Anda di halaman 1dari 11

Penyearah Setengah

Gelombang

Kevin Fransiskus Sagala


190402144
Pada pembangkit tenaga dc sampai 200 kV digunakan rangkaian
penyearah gelombang seperti ditunjukkan pada gambar 5.3. Bagian utama
penyearah ini adalah trafo uji (TU) dan dioda tegangan tinggi (D). Jika
dibutuhkan tegangan keluaran yang lebih rata, pada terminal keluaran
penyearah ini dipasang kapasitor Perata (C). Dimana dengan adanya
penambaan kapasitor ini akan menambah biaya karena harga kapasitor
tegangan tinggi cukup mahal. Objek uji disimbolkan dengan suatu resistor
(R) yang nilai resistensinya dalam orde megaohm.
Rangkaian Penyearah
Setengah Gelombang
Tegangan Keluaran Penyearah
Setengah Gelombang

Tanpa Kapasitor Perata Dengan Kapasitor Perata


Parameter Penyearah

Ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam penyearah ini, antara lain :
• Waktu konduksi, yaitu lamanya dioda melewatkan arus dalam satu periode (td).
Parameter ini menentukan kapasitas penyearah karena parameter inilah yang
menentukan panas yang timbul pada suatu dioda. Pada penyearah dengan kapasitor
Perata, waktu konduksi berlangsung lebih singkat sehingga kapasitasnya lebih besar
daripada penyearah tanpa kapasitor Perata.
• Puncak tegangan balik (peak inverse voltage), yaitu tegangan tertinggi yang dipikul dioda
ketika dioda tidak melewatkan arus (Vd). Parameter ini menentukan spesifikasi tegangan
dioda. Spesifikasi tegangan dioda harus sama dengan atau lebih besar daripada Vd.
• Faktor kerut (ripple factor), yaitu faktor yang menentukan ketidak-rataan tegangan
keluaran suatu dioda
Faktor kerucut didefinisikan dengan persamaan

Untuk penyearah setengah gelombang tanpa kapasitor Perata, pada


keadaan tidak berbeban, nilai rata – rata tegangan keluaran adalah

Nilai efektif tegangan keluaran adalah


Puncak tegangan balik yang dipikul dioda adalah

Untuk penyearah setengah gelombang dengan kapasitor Perata. Jika


penyearah dalam keadaan tanpa beban, nilai rata – rata dan efektif
tegangan keluaran adalah sama, yaitu sebesar puncak tegangan ac. Bila
penyearah dibebani, dalam setiap periode (T), tegangan keluaran akan
turun dari nilai puncak ke nilai V min. Penurunan ini tergantung pada
nilai resistensi beban (R) dan kapasitansi kapasitor Perata (C). Maka, nilai
rata – rata tegangan keluaran adalah :
Puncak tegangan balik yang dipikul dioda adalah

Faktor kerut dapat dihitung dengan anggapan sebagai berikut :


dan
Selama diode tidak melewatkan arus (non-konduksi) maka kapasitor mengosongkan
muatan melalui beban (R) sehingga tegangan kapasitor berkurang sebesar . Jika
durasi konduksi diode (td) sangat singkat, dalam satu periode pengosongan muatan
kapasitor Perata berlangsung selama waktu T. Besarnya muatan yang dilepaskan dari
kapasitor Perata yang mengakibatkan penurunan tegangan sebesar adalah
Dari persamaan sebelumnya maka ,Faktor kerut tegangan keluaran adalah

Jika persaamaan factor kerut tegangan keluaran diatas disubstitusi ke persamaan nilai rata – rata
tegangan keluaran

Dalam praktiknya, ketika dioda semikonduktor melewatkan arus, pada dioda ini selalu ada jatuh
tegangan sehingga hubungan arus beban dengan tegangan keluaran tidak persis linier seperti pers
5.10. Akan tetapi untuk arus yang besar jatuh tegangan pada dioda dapat dianggap konstan. Bila jatuh
tegangan pada setiap unit dioda dimisalkan sama dan konstan, yaitu sebesar dan banyaknya dioda
yang dihubungkan seri adalah n, maka persamaan tegangan keluaran penyearah yang menggunakan
semikonduktor dapat ditulis sebagai
Karakteristik Beban
Penyearah Semikonduktor
TERIMA KASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai