http://www.free-powerpoint-templates-design.com
UU No. 5 • PP No. 11/2017 ttg Manajemen PNS JO PP No 17/2020
• PP No. 49 ttg Manajemen PPPK
Tahun 2014 ttg • PP No 30 Tahun 2019 Penilaian Kinerja PNS
ASN • Perpres No 38/2020 Jabatan yang bisa diisi PPPK
Peraturan Menteri
PANRB No 13 Tahun R-Peraturan Menteri
2019 ttg Pengusulan, PANRB no 14 tahun
Penetapan, dan 2019 ttg PPPK yang
Pembinaan Penetapan menduduki JF
JF
STATISTIK PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL
2015 2016 2017
Terbit: 29 JF Terbit: 17 JF Terbit: 21 JF
Revisi: 11 JF
Baru: 18 JF
Total: Revisi: 12 JF Total: Revisi: 11 JF Total:
Baru: 5 JF Baru: 10 JF
146 JF 151 JF 161 JF
3
223
Jabatan Fungsional
96
Bersifat Terbuka
127
Bersifat Tertutup
4
Pasal 68 UU 5/2014
1. PNS menduduki jabatan pemerintahan
2. PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan Jabatan dalam ASN (UU
tertentu pada instansi pemerintah
No 5 tahun 2014)
Jabatan Pimpinan Tinggi • Sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah dengan
(JPT) fungsi memimpin dan memotivasi ASN pada instansi pemerintah
PRATAMA
PNS KARIER
KETRAMPILAN
PELAKSANA
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB,
DAN TUGAS JF
JPT Madya
JABATAN Berkedudukan dan
Bertanggung jawab
FUNGSIONAL
langsung
JPT Pratama
TUGAS Administrator
memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan
Pengawas
keterampilan tertentu
JPT PRATAMA
Peta jabatan di sampaikan kepada Instansi
yang terkait (MENPANRB sebagai dasar
Penetapan Formasi
Integrasi
41 JF 1250
Jam
Penetapan kegiatan
Kerja
Kriteria JF pada jenjang jabatan
• TUSI berkaitan dengan pelaksanaan TUSI Instansi Pemerintah • Resiko Lingkungan
• Mensyaratkan keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu • Resiko Individu
• Dapat disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat kesulitan dan kompetensi;
• Tingkat Kesulitan
• Pelaksanaan tugas bersifat mandiri
• Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari butir kegiatan dalam
• Kompetensi
bentuk angka kredit. • Beban Kerja JF
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
Rumpun Jabatan
Kedudukan
Tugas
JENJANG JENJANG
AHLI PERTAMA PEMULA
• KEAHLIAN
KATEGO AHLI MUDA TERAMPIL
RI • KETERAMPILAN
AHLI MADYA MAHIR
Ahli
50 - 25 200
Utama
Penilaian SKP Ahli
SKP merupakan Target Kerja dinilai AK PAK 37,5 30 20* 150 (3)
dan Kualitas Madya
Keahlian
TARGET ANGKA nya oleh Tim Penilai Untuk Ahli
Hasil Kerja 25 20 - 100 (2)
KREDIT dan menjadi CAPAIAN kenaikan Muda
oleh Atasan
KINERJA AK, diusulkan untuk pangkat/jenjan
disebut Ahli
TAMBAHAN ditetapkan dalam PAK g
CAPAIAN SKP Pertam 12,5 10 - 50 (2)
a
Penyeli
25 - 10 100
a
pilan
Mahir 12,5 10 - 50 (2)
Skema Alur Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional (PAK)
TIM PENILAI
KINERJA PNS
SKP Perilaku
Kerja Penilaian Kinerja PPK
Untuk Kenaikan
Pangkat dan/
atau Jenjang
Dinilai oleh
Memberi PyB
Pertimbangan
SETIAP
TAHUN
Atasan Langsung
Tim Penilai
Angka Kredit Untuk Penetapan
PAK
Kenaikan Jenjang
penunjang yang diberikan Angka Nilai Prestasi Kerja
Kredit paling tinggi 20% dari Angka Dapat melaksanakan kegiatan jabatannya berkaitan.
Kredit Kumulatif kenaikan pangkat pengembangan profesi dan,
dan diberikan untuk satu kali meliputi: Untuk kenaikan ke Penyelia 4 AK,
kenaikan pangkat, meliputi: o Perolehan ijazah/gelar
menjadi pengajar/pelatih di pendidikan formal; 6 AK ke Ahli Madya, dan 12 AK ke
bidang tugas JF; o penyusunan Karya Ahli Utama, wajib melaksanakan
keanggotaan dalam Tim Penilai; Tulis/Karya Ilmiah;
perolehan penghargaan/tanda o penerjemahan/penyaduran pengembangan profesi.
jasa; buku dan karya ilmiah;
melaksanakan tugas lain yang o penyusunan Apabila target Angka Kredit yang
mendukung pelaksanaan tugas pedoman/petunjuk teknis;
JF; atau o pelatihan/pengembangan disyaratkan untuk kenaikan
perolehan gelar/ijazah lain. kompetensi;atau
o kegiatan lain yang ditetapkan pangkat/jabatan tidak tercapai,
oleh Instansi Pembina di
bidang JF
tidak diberikan kenaikan
pangkat/jabatan.
KOMPETENSI
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis Jabatan*
pengetahuan, keterampilan, diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
dan sikap/perilaku yang fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis**
dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk
memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi*
diukur dari tingkat 1. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
TEKNIS
pendidikan, pelatihan SOSIAL
MANAJERIAL
KULTURAL
struktural atau manajemen, Pejabat Fungsional WAJIB diikutsertakan pelatihan
dan pengalaman
kepemimpinan** sesuai dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan dan
penilaian kinerja.
2. Pelatihan yang diberikan kepada Pejabat Fungsional,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, antara lain dalam bentuk:
dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan a. pelatihan fungsional; dan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi
b. pelatihan teknis bidang tugas JF.
oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan* c. program pengembangan kompetensi lainnya.
diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan
kebangsaan**
JABATAN RANGKAP
KETENTUAN Pejabat Fungsional dilarang rangkap Jabatan dengan JPT dan JA,
kecuali untuk yang kompetensi dan bidang tugas Jabatannya sama
dan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi dan bidang tugas JF.
JPT dan JA yang dapat ditetapkan dalam rangkap JF dalam hal telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.