Anda di halaman 1dari 14

Determinants of severe acute malnutrition among children

under five years in a rural remote setting: A hospital based


study from district Tharparkar-Sindh, Pakistan

Pembimbing :
dr. Agus Saptanto, Sp.A

Disusun oleh :
Kelompok 5
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
IDENTITAS JURNAL
JUDUL
 Determinants of severe acute malnutrition among children under five years in a rural remote
setting: A hospital based study from district Tharparkar-Sindh, Pakistan

PENULIS
 Aurangzeb Sand, Ramesh Kumar , Babar T Shaikh, Ratana Somrongthong, Assad Hafeez ,
Dalpat Rai

PENERBIT TAHUN TERBIT


 Polish Journal of Management Studies  2018
(PJMS)
ABSTRAK

Tujuan : Metode :
Untuk memahami dan membuat katalog • Merupakan survei analitik berbasis rumah
determinan yang spesifik dari tingkat kekurangan sakit.
gizi yang mengkhawatirkan di antara anak-anak • Pengumpulan data dilakukan secara semi
di distrik Tharparkar, Sindh Pakistan. terstruktur menggunakan kuesioner dengan
mewawancarai ibu dari anak (usia 6-59 bulan),
dirawat di rumah sakit. (n=105)

Hasil : Kesimpulan :
• Hampir 48% anak yang dirawat di rumah sakit Perlu dilakukan Intervensi khusus untuk
diidentifikasi dengan severe acute malnutrition mempromosikan pemberian ASI eksklusif,
(SAM). vaksinasi dan kesehatan yang tepat waktu
• Pendidikan ibu, ekonomi, pemberian ASI,
status vaksinasi, dan infeksi ditemukan secara
signifikan berhubungan dengan SAM
PENDAHULUAN

Malnutrisi merupakan penyebab kematian terbanyak pada anak usia di bawah lima
tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan Malnutrisi Akut Parah (SAM)
sebagai berat badan yang sangat rendah untuk tinggi badan, dengan terlihat sangat kurus,
atau dengan adanya edema. Kekurangan gizi pada masa kanak-kanak, termasuk hambatan
dalam pertumbuhan janin, stunting, wasting, defisiensi vitamin A dan zinc, dan pemberian
ASI yang kurang optimal, telah menyebabkan 3,1 juta kematian pada anak setiap tahunnya,
mewakili 45% dari total kematian anak

Di seluruh dunia, sekitar 55 juta balita menderita malnutrisi akut, dan 26 juta di
antaranya mengalami malnutrisi berat, terutama di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.
Malnutrisi tersebut semakin diperparah oleh diare dan akhirnya menjadi salah satu penyebab
utama kematian balita selama dua dekade terakhir.
PENDAHULUAN

Sebuah penelitian yang dilakukan di Provinsi Punjab menunjukkan bahwa buta huruf,
jumlah keluarga yang besar, kurangnya pemberian ASI, dan kemiskinan merupakan faktor
utama penyebab gizi buruk pada balita.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami dan membuat katalog semua
determinan dan hubungannya dengan SAM di kalangan anak-anak di distrik Tharparkar.
Setelah mengembangkan pemahaman ini, diharapkan intervensi yang lebih terfokus dan
terpilih akan membantu mengurangi tingkat SAM yang mengkhawatirkan di daerah
tersebut.
METODE PENELITIAN

• Penelitian ini merupakan penelitian survey analisis cross-sectional


• Penelitian dilakukan di distrik tharparkar di provinsi Sindh. Pada umumnya masyarakat di sini
berekonomi rendah.
• Populasi pada penelitian ini adalah semua anak usia 6-59 bulan yang terdaftar di rumah sakit
tharparkar dari tanggal 1 Oktober sampai tanggal 31 Oktober 2016 yang berjumlah 105 anak.
• Instrumen penelitian pada penelitian ini menggunakan kuesioner semi terstruktur yang
mencakup karakteristik sosiodemografi anak dan keluarga
METODE PENELITIAN

Analisis Data Etik Penelitian


• Data dianalisis menggunakan SPSS • Protokol etik penelitian telah disetujui
versi 20.0. oleh Institutional Review Board of
• Hubungan SAM dengan berbagai Health Services Academy, Islamabad
variabel independent dihitung
menggunakan chi-square.
• Hasil dikatakan signifikan bila
didapatkan nilai p <0.05
HASIL PENELITIAN
Total dari 105 anak, didapatkan 55.2% laki2 dan 44.8% perempuan. Menurut data dari rumah
sakit, menyatakan bahwa sebesar 21% anak memiliki gizi normal. 31.4% menderita malnutrisi
akut sedang, dan 47.6% menderita malnutrisi akut berat.
HASIL PENELITIAN

Hubungan karakteristik sosiodemografi


dengan SAM

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa


umur dan jenis kelamin tidak memiliki
hubungan signifikan terhadap kejadian
SAM. Edukasi maternal, besar keluarga,
dan pendapatan keluarga memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kejadian
SAM
HASIL PENELITIAN
Hubungan faktor lainnya dengan
SAM

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa


pemberian ASI eksklusif, pemberian
MP-ASI, status vaksinasi, frekuensi
kejadian diare, dan frekuensi kejadian
pneumonia memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kejadian SAM.

Jarak antara rumah dengan pelayanan


kesehatan tidak memiliki hubungan
signifikan terhadap kejadian SAM.
PEMBAHASAN

• Studi dari Nigeria dan India menunjukkan

• Hasil penelitian ini setuju dengan penelitian yang adanya hubungan antara vaksinasi dengan

telah dilakukan sebelumnya di India dan Bangladesh, kejadian SAM, sama seperti penelitan

di mana status pendidikan ibu dan pemberian ASI yang telah dilakukan di Pakistan.

yang buruk berhubungan dengan kejadian SAM. Pada • Faktor yang terkait secara signifikan

penelitian ini telah divalidasi bahwa pendidikan orang lainnya seperti sering diare dan

tua khususnya ibu sangat menentukan status gizi pneumonia pada anak-anak dengan

balita dinegara berkembang. kejadian SAM telah dilaporkan dalam


penelitian lain di Pakistan serta di wilayah
tetangga.
PEMBAHASAN

• • Adanya hubungan yang signifikan


Data terakhir menunjukkan bahwa pemberian ASI
eksklusif menurun di Pakistan. Diamana ASI Eksklusif antara tingkat kemiskinan dengan

sangay bermanfaat dan merupakan intervensi murah dan kejadian SAM. penelitian lain juga

mudah untuk membuat anak sehat, mengurangi kematian mengungkapkan bahwa kekurangan

dan mencegah dari penyakit seperti diare dan malnutrisi. gizi lebih banyak terjadi dalam

Pada penelitian ini menunjukkan hubungan yang keluarga dimana status sosial ekonomi

signifikan antara pemberian ASI ekslusif dengan rendah

kejadian SAM.
KESIMPULAN

• Studi ini menyimpulkan bahwa masalah serius SAM pada anak balita ini perlu ditangani
dengan strategi pendekatan multi-segi dan multi-cabang.
• Dikarenakan pendidikan ibu dan kemiskinan ditemukan memiliki hubungan yang
signifikan,faktor-faktor ini perlu diatasi dengan berinvestasi dalam pendidikan anak
perempuan, dan penyediaan jaring pengaman untuk melayani yang termiskin dari yang miskin.
• Program imunisasi dan KB, serta promosi mengenai ASI ekslusif dan makanan bergizi perlu
diintegrasikan untuk mengatasi masalah gizi buruk di Kecamatan Tharparkar.
TERIMA KASIIH
MOHON ARAHAN DAN BIMBINGANNYA
DOKTER

Anda mungkin juga menyukai