PENELITIAN
Oleh:
ILMU PENGETAHUAN DAN
PENELITIAN
MODUL - 1
MANUSIA MENCARI KEBENARAN
Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat
(common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.
Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah
berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.
Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal
sehat.
Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur 2 teori, & diuji
konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).
Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan
orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.
Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak
dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan
sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.
Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu
fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari
penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu
terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah.
PROSES SEKULARISASI ALAM
.... mulanya manusia menganggap alam suatu yg sakral,
sehingga antara subyek dan obyek tidak ada batasan;
hukum didefinisikan sebagai kaitan-2 yang tetap dan
harus ada diantara gejala-2 sejak dulu diinterpretasikan
ke dalam hukum-hukum normative ;
pengertian tersebut dikaitkan dengan Tuhan atau para
dewa sebagai pencipta hukum yang harus ditaati;
terjadi pergeseran konsep hukum (alam), pengertian
hukum sesuai dengan hukum alam, tatanan di alam
dapat disimpulkan melalui penelitian empiris;
Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsur-
angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal;
ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan
kemampuan ilmiah manusia mulai membuka rahasia-2
alam.
Berbagai Cara Mencari
Kebenaran
Secara kebetulan, (penemuan terjadi scr kebetulan saja)
Trial And Error, (bersifat untung-untungan)
Melalui Otoritas, (kebenaran bisa didapat melalui
otoritas seseorang yang memegang kekuasaan)
Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman, (berpikir
secara deduktif dan induktif).
Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke
khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum.
Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun
semenjak jamannya Aristoteles.
Melalui Penyelidikan Ilmiah, (kebenaran baru bisa
didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah,
berpikir kritis dan induktif).
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Penalaran
Kegiatan berpikir menurut pola/logika tertentu dgn
tujuan untuk menghasilkan pengetahuan
Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber
kebenaran disebut rasionalisme & yg menganggap
fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai
kebenaran disebut aliran empirisme.
Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)
Pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid)
Logika induktif dan deduktif
SUMBER PENGETAHUAN
Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal
dari sikap manusia yang meragukan setiap
gejala yg ada di alam semesta ini. Manusia
tidak mau menerima saja hal-hal yang ada
termasuk nasib dirinya sendiri.
Rene Descartes pernah berkata “DE OMNIBUS
DUBITANDUM” yang berarti, bahwa “segala
sesuatu harus diragukan”.
Persoalan mengenai kriteria utk menetapkan
kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai
aliran, mk muncul berbagai kriteria kebenaran.
KRITERIA KEBENARAN
Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya
konsistensi dengan pernyataan terdahulu yang
dianggap benar
Beberapa kriteria kebenaran
Teori Koherensi (Konsisten), suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten
Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan), suatu
pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang
dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh
pernyataan tersebut (Bertrand Russel)
Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan), kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis (Charles
S Pierce), suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu
tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi
ONTOLOGI (apa yang dikaji)
hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri
Democritus, menerangkan prinsip-2 materialisme :
Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu
manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna
itu warna. Artinya, objek penginderaan sering kita
anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya
atom dan kehampaan itulah yang bersifat nyata.
Jadi istilah “manis, panas dan dingin” itu
hanyalah merupakan terminology yang kita
berikan kepada gejala yang ditangkap dengan
pancaindera.
EPISTIMOLOGI (Cara
mendapatkan kebenaran)
bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar
hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan :
Batasan kajian ilmu
Cara menyusun pengetahuan
Diperlukan landasan yg sesuai dengan ontologis & aksiologis
ilmu itu sendiri
Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan
berbagai faktor yang terikat
Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit
Metode ilmiah tidak dapat diterapkan disiplin ilmu yang sama
Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan
menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.
Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :
Ilmu eksakta dan ilmu sosial
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
Konsep,
istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
gejala secara abstrak. Diharapkan peneliti mampu mem-
formulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam
kaitannya dng penyederhanaan beberapa masalah yg berkaitan
satu dengan yang lainnya.
Konstruk (construct),
suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan
kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu.
Proposisi
hubungan yang logis antara dua konsep. Dalam penelitian sosial
dikenal ada dua jenis proposisi : yang pertama aksioma atau
postulat, yang kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang
kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian; sedang teorema
ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma.
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
Teori,
serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep (Kerlinger, FN)
Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : harus konsisten
dengan teori-teori sebelumnya, harus cocok dengan fakta-fakta empiris.
Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
Model Based Theory , berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya
jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris.
Teori Deduktif, suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual
dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan
konsep sebelum pengujian empiris.
Teori Induktif, menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan
generalisasi.
Teori Fungsional, suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang
berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang
mengikutinya
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
Logika Ilmiah, gabungan antara logika deduktif dan induktif dimana
rasionalisme dan empirisme bersama-sama dalam suatu system
dengan mekanisme korektif.
Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah karena
hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat
spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam merumuskan
hipotesis pernyataannya harus merupakan pencerminan adanya
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
dipelajari Ada lima tipe variable yang dikenal dalam penelitian, yaitu:
variable bebas (independent), variable tergantung (dependent), variable
perantara (moderate), variable pengganggu (intervening) dan variable
kontrol (control)
Definisi Operasional, spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur
atau memanipulasi suatu variabel
KERANGKA ILMIAH
Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat
diidentifikasikan faktor-2 yang terkait didalamnya.
Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis :
Menjelaskan hubungan antara faktor yang terkait
Disusun secara rasional
Didasarkan pada premis-premis ilmiah
Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok
Pengujian hipotesis :
mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis
Penarikan kesimpulan
SARANA BERPIKIR ILMIAH
Bahasa, ialah bahasa ilmiah yg merupakan sarana komunikasi
ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi berupa
pengetahuan, syarat-syarat :
bebas dari unsur emotif
reproduktif
obyektif
eksplisit
Matematika, pengetahuan sbg sarana berpikir deduktif sifat :
jelas, spesifik dan informatif
tidak menimbulkan konotasi emosional
Kuantitatif
Statistika, pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
AKSIOLOGI (Nilai Guna Ilmu)
Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu.
Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-2
tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dng
nilai-nilai budaya & moral suatu masyarakat;
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan
sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
Tugas 1
Selalu membaca modul METODOLOGI
PENELITIAN
Akan diberikan quest setiap pertemuan
minggu berikutnya
PENGERTIAN PENELITIAN
MODUL - 2
APAKAH PENELITIAN ITU?
Pengertian yang salah tentang Penelitian
1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi
(data)
2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari
suatu tempat ke tempat lain
3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar
mencari informasi
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik
perhatian.
APAKAH PENELITIAN ITU?
Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
re (kembali)
to search (mencari)
Studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yg hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
(T. Hillway)
Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan
didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian
terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena (Leedy, 1997: 5)
Pengertian yang benar tentang
Penelitian dan Karakteristik Proses
Penelitian
1. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-
sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau
hipotesis penelitian yang spesifik.
6. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam
upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau
lebih tepatnya,
Bagan Penelitian
Macam Tujuan Penelitian
1. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk
menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
2. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian
fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn
fenomena yang lain
3. Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi
hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita
berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
4. Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-
akibat diantara dua fenomena atau lebih.
5. Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas
dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi
dengan bertindak sesuatu.
Hubungan Penelitian dengan
Perancangan
Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing,
sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.
Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain meng-
gunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga
mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan
ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain.
Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan
juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga
akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
RAGAM
PENELITIAN
MODUL - 3
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BIDANG ILMU
Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu
dasar dan ilmu-ilmu terapan.
Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang
dikembangkan di fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika, Kimia,
Geofosika), Biologi, dan Geografi.
Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu
kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.
Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa
disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research),
sedangkan penelitian terapan (applied research)
menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan
(misalnya di bidang fisika bangunan) dilakukan dengan
memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika).
RAGAM PENELITIAN MENURUT
PEMBENTUKAN ILMU
Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif
atau penelitian deduktif. Secara sederhana,
penelitian induktif adalah penelitian yang
menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan
penelitian deduktif merupakan penelitian yang
menguji (mengetes) teori atau hipotesis
(Buckley dkk., 1976: 21).
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BENTUK DATA (kuantitatif atau kualitatif)
Penelitian Opini
Penelitian Empiris
Penelitian Kearsipan
Penelitian Analitis
Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang
terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan
penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual).
Penelitian Empiris
Penelitian Kearsipan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman
fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe
arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3)
fisik.
Penelitian Analitis
• Terdapat problema penelitian yang tidak dapat
dipecahkan dengan penelitian opini, empiris
atau kearsipan.
• Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat
atau logika.
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (1)
MODUL - 5
TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN
Mengidentifikasi Masalah
Membuat Hipotesis
Studi Literature
Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
Membuat Definisi Operasional
Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
Menyusun Desain Penelitian
Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
Melakukan Analisa Statistik
Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
Menulis Laporan Hasil Penelitian
Penemuan Permasalahan
Permasalahan dapat diidentifikasikan
sebagai kesenjangan antara fakta dengan
harapan, antara tren perkembangan dengan
keinginan pengembangan, antara
kenyataan dengan ide.
Cara Menemukan permasalahan
Cara-cara Formal Penemuan
Permasalahan
Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan
penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan
saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan
kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain
yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan.
Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan
permasalahan.
MODUL - 6
Tinjauan Pustaka mempunyai
arti:
Online
http://www.google.com
http://www.yahoo.com
http://www.msn.com
CARA MERUJUK
Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….!
Merujuk Kutipan Langsung Kurang
dari 40 kata
Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :
Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan
nomor halaman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
(Soebronto, 1990 : 13 ).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip tunggal.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat
kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah
perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )
Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip
secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan
ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal :
Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The “ placebo effect “, with had been verified in previous studies,
disappeared when behavior were studied in the manner. Furthermore, the
behavior ere never exhibited again, even when real drug well
administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the
results to a placebo effect.
Kutipan yang sebagian dihilangkan :
“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah …. Diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 )
Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik :
“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau
bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar “ (Asin, 1995 : 315 )
Contoh:
Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz,
P.B., 1 976, ....
Tidak boleh hanya:
Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE
ANINDYAGUNA terbaru….!
Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak
boleh dicantumkan (tanpa
penulisan Gelar akademik
atau profesi penulis)
Pencarian Pustaka secara
elektronis/on-line
Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti:
CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita
rekaman suara, pita rekaman video, dan lewat
internet.
Komponen dasar dari sitasi (pengacuan) pustaka
adalah sebagai berikut: Nama akhir pengarang,
Inisial. Tahun publikasi (bila ada). Judul karya. Judul
tempat atau media informasi (tanggal informasi
dikumpulkan dari media tersebut).
Contoh penulisan daftar pustaka
hasil penelusan online
Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol):
Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture
ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000).
MODUL - 8
Penulisan skripsi untuk semua jenis
penelitian di sajikan dalam lima bab sebagai
berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab III : Metode Penelitian
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab V : Kesimpulan dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Permasalahan
Rumusan Permasalahan
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Latar Belakang Permasalahan
Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena
yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan
merupakan alasan pemilihan judul.
Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat
didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber
utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil
penelitian terdahulu, jurnal dan internet
Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian terdahulu
(dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal yang dipakai
sebagai referensi.
Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan
laporan keuangan, misalnya rasio keuangan (financial ratio),
maka dalam Latar Belakang Penelitian disajikan minimal 3
periode atau tahun.
Rumusan Permasalahan
Rumusan permasalahan disajikan secara
singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang
isinya mencerminkan adanya permasalahan
yang perlu dipecahkan atau adanya
permasalahan yang perlu untuk dijawab.
Rumusan permasalahan merupakan inti
penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan
menyusun judul dan hipotesis
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan
sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum
melakukan penelitian dan mengacu pada
permasalahan. Berikut ini beberapa contoh cara
pengungkapan tujuan penelitian yang umumnya
diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah untuk
…………. atau penelitian ini bertujuan untuk
…………………dan sebagainya.
Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian,
menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil
penelitian itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang
berhubungan dengan permasalahan yg diteliti dan
acuan-2 yg berupa hasil penelitian terdahulu (bisa
disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)
Hipotesis Penelitian
Jika penelitian bersifat korelasional maka :
Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II
dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori
pendukungnya, sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik
disajikan dalam bab III.
Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk
menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun
bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu
dicantumkan hipotesis mayor dan minor.
Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus
mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Variabel dan Pengukuran
Populasi dan Sampel
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis
JENIS PENELITIAN
Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif,
misalnya:
Historis;
Deskriptif;
Perkembangan;
Kasus dan penelitian lapangan;
Korelasional;
Kausal komparatif;
Eksperimen murni;
Eksperimen semu;
Kaji tindak.
Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut :
Lampiran:
Lampiran: memuat hal-hal atau informasi yang
mendukung bab-bab sebelumnya, misalnya:
data (hasil Questionaire, data time series),
Laporan Keuangan perusahaan (Neraca, R/L
dsb), informasi yang terkait dengan hasil
(misal: olahan komputer, diskripsi , hasil uji
validitas dan reliabilitas) dsb.
POPULASI DAN
SAMPEL
SKALA PENGUKURAN
MODUL - 9
Definisi
“Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek
yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa
hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu
riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian
dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)
•Descriptive Statistics
Collecting and describing data.
•Inferential Statistics
Making decisions based on sample data.
Descriptive Statistics
•Collect Data e.g. Survey
•Estimation
•Hypothesis
Testing
D a ta
Discrete Continuous
Data Sources
Primary Secondary
Data Collection Data Compilation
Print or Electronic
Observation Survey
Experimentation
Types of Sampling Methods
Samples
Probability Samples
Simple
Systematic Stratified Cluster
Random
Simple Random Samples
•Every individual or item from the
target frame has an equal chance of
being selected.
•Selection may be with replacement or
without replacement.
• One may use table of random numbers
for obtaining samples.
Systematic Samples
• Decide on sample size: n
• Divide population of N individuals into groups of
k individuals: k = N/n
• Randomly select one individual from the 1st group.
• Select every k-th individual thereafter.
N = 64
n=8 First Group
k=8
Stratified Samples
• Population divided into 2 or more groups according
to some common characteristic.
• Simple random sample selected from each.
• The two or more samples are combined into one.
Cluster Samples
• Population divided into several “clusters”,
each representative of the population.
• Simple random sample selected from each.
• The samples are combined into one.
Population
divided into
4 clusters.
Types of Survey Errors
•Coverage Error Excluded from
selection.
Chance differences
•Sampling Error from sample to
sample.
ordinal,
interval dan
ratio.
Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai
contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan
area geografis.
Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-
angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala
pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya.
Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.
Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin
menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1
dan wanita angka 2.
Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang
jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh
obyek atau individu tertentu.
Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala
nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif
tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek
memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi
bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat
tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju
dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka
ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak
mengekspresikan jumlah.
Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh
skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain,
yaitu berupa adanya interval yang tetap.
Name :
Age :
Sex : M/F
Education :
Departement NGO/University/Government/………
Address :
Contoh Questioner
Opportunities Strongly disagree (1) - Strongly agree (5)
1 2 3 4 5
Employment
MODUL -10
??
Apa itu SPSS?