Anda di halaman 1dari 20

KTD yang dpt terjadi saat transfer

pasien kritis
Oleh : Agustiawan
Yuliyana Kumaladewi
Situasi Kasus I
• Tgl 14/3/21 : Pkl 19.30 WIB ada konsul intraoperasi dari OK COT atas nama Tn.
Sa/MR 1200250 (Paraplegi inferior a.i spinal cord injury frankle A setinggi Vertebra
XII + fr.Kompresi vertebra XII + trauma flank pro laminektomy) pasien perdarahan
3500cc (Hb:5)
• Konsul diterima oleh DPJP ICU dr.Zulkifli, Sp.An karena sudah sesuai kriteria masuk
GICU dan tempat tersedia.
• PPDS mengatakan pasien saat ini sedang di lakukan intubasi di ruang RR dan
observasi sampai stabil. Perawat GICU menyiapkan ventilator dan monitor
transport.
• Pkl 20.15 ada telepon dari perawat OK COT meminta pasien dijemput
• Pkl. 20.30 WIB perawat GICU dan PJ sore menunggu sampai pasien dikeluarkan dari
RR
• Pkl. 20.45 WIB pasien dikeluarkan oleh perawat RR ke depan pintu OK. Kondisi
pasien di bed OK, tidak terpasang monitor hanya saturasi portable. HR 62 x/menit
dan SpO2 90%. Kondisi drain bertambah sebelumnya 150 cc darah menjadi 200cc
darah segar. Pasien dilakukan pemindahan dengan patslide.
Situasi Kasus
• Pkl. 20.50 WIB pasien dipindahkan ke bed GICU (di depan ruang RR COT). Pasien
dipasang monitor, tekanan darah 70/40 mmHg on support NE 0,5mcg/kg/menit
dengan, SpO2 tidak terbaca, HR:50x/mnt on bagging manual Jackson Reese.
• 20.53 Pasien hipotensi 48/24 mmHg, gelombang QRS lebar, evaluasi nadi tidak
teraba, dilakukan RJP dan diinjeksi epineprin 10 amp (dalam 15 siklus RJP selama
30 menit). Gambaran EKG VT tanpa nadi dan pupil midriasis.
• Keluarga di informed consent jika pasien mengalami perburukan. Perawat GICU
perawat ICU meminta pasien dimasukkan lagi ke RR, OK COT karena tidak layak
transfer dan perlu stabilisasi vital sign tetapi perawat OK mengatakan pasien tidak
boleh meninggal di ruang operasi sehingga pasien tetap didorong ke GICU dengan
kondisi on RJP.
• Pasien ditransfer ke ruang GICU oleh 2 perawat GICU dan 3 PPDS Anestesi
• Pkl. 21.15 WIB pasien sampai ke ruang GICU dalam kondisi asistole
• Pkl. 21.18 WIB pasien dinyatakan meninggal oleh PPDS Anestesi dr Nadia, didepan
keluarga
Situasi Kasus II
• Tgl 30/8/21 Pasien Ny. E (RFMV+ Penurunan
Kesadaran ec Encephalopaty uremicum, AKI
STAD 1 + DM TIPE 2 + Hipertensi )
Hemodinamik labil on support NE. Diantar ke
HD oleh 2 perawat ICU dan 1 org PPDS.
Terpasang ventilator SIMV PS 20 Peep: 5 Fio2:
50%. Sampai di HD baru 10 menit ditarik 60cc
pasien bradikardi dan hipotensi. HD
dihentikan pasien dibawa lagi ke ICU
Masalah Yang Dapat Terjadi Saat Transfer ke
ICU (Droogh et al, 2015)
Masalah Medis
1. Cardiovascular (Hiper/Hipotensi, Bradi/Takikardia,
aritmia) 6-24%
2. Respirasi ( inadekuat ventilasi, desaturasi) 0-15%
Masalah Teknis (9-36%)
3. Gangguan suplai oksigen
4. Rusak peralatan
5. Aksesoris monitor hilang atau tidak lengkap
6. Power failure
Refleksi Pembelajaran
Perawat ICU melakukan transfer ke:
1. Menjemput dari OK COT dan IGD
2. HD
3. Bronkoskopi
4. Radiologi : MRI, CT scan
5. Pindah ke ruang HCU
Note:
sering timbul masalah2 diatas pada saat transfer
pasien2 ini
Rekomendasi
• Menurut Droogh et al (2015) :
1. Persiapan (93% KTD dpt dicegah dengan
resusitasi dan stabilisasi pasien dg benar sblm
transfer)
2. Pengecekan Alat (monitor, syring pump,
ventilator dengan baterai yang cukup)
3. Kerjasama Tim (perawat yang sudah pelatihan
icu dan dokter /lebih baik intensivist)
4. Komunikasi efektif antar unit
Panduan Transfer RSMH
Kompetensi SDM untuk Transfer Internal
RSMH
RTL
1. Pelatihan ICU dasar dan lanjutan utk sluruh
perawat ICU
2. Penambahan monitor transfer yang lengkap
3. Stabilisasi dan resusitasi yang adekuat dari
ruang RR sebelum pasien ditransfer ICU
4. HD dan bronkoskopi harus dilakukan di dalam
ICU ( benchmark dgn RS vertikal yg selevel RS
fatmawati HD dilakukan didalam ICU)
REFERENSI
Droogh et al. 2015. Transferring the critically ill
patient: are we there yet?. Critical Care
(19:62) DOI 10.1186/s13054-015-0749-4
RSMH. 2019. Panduan Transfer Pasien. Palemba
ng: RSMH

Anda mungkin juga menyukai