Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS TB PARU

Teta Dea Kurnia Kusumawardani


DOKTER INTERNSIP
SUBJEKTIF
Sdr. A, 17 thn; 44 kg

Keluhan utama: batuk berdahak


Keluhan tambahan: batuk berdarah, mual, bb turun, sesak
nafas, nyeri dada
RPS
• Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak lebih dari
satu bulan yll. Batuk berdahak terus menerus dan muncul
tidak dipengaruhi oleh kondisi apapun. Dahak berwarna
kuning, dan bercampur darah sudah seminggu ini. Darah
berwarna merah segar. Batuk tidak membaik meskipun
pasien sudah meminum obat batuk.
• Keluhan disertai dengan mual, sesak nafas, dan nyeri dada
ketika pasien batuk. Nyeri dada tidak menjalar. Pasien juga
mengatakan sering berkeringat ketika malam hari. Pasien
juga merasa berat badannya turun drastis dalam 3 bulan
ini, padahal nafsu makan masih biasa saja. Keluhan BAB
dan BAK disangkal.
RPD RPK
- Keluhan serupa (-) • Keluhan serupa (+) kakak
- Riw merokok (+) sejak 3 tahun kandung pernah positif
yang lalu tuberkulosis 10 tahun yll
- Riw jantung (-) (tahun 2011) namun
- Riw penyakit paru (-) Riw pengobatan tidak tuntas
alergi obat (-) karena pasien tidak suka
minum obat, sudah meninggal
- Riwayat OP (-)
10 tahun yll
- Riw HT, DM, As. Urat,
Kolestrol (-)
RPO RSOSEK
• Alergi (-) • Pasien anak ke -2 dari 3
• Sudah pernah berobat minum bersaudara
obat batuk warung namun • Pasien tinggal bersama ibu,
tidak ada perbaikan ayah dan adik laki-lakinya.
• Ayah perokok aktif, bekerja
sebagai pegawai swasta
• Ibu tidak bekerja
• Rumah berdempetan dengan
tetangga
OBJEKTIF
Pemeriksaan Status Generalis
Fisik Mata : CA -/-, SI -/-
Telinga/Hidung: dbn
Mulut dan Gigi : sianosis (-), mukosa
• Tanda vital: basah
TD= 110/70 mmhg Leher : pembesaran KGB (+) 3
nodul
N= 105 x/mnt, Pemeriksaan Dada :
RR= 20 x/mnt, Paru : SDV +/+, RBH -/-, RBK
T= 37,3ºC +/+, WZ -/-
Jantung : S1>S2 REGULER, M-, G-
Dinding Dada : SIMETRIS,
RETRAKSI -
Pemeriksaan Abdomen :
Dinding Perut : DATAR, SUPEL, NT -
Hepar / Lien : TTB
Usus : BU + N
Extremitas: dbn
PEMERIKSAN PENUNJANG

RONTGEN THORAX
AP/PA
03 DESEMBER 2021

KESAN:
Gambaran TB paru aktif
Cor tidak membesar
ASSESMENT
Diagnosis: Tuberkulosis Paru Aktif Kategori 1
Planning
- Obat Anti Tuberkulosis Kategori 1
- Domperidon 2x10 mg
- Vitamin K 1x1
TUBERKULOSIS
DEFINISI & ETIOLOGI
• Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis complex, terjadi di paru
• Paling umum : M. tuberculosis
• dapat juga disebabkan oleh :
- M. bovis
- M. africanum
- M. microti
SIFAT KUMAN
M.tuberkulosis
EPID & FR
EPIDEMIOLOGI FAKTOR RESIKO
• Indo urutan ke 2 dunia • GOL sosek rendah
• WHO : 1/3 penduduk dunia • Infeksi HIV/AIDS
terinfeksi
• Menyerang sebagian besar kelompok
• Kegagalan program TB
usia produktif dari kelompok sosek • Lingkungan padat penduduk
rendah. • Ruangan dengan ventilasi
• Peningkatan kasus disebabkan oleh : kurang
1. Imigrasi dari negara dgn prev
tinggi tb
2. Ber++ penduduk  jml penderita
tb ber++
3. Infeksi HIV/AIDS
4. Masalah sosial ekonomi
PERJALANAN SINGKAT PENYAKIT
PRIMARY
INFEKTION

PRIMARY COMPLEX (di lobus medius Lesi laten (organisme


dan inferior paru) dormant pada apeks
paru/ekstrapulmonal)

PROGRESSIVE PRIMARY TB

Reaktivasi

Penyebaran Reinfeksi
Hematogen
(MILLIARY TB)
SECONDARY TB Lesi sekunder terlokalisasi
(pulmo atau ekstrapulmo)
PENULARAN TB
Perjalanan Alamiah TB pada
Sumber penularan manusia
• Melalui droplet nuclei (bentuk • Paparan
percikan dahak) saat • Infeksi reaksi daya tahan
batuk/bersin  sekali batuk tubuh akan terjadi setelah 6-14
dapat menghasilkan ±3000 minggu setelah infeksi
percikan dahak yg • Faktor resiko 
mengandung kuman sebanyak konsentrasi/jumlah kuman,
0-3500 M.tuberculosis, lamanya waktu, usia, tingkat
sedangkan bersin dapat daya tahan tubuh, infeksi hiv
mengeluarkan sebanyak 4500- • Meninggal dunia
1 jt
GEJALA KLINIS
TIPE INFEKSI PRIMER (tanpa TIPE REAKTIVASI TB/TB
gejala & sembuh sendiri) POSTPRIMER

1. Gejala respiratorik : batuk - Demam menetap yang naik


kering/batuk produktif turun
(INDIKATOR TB AKTIF) - Keringat malam hari
sering persisten karena - Kaheksia, batuk kronik
perkemb penyakitnya lambat.
- Hemoptisis
2. Gejala sistemik : demam dan
- Pada fase lanjut : demam, BB
malaise.
turun, mengi, dan suara
- Sesak napas
bronkial.
- Efusi pleura - Tidak jarang pula efusi pleura.
- Nyeri dada pleuritik
- Hemoptisis ringan - masif
KLASIFIKASI

• Terduga TB
• TB :
- Paru dengan BTA +
- Paru dengan hasil
biakan M.TB +
- Paru hasil tes cepat
M.TB +
- Ekstraparu
- TB anak
KLASIFIKASI
• Berdasarkan tipe penderita :
- Kasus baru  OAT (-) atau riw OAT <1bulan
- Kasus dgn riwayat pengobatan  pernah OAT 1 bulan atau lebih
- Kasus kambuh/relaps  pernah OAT dan dinyatakan sembuh
atau pengobatan lengkap pada akhir pengobatan
- Kasus setelah loss to follow up  pernah menelan OAT 1 bulan
atau lebih dan tidak meneruskannya selama >2 bln berturut-
turut
- Kasus gagal  pernah OAT dan dinyatakan gagal pada akhir
pengobatan
- Kasus lain-lain  pernah OAT & hasil akhir tidak
didokumentasikan
- Kasus dgn riwayat pengobatan tidak diketahui
KLASIFIKASI berdasarkan hasil pemeriksaan
uji kepekaan obat
• Monoresistensi
• Poliresisten
• TB MDR H & R
• TB XDR
• TB RR
SISTEM SKORING TB ANAK
PENGOBATAN TB
• Tujuan pengobatan :
- Mengganggu transmisi/penyebaran penyakit tb
- Menyembuhkan pasien TB  Menurunkan
morbiditas dan mortalitas
• Prinsip : pengobatan diberikan dalam bentuk
kombinasi dari beberapa jenis obat dalam dosis
yang tepat untuk mencegah terjadinya
resistensi.
• Tahap pengobatan :
1. Fase intensif (2-3 bulan)
2. Fase lanjutan (4 atau 7 bulan)
OAT
• Lini pertama (obat utama)
1. Rifampisin (R)
2. Isoniazid (H)
3. Pyrazinamid (Z)
4. Etambutol (E)
5. Streptomisin (S)
• Lini kedua (obat tambahan)
- Kanamisin
- Kuinolon
- Derivat rifampisin dan INH
- Obat yg msh dalam penelitian : makrolid,
amoksilin + asam klavulanat
KATEGORI PASIEN TB
• KATEGORI 1 (2HRZE/4H3R3)
- Pasien baru TB BTA +/-
- Foto toraks (+) yang sakit berat
- TB ekstrapulmo berat
• KATEGORI 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
- Pasien kambuh/relaps
- Gagal pengobatan
- Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after
default/after interruption)
• KATEGORI 3 (2HRZ/4H3R3)
- Pasien baru TB paru BTA –
- Rontgen +, sakit ringan
- TB ekstraparu ringan
DOSIS
PROGNOSIS
• Umumnya baik apabila pasien melakukan terapi
sesuai ketentuan pengobatan.
• Bergantung :
- Pengobatan yang dijalani
- Faktor resiko
- Perjalanan penyakitnya

Anda mungkin juga menyukai