Anda di halaman 1dari 37

Tujuan dan Tanggung

Jawab Auditor
Pemeriksaan Keuangan 1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pasundan

2
TUJUAN PELAKSANAAN
AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN
3

Tujuan pengauditan umum atas laporan keuangan oleh
auditor independen merupakan pemberian opini atas
kewajaran dimana laporan tersebut telah disajikan secara
wajar, dalam segala hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

4
Langkah – Langkah Mengembangkan Tujuan
Audit

Memahami tujuan dan tanggung jawab audit

Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus

Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan

Mengetahui tujuan umum audit untuk kelompok - kelompok


transaksi, akun - akun, dan pengungkapan

Mengetahui tujuan khusus audit untuk kelompok - kelompok


transaksi, akun - akun, dan pengungkapan 5
TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN

6
• Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi
yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang
1.
YOU CAN ALSOmemadai,
SPLIT YOURdan menyajikan laporan keuangan yang wajar
CONTENT

• Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian


(asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk
2 menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang
dianggap perlu.

• Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk


menyatakan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan
3. prinsip – prinsip akuntansi yang ada di Indonesia.
7
7
TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan


dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian
yang layak tentang apakah laporan keuangan telah
bebas dari salah saji yang material, apakah itu
disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan.

8
Salah Saji • Kesalahan saji biasanya dianggap material jika gabungan
dari kesalahan – kesalahan dan kecurangan dalam laporan
yang Material keuangan akan mempengaruhi keputusan orang – orang
vs Tidak yang menggunakan laporan keuangan tersebut.
Material
•Auditor memiliki tangggung jawab untuk mendapatkan tingkat
keyakinan yang memadai, namun bukan absolut, untuk beberapa
alasan berikut :
• 1. Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian
Keyakinan sampel.
yang • 2. Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, yang
Memadai melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi
oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.
• 3. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan
sering kali tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor.
• Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan
Kesalahan yang tidak disengaja,
(Error) vs • Kecurangan adalah salah saji dalam laporan keuangan
yang disengaja. Kecurangan dapat dibedakan menjadi
Kecurangan misaprosiasi aktiva (penyalahgunaan/kecurangan
(Fraud) karyawan) dan pelaporan keuangan yang curang
(kecurangan manajemen).

• Agar auditing dapat memberikan kepastian yang layak


untuk mendeteksi kekeliruan ataupun kecurangan,
Skeptisme maka auditing harus direncanakan dan dilaksanakan
Profesional dengan sikap skeptisme profesional, yaitu sikap yang
penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas
bukti audit.
Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi
Salah Saji Material

Auditor menghabiskan waktu terbesarnya untuk melakukan


perencanaan dan menjalankan audit untuk mendeteksi kesalahan
yang tidak disengaja yang dilakukan oleh manajemen dan karyawan.
Auditor menekankan beragam kesalahan yang diakibatkan oleh
kesalahan – kesalahan dalam perhitungan, kealpaan,
kesalahpahaman dan kesalahan peneraan standar akuntansinya.
11
Tanggung Jawab Auditor Dalam
Mendeteksi Kecurangan Material

Kecurangan lebih sulit untuk dideteksi karena manajemen


atau karyawan yang terlibat dalam kecurangan berusaha untuk
menutup – nutupi kecurangan tersebut. Kesulitan dalam
mendeteksi ini tidak merubah tanggung jawab auditor untuk
merencanakan dan menjalankan audit dengan tepat.
12
 Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang Curang
vs Penyalahgunaan Aset.
 Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan pemakai
karena menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak
benar untuk membuat keputusan
 Misaprosiasi aktiva akan mengakibatkan pemegang saham,
kreditor, serta pihak lainnya mengalami kerugian karena aktiva
tersebut tidak lagi menjadi milik pemiliknya yang sah.
13
Terdapat perbedaan penting antara penggelapan
aset dan salah saji yang muncul dari penggelapan
aset tersebut :

1. Aset diambil dan penggelapan ini ditutupi dengan cara


menyalahsajikan aset.
2. Aset diambil dan penggelapan ini ditutupi dengan
mengurangsajikan pendapatan atau melebihsajikan beban.
3. Aset diambil, namun penyalahgunaan dapat dideteksi.

14
Tanggung Jawab Auditor untuk
Membongkar Tindakan Ilegal

Tindakan Ilegal didefinisikan sebagai tindakan


yang melanggar hukum atau peraturan pemerintah
selain Kecurangan.

15
Tindakan Ilegal Berdampak Langsung

Pelanggaran atas UU dan peraturan tertentu


memiliki dampak keuangan yang langsung terhadap
saldo akun tertentu dalam laporan keuangan. Tanggung
jawab auditor atas tindakan ini sama dengan tanggung
jawab auditor atas kekeliruan dan kecurangan.
16
Tindakan Ilegal Yang Berdampak
Tidak Langsung

Sebagian besar tindakan ilegal hanya mempengaruhi


laporan keuangan secara tidak langsung. Standar auditing
menyatakan bahwa auditor tidak memberikan kepastian
bahwa tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung
akan terdeteksi.
17
Tiga Tingkat Tanggung Jawab Auditor
untuk Menemukan dan Melaporkan
Tindakan – Tindakan Ilegal
18
Pengumpulan Bukti, Jika Tidak Ada Alasan Untuk
Percaya Bahwa Ada Tindakan Ilegal Yang
Berdampak Tidak Langsung

▰ Banyak prosedur audit yang biasanya dijalankan dalam


pengauditan untuk mencari kesalahan dan kecurangan
yang dapat membongkar tindakan ilegal.

▰ Auditor juga tidak diharuskan untuk mencari tindakan


ilegal yang berdampak tidak langsung kecuali ada alasan
yang memadai untuk meyakini bahwa telah terjadi
tindakan pelanggaran hukum 19
Akumulasi Bukti Ketika Ada Alasan untuk Meyakini Adanya
Tindakan Ilegal Langsung
atau Tidak Langsung yang Mungkin Timbul

Ketika auditor telah yakin bahwa suatu tindakan ilegal telah terjadi, beberapa tindakan
diperlukan untuk menentukan apakah tindakan ilegal yang dicurigai tersebut memang
benar – benar terjadi. Tindakan – tindakan tersebut antara lain :

1. Meminta keterangan kepada manajemen yang tingkatnya lebih tinggi dari


pihak yang dicurigai.

2. Berkonsultasi dengan penasihat hukum klien atau spesialis lainnya

3. Mempertimbangkan pengumpulan bukti audit tambahan


20
Tindakan Apabila Auditor Mengetahui Suatu
Tindakan Ilegal

1. Mempertimbangkan pengaruhnya pada laporan keuangan


termasuk kecukupan pengungkapan
2. Mempertimbangkan pengaruhnya terhadap hubungan kantor
akuntan publik dengan manajemen.
3. Berkomunikasi dengan komite audit atau pihak lainnya yang
memiliki wewenang yang sama.
21
Siklus Laporan Keuangan
22
Pendekatan Siklus dalam
Pengelompokan Audit
Sebuah cara yang umum untuk mengelompokkan audit adalah dengan tetap
mempertahankan hubungan yang erat antara jenis transaksi dan saldo akun
dalam segmen yang sama. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan siklus.
Siklus – suklus tersebut :
1. Siklus penjualan dan penagihan 3. Siklus penggajian dan kepegawaian
2. Siklus pembelian dan pembayaran 4. Siklus persediaan dan pergudangan

5. Siklus akuisisi modal dan pelunasan


23
Arus Transaksi dari Jurnal ke Laporan Keuangan

89,526,124$

185,244 users

100%
24
Hubungan di Antara Siklus

25
Menetapkan Tujuan Pengauditan

Terdapat 3 tujuan audit:


1. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
2. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
3. Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan

26
ASERSI MANAJEMEN
27
“ Pernyataan yang tersirat atau tertulis oleh
manajemen mengenai kelompok – kelompok
transaksi dan akun – akun terkait serta
pengungkapan dalam laporan keuangan.

28
Asersi Manajemen untuk Setiap
Kategori Asersi
Asersi mengenai Asersi mengenai Asersi mengenai
kelompok transaksi dan saldo akun : penyajian dan
kejadian : 1. Keberadaan pengungkapan :
1. Keterjadian 2. Kelengkapan 1. Keterjadian dan Hak
2. Kelengkapan dan Kewajiban
3. Penilaian dan
Alokasi 2. Kelengkapan
3. Akurasi
4. Hak dan 3. Akurasi dan Penilaian
4. Klasifikasi
Kewajiban 4. Klasifikasi dan
5. Pisah Batas
Pemahaman

29
TUJUAN AUDIT TERKAIT
DENGAN TRANSAKSI
30
Tujuan Umum Audit Terkait Transaksi dan
Tujuan Khusus Audit Terkait Transaksi

Tujuan Umum : Tujuan Khusus :


1. Keterjadian Tujuan khusus audit terkait transaksi untuk
2. Kelengkapan setiap kelompok transaksi yang penting dapat
3. Keakuratan dikembangkan. Kelompok – kelompok
4. Posting dan Pengikhtisaran transaksi tersebut antara lain seperti penjualan,
5. Klasifikasi penerimaan kas, pembelian barang dan jasa
6. Penetapan Waktu serta gaji.
31
TUJUAN AUDIT TERKAIT
DENGAN SALDO
32
Tujuan Umum Audit Terkait Dengan Saldo dan
Tujuan Khusus Audit Terkait Dengan Saldo

Tujuan Umum : Tujuan Khusus :


1. Eksistensi 7. Nilai yang Dapat Tujuan khusus audit terkait
2. Kelengkapan Direalisasi
saldo dari setiap saldo akun
3. Keakuratan. 8. Hak dan
pada laporan keuangan dapat
4. Klasifikasi Kewajiban.
dikembangkan.
5. Cutoff
6. Hubungan yang
Rinci 33
TUJUAN AUDIT TERKAIT PENYAJIAN
DAN PENGUNGKAPAN

Konsep yang diterapkan untuk tujuan audit yang


berkaitan dengan saldo juga diterapkan untuk tujuan audit
penyajian dan pengungkapan.

34
BAGAIMANA MEMENUHI
TUJUAN – TUJUAN
AUDIT
35
Empat Fase Pengauditan Laporan
Keuangan

Fase I
Merencanakan dan merancang pendekatan audit

Fase II
Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi

Fase III
Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo

Fase IV
Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit 36
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION!
37

Anda mungkin juga menyukai