Anda di halaman 1dari 35

MEWUJUDKAN KOPERASI

YANG MANDIRI DAN


BERDAYA SAING
OLEH :
Dr. DANIAR AHMAD NURDIANTO
DAYA SAING PEREKONOMIAN
BANGSA
• (Oberman dkk ,2012) dalam buku “The Archipelago Economy:
Unleashing Indonesia’s Potential”, memprediksikan Indonesia menjadi
Negara terbesar ke-7 pada tahun 2030
• Goldman Sach, Standar Chatered Bank dan Komite Ekonomi Nasional,
memprediksikan pada tahun 2045 Indonesia masuk ke dalam urutan
ke-7/ke-8 dunia, dengan PDB –US$ 16,6 Trilyun dan pendapatan per
kapita sebesar US $ 46,900
Keragaan Koperasi 2012 - 2016
30,000

25,646 25,741
25,000
25,993

20,000
15,678 16,885
15,000
16,542

9,968
10,000
8,886 9,391
6,101 6,697
5,000
6,158
-

2014
2015
Jumlah Aktif
2016

Sumber Data : Kab/Kota se-Jawa Barat


2014 2015 2016 Ket
Jumlah Anggota Koperasi 6.029.120 5.974.375 6.106.211 Orang
Jumlah Karyawan koperasi 53.779 54.642 57.532 Orang
PERKEMBANGAN UNIT USAHA, SERAPAN
TENAGA KERJA DAN PDRB
Tahun Miko Kecil Menengah Besar Total
Jumlah
Unit 2010 8,616,294 106,591 7,408 1,536 8,731,829
Usaha
2011 8,626,671 116,062 8,181 1,728
8,752,642
2012 9.042.519 115.749 8.235 1.853 9,168,356
Serapan
Tenaga Tahun Mikro Kecil Menengah Besar Total
Kerja 12.964.464 547.765 454.082 2.121.539 16.087.850
2010
(Jiwa)
2011 13.172.794 607.236 498.372 2.270.763 16.549.165
623,55
2012 13,861,814 522,325 2,374,805 17,382,500
6

Peranan Skala Usaha


Tahun
Terhadap Mikro,Kecil dan Menengah Besar
PDRB 2010 53,75 % 46,25 %
(Persen)
2011 54,20 % 45,80 %
2012 54,55 % 45,45 %
ANALISIS KENDALA PEMBERDAYAAN KUMKM
TAHUN 2013

Sumber : BPS (2013)


ISU DAN RESPON ISU KOPERASI
RESPON ISU :
ISU KOPERASI : • Penguatan SDM pengurus dan pengelola Koperasi
• Lemahnya SDM Pengurus dan melalui pendidikan dan pelatihan perkoperasian
Pengelola Koperasi dan manajerial substantif.
• Keterbatasan pemasaran dan • Memperluas dan menciptakan akses pemasaran
permodalan serta akses dan akses terhadap berbagai sumber pembiayaan
pembiayaan terhadap lembaga • Meningkatkan kualitas Kelembagaan Koperasi
pembiayaan serta menempatkan Koperasi sebagai bagian
• Lemahnya daya saing Koperasi integral dalam memperkuat posisi tawar UMKM
• Menurunnya kepercayaan serta sebagai lembaga yang mampu menjadi solusi
masyarakat terhadap citra pemenuhan kebutuhan anggota dan masyarakat.
koperasi • Penguatan dan pencitraan koperasi sebagai
• Kebijakan ekonomi belum lembaga usaha ekonomi bagi kesejahteraan
berbanding lurus dengan anggota/UMKM dan masyarakat yang sesuai
kebutuhan pengembangan dengan jati dirinya, kredibel, kompeten, jujur dan
Koperasi amanah.
• Mengkaji kembali kebijakan-kebijakan yang lebih
berpihak pada penumbuhkembangan dan kemajuan
koperasi

GERAKAN SADAR KOPERASI


BRAND IMAGE
KOPERASI SAAT INI
KOPERASI KELAS DUNIA
MARKETING 1.0 MARKETING 2.0

VERTICAL HORIZONTAL

1 to Many Many to Many

Marketer as Marketer as
BROADCASTER CONNECTOR
TUMBUH CEPAT EKONOMI DIGITAL...
Dimana Koperasi...?
STRATEGI KEMANDIRIAN:
GOOD COOPERATIVE GOVERNANCE
Good Corporate Governance

Struktur dan Proses Perangkat


Organisasi Koperasi
Untuk mencapai tujuan dan sasaran koperasi dan mengoptimalkan nilai Koperasi bagi
anggota dan seluruh pemangku kepentingan yang berhak memperoleh manfaat simpan
pinjam, secara akuntable sesuai peraturan perundang-undangan dan jatidiri koperasi.

16
Tujuan Penerapan
Good Cooperative Governance

1. Mengoptimalkan nilai

2. Meningkatkan kompetensi pengelolaan

3. Meningkatkan kepatuhan

17
Perangkat Organisasi Koperasi

Rapat Anggota

Pengurus Pengawas

18
Isu-isu penting terkait Penyelenggaraan RAT : Masih banyak Koperasi belum bisa
menyelenggarakan RAT dengan baik, materi/ bahan RAT tidak standar, sebagian besar
tidak bisa membaca laporan keuangan.

Fokus Penguatan RAT


1. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan

2. Standarisasi Penyajian Laporan

3. Membangun budaya tepat waktu

4. Meningkatkan financial literacy

19
Pengurus dan Pengawas
Koperasi kurang
mendapat perhatian

1. Kuasa Pemegang Rapat Anggota.


2. Pengurus dan Pengawas adalah Kolektif Kolegial
3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pengurus
dan Pengawas ditentukan UU.
4. Pekerjaan Pengurus dan Pengawas belum diakui
sebagai profesi.
5. Pengawasan internal lemah.
20
Fokus Penguatan Pengurus
dan Pengawas
1. Meningkatkan kemampuan manajerial dan ketrampilan teknis
mengelola usaha simpan pinjam.
2. Mendorong lahirnya SKKNI di bidang manajemen Koperasi.
/
3. Mengembangkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
untuk penjenjangan kualifikasi dan kompetensi Pengurus dan
Pengawas Koperasi.
4. Penguatan pada pengawasan internal.

21
Gambar: Pilar Sistem Akuntabilitas

Penilaian
Kinerja
Usaha
(Penkes)

KUSP Oleh
Koperasi
Penilaian
Kompetensi
Pemeringkatan Pengelola
Lembaga (Sertifikasi
Kompetensi
(Rating) dan Profesi)
KKNI KJK

NO PEKERJAAN LEVEL TOTAL


UK *
A KUALIFIKASI BERJENJANG :
1 Kasir II 6
2 Juru Buku III 5
3 Juru Tagih III 6
4 Juru Survey III 6
5 Customer Services III 6
6 Analis Pinjaman/Pembiyaan IV 9
7 Kabag Dana V 8
8 Kabag Pinjaman/Pembiayaan V 12
9 Kabag Akuntansi & Keuangan V 11
10 Kepala Cabang/Manager VI 11
11 General Manager VII 11
B KUALIFIKASI TERTENTU :
1 Petugas Pengendalian Intern IV 7
2 Konsultan Perkoperasian VIII 14

23
* Unt Kompetensi
Fokus Penguatan Kompetensi Pengelola
KSP / USP Koperasi
• Pengelola KSP dan USP Koperasi diakui sebagai Profesi.
• Jenjang dan level jabatan : 1 s/d 8
• KKNI bermanfaat untuk pengembangan jenjang pelatihan
dan jenjang karir dan kompensasi upah.
• Skema sertifikasi yang dikembangkan LSP : Manajer/ Kepala
Cabang, Juru buku, yang lain belum banyak disentuh.
• Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
• Program Sertifikasi Profesi untuk seluruh Skema Sertifikasi.

24
STRATEGI DAYA SAING :
INOVASI, BRANDING DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Five Reasons Why
Business is Social (Gen C)

     !
Consumer Conversation Collaboration Community Collective
Generated Intelligence
Content
It’s creative

I K L A N V I A G R A
Dramatic Size
Creating Exaggeration
Dramatic Size
Types of New Ideas

KATAPEDIACENTER

NEW PRODUCT A NEW TWIST ON AN EXISTING PRODUCT


(A BRAND) AN EXISTING PRODUCT WITH A NEW PURPOSE
KOPERASI DIGITAL DI MASA YANG AKAN DATANG

Digital platform
KOPERASI

Trading Koperasi services

Technical
B2B B2C
Training
operation
al
Layanan Digital Koperasi

Financial
service
training
service
Other
services

Services
Clearing
service
rural social
service
technical
service
KOPERASI BISA GO ONLINE INTERNASIONAL
Penutup
1. Penerapan GCG menjamin transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi
dan kewajaran dalam pengelolaan Koperasi yang berkelanjutan.

2. Penerapan GCG dalam Koperasi memerlukan kompetensi, komitmen, kesungguhan


dari Perangkat Organisasi Koperasi untuk melaksanakananya .

3. Pemerintah perlu menyelenggarakan :


a. Pelatihan Berbasis Kompetensi
b. Sertifikasi profesi untuk seluruh skema sertifikasii
c. Meninjau SKKNI KJK
d. Mengembangkan SKKNI Manajemen Koperasi
e. Mengembangkan KKNI untuk Pengurus dan Pengawas
f. Financial literacy, Financial Technology untuk pengembangan Koperasi
g. Standarisasi Laporan penyelenggaraan RAT
h. Sistem Pelaporan KSP dan USP Koperasi yang mudah diakses untuk memfasilitasi
KSP dan USP Koperasi
i. Pelatihan E-Commerce dan digitalisasi Koperasi
35

Anda mungkin juga menyukai