis delapan ketukan.
Contoh :
Syams, Muhammad. (ed) dkk, 2009. Tekhnik Menulis
Cerita Anak. Bandung. CV Aneka.
________, 2000. Metodologi Penelitian. Bandung. CV
Aneka Putra.

5. Jika tahun terbit tidak dicantumkan, tahun terbitnya


diganti dengan tulisan tanpa tahun (tt).
Contoh :
Al-Fakhri, Hanun. tt. Tekhnik Menulis Cerita
Anak. Bandung. CV Aneka.
b. Surat Kabar

1. Jika berupa berita, urutannya yaitu nama koran (dicetak


miring) dan penanggalan.
Contoh :
Kompas (harian). Jakarta, 20 Januari 2009.
Pikiran Rakyat (harian). Yogyakarta. 15 Maret 2009.

2. Jika berupa artikel urutannya yaitu nama penulis (seperti


pada buku), tahun terbit, judul artikel (diapit tanda petik
dua), nama koran, tanggal terbit.
Contoh ;
Syams, Muhammad. 2009 “Paradigma berfikir
positif.” Koran Tempo. 11 Maret 2009.
c. Majalah

Sama dengan surat kabar, tetapi dibelakang nama


majalah ditambahkan nomor edisi.

Contoh :
Syams, Muhammad. 2009. “Hidup Sehat, Sehat hidup”
Tempo No. 50 tahun XII.
d. Lembaran Kerja dari Lembaga Tertentu

Contoh :

Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa. 1990.


Pedoman Surat Dinas. Jakarta: P3B.

Departemen Pendidikan nasional. 2006. Kurikulum 2006:


Standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra.
Jakarta.
e. Makalah yang Tidak Diterbitkan

Setelah kota tempat penulisan, tidak terdapat nama


penerbit.

Contoh :

Hanun. (2008). Suatu Upaya Pendekatan


Fenomologis Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga.
Disertasi Doktor FPS, UPI Bandung:
tidak diterbitkan.
Bahan Rujukan Karya Tulis Ilmiah :

Internet

Buku

Majalah
Bahan Rujukan
Karya Tulis
Ilmiah Surat Kabar

Hasil Penelitian

Artikel
5. Penutup Karya Ilmiah

Banyak formalitas penulisan karya ilmiah yang bersifat teknis


yang harus diikuti oleh para penulis/ peneliti agar format
keilmuannya dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai