Anda di halaman 1dari 21

Lung Ultrasound Finding in Patients

with Coronavirus Disease (COVID-19)

Vincensius Kurniawan Zai


21010034

Kepaniteraan Klinik Departemen Radiologi


Murni Teguh Memorial Hospital
2022
Metode Pencarian Jurnal

Pencarian literatur dalam jurnal ini dilakukan dengan


mesin pencarian google pada alamat web:

https://www.ajronline.org/doi/abs/10.2214/
AJR.20.23513
Deskripsi Jurnal

Judul Penulis Publikasi


Lung Ultrasound Finding in Yao Zhang, MD , Heng Xue, MD , American Journal
Mixue Wang, MD , Nan He MD , of Roentgenology
Pati ents with Coronavirus Zhibin Lv, MD , Ligang Cui, MD
Disease (COVID-19)

Penelaah Tanggal telaah


Vincensius Kurniawan Zai 27 Februari 2022
Tujuan Penelitian

Untuk menyelidiki temuan ultrasound pada pasien


dengan COVID-19 dan hubungan temuan ultrasound
dengan durasi gejala dan tingkat keparahan penyakit.
Metode Penelitian

Penelitian menggunakan penelitian retrospektif.


Subjek Penelitian

Populasi penelitian ini terdiri dari 28 pasien


rawat inap dengan hasil RT-PCR Positif.
Variabel Penelitian
Jenis Kelamin Usia Tingkat keparahan penyakit
Kriteria Inklusi
Pasien yang terdiagnosis positif COVID-19
Kriteria Eksklusi
Pasien yang menunjukkan gejala Covid Pasien yang tidak terdiagnosis positif COVID-19
Kesimpulan
Temuan Lung ultrasound yang khas pada pasien
dengan COVID-19 termasuk B-linear, konsolidasi
paru, dan garis pleura yang menebal. Selain itu,
hasil ini menunjukkan bahwa temuan Lung
ultrasound dapat digunakan untuk mencerminkan
durasi infeksi dan tingkat keparahan penyakit
Lung Ultrasound (LUS) merupakan area yang sangat
berkembang karena banyak studi bermunculan
menunjukkan tingginya sensitivitas dan spesifitas LUS
untuk mendiagnosis beberapa keadaan patogmonis
paru-paru.
A line
Garis-garis hiperekoik horizontal yang dibentuk oleh udara di bawah
pleura.
Maka, A lines ditemukan baik dalam paru normal, maupun keadaan
patologis seperti pneumothoraks, asma, PPOK.
B line
Disebut juga comet tails, merupakan garis hiperekoik vertikal panjang
dari pleura hingga bagian paling bawah di monitor.
Normal apabila <3 per lapang pandang.
> 3 = penebalan interstitial (ec cairan atau fibrosis).
Konsolidasi alveolar
Saat infeksi, alveoli yang tadinya berisi udara, dipenuhi oleh cairan
atau pus. Ruang-ruang interstitial juga berkonsolidasi.
Paru-paru menjadi lebih ‘solid’ seperti hepar sehingga fenomena ini
disebut juga ‘hepatisasi’.
Efusi
Cairan bebas = gambaran hipoekoik (hitam).
Tentukan lokasi pemeriksaan berdasarkan gravitasi.
Sangat berguna dalam melakukan torakosintesis.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai