Anda di halaman 1dari 14

OTONOMI

DAERAH
OLEH KELOMPOK 6
ANGGOTA KELOMPOK
1. FARHAN ESTU
2. FARHAN ADITYA
3. GIRALDI PRAMA Y.
4. MADE AYUNI W.
5. MITHA FITRIA
6. PUTRI WIDYA
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepualauan yang terletak di posisi strategis. Hal ini
turut mempengaruhi mekanisme pemerintahan di Indonesia, dimana sulitnya koordinasi
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Semua ini mendorong akan terwujudnya
suatu sistem pemerintahan yang efisien dan mandiri untuk memudahkan koordinasi
antara kedua belah pihak tersebut.
Oleh karena itu pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur dan
mengelola daerah yang jauh dari jangkauan pemerintah pusat agar tidak terjadi
pengabaian sumber daya dan potensi yang ada. Maka dibentuklah suatu sistem yang

t
oin
dinamakan otonomi daerah oleh pemerintah.

rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
RUMUSAN MASALAH

Apa saja kasus


positif dan negatif
Apa itu Apa hak dan adanya otonomi
Bagaimana hubungan
otonomi daerah? kewajiban daerah daerah?
kewenangan
otonom dalam
pemerintah pusat dan
pemerintah daerah? Bagaimana otonomi daerah?

t
oin
pembagian urusan

rP
we
pemerintahan?

Po
of
er
ow
eP
Th
PENGERTIAN OTONOMI DAERAH

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah


otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pengertian daerah otonom menurut para ahli:


1. Menurut F. Sugeng Istianto
Otonomi daerah adalah hak dan wewenang untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga daerah.

t
2. Menurut Syarif Saleh

oin
rP
Otonomi daerah adalah hak mengatur dan memerintah

we
Po
daerah sendiri dimana hak tersebut merupakan hak yang

of
er
ow
diperoleh dari pemerintah pusat.

eP
Th
HUBUNGAN KEWENANGAN PEMERINTAH
PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
Hubungan Dalam Bidang Keuangan

( 20 10 : 168 - 1 69)
Ut a ng R osidi n
Me n ur ut

Hubungan keuangan Pusat dan Daerah sangat menentukan kemandirian otonomi. Ada
berbagai kenyataannya mengenai hubungan keuangan antara pusat dan daerah yaitu :
1. Meskipun pendapatan asli tidak banyak, tidak selalu berarti lumbung keuangan daerah
tidak berisi banyak, akan tetapi, tidak bersumberkan dari pendapatan sendiri, tetapi dari
uang yang diserahkan pusat kepada daerah seperi subsidi dan lainnya.
2. Meskipun ada skhema hukum pertimbangan keuangan dalam kenyataannya, perimbangan
keuangan pusat dan daerah hanya merupakan ilusi karena dalam keadaan apapun,
keuangan pusat akan selalu lebih kuat dari keuangan daerah.

t
oin
3. Meskipun sumber lumbung keuangan daerah diperbesar, tidak akan ada daerah yang

rP
we
benar-benar mampu membelanjakan secara penuh rumah tannganya sendiri.

Po
of
er
ow
eP
Th
u n 20 0 4
U N o . 32 Tah
sa l 1 5 U
ru t P a
Menu

Hubungan bidang keuangan antara pemerintah pusat


dean daerah meliputi :
1. Pemberian sumber-sumber keuangan, untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah.
2. Pengalokasian dana perimbangan kepada
pemerintaha daerah.
3. Pemberian pinjaman dan/atau hibah kepada
pemerintah daerah.
Hubungan Dalam Bidang Kewenangan

Hal ini dapat kita ketahui dari pasal 2 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
bahwa “Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjalankan otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah.
Berdasarkan pasal ini dengan kata-kata “...urusan Pemerintahan yang menjadi urusan
Pemerintah” ini dapat kita lihat pada Pasal 10 ayat (3) yang mana menjadi urusan Pemerintah
adalah sebagai berikut:
• Politik luar negeri
• Pertahanan
• Keamanan

t
oin
rP
• Yustitusi

we
Po
• Monteter dan fiskal

of
er
ow
• Agama

eP
Th
HUBUNGAN DALAM BENTUK
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
Pemerintah yang meliputi :

 Koordinasi pemerintah antar susunan pemerintah


 Pemberian pedoman pelaksanaan urusan pemerintah
 Pemberian bimbingan pelaksanaan urusan pemerintahan
 Perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan urusan
pemerintahan

Masalah “pengawasan” atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang diatur dalam Undang-
Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengatakan sbb:

Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilaksanakan oleh Pemerintah yang meliputi :
 Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah;
 Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah

Pemerintah pusat melakukan pengawasan thd penyelenggaraan pemerintah

t
oin
HUBUNGAN daerah dilakukan thd pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah dan terhadap

rP
we
peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

Po
Masalah “pembinaan dan pengawasan” agar dapat berjalan lancar dan optimal

of
er
maka diperlukan sanksi dan juga penghargaan thd jalannya roda pemerintah

ow
eP
daerah.

Th
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN 
(Pasal 9 UU No. 23 Tahun 2014) terdiri atas:

ABSOLUT

t
oin
rP
KONKUREN UMUM

we
Po
of
er
ow
eP
Th
HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH
OTONOM DALAM OTONOMI DAERAH
a er ah Ot o n om
  Kewajiban D
• mengatur dan mengurus sendiri urusan  
 Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan
pemerintahannya
kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik
• memilih pimpinan daerah; Indonesia;
• mengelola aparatur daerah;  meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;
 mengembangkan kehidupan demokrasi;
• mengelola kekayaan daerah;  mewujudkan keadilan dan pemerataan;
• memungut pajak daerah dan retribusi daerah;  meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;
• mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya  menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;
 menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak;
alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah;
 mengembangkan sistem jaminan sosial;
• mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang  menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;
sah; dan  mengembangkan sumber daya produktif di daerah;
• mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan  melestarikan lingkungan hidup;
 mengelola administrasi kependudukan;
perundang-undangan.

t
oin
 melestarikan nilai sosial budaya

rP
 membentuk dan menerapkan peraturan perundangundangan sesuai

we
dengan kewenangannya; dan kewajiban lain yang diatur dalam

Po
a er ah O t o nom peraturan perundang-undangan.
Hak D

of
 

er
ow
 

eP
 

Th
 
KASUS POSITIF DAN NEGATIF ADANYA
OTONOMI DAERAH
DAMPAK POSITIF ADANYA OTONOMI DAERAH TERHADAP
PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

 Sosial Budaya Lebih Berkembang


 Potensi Daerah Berkembang
 Kewenangan Daerah Atas Kebijakan Tertentu
 Daerah Dapat Lebih Maju
 Pertahanan dan Keamanan

ADAPUN DAMPAK NEGATIF ADANYA OTONOMI DAERAH


TERHADAP PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

 Menyulut Konflik Antar Daerah

t
oin
 Memancing daerah lain untuk mendapat otonomi daerah

rP
we
 Kesenjangan Sosial

Po
 Tidak Ada Koordinasi Antar Daerah

of
er
ow
eP
Th
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai