Anda di halaman 1dari 28

PERKEMBANGAN SOSIAL POLITIK SEKITAR

PERANG DUNIA I

Pertemuan ke-5
Dosen Pengampu Mata Kuliah

TAUFIK, S.Ag., M.Pd.


SUB POKOK BAHASAN
• PERANG DUNIA I
• KOOPERASI dan NON-KOOPERASI
• ORGANISASI PENDIDIKAN TAMAN SISWA
• PKI (PARTAI BURUH INDONESIA)
• PARTAI RAKYAT JELATA
PERANG DUNIA I
1914-1918
• Perang Dunia I melanda dunia pada tahun 1914-
1918. Perang hebat ini pada mulanya hanya terjadi
di kawasan Benua Eropa, kemudian menjalar ke
negara-negara di kawasan Benua Amerika dan Asia,
seperti Kanada, Australia, Selandia Baru, Amerika
Serikat, Cina, dan Jepang. Itulah sebabnya, perang
ini disebut Perang Dunia. Namun secara umum
pengertian Perang Dunia adalah perang yang
melibatkan banyak negara di dunia.
• Perang Dunia I merupakan perang terbesar
dan terdahsyat yang terjadi pada abad ke-20.
Perang Dunia I dilatarbelakangi oleh
pertentangan antarnegara dalam perluasan
daerah jajahan. Selain itu latar belakang
terjadinya Perang Dunia I dapat dibedakan
menjadi sebab umum dan sebab khusus.
PENYEBAB PERANG DUNIA 1
• Sebab Umum
– Politik Mencari Kawan
• Adanya persekutuan 2 blok yaitu:
– Triple Alliance 1882, (Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia)
– Triple Entente 1902, ( Perancis, Inggris, dan Rusia ).
– Kemajuan Industri (industri yang memproduksi senjata )
• Kemajuan industri di Eropa menimbulkan masalah baru dalam
kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik,
sosial dan budaya. Masing-masing negara berusaha untuk
memajukan industri dalam negaranya, sehingga menimbulkan
terjadinya persaingan diantara negara-negara Eropa.
– Politik Kolonialisme dan Imperialisme
• Dengan kemajuan industri, maka negara-negara Eropa
berusaha untuk mencari wilayah jajahan yang luas dan
digunakan untuk pengambilan bahan mentah maupun
tempat pemasaran hasil-hasil industri dan penanaman
modal.
– Perdamaian Bersenjata
• Masing-masing negara berusaha untuk meningkatkan
kewaspadaan jika terjadi perang besar, maka terjadi-
nya persaingan dalam memproduksi senjata dan
kecanggihannya
• Sebab Khusus
– Pada tanggal 28 Juni 1914, Putra Mahkota Austria yang bernama
Frans Ferdinand beserta istrinya terbunuh dalam suatu latihan
perang di Bosnia (SaraJevo). Pembunuhnya adalah Gavrilo Princip,
seorang Serbia. Kemudian pada tanggal 28 Juni 1914, Austria
menyatakan perang kepada Serbia. Tak lama kemudian pecah
peperangan di Balkan dan meluas ke seluruh Eropa. Negara-Negara
yang terlibat adalah negara-negara Imperialisme dan tanah jajahan.
Perang di Eropa meletus menjadi perang dunia.
• Kronologi Perang Dunia 1
– Tanggal 01-8-1914, Jerman mengumum-kan perang dengan Rusia;
– Tanggal 03-8-1914, Perancis melancarkan serangan kepada Jerman;
– Tanggal 14-8-1914, Inggris menyerang Jerman;
• Jalan Perang Dunia 1
– Pihak-pihak yang terlibat dalam PD I
• Pihak Sentral (Blok Jerman): (Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-
Hongaria)
• Pihak Sekutu (Blok Perancis): (Perancis, Rusia, Inggris, Italia,
Amerika Serikat, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dll)
• Akhir Perang Dunia 1
– Kekalahan Jerman menyebabkan rakyat Jerman menjadi
susah sehingga di Jerman sendiri muncul pemberonta-kan
dari kaum komunis (spartacis)
– Jerman juga harus menghadapi musuh yaitu Sekutu
PERJANJIAN-PERJANJIAN PERDAMAIAN SETELAH PD I

• Perjanjian Versailles (28-6-1918), Jerman dan Sekutu:


– Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen
Malmedy kepada Belgia
– Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB
– Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh
Inggris, Perancis, dan Jepang
– Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 milyar
Mark emas
– Angkatan Perang Jerman diperkecil
– Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh
Inggris
– Daerah Saar diperintah oleh LBB selam 15 tahun.
• Dalam Perjanjian Versailles itu peranannya dipegang oleh
Woodrow Wilson (Presiden AS), Georges Clemenceau (Perancis),
Lloyd George (Inggris), dan Vittorio E O (Italia). Keempat orang ini
dikenal dengan The Big Four.
• Perjanjian St. German (10-10-1919) antara Sekutu dan Austria,
isinya:
– Tidak diperkenankan adanya gabungan antara Jerman-Austria
– Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia, dan
Bohemia, Moravia kepada Cekoslovakia
• Perjanjian Neuilly (27-10-1919)
• Perjanjian Trianon (4-6-1920)
• Perjanjian Sevres ( 20-8-1920 )
AKIBAT PERANG DUNIA I
• Lebih dari 10 juta orang meninggal dan sekitar 20 juta orang
terluka sebagai korban kedahsyatan Perang Dunia I. Selain
itu, Perang Dunia I berpengaruh besar terhadap kehidupan
manusia dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi.
• Bidang Politik
– Munculnya negara-negara baru, seperti Polandia, Ceko-slovakia,
Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Mesir, Arab Saudi, dan
Syria (Suriah).
– Munculnya paham-paham baru, seperti fasisme di Italia, naziisme
di Jerman, nasionalisme di Turki, militerisme di Jepang, dan
komunisme di Rusia.
• Bidang Sosial
– Perang Dunia I membutuhkan perlengkapan, sehingga mendorong produktivitas industri yang
semakin besar. Dengan demikian, buruh semakin dibutuhkan, sehingga kedudukan buruh dan wanita
semakin penting.
– Perang yang berkepanjangan menimbulkan rasa marah, bosan, dan ngeri, sehingga munculkan
keinginan perdamaian. Maka, dibentuklah League of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa pada tahun
1919.
• Bidang Ekonomi
– Selama Perang Dunia I berkecamuk, perekonomian tidak mendapat perhatian yang layak. Akibatnya,
krisis ekonomi yang dahsyat melanda dunia. Hal ini dikenal dengan sebutan Malaise 1929. Adapun
penyebab dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
• Kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah untuk keperluan perang,dan faktor-faktor produksi rusak.
• Over produksi, akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yang dilakukan oleh negara-negara
totaliter seperti Jerman, Italia, dan Rusia.
• Amerika. Pada puncak krisis nilai mata uang mencapai 1$= 4000.000.000 Mark Jerman.
Terhambatnya pemberian kredit. Banyak
nasa-bah yang menarik defositnya karena
terjadi inflasi yang sangat tinggi serta banyak
perbankan yang menarik kembali simpanan-
nya.
Terjadinya kekacauan pembayaran. Terjadi
perbedaan besar dalam nilai mata uang
Jerman, Austria, dan Prancis terhadap dolar.
KOOPERATIF DAN NON KOOPERATIF
• Dalam berjuang memperoleh kemerdekaan, Indonesia
menjalankan sejumlah taktik antara lain taktik kooperatif
(moderat ) dan taktik non-kooperatif (radikal).
• Perjuangan kooperatif artinya adalah perjuangan yang sifatnya
moderat (lunak) dan bersedia kerja sama dengan pemerintah
penjajah.
• Perjuangan non-kooperatif artinya perjuangan yang sifatnya
radikal atau keras dan tidak bersedia untuk bekerja sama
dengan pemerintah penjajah. Kemerdekaan Indonesia yang
mereka cita-citakan diusahakan sendiri, dengan jalan radikal
seperti pemberontakan yang dilakukan PKI pada pemerintahan
kolonial Belanda.
• Taktik perjuangan Indonesia menjadi kooperatif
(moderat) disebabkan oleh beberapa alasan antara
lain dunia dilanda krisis MALAISE dan sikap
pemerintah kolonial belanda yang semakin keras
dan juga tegas dalam menghadapi partai dan
organisasi. Sikap yang semakin keras tersebut
sebagai buntut kegagalan pemberontakan PKI. Sikap
keras ini ditunjukan dengan pembatasan berkumpul
dan berserikat serta penangkapan juga pengasingan
tokoh besar pergerakan nasional Indonesia.
• Rentang tahun abad ke 20 (XX) dimulai pada 1900
hingga 1999. Pada abad tersebut, Indonesia
memasuki masa Pergerakan Nasional dimana
perlawanan terhadap Belanda sifatnya nasional,
tujuan perlawanan adalah kemerdekaan nasional
dengan alat perjuangan berupa partai atau
organisasi.
• Sifat atau cara perlawanan tersebut dibagi lagi ke
dalam dua kelompok yakni kooperatif (moderat) dan
non kooperatif (radikal).
• Masa non-kooperatif/radikal (1920-1927) dija-
lankan oleh sejumlah organisasi seperti PKI,
PNI, Indische Vereniging atau PI, Tri Koro
Darmo dan lain-lain.
• Adapun masa kooperatif berlangsung sejak
tahun 1930 dan disebut juga masa moderat.
Organisasi yang menjalankan pergerakan ini
adalah PNI baru, Partindo, Parindra, Gerindo,
Gapi dan lain lain.
ORGANISASI PENDIDIKAN TAMAN SISWA

• Taman Siswa (Taman berarti tempat bermain atau tempat


belajar, dan Siswa berarti murid) adalah nama sekolah
yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3
Juli tahun 1922 di Yogyakaarta. Pada waktu pertama kali
didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama "National
Onderwijs Institut Taman Siswa", yang merupakan
realisasi gagasan dia bersama-sama dengan teman di
paguyuban Sloso Kliwon. Sekolah Taman Siswa ini
sekarang berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur)
di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan mempunyai 129
sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.
• Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi
pedoman bagi seorang guru dikenal sebagai Patrap Triloka. Konsep
ini dikembangkan oleh Suwardi setelah ia mempelajari sistem
pendidikan progresif yang diper-kenalkan oleh Maria Montessori
(Italia) dan Rabindranath Tagore (India/Benggala). Patrap Triloka
memiliki unsur-unsur (dalam bahasa Jawa):
– ing ngarsa sung tulada , "(yang) di depan memberi teladan"),
– ing madya mangun karsa, "(yang) di tengah membangun
kemauan/inisiatif"),
– tut wuri handayani, "dari belakang mendukung").
• Patrap Triloka dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia
pendidikan di Indonesia.
• Ki Hadjar Dewantara, yang bernama asli Suwardi
Suryaningrat yang lahir pada 2 Mei 1879 di Yogyakarta. Ia
adalah putra dari pangeran di Paku Alam.
• Ki Hadjar Dewantara sebetulnya bukan hanya seorang
tokoh pendidikan, tapi juga tokoh pergerakan nasional.
Dalam sejarah pergerakan kemerdekaan, kita mengenal
istilah Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Tjipto
Mangunkoesoemo, dan Ki Hadjar Dewantara. Mereka
mendirikan partai politik pertama di Hindia Belanda yang
dikenal dengan sebutan Indische Partij pada 25 Desember
1912.
• Ki Hadjar juga dikenal sebagai jurnalis dan penulis ulung. Dia menulis esai
berjudul Als ik een Nederlander was… (Seandainya saya seorang Belanda….).
Esai ini merupakan kritik yang sangat tajam terhadap rencana pemerintah
kolonial untuk menyelenggarakan 100 tahun kemerdekaan Belanda. Karena
kritiknya yang sangat tajam tersebut, Ki Hadjar kemudian dikirim ke Negeri
Belanda selama enam tahun (1913-1919).
• Namun, pengasingannya ke Negeri Belanda itu tidak membuat idealisme
perjuangan Ki Hadjar surut. Sebaliknya ia justru belajar banyak hal, terutama
dalam bidang politik dan pendidikan. Ia juga berkenalan dengan gagasan
pendidikan Friederich Wilhelm August Frobel (1782-1852), yang menjadikan
permainan sebagai media pembelajaran, dan Maria Montessori (1870-1952),
yang memberikan kemerdekaan kepada anak-anak.
• Pemikiran kedua tokoh itu menjadi dasar pengembangan Perguruan
Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara tiga tahun berikutnya
setelah pulang dari Negeri Belanda, tepatnya pada 3 Juli 1922.
• Tujuan Perguruan Tamansiswa itu adalah menuju Indonesia merdeka, demi
terwujudnya masyarakat tertib dan damai. Menurut Ki Hadjar Dewantara,
Pendidikan Nasional Tamansiswa adalah antitesa terhadap sistem
pendidikan penjajah yang mengutamakan intelektualistis, individualistis,
dan materialistis.
• Perguruan Tamansiswa juga didirikan untuk menampung minat masyarakat
Hindia yang ingin bersekolah namun terkendala oleh berbagai hal,
termasuk status sosial. Sebab, pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Hindia Belanda saat itu lebih diperuntukkan bagi kaum
bangsawan maupun pangreh praja (pegawai pemerintah), sehingga rakyat
jelata tidak bisa bersekolah.
• Kehadiran Perguruan Tamansiswa membuka
kesempatan bagi semua orang untuk bisa
bersekolah secara mudah dan murah. Mudah
karena tidak ada persyaratan-persyaratan khusus,
sedangkan murah dalam artian biayanya terjangkau
oleh semua golongan. Tidak mengherankan bila
dalam kurun waktu delapan tahun (1922-1930)
jumlah Perguruan Tamansiswa telah mencapai 100
cabang dengan jumlah puluhan ribu murid.
PKI (PARTAI BURUH INDONESIA)
• Komunisme masuk ke Indonesia diperkenalkan oleh H. J. F. M. Sneevliet seorang
anggota Sociaal Democratische Arbuters Party/ SDAP atau partai buruh Belanda yang
beraliran sosial demokrat di Indonesia.
• Sneevliet berusaha untuk menyebarkan ideologi komunis khususnya melalui
organisasi buruh, karena buruh adalah salah satu kelas yang tertindas dengan
mendirikan organisasi Indische Sosial Democratiche Veriniging/ISDV pada Mei 1914
di Semarang.
• Organisasi ini merupakan gabungan dari Partai Sosialis Belanda dengan SDAP yang
kemudian bersatu di bawah nama SDP Komunis yang beranggotakan 85 orang sosialis
di Hindia-Belanda. Pembentukan ini dilaksanakan pada tahun 1914.
• Untuk bisa mendapatkan pengaruh yang luas di kalangan rakyat Indonesia, Sneevliet
sukses memasukkan ilmu-ilmu dan paham komunis kepada masyarakat Indonesia.
• Pengaruh komunis berkembang sangat cepat di kalangan rakyat Indonesia dan hal ini
menunjukkan bahwa perekonomian dan hubungan gerakan politik Indonesia saat itu
sedang sangat terpuruk.
• Radikalisme yang disebarkan oleh kaum komunis membuat pemerintah Belanda
harus mengusir kaum komunis Belanda untuk meninggalkan wilayah Indonesia.
• Pada kongres Komintern kelima pada tahun 1924, ia menekankan bahwa "prioritas
utama dari partai-partai komunis adalah untuk mendapatkan kontrol dari persatuan
buruh" karena tidak mungkin ada revolusi yang sukses tanpa persatuan kelas buruh
ini.
• Pada 1924 nama partai diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Aksi PKI yang
kemudian dikenal dengan pemberontakan PKI 1926 dapat ditumpas oleh Pemerintah
Kolonial Hindia Belanda. Sebagai akibat aksi itu para pemimpinnya dan massa yang
terlibat dijatuhi hukuman atau dibuang ke Digul/Irian Barat.
PARTAI RAKYAT JELATA
• “Sekarang adalah zaman demokrasi, zaman pemerintahan
rakyat. Raja tidak boleh memerintah semaunya, tapi
rakyat sendiri harus bersuara, turut serta dalam membuat
aturan-aturan dan tidak boleh hanya diperintah!”
• Kata-kata keras yang dikutip Takashi Shiraishi dalam
Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926
(1997: 150) itu keluar dari guratan pena seorang ningrat
Jawa dengan status sosial yang amat tinggi. Ia adalah
Raden Mas Soerjopranoto Soerjaningrat, pangeran utama
Praja Pakualaman di Yogyakarta.
• Tulisan Soerjopranoto tersebut merupakan pembuka
dari maklumat berdirinya Personeel Fabrieks Bond
(PFB). Serikat buruh yang berafiliasi dengan Sarekat
Islam (SI) ini sebenarnya sudah hadir sejak setahun
sebelumnya, tetapi baru pada November 1918
diumumkan secara resmi.
• Meskipun menyandang gelar pangeran dan statusnya
disejajarkan dengan orang-orang Eropa yang hidup di
Hindia Belanda, Soerjopranoto tampaknya tidak
menyukai gemerlap kehidupan istana.

Anda mungkin juga menyukai