0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas perawatan akses vaskuler hemodialisa menggunakan kateter double lumen (CDL), termasuk definisi, lokasi pemasangan, kategori, indikasi, komplikasi, dan prinsip perawatan CDL untuk mencegah infeksi dan trombosis serta menjaga fungsi CDL.
Dokumen tersebut membahas perawatan akses vaskuler hemodialisa menggunakan kateter double lumen (CDL), termasuk definisi, lokasi pemasangan, kategori, indikasi, komplikasi, dan prinsip perawatan CDL untuk mencegah infeksi dan trombosis serta menjaga fungsi CDL.
Dokumen tersebut membahas perawatan akses vaskuler hemodialisa menggunakan kateter double lumen (CDL), termasuk definisi, lokasi pemasangan, kategori, indikasi, komplikasi, dan prinsip perawatan CDL untuk mencegah infeksi dan trombosis serta menjaga fungsi CDL.
sebuah alat yang terbuat dari bahan PVC yang mempunyai 2 cabang,selang merah (arteri) untuk keluarnya darah dari tubuh ke mesin dan selang biru (vena) untuk masuknya darah dari mesin ke tubuh klien (Edgar,dkk,2009) Lokasi Pemasangan CDL 1. Vena Jugularis 2. Vena Subclavia 3. Vena Femoralis Kategori CDL/CVC 1. Kateter non tunnel,non cuff untuk pemakaian jangka pendek (< 3 minggu) . Kateter ini adalah kateter dual lumen tanpa cuff yang diinsersikan secara perkutan 2. Kateter tunnel dengan cuff,untuk pemakaian jangka panjang (> 3 minggu).Akses kateter jangka panjang juga didefinisikan sebagai kateter dialisis yang digunakan untuk lebih dari 3 bulan,bila akses permanen belum mature Indikasi : a. Indikasi Jangka Pendek 1) AVF/AVG sudah dibuat tapi belum siap digunakan atau dalam kondisi tidak bisa digunakan karena komplikasi 2) Penolakan terhadap transplantasi atau komplikasi lain yang memerlukan dialisis 3) Pasien PD dengan masalah sehingga memerlukan HD untuk waktu tertentu sambungan b.Indikasi Jangka Panjang 1) AVF gagal dilakukan/di akses dan tidak ada opsi akses yang tersedia 2) Harapan hidup terbatas 3) Keadaan medis khusus Komplikasi Pemakaian CDL a. Disritmia atrium dan disritmia ventrikel,komplikasi pneumothoraks,emboli udara,perforasi pada dinding jantung atau vena sentral b. Infeksi terjadi akibat migrasi mikroorganisme dari kulit pasien melalui lokasi tusukan kateter dan turun ke permukaan luar kateter yang terkontaminasi selama prosedur hemodialisis,kontaminasi dari tutup kateter dimana mikroorganisme menuju permukaan intraluminal,dapat terjadi selama menyambung atau melepas kateter sambungan c. Thrombosis dan emboli udara karena kesalahan teknik d. Stenosis vena sentral lebih sering terjadi pada pemakaian kateter subclavia Tujuan Perawatan CDL 1. Mencegah terjadinya infeksi 2. Mencegah adanya bekuan darah pada selang CDL 3. Menjaga CDL dapat berfungsi dengan baik 4. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan CDL 1. Kebersihan kateter 2. Kondisi daerah sekitar exite site 3. Kondisi kateter : berfungsi dengan baik / disfungsi 4. Rembesan darah dari sambungan tutup kateter atau exit site 5. Kateter lepas atau berubah posisi 6. Tanda-tanda peradangan 7. Keluhan pasien Tata laksana komplikasi 1. Pireksia Dengan atau tanpa menggigil setelah pembilasan,tenggorokan sakit,tidak enak badan,hipotensi,takikardia,syok,infeksi exitsite atau tunnel Penyebab : infeksi aliran darah yang berhubungan dengan kateter Tata laksana : konsulkan dengan staf medis,mengambil kultur darah dari tiap lumen sambungan 2.Inflamasi exit site Ada atau tidak ada eksudat Penyebab : infeksi Tata laksana : ambil swab, konsulkan dengan staf medis, dapat membaik dengan pemberian antibiotik sambungan 3. Saat aspirasi darah tidak keluar / aliran tidak lancar Penyebab : terdapat bekuan darah pada kateter,terdapat selubung fibrin, kateter malposisi Tatalaksana : minta pasien untuk melakukan napas dalam atau mengubah posisi Prinsip umum perawatan CDL/CVC 1. Perawatan CDL dilakukan oleh perawat yang terlatih,kompeten dan mengikuti prosedur yang benar 2. Selalu menggunakan teknik aseptik,non touch selama melakukan perawatan kateter 3. Gunakan tindakan pencegahan standar • Cuci tangan/ hand hygiene • Gunakan sarung tangan (tidak steril) untuk melepas kassa dressing dan gunakan sarung tangan steril untuk proses berikutnya • APD sesuai kebutuhan sambungan 4. Kateter hanya digunakan untuk tindakan dialysis,tidak untuk akses yang lain (kecuali tidak ada pilihan lain)
5. Kassa chlorhexidine direkomendasikan untuk
melindungi daerah insersi kateter (exit site) 6. Bila sensitive terhadap chlorhexidine,gunakan povidone iodine atau alkohol 70 % sebagai alternative Sambungan 7. Gunakan salep antiseptik povidone iodine atau salep bacitracin/gramicidin/polymyxin B pada exit site kateter setelah pemasangan kateter dan pada akhir setiap sesi dialysis (selama salep tidak berinteraksi dengan bahan kateter sesuai rekomendasi produsen) 8. Minimalkan kontaminasi dengan menggosok port akses dengan antiseptik yang sesuai dan mengakses port hanya dengan perangkat steril sambungan 9. Frekuensi penggantian dressing tergantung pada jenis balutan yang digunakan • Dressing kassa steril : diganti setiap kali tindakan HD,bila basah ,longgar,kotor.Dressing kassa direkomendasikan bila pasien diaporetik,ada perdarahan,eksudat atau terdapat tanda-tanda infeksi sambungan • Dressing transparan steril : diganti setiap 7 hari dan bila dressing tampak kotor dan longgar 10. Gunakan teknik aseptik bersih dengan tindakan pencegahan tambahan sebagai berikut : • Gunakan peralatan dan bahan steril dan teknik “tanpa sentuhan” saat memegang kateter ,port kateter dan merawat exit site sambungan • Gunakan alas steril dibawah port kateter • Gunakan kassa antiseptik dan gosok dengan kuat untuk membersihkan hub port kateter (hub scrub) • Gunakan kassa antiseptik terpisah untuk setiap konektor/port • Biarkan antiseptik mengering untukefek maksimal sambungan • Hub terbuka sesingkat mungkin • Gunakan NaCl steril dalam syringe untuk melakukan flush lumen kateter • Perhatikan jangan sampai ada udara yang masuk kedalam lumen kateter Panduan Perawatan CDL Sambungan TERIMA KASIH