Anda di halaman 1dari 21

INFEKSI SALURAN KEMIH

Pendahuluan
Infeksi saluran kemih merupakan penyebab demam kedua tersering setelah infeksi akut saluran
napas pada anak berusia kurang dari 2 tahun. Pada kelompok ini angka kejadian ISK mencapai 5%.
Angka kejadian ISK bervariasi, tergantung umur dan jenis kelamin. Angka kejadian pada neonatus
kurang bulan adalah sebesar 3%, sedangkan pada neonatus cukup bulan 1%. Pada anak kurang
dari 10 tahun, ISK ditemukan pada 3,5% anak perempuan dan 1,1% anak lelaki. Diagnosis yang
cepat dan akurat dapat mencega penderita ISK dari komplikasi pembentukan parut ginjal dengan
segala konsekuens jangka panjangnya seperti hipertensi dan gagal ginjal kronik.
Gangguan aliran urin yang menyebabkan obstruksi mekanik maupun fungsional, seperti refluks
vesiko-ureter, batu saluran kemih, buli-buli neurogenik, sumbatan muara uretra, atau kelainan
anatomi saluran kemih lainnya, dapat menjadi faktor predisposisi ISK. Usaha preventif adalah
tidak menahan kencing, pemakaian lampin sekali pakai, dan menjaga higiene periuretra dan
perineum.
Batasan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan dimana terjadi
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran kemih,
meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan
jumlah bakteriuria yang bermakna.
 Pertumbuhan bakteri yang mencapai ≥100.000 unit koloni per ml
urin segar pancar tengah (midstream urine) pagi hari, digunakan
sebagai batasan diagnosis ISK.
Penyebab
Terbanyak disebabkan oleh E. coli (70-80%). Prevalensi penyebab
bakteri yang lainnya, seperti Klebsiella, Proteus sp., Pseudomonas,
enterokokus, Stafilokokus dll., bervariasi tergantung umur penderita.
Patogenesis
Timbulnya infeksi di saluran kemih tergantung dari faktor predisposisi
(seperti kelainan struktur dan fungsional saluran kemih, benda asing), faktor
pertahanan tubuh penderita serta virulensi bakteri. Pada bayi dan anak adanya
bakteri dalam saluran kemih umumnya berasal dari kuman dalam tinjanya
sendiri yang menjalar secara asending.
Infeksi saluran kemih dapat juga terjadi secara hematogen atau limfogen,
namum umumnya jarang kecuali pada neonatus dan bayi di bawah umur 3 bulan.
Gejala Klinis
ISK dibagi menjadi:
 ISK simplek
 ISK komplek : ISK yang disertai dengan kelainan anatomi saluran kemih,
termasuk ISK pada neonatus dan pielonefritis
Berdasarkan lokasi:
 ISK atas : lebih banyak pada bayi
 ISK bawah: mengenai anak-anak yang lebih besar
Gejala klinik ISK tergantung dari umur penderita dan lokasi infeksi di
dalam saluran kemih (batas antara ISK atas dan bawah adalah katup
vesikoureter).
 Pada neonatus : gejala ISK tidak spesifik, seperti pertumbuhan lambat, suhu
tidak stabil, tidak mau minum, mudah terangsang, muntah, perut kembung,
ikterus dll.
 Pada anak usia antara 1 bulan -1 tahun : juga tidak khas yaitu berupa demam,
mudah terangsang, kelihatan sakit, nafsu makan berkurang, muntah, diare,
ikterus, perut kembung dll.
 Pada anak pra sekolah dan anak sekolah: gejala umumnya terlokalisasi pada
saluran kemih.
Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan:
 Anamnesis/ gejala klinis
 Pemeriksaan Fisik: Gejala dan tanda ISK yang dapat ditemukan berupa demam,
nyeri ketok sudut kostovertebral, nyeri tekan suprasimfisis, kelainan pada
genitalia eksterna seperti fimosis, sinekia vulva, hipospadia, epispadia, dan
kelainan pada tulang belakang seperti spina bifida.
 Laboratorium:
o Urinalisis: leukosituria (>5/LPB), proteinuria, hematuria (eritrosit >5/LPB),
nitrit (+), leukosit esterase (+), silinder, antibody coated bacteria
o DL : WBC ↑, LED ↑, CRP ↑, Tes fungsi ginjal : BUN SC
 Pemeriksaan radiologi
Tujuan : untuk mencari
kelainan anatomi saluran
kemih
 Diagnosis pasti ISK:
dengan biakan urin
(lihat tabel)
Diagnosis Banding
Berdasarkan kriteria diatas, diagnosis ISK sangat mudah
ditegakkan. Adanya disuria saja dapat juga merupakan gejala vaginitis
(perempuan), dan manifestasi adanya cacing keremi. Apabila ISK
disertai hematuria, maka perlu dievaluasi penyebab hematuria yang
lain.
Indikasi Rawat Inap
ISK yang memerlukan tindakan rawat inap antara lain, ISK pada
neonatus, pielonefritis akut, ISK dengan komplikasi seperti gagal ginjal,
hipertensi, ISK disertai sepsis atau syok, ISK dengan gejala klinik yang berat
seperti rasa sakit yang hebat, toksik, kesulitan asupan oral, muntah dan
dehidrasi.
ISK dengan kelainan urologi yang kompleks, ISK dengan organisme
resisten terhadap antibiotik oral, atau terdapat masalah psikologis seperti
orangtua yang tidak mampu merawat anak
Terapi
Penanggulangan ISK pada anak tergantung dari lokasi infeksinya (ISK
atas atau bawah) dan umur penderita.
Perawatan.
 Pielonefritis akut, ISK yang disertai komplikasi, dan sistitis akut
dengan rasa nyeri yang hebat, muntah dan dehidrasi sebaiknya
diobati di rumah sakit
 Medikamentosa
Penyebab tersering ISK ialah Escherichia coli. Sebelum ada hasil biakan
urin dan uji kepekaan, antibiotik diberikan secara empirik selama 7-10 hari untuk
eradikasi infeksi akut. Jenis antibiotik dan dosis dapat dilihat pada tabel. Anak
yang mengalami dehidrasi, muntah, atau tidak dapat minum oral, berusia satu
bulan atau kurang, atau dicurigai mengalami urosepsis sebaiknya dirawat di
rumah sakit untuk rehidrasi dan terapi antibiotika intravena.
Antibiotika.
 Kebanyakan infeksi akan sembuh
dengan pengobatan 1 minggu (7-10
hari), dan sensitif terhadap
kotrimoksasol (trimetoprim +
sulfametoksasol), nitrofurantoin atau
amoksisilin (obat pilihan pertama
sebelum tes resistensi).
 Pada pielonefritis akut dan ISK pada
neonatus, diberikan terapi parenteral
cefotaxime atau ampisilin
dikombinasikan dengan gentamisin
- Bedah: koreksi kelainan anatomis sebagai faktor predisposisi
- Suportif:
Selain pemberian antibiotik, penderita ISK perlu mendapat asupan cairan
yang cukup, perawatan higiene daerah perineum dan periuretra, serta
pencegahan konstipasi.
Komplikasi

 Infeksi berulang
 Abses perinefrik
 Obstruksi saluran kemih
 Cacat ginjal (renal scarring)
 Gagal ginjal
Pemantauan
 Terapi
Dalam 2 x 24 jam setelah pengobatan fase akut dimulai, gejala ISK umumnya menghilang.
Bila belum menghilang, dipikirkan untuk mengganti antibiotik yang lain.
Bila ditemukan adanya kelainan anatomik maupun fungsional yang menyebabkan
obstruksi, maka pengobatan fase akut dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis. Antibiotik
profilaksis juga diberikan pada ISK berulang, ISK pada neonatus, dan pielonefritis akut.
 Tumbuh kembang
ISK simpleks umumnya tidak mengganggu proses tumbuh kembang, sedangkan ISK
kompleks bila disertai dengan gagal ginjal kronik akan mempengaruhi proses tumbuh
kembang.
 Kultur urin + uji sensitivitas dilakukan setelah 3 hari terapi fase akut dihentikan,
kemudian 1 bulan dan setiap 3 bulan
 Antibiotika profilaksis (lihat tabel), diberikan ¼ dosis terapi diberikan 1 kali sehari
pada malam hari.
Sebagai pegangan pemberian antibiotika profilaksis:
 Anak <2 tahun, serangan pertama/ ISK komplek: sambil menunggu hasil
pencitraan
 Anak dengan RVU (reflux vesika urinaria)
 Terdapat jaringan parut ginjal
 ISK Simplek disertai demam dengan serangan lebih dari 3 kali.
Profilaksis
Kesimpulan
ISK merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak, sering
merupakan tanda kelainan ginjal dan saluran kemih, dan potensial
menyebabkan parut ginjal yang berlanjut menjadi gagal ginjal terminal.
Diagnosis dini dan terapi adekuat sangat penting dilakukan agar
penyakit tidak berlanjut. Peranan pencitraan sangat penting untuk mencari
faktor predisposisi, dan jenis pemeriksaan tergantung pada tujuan dan
fasilitas yang tersedia. Deteksi kelainan saluran kemih, meningkatkan strategi
pemanfaatan pemeriksaan pencitraan, dan penggunaan antibiotik yang tepat
akan menurunkan terjadinya parut ginjal dan komplikasinya.
Pengobatan ISK bertujuan untuk mencegah terjadinya parut ginjal.
Keberhasilan penanganan yang efektif ialah diagnosis dini dan pengobatan
antibiotik yang adekuat, serta tindak lanjut yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai