Pembimbing :
dr. Agus Saptanto, Sp.A
Disusun oleh :
Kelompok 5
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
IDENTITAS JURNAL
JUDUL
Determinants of severe acute malnutrition among children under five years in a rural remote
setting: A hospital based study from district Tharparkar-Sindh, Pakistan
PENULIS
Aurangzeb Sand, Ramesh Kumar , Babar T Shaikh, Ratana Somrongthong, Assad Hafeez ,
Dalpat Rai
Tujuan : Metode :
Untuk memahami dan membuat katalog • Merupakan survei analitik berbasis rumah
determinan yang spesifik dari tingkat kekurangan sakit.
gizi yang mengkhawatirkan di antara anak-anak • Pengumpulan data dilakukan secara semi
di distrik Tharparkar, Sindh Pakistan. terstruktur menggunakan kuesioner dengan
mewawancarai ibu dari anak (usia 6-59 bulan),
dirawat di rumah sakit. (n=105)
Hasil : Kesimpulan :
• Hampir 48% anak yang dirawat di rumah sakit Perlu dilakukan Intervensi khusus untuk
diidentifikasi dengan severe acute malnutrition mempromosikan pemberian ASI eksklusif,
(SAM). vaksinasi dan kesehatan yang tepat waktu
• Pendidikan ibu, ekonomi, pemberian ASI,
status vaksinasi, dan infeksi ditemukan secara
signifikan berhubungan dengan SAM
PENDAHULUAN
Malnutrisi merupakan penyebab kematian terbanyak pada anak usia di bawah lima
tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan Malnutrisi Akut Parah (SAM)
sebagai berat badan yang sangat rendah untuk tinggi badan, dengan terlihat sangat kurus,
atau dengan adanya edema. Kekurangan gizi pada masa kanak-kanak, termasuk hambatan
dalam pertumbuhan janin, stunting, wasting, defisiensi vitamin A dan zinc, dan pemberian
ASI yang kurang optimal, telah menyebabkan 3,1 juta kematian pada anak setiap tahunnya,
mewakili 45% dari total kematian anak
Di seluruh dunia, sekitar 55 juta balita menderita malnutrisi akut, dan 26 juta di
antaranya mengalami malnutrisi berat, terutama di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.
Malnutrisi tersebut semakin diperparah oleh diare dan akhirnya menjadi salah satu penyebab
utama kematian balita selama dua dekade terakhir.
PENDAHULUAN
Sebuah penelitian yang dilakukan di Provinsi Punjab menunjukkan bahwa buta huruf,
jumlah keluarga yang besar, kurangnya pemberian ASI, dan kemiskinan merupakan faktor
utama penyebab gizi buruk pada balita.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami dan membuat katalog semua
determinan dan hubungannya dengan SAM di kalangan anak-anak di distrik Tharparkar.
Setelah mengembangkan pemahaman ini, diharapkan intervensi yang lebih terfokus dan
terpilih akan membantu mengurangi tingkat SAM yang mengkhawatirkan di daerah
tersebut.
METODE PENELITIAN
• Hasil penelitian ini setuju dengan penelitian yang adanya hubungan antara vaksinasi dengan
telah dilakukan sebelumnya di India dan Bangladesh, kejadian SAM, sama seperti penelitan
di mana status pendidikan ibu dan pemberian ASI yang telah dilakukan di Pakistan.
yang buruk berhubungan dengan kejadian SAM. Pada • Faktor yang terkait secara signifikan
penelitian ini telah divalidasi bahwa pendidikan orang lainnya seperti sering diare dan
tua khususnya ibu sangat menentukan status gizi pneumonia pada anak-anak dengan
sangay bermanfaat dan merupakan intervensi murah dan kejadian SAM. penelitian lain juga
mudah untuk membuat anak sehat, mengurangi kematian mengungkapkan bahwa kekurangan
dan mencegah dari penyakit seperti diare dan malnutrisi. gizi lebih banyak terjadi dalam
Pada penelitian ini menunjukkan hubungan yang keluarga dimana status sosial ekonomi
kejadian SAM.
KESIMPULAN
• Studi ini menyimpulkan bahwa masalah serius SAM pada anak balita ini perlu ditangani
dengan strategi pendekatan multi-segi dan multi-cabang.
• Dikarenakan pendidikan ibu dan kemiskinan ditemukan memiliki hubungan yang
signifikan,faktor-faktor ini perlu diatasi dengan berinvestasi dalam pendidikan anak
perempuan, dan penyediaan jaring pengaman untuk melayani yang termiskin dari yang miskin.
• Program imunisasi dan KB, serta promosi mengenai ASI ekslusif dan makanan bergizi perlu
diintegrasikan untuk mengatasi masalah gizi buruk di Kecamatan Tharparkar.
TERIMA KASIIH
MOHON ARAHAN DAN BIMBINGANNYA
DOKTER