Anda di halaman 1dari 37

UKURAN FREKUENSI

PENYAKIT

Prodi D4 Analis Kesehatan


Uhamka Jakarta

Herlina, SKM. M.Kes


Definisi

• Ukuran
– Alat untuk mengukur
• Jarak meter, kilometer
• Waktu  jam, hari, bulan
• Kejadian  kasus
• Hubungan  Rasio Odds, Risiko

03/11/2022 Ukuran dalam epidemiologi 2


Definisi

• Epidemiologi
– Studi distribusi dan determinan keadaan yang
terkait kesehatan atau peristiwa dalam populasi
tertentu, dan aplikasi studi ini untuk
mengendalikan masalah kesehatan (Last, 2001.
dalam Dictionary of Epidemiology)

03/11/2022 Ukuran dalam epidemiologi 3


Ukuran-ukuran yang digunakan dalam epidemiologi

UKURAN-UKURAN
dalam
EPIDEMIOLOGI

Tipe kuantitas Tipe kuantitas


matematis Epidemiologis

03/11/2022 Ukuran dalam epidemiologi 4


Ringkasan ukuran
Tipe
Kuantitas
Matematis

Tanpa Dengan
denominator denominator

Enumerasi
Hitung, Rasio Proporsi Rate
angka mutlak

03/11/2022 Ukuran dalam epidemiologi 5


Ukuran frekuensi penyakit

Ukuran
frekuensi
Penyakit

Insidens Prevalens Mortalitas

Insidens Incidence Prevalens Prevalens


Kumulatif Density titik periode

03/11/2022 Ukuran dalam epidemiologi 6


Ukuran Epidemiologi

• Ukuran-ukuran frekuensi penyakit


• Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran-ukuran dampak
Ukuran frekuensi penyakit

• Mengukur kejadian penyakit, cacat ataupun


kematian pada populasi. Merupakan dasar
dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi
kejadian yang diamati diukur dengan
menggunakan Prevalens dan Incidens
Ukuran dari akibat pemaparan
(Ukuran Asosiasi)
• Mengukur keeratan hubungan statistik antara
faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang
diduga merupakan akibat pemaparan
tersebut. Hubungan antara pemaparan dan
akibatnya diukur dengan menggunakan
Relative Risk atau Odds Ratio
Ukuran dari potensi dampak

• Menggambarkan kontribusi dari faktor yang


diteliti terhadap kejadian suatu penyakit
dalam populasi tertentu. Ukuran yang
digunakan adalah Attributable Risk Percent
dan Population Attributable Risk. Ukuran ini
berguna untuk meramalkan efficacy atau
effectiveness suatu pengobatan dan strategi
intervensi pada populasi tertentu.
Ukuran frekuensi penyakit

• Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit


pada suatu populasi, digunakan salah satu dari
tiga bentuk pecahan, yaitu
 Proporsi
 Ratio
 Rate
Proporsi

• Proporsi adalah bentuk pecahan yang


pembilangnya merupakan bagian dari
penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan
dalam persen, yaitu dengan mengalikan
pecahan ini dengan 100%
Proporsi
• Contoh : Pada populasi
yang terdiri atas 500
orang, 20 orang di
antaranya menderita
penyakit malaria. 20
Pr oporsi   100 0 0  4%
• Proporsi penderita 500
malaria = ?
Ciri dari Proporsi

• Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena


satuan dari pembilang dan penyebutnya sama,
sehingga saling meniadakan.
• Nilainya antara 0 dan 1
Ratio

• Ratio adalah pecahan yang pembilangnya


bukan merupakan bagian dari penyebutnya.
Ini yang membedakannya dengan proporsi.
Ratio menyatakan hubungan antara
pembilang dan penyebut yang berbeda satu
dengan yang lain.
Jenis Rasio

1. Ratio yang mempunyai satuan, misalnya:


– Jumlah dokter per 100.000 penduduk
– Jumlah kematian bayi selama setahun per 1.000 kelahiran
hidup.
2. Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena
pembilang dan penyebutnya mempunyai satuan yang
sama, misalnya:
 Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain atau ratio
antara satu rate dengan rate yang lain, contohnya Relative
Risk dan Odds Ratio
Rate
• Rate merupakan konsep yang lebih kompleks
dibandingkan dengan dua bentuk pecahan yang
terdahulu.
• Rate yang sesunguhnya merupakan kemampuan
berubah suatu kuantitas bila terjadi perubahan pada
kuantitas lain.
• Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan ini
biasanya adalah kuantitas waktu.
• Bentuk ukuran ini sering dicampuradukkan
penggunaannya dengan proporsi.
Rate…
• Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat tertentu
bentuknya adalah suatu rate.
• kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat
berubah setiap saat, maka yang diukur adalah
kecepatan rata-rata dari mobil tersebut.
• kecepatan (speed) diukur dengan membagi jarak
tempuh mobil tersebut dengan waktu yang
digunakan untuk mencapainya.
• Misalnya: Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km
ditempuh dalam waktu 1 jam.
• Maka kecepatan mobilnya = 60 Km per jam.
Ciri Rate

• Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan


waktu.
• Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis
nilainya terbentang antara 0 sampai tak
terhingga.
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

• Incidens: menggambarkan jumlah kasus baru


yang terjadi dalam satu periode tertentu
• Prevalens: menggambarkan jumlah kasus
yang ada pada satu saat tertentu.
PREVALENS

• PREVALENS adalah proporsi populasi yang


sedang menderita sakit pada satu saat
tertentu

Jumlah individu yang sedang sakit


pada satu saat terte ntu
Pr evalens 
Jumlah individu dalam populasi tersebut
pada saat terte ntu itu
Ciri dari prevalens

• berbentuk proporsi
• tidak mempunyai satuan
• besarnya antara 0 dan 1
Prevalens

• Point Prevalence
– Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu
dalam populasi berada dalam keadaan sakit pada
satu waktu tertentu
• Period Prevalence
– Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit
pada satu periode tertentu.
Kegunaan Prevalens

• Untuk menentukan situasi penyakit yang ada


pada satu waktu tertentu
• Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan
ketenagaan
Insidens

• Cumulative insidence
– Mengukur risiko untuk sakit
• Insidence rate (insidence density)
– Mengukur kecepatan untuk sakit
Cumulative insidence/Incidence Risk
• Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk
menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan
syarat orang tersebut tidak mati oleh karena
penyebab lain.
• Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur
serangan penyakit yang pertama pada orang sehat
tersebut.
• Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko
serangan penyakit jantung pertama pada orang yang
belum pernah menderita penyakit jantung.
Cumulative insidence

CI 
 kasus baru
 populasi pada permulaan periode
• Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam
perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada
permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai
risiko untuk terserang.
• Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut
population at risk atau populasi yang berisiko.
Ciri dari cumulative insidence

• Berbentuk proporsi
• Tidak memilik satuan
• Besarnya berkisar antara 0 dan 1
cumulative insidence
• Contoh : Hasil sensus di tahun
1960 di Swedia menunjukkan
sejumlah 3076 laki-laki berumur
20-64 tahun yang bekerja di
perusahaan plastik. Berdasarkan
data dari Register Kanker Swedia,
antara tahun 1961-1973, sebelas
orang diantara pekerja ini 11
terserang tumor otak. CI  100%  0,36%
• CI tumor otak yang terjadi pada 3076
pekerja pabrik plastik ini selama
13 tahun adalah
Attack rate
• jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama
epidemik
– Contoh
Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM
Sakit Tidak Sakit Tidak
sakit Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25

ARM = Attack Rate Makan


ARMTM = Attack Rate tidak makan
Insidence rate atau insidence density

• Insidens rate dari kejadian penyakit adalah


potensi perubahan status penyakit per satuan
waktu, relative terhadap besarnya populasi
individu yang sehat pada waktu itu
Insidence Density = Insidens orang-waktu =
Incidence Rate

– Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu


– Rumusnya:

Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu


Insidence Density 
Jumlah orang  waktu
INSIDENCE RATE
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka
Gambar 1 observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C * 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

* Meninggal
INSIDENCE RATE
• Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate (IR)?
• Jawab:
– Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu

 orang  waktu   7  7  2  7  3  2  5  33 orang  tahun


IR 
 kasus baru
 orang  waktu 
– Kemudian hitung

3 kasus
IR   9,1 kasus per 100 orang - tahun
33 orang  tahun
Ciri Dari Insidens Density

• Mempunyai satuan, yaitu per waktu. Tanpa


satuan ini insidens density kehilangan
maknanya
• Besarnya berkisar antara 0 sampai tak
terhingga
Apa yang sesungguhnya diukur oleh
insidence density?
• Jumlah orang yang berpindah status dari tidak sakit ke status
sakit selama periode waktu tertentu merupakan hasil paduan
antara tiga faktor, yaitu
– Ukuran besarnya populasi
– Lama periode pengamatan
– Kekuatan penyebaran penyakit (force of morbidity)

• Oleh karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan


telah ditentukan oleh pengamat/peneliti, maka yang diukur
dengan insidens density ini adalah kekuatan penyebaran
penyakit (Force of Morbidity).
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai