Anda di halaman 1dari 51

FILSAFAT HUKUM

Mediheryanto,SH, MH

Fakultas Hukum
Universitas Riau Kepulauan
Pertemuan 1
Peraturan Perkuliahan
1. Jika perkuliahan dilaksanakan secara virtual, maka selama
perkuliahan video wajib di hidupkan. Bagi yang videonya
dimatikan maka dianggap tidak hadir.
2. Mahasiswa membuat tugas yang diberikan oleh Dosen .
3. Setiap 15 Menit,Di awal tiap pertemuan akan dilakukan evaluasi
pemahaman mahasiswa terhadap materi pertemuan minggu
yang lalu.
4. Setiap mahasiswa yang menjawab pertanyaan yang di berikan
oleh dosen baik tertulis maupun lisan, akan diberikan nilai dan
menjadi nilai tambahan.
5. Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan % absensi
yang ditetapkan oleh kampus, tidak dapat mengikuti UTS/UAS.
Kontrak Perkuliahan Filsafat Hukum
PERTEMUA POKOK BAHASAN
N KE
I 1. Kontrak perkuliahan,
2. Ilmu, pengetahuan dan filsafat,
II 1. Pengertian Hukum,
2. Pengertian filsafat hukum
3. Sifat filsafat hukum
4. Manfaat Filsafat Hukum
III & IV Sejarah Perkembangan Filsafat Hukum
1. Sejarah Filsafat Hukum pada Zaman Yunani
2. Sejarah Filsafat Hukum pada Zaman Pertengahan
3. Sejarah Filsafat Hukum pada Zaman Sekarang (Zaman
Baru)
Kontrak Perkuliahan Filsafat Hukum
PERTEMU POKOK BAHASAN
AN KE
V Ontologi Hukum
VI Epistemologi Hukum
VII Aksiologi Hukum
VIII UTS ( Materi pertemuan ke 1 s/d VII )
IX Aliran-Aliran Filsafat Hukum :
Aliran hukum alam ,aliran hukum positif
dan Aliran Utilitarianisme
Kontrak Perkuliahan Filsafat Hukum
PERTEMUAN KE POKOK BAHASAN
X Aliran-Aliran Filsafat Hukum :
Aliran sejarah, Aliran Sosiologikal
Yurisprudence dan pragmatic legal relism
XI Sebabnya orang menaati hukum dan sebab
negara berhak menghukum
XII Hukum dan keadilan

XIII Hukum dan Kekuasaan

XIV Hukum dan Moral

XV Permasalahan dan Filsafat hukum

XVI UTS (Materi pertemuan ke IX s/d XV )


REFERENSI

 Prof.Dr.Sukarno Aburaera, Filsafat Hukum


Teori dan Praktek.
 Prof.H.Samsul Arifin, Pengantar Filsafat
Hukum.
 Darji Darmodiharjo & Shidarta, Pokok-Pokok
Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana
Filsafat Hukum Indonesia.
 Lili Rasjidi, Dasar-Dasar Filsafat Hukum.
 Lili Rasjidi, Filsafat Hukum, Apakah Hukum
Itu?,.
REFERENSI

Prof. Dr. Lili Rasyidi, Filsafat Hukum,


Prof. Dr. Lili Rasyidi, Soal-Soal Filsafat
Hukum
Roscoe Pound, Pengantar Filsafat
Hukum.
SidiGajalba, Sistimatika Filsafat.
Prof Dr. H. Juhaya S. Praja, MA, Teori
Hukum dan Aplikasinya, Bandung 2011.
REFERENSI

 Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam


Lintasan Sejarah.
 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Suatu
Pengantar,.
 I.R. Poedjawijatna, Pembimbing Ke Arah Alam
Filsafat,
Oleh:

Merenung
Pengertian/Definisi

4 pendekatan Sistematika
mempelajari
Tokoh dan Aliran
filsafat
Sejarah Filsafat
What is Science ?

• Archie J. Bahm, untuk memberikan


penguasaan intelektual ttg ilmu secara
substantif, terdapat 6 (enam) komponen dasar
“sesuatu” itu dinamakan “ilmu”, yaitu :
Masalah, sikap, metode, aktivitas,
kesimpulan dan efek.
• Tanpa masalah tidak ada ilmu; “Jantung” ilmu
adalah masalah yang dijawab secara ilmiah.
Apa itu Masalah (Problemma) ?
Masalah dapat diartikan kesenjangan (gap)
antara teori dan praktek.
PENGETAHUAN

Sidi Gazalba, membagi pengetahuan


berdasarkan sumbernya :
1. Pengetahuan indera
2. Pengetahuan Ilmu
3. Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan indera
1. Pengetahuan indera adalah pengetahuan
yang diperoleh dari indera manusia.
2. Pengetahuan indera, lapangannya segala
sesuatu yang dapat disentuh oleh panca
indera secara langsung, batasnya sampai
kepada sesuatu yg tidak tertangkap oleh
panca indera
Pengetahuan Ilmu
1. Pengetahuan Ilmu adalah pengetahuan yang
diperoleh oleh manusia dengan berpikir
(otak) dan diikuti dengan reseach (penelitian).
2. Pengetahuan ilmu, lapangannya segala
sesuatu yang dapat diteliti (research,
eksprimen), batasnya sampai kepada yang
tidak dapat dilakukan penelitian.
Pengetahuan Filsafat
1. Pengetahuan Filsafat pengetahuan yang
diperoleh oleh manusia dengan berpikir secara
methodis, sistematis, radikal, koheren;
universal, spekulatif, reflektif, kritis.
2. Pengetahuan Filsafat, segala sesuatu yg dpt
dipikirkan oleh budi (ratio) manusia yang alami
(bersifat alam) dan nisbi (relatif, terbatas),
batasnya ialah batas alam. (fisika), non
metafisika.
lanjutan
Filsafat ilmu dapat dikembalikan pada ketiga
dimensi tersebut, yaitu :
• Apa yang dikaji oleh pengetahuan (ontologi)
meliputi komponen masalah dan sikap.
• Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan
(epistemologi), yang mencakup metode dan
aktivitas.
• Untuk Apa pengetahuan tersebut digunakan
(aksiologi) yang terdiri atas kesimpulan dan efek.
1.Istilah dan Pengertian Filsafat.
 Yunani “philosophia”;
philos = keinginan/cinta;
shopia = ilmu/kebijaksanaan.
 Belanda “wijesbegeerte”;
wijes = pandai/berilmu;
begeerts = keinginan.
 Arab : “Falsafah” ( suka kebijaksanaan ).
 Prancis : “philosophie”
 Indonesia ; Falsafah- Filsafat. ( Pengetahuan &
penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab2, asas2
dsb); Cara mengetahui kebenaran dengan akal budi .
Siapa yang pertama kali memperkenalkan istilah
philosophia ?
Ini menjadi perdebatan dan perbedaan pendapat :
Ada yang mengatakan Heraclitos
Ada juga yang mengatakan Pythagoras
Apakah filsafat perlu didefinisikan ataukah tidak ?

Hatta :
Alangkah lebih baik untuk tidak memberikan pengertian
tentang filsafat, biarlah orang tersebut mempelajari filsafat
terlebih dahulu dan setelah orang tersebut mengerti, maka
dengan sendirinya ia akan memberikan pengertian apa itu
filsafat ?
Langeveld :
Setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum
apa itu filsafat, semakin lama ia berfilsafat akan
semakin mengerti apa itu filsafat.
Pengertian dan definisi Falsafah
• Plato,
Filsafat adalah penemuan kenyataan
atau kebenaran mutlak yang diperoleh
melalui proses dialektika.

• Aristoteles,
kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab
dan prinsip segala sesuatu.(Realisme).
Descrates,
filsafat sebagai bentuk perbentangan dan
penyingkapan terhadap kebenaran terakhir. Dalam
hal ini menjadikan keraguan sebagai titik tolak
awal dalam menemukan eksistensi diri.

Epicurus,
Filsafat sebagai jalan mencari kepuasan dan
kesenangan dlm hidup. (Hedonisme);

Cicero,
Filsafat ialah induk segala ilmu dunia dan
kepunyaan dewata.
 Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah permenungan yg sedalam-
dalamnya tentang sebab-sebab “ada” dan
“berbuat” permenungan tentang
kenyataan yg sedalam-dalamnya, sampai
“mengapa”
yang “penghabisan”.
 W.Windelband, Filsafat merupakan
usaha ilmiah (scientific treatment),
membahas soal-soal umum (pokok);
bertalian dgn alam semesta.
 Menurut Immanuel Kant
Filsafat merupakan ilmu dasar dari segala
pengetahuan, yang di dalamnya tercakup
masalah:
1. apa yang dapat kita ketahui ? Dijawab oleh
metafisika .
2. Apa yang boleh kita kerjakan ? Dijawab oleh
etika/norma.
3. Sampai dimanakah penghargaan kita ?
Dijawab oleh agama.
4. Apakah yang dinamakan manusia ? Dijawab
oleh antropologi
De Ray –Maeker,Filsafat ialah
pengetahuan alam yang diperoleh secara
metodis dan disusun secara systematis,
dimana diusahakan keterangan yg
mendasar ttg sesuatu (alles)
Theo Huijbers, Filsafat merupakan suatu
pengetahuan metodis dan sistematis, yg
melalui jalan refleksi hendak menangkap
makna yg hakiki dalam hidup dan gejala2
hidup sebagai bagian dari padanya.;
 Kattsoff ,
1. filsafat adalah berpikir secara kritis
2. filsafat adalah berpikir dalam bentuk
sistematis.
3. filsafat harus menghasilkan sesuatu yang
runtun.
4. filsafat adalah berpikir secara rasional.
5. filsafat harus bersifat komprehensif.
EMPAT FAKTOR PENDORONG
TIMBULNYA FILSAFAT
1. Keheranan
Banyak filsuf yg menyatakan bahwa rasa
heran manusia (bhs Yunani thaumasia
sebagai pendorong timbulnya filsafat.
Keheranan menyebabkan manusia
berpikir untuk mendapatkan jawaban
mengapa demikian.
2. Kesangsian
Augustinus dan Rene Descartes menya-takan
bahwa kesangsian merupakan sum-ber utama
pemikiran.
Manusia merasa heran, kemudian ragu-ragu
dengan kemampuan inderanya. Di mana
kepastian dapat ditemukan. Untuk itulah
manusia kemudian berpikir secara mendalam
dan komprehensif.
3. Kesadaran akan keterbatasan
 Manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil
dan lemah terutama jika dibandingkan dengan
alam sekelilingnya.
Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan yang
sangat terutama pada saat menghadapi
penderitaan.
Dengan kesadaran akan keterbatasannya, manusia
mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang
terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.
4.Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada
alam semesta dan isinya
Manusia merupakan makhluk yang
memiliki rasa kagum pada apa yang
diciptakan oleh Sang Pencipta.
Kekaguman tsb. kemudian mendorong
manusia untuk berusaha mengetahui alam
semesta itu sebenarnya apa, bagaimana
asal usulnya (masalah kosmologis). Ia juga
berusaha mengetahui dirinya sendiri,
mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan
hidupnya.
4. CIRI-CIRI FILSAFAT
1. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat
merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi diri
dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang
saja.
2. Mendasar/radikal : Pemikiran filsafat merupakan
pemikiran yg dalam sampai pada hasil yg
fundamental atau esensial.
3. Konseptual: Berpikir filsafat adalah berpikir
melampau batas pengalaman hidup sehari-hari
Lanjutan ….
4. Koheren dan konsisten : Koheren artinya sesuai
dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan
konsisten artinya tak mengandung kontradiksi.
5. Bebas : Berpikir filsafat adalah berpikir secara
bebas, bebas dari prasangka sosial,
kepentingan politik, dst.
5. Pendekatan Filsafat.
1. Pendekatan secara historis. pemikiran
para filsuf yg terpenting dan latar
belakang kehidupannya dipelajari secara
kronologis. Secara historios, filsafat
terbagi menjadi tiga zaman, yaitu zaman
Yunani Kuno, pertengahan dan modern.
2. Pendekatan metodologis. Pendekatan ini
mempertimbangkan berbagai metode
filsafat dan metode yg dipandang terbaik
untuk berfilsafat.
lanjutan
pendekatan analisis, menjelaskan
unsur-unsur filsafat dan menjelaskannya
dengan sejelas-jelasnya.

pendekatan eksistensial. Dalam


pendekatan ini diperkenalkan jalan
hidup filosofisnya tanpa terbelenggu
oleh sistematikanya.
4 Ruang Besar dalam Filsafat
 Ontologi mempersoalkan adanya segala sesuatu yang
ada. bertanya tentang “apa”. Merupakan pertanyaan
dasar dari sesuatu. Apakah manusia itu ?, apakah yang
dikatakan adil ?, apa ada itu ?
 Metafisika umum yaitu mempersoalkan
hakekat yang ada secara umum ( apa sesuatu
itu ?, bagaimana penggolongan sesuatu itu ?,
Bagaimana sifat dari keberadaan sesuatu itu ? )
 Metafisika khusus yaitu memiliki daya jelajah
penyelidikan terhadap filsafat alam, fislafat
manusia dan filsafat ketuhanan .
4 Ruang Besar dalam Filsafat
 Epistemologi merupakan cara untuk mendapatkan
pengetahuan. Epistomologi dalam filsafat terangkai dengan
logika, dialektikal dan filsafat ilmu . Persoalan-persoalan yang
terkandung dalam epistomologi :
 Apakah pengetahuan itu ?
 Bagaimana manusia dapat mengetahui sesuatu ?
 Darimana pengetahuan itu diperoleh ?
 Bagaimana validitas pengetahuan itu dapat dinilai ?
 Apa perbedaan antara pengetahuan a priori dengan
pengetahuan a posteriori ?
 Apa perbedaan diantara hal-hal berikut : kepercayaan,
pengetahuan, pendapat, fakta, kenyataan, kesalahan,
bayangan, gagasan, kebenaran, kebolehjadian, kepastian ?
4 Ruang Besar dalam Filsafat
 Aksiologi atau theory of valeu, merupakan
cabang filsafat yang mempersoalkan masalah
nilai ada pada suatu hakikat.
 Filsafat tingkah laku ( etika )
 Filsafat seni ( estetika )
4 Ruang Besar dalam Filsafat
 Teleologi, dimaknai dari dua kata yaitu teleo
artinya tujuan. Logos artinya ajaran. Teleologi
artinya perenungan filsafat mendapati
tujuannya pada arti :
 Eksistensialisme
 Fenomenologi
 Nihilisme dan kesatuan tekat ( Ahadiat )
Pembagian Filsafat menurut objeknya.

Poedjawijatna, dalam 6 (enam) yaitu :


1. filsafat ada umum (ontologia atau metafisika
generalis)
2. filsafat ada mutlak (theodica)
3. Filsafat alam (kosmologia)
4. filsafat manusia (antropologia)
5. Filsafat tingkah laku (etika), dan
6. filsafat budi (logika)
Jujun S Suriasumantri
kajian formal filsafat 11 bidang
1. epistemologi (filsafat pengetahuan)
2. etika (filsafat moral)
3. estitika (filsafat seni)
4. Metafisika
5. politik (fil Pemerintahan)
6. filsafat agama
7. filsafat ilmu
8. filsafat pendidikan
9. filsafat hukum
10. filsafat sejarah. Dan
11. filsafat matematika.
8. Gambaran singkat dari istilah pembagian
filsafat
 logika, yi cab filsafat yg membicarakan ttg tata
cara penarikan kesimpulan yg benar (berpikir
menurut hukum yg benar).
 metodologi, yi cab filsafat yg membicarakan
tentang tehnik2 penelitian atau penyelidikan.
 metafisika, yi cabang filsafat yg
membicarakan hakikat. Segala sesuatu yg ada
 kosmologi, yi cabang filsafat yg
membicarakan ttg bagaimanakah
keadaanya sehingga ada asas-asas
rasional dari kenyataan yg teratur itu.
 epistemologi, yi cabang filsafat yg
membicarakan ttg asal mula, susunan,
metode-metode, dan sahnya
pengetahuan.
 ontologi, yi cabang filsafat membicarakan ttg
asas-asas rasional dari kenyataan (yg ada)
psikologi kefilsafatan, yi cab filsafat
yg membicarakan ttg jiwa.
biologi kefilsafatan, yi cab filsafat yg
membicarakan ttg hakikat hidup.
(hakikat artinya keadaan yg
sebenarnya).
antropologi kefilsafatan, yi cab filsafat
yg membicarakan ttg hakikat
manusia;
 sosiologi kefilsafatan, yi cab filsafat yg
membicarakan ttg hakikat masy dan
negara.
 etika, yi cab filsafat ttg apa yg baik dan
buruk dr perilaku manusia.
 estitika, yi cab filsafat yg membicarakan
keindahan.
 filsafat agama, yi cab filsafat yg
membicarakan ttg hakikat agama.
9. PERANAN FILSAFAT

SEBAGAI
PENDOBRAK

SEBAGAI
FILSAFAT PEMBEBAS

SEBAGAI
PEMBIMBING
1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK
 Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan.
 Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam
alam mistik (gaib) yang penuh sesak dgn hal-hal
yang serba rahasia yang terungkap lewat berbagai
mitos.
 Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
tembok tradisi. Meski pendobrakan itu
membutuhkan waktu yang cukup panjang.
2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS
 Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara
tradisi yang penuh dgn mitos, tetapi juga membawa
manusia keluar dari kekangan tsb.
 Filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara
berpikir mistis . Filsafat membebaskan manusia dari
ketidak tahuan dan kebodohannya.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang
tidak kritis, yang membuat manusia mudah menerima
kebenaran semu yang menyesatkan.
3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
mistis dengan membimbing manusia untuk berpikir
secara rasional.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
yang picik dan dangkal dan membimbing manusia
untuk berpikir secara luas dan mendalam.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
yang tak teratur dan tak jernih dan membimbing
manusia untuk berpikir secara sistematis dan logis.
10. Sistematika Filsafat
Immanuel Kant, mencakup tiga pertanyaan,
yaitu :
1. Apa yang dapat saya ketahui ?
2. Apa yang dapat saya harapkan ?
3. Apa yang dapat saya lakukan ?

Anda mungkin juga menyukai