Anda di halaman 1dari 66

Kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi Program

Pencegahan, Penanggulangan Hiv dan Aids di


Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu tahun 2021

Oleh :
dr. Hj. Siti Rokayah, MM
Pengetahuan
Dasar
IMS
HIV-AIDS
Stadium klinis HIV dewasa
(WHO 2006)

Stadium Klinis 1

• Tidak ada gejala


• Pembesaran Kelenjar Limfe Menetap
(Persistent Generalized Lymphadenopathy)

30
Stadium Klinis 2

• Berat badan menurun <10% dari BB semula


• Infeksi saluran napas berulang (sinusitis, tonsilitis,
otitis media, faringitis)
• Herpes zoster
• Cheilitis angularis
• Ulkus oral yang berulang
• Papular pruritic eruption
• Dermatitis seboroika
• Infeksi jamur kuku

31
Stadium Klinis 3
• Berat badan menurun >10% dari BB semula
• Diare kronis yg tdk diketahui penyebabnya berlangsung > 1
bulan
• Demam persisten tanpa sebab yang jelas yang (intermiten
atau konstan > 37,5oC) > 1 bulan
• Kandidiasis Oral persisten (thrush)
• Oral Hairy Leukoplakia
• TB paru
• Infeksi bakteri berat (pnemonia, empiema, pyomiositis,
infeksi tulang atau sendi, meningitis atau bakteremia)
• Stomatitis ulseratif nekrotizing akut, gingivitis atau
periodontitis
• Anemi (< 8g/dL), netropeni (< 0,5x109/L) dan/atau
trombositopeni kronis yg tdk dpt diterangkan sebabnya
32
Stadium Klinis 4

• HIV wasting syndrome (BB turun 10% + diare kronik


> 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny lain)
• Pneumonia Pneumocystis (PCP)
• Pneumonia bakteri berat yg berulang
• Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, genital atau anorektal >
1 bulan atau viseral)
• Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, paru)
• TB ekstra paru
• Sarkoma Kaposi
• Infeksi Cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ lain)
• Toksoplasmosis SSP
• Ensefalopati HIV
• Kriptokokus ektra pulmoner termasuk meningitis
33
Stadium Klinis 4 (lanjutan)

• Infeksi mikobakteri non-TB diseminata


• Progressive multifocal leukoencephalopathy
• Cryptosprodiosis kronis
• Isosporiasis kronis
• Mikosis diseminata (histoplasmosis atau coccidioidomycosis
ekstra paru)
• Septikemi berulang (a.l. Salmonella non-typhoid)
• Limfoma (serebral atau non Hodgkin sel B)
• Karsinoma serviks invasif
• Leishmaniasis diseminata atipik
• Nefropati atau kardiomiopati terkait HIV yg simtomatis

34
Stadium Klinis 1
(WHO)
Persistent generalized lymphadenopathy

Enlarged mastoid lymph gland

Enlarged
occipital
lymph gland Enlarged
submandibular
lymph gland

Enlarged
anterior
Enlarged deep
cervical
posterior
lymph glands
cervical lymph
glands 36
Stadium Klinis 2
(WHO)
Dermatitis seboroika

• Gatal
• Bersisik
• Kemerahan
38
39
Pengobatan

• Higiene perorangan
• Anti fungal (selenium,
pyrithione Zn, obat azole)
• Anti inflamasi (salep
steroid)
• Jika berat: keratolitik
(as.salisilat)

40
Papular pruritic eruption (PPE)

41
Papular pruritic eruption (PPE)

• Lengan, tungkai,
pinggang, bokong
• Simetris

42
Papular pruritic eruption (PPE)

• Pengobatan
– Steroid topikal
– Antihistamin
– Prednison jangka
pendek
– UVB, UVA

43
Herpes zoster (shingle)

44
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)

1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total

Disebabkan oleh T. rubrum

45
Disebabkan oleh T. mentagrophytes

Disebabkan oleh T. rubrum.


Paling sering pada pasien HIV

Diagnosis: Pem. KOH / biakan

Pengobatan
– Itraconazol 200mg/hari selama 6-12 minggu
– Terbinafin 250mg/hari selama 6-12 minggu

46
Moluscum contagiosum

47
Lineal gingival erythema

48
Cheilitis angularis

49
Pembesaran kelenjar parotis

50
Stadium Klinis 3
(WHO)
Kandidiasis oral

Infeksi jamur seperti kandidiasis pada mulut merupakan


salah satu penyebab yang sering terjadi. Kandidiasis
dapat meluas sampai ke esofagus pada pasien AIDS.
Menyebabkan gangguan dan sakit menelan. Diagnosis
berdasarkan pada gejala klinis, rasa sakit di dada
sewaktu menelan. Endoskopi tidak dibutuhkan kecuali
pasien tidak memberi respon pengobatan.

52
Candida albicans
Oral (thrush)
• Koloni atau kelompok pseudomembran berwarna
putih/kuning, yang terdapat dimana saja dalam rongga
mulut
• Dapat terlokalisir maupun meluas
• Dapat dgn mudah diangkat dgn menggosoknya
• Eritematus: tampak sebagai bercak kemerahan pada
mukosa
• Hiperplastik serupa dgn pseudomembran tetapi biasanya
melekat dengan jaringan
• Cheilitis angularis: fissura pd sudut mulut dgn atau tanpa
kolonisasi 53
Kandidiasis Pseudomembran

54
Kandidiasis Eritematus

55
Kandidiasis Hiperplastik

56
Kandidiasis Cheilitis angularis

57
Oral Hairy Leukoplakia

 Tampak sebagai lesi/plaque


atau seperti proyeksi rambut
bergelombang pada bagian
lateral lidah yang tidak nyeri &
tidak dapat hilang dgn
menggosoknya
 Merupakan tanda supresi imun
& prognosis jelek
 Pemeriksaan histopatologi
menunjukkan Eipstein-Barr
(EBV) intrasel

58
59
60
Necrotizing Stomatitis

 Nekrosis jaringan
lunak yang luas di
atas tulang; sering
tidak ditemukan
penyebabnya
 Bandingkan
dengan ulkus
aftosa di sebelah
kanan

61
Necrotizing Stomatitis
Terapi
• Deksametason eliksir
• 10 hari kemudian
• Perhatikan akar gigi
sebagai akibat nekrosis
jaringan lunak dan tulang
• Talidomid juga cukup
efektif, ttp teratogenik
• Perlu suplemen nutrisi,
karena nyeri waktu
makan
VI Meeks, DDS, U Md Dental School

62
Stadium Klinis 4
(WHO)
64
Nyeri Kepala

Biasanya disebabkan oleh:

• Toksoplasmosis
 Defisit neurologis dan kejang
 Toksoplasmosis dapat dicegah bila pasien
minum kotrimoksazol

• Meningitis akibat Kriptokokus


 Kaku kuduk dan meningismus

65
Toksoplasmosis- Respon terhadap terapi

66
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai