Anda di halaman 1dari 13

PROSES KEGANASAN

KELOMPOK 9:
1.AMANDA NELLA AULIA (05)
2.EMILIA SOKHIBATUL ILMA (21)
3.ERRIANIK YULIA HIDAYAH (23)
4.FINDIA NUR AZIZAH (28)
5.HESTI DWI HIJRIYAH ARISKA (37)
Metabolisme Sel Neoplasma
Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk
oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas,
tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, dan tidak berguna
bagi tubuh. Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah
hilangnya responsivitas terhadap faktor pengendali pertubuhan
yang normal.
Sel neoplastik disebut mengalami transformasi karena terus
memblah diri. Dalam penggunaan istilah kedoteran yang umum,
neoplasma sering disebut sebagai tumor, dan ilmu tentang tumor
disebut onkologi (dari onkos, tumor dan logos, ilmu) dalam
onkologi. Neoplasma dibagi menjadi kategori jinak dan ganas.
Suatu tumor dikatakan jinak (beniga) apabila
gambaran mikroskopik dan makroskopiknya
dianggap relatif tidak berbahaya, yang
mengisyaratkan bahwa tumor tersebut akan
terlokalisasi dan tidak dapat menyebar ketempat lain.

Tumor Ganas (maligna) secara kolektif disebut


kanker. Kanker adalah tumor yang melekat erat ke
semua permukaan yang dipijaknya.
Dalam metabolisme neoplasma ada beberapa
hal yang penting untuk diketahui, yaitu :
Sumber Energi
Susunan Enzim
“Competitive Struggle”
1.Sumber Energi
Sel-sel neoplasma mendapat energi terutama dari glikosis anaerob
karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, walaupun mempunyai
enzim-enzim lengkap untuk oksidasi.

2. Susunan Enzim
Sel normal lebih mengutamakan melakukan fungsi (yang menghasilkan
energi dengan jalan katabolisme) daripada pembiakan (yang
membutuhkan energi untuk anabolisme).

3.Competitive Struggle
Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk
protoplasma dan energi untuk tujuan tersebut. Sel-sel neoplasma agaknya
diberikan prioritas untuk mendapat asam-asam amino sehingga sel-sel
tubuh lainnya akan mengalami kekurangan.
sifat sel neoplasma
Sel neoplasma mengalami Sel neoplasma bersifat parasitic
transformasi karena mereka terus- dan pesaing sel atau jaringan
menerus membelah. Pada normal atas kebutuhan
neoplasma, proliferasi berlangsung metabolismenya pada penderita
terus meskipun rangsang yang
yang berada dalam keadaan
memulainya telah hilang.
Proliferasi demikian disebut lemah. Neoplasma bersifat
proliferasi neoplastik, yang otonom karena ukurannya terus
mempunyai sifat progresif, tidak meningkat dan menimbulkan
bertujuan, tidak memperdulikan pembengkakan/benjolan pada
jaringan sekitarnya,tidak ada jaringan tubuh membentuk
hubungan dengan kebutuhan tubuh tumor.
dan bersifat parasitic.
klasifikasi dan tata nama neoplasma

Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas


mempunyai dua komponen dasar ialah parenkim dan stroma.
Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif, yang
menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi
menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh produksi
kolagen, musin, atau keratin. Stroma merupakan pendukung
parenkim tumor, terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh
darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui pembuluh
darah dengan cara difusi.
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya
berdasarkan :
1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor
Dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang
bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas
disebut
“Intermediate”.

a.Tumor Jinak ( Benigna )


Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul.
Tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan sempurna,
kecuali pada organ yang mensekresi hormone atau yang terletak
pada tempat yang sangat penting, misalnya sumsum tulang
belakang.
b. Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif, dan
merusak jaringan sekitarnya. Di samping itu, dapat menyebar
ke seluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan
sering menimbulkan kematian.

c. Intermediate
Di antara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat
segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local,
tetapi kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian
disebut tumor agresif local atau tumor ganas berderajat
rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.
2.Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor, yaitu:

a. Neoplasma berasal sel totipoten


Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi ke dalam tiap jenis sel
tubuh. Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin.

b. Tumor sel embrional pluripoten


Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-
sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh.

c. Tumor sel yang berdiferensiasi


Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat
tubuh pada kehidupan pot natal.Kebanyakan tumor pada manusia
terbentuk dari sel berdiferensiasi.
Efek Neoplasma
Tumor jinak memberikan akibat-akibat pada penderita karena ketiga
kemungkinan, yaitu:
1. Karena Posisinya
Proliferasi sel tumor akan membentuk massa yang dapat menekan jaringan
sekitarnya. Jaringan yang tertekan akan menjadi atrofik. Adenoma kelenjar
gondok akan menekan trakea dan menggangu pernafasan. Tumor dalam ureter
atau piala ginjal akan menyebabkan bendungan air kemih. Tumor intracranial
misalnya meningioma dapat menyebabkan tekanan intracranial meninggi.

2. Karena Komplikasi Sekunder


Perdarahan dapat terjadi pada tumor-tumor jinak di selaput lender, misalnya
papilloma pada tractus digestivus dan tractus urinarus. Pada tumor-tumor ini
dapat pula terjadi tukak pada permukaannya yang kemudian akan diikuti oleh
infeksi.
3.Produksi Hormone Yang Berlebihan
Tumor-tumor jinak kelenjar endokrin dapat menghasilkan
hormone yang berlebihan sehingga akan timbul akibat kelebihan
hormone ini pada penderita. Sedangkan produksi hormone yang
berlebihan pada tumor ganas kelenjar endokrin mungkin tidak
terjadi karena sel-selnya berdiferensiasi buruk dan tidak
membentuk hormone.
Sebagian variasi ini dipengaruhi oleh reaksi penderita
terhadap tumor. Beberapa penderita tampaknya tahan terhadap
penyebaran dan mungkin daya imunologik sel menahan
petumbuhan dan penyebaran sel kanker seperti suatu reaksi
radang lokal dengan perubahan histiosit pada kelenjar getah
bening regional.

Anda mungkin juga menyukai